Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 436 Memancing Ikan

Aku mengatakan bahwa aku kehilangan pena, penggantian topik pembicaraan ini terlalu jauh, tidak hanya prajurit biasa yang memasang raut wajah yang tidak puas, bahkan kepala pimpinan juga terlihat jelas sudah tidak memiliki kesabaran lagi, bagaimanapun mereka semua ingin mengetahui dengan jelas sebenarnya akulah pencurinya atau akulah yang dicuri.

Dengan raut wajah yang buruk kepala pimpinan menanyakan apa maksudku? Aku menunjuk ke arah Farrel dan mengatakan : "Aku curiga bahwa Kapten Farrellah yang telah mencuri penaku."

"Dasar, omong kosong apa yang kamu katakan?" Kata Hendrik emosi.

Aku tidak memperdulikannya, aku berjalan ke samping Farrel, lalu mengambil penaku dari sakunya, seketika itu juga raut wajah semua orang berubah, sambil terengah Farrel mengatakan : "Kamu.... tadi kamu memasukkannya kedalam sakuku ketika aku tidak memperhatikannya."

Aku melihat orang yang berada di sekeliling, lalu bertanya : "Apakah semua orang sudah melihatnya?"

Semua orang menggelengkan kepala, hanya Hendriklah yang mengatakan dengan suara keras bahwa dia telah melihatnya, aku tertawa dingin lalu mengatakan : "posisi kamu berdiri adalah sudut mati, siapapun bisa melihatnya, namun kamu tidak bisa melihatnya!"

Mendengar perkataan ini, wajah hendrik Hendrik pun memucat seketika itu juga, dia bersikeras mengatakan bahwa dia telah melihatnya. semua orang pun memandangnnya, tatapan mereka penuh dengan kecurigaan.

Aku juga males meladeni orang yang tidak tahu malu ini, dengan tenang mengatakan : "Tidak ada orang yang melihat bahwa akulah yang meletakkan pena itu kedalam saku Farrel, jadi, apakah aku juga boleh mengatakan bahwa karena benda itu ada dalam saku kapten Farrel, jadi dialah yang mencurinya?"

Melihat sampai disini, semua orang baru mengerti, sebenarnya aku menggunakan cara yang sama untuk membela diri.

Kepala pimpinan mengerutkan kening, lalu mengatakan : "Maksud kamu, Hendriklah yang menjebakmu?"

Aku menganggukkan kepala dan mengatakan : "Bukankah ini adalah hal yang jelas? pertanyaan yang aku tanyakan tadi sebenarnya untuk menanyakan poin yang patut dicurigai, jawabannya terlihat tidak ada yang salah, namun sama sekali tidak bisa dipertimbangkan, benar kan?"

Mendengar perkataanku, semua orang mulai mendiskusikan hal ini, mengatakan bahwa jika dipikir dengan baik-baik memang sangat aneh, Hendrik yang melihat semua orang mulai mencurigainya, langsung merasa gelisah dan mengatakan : "semua ini hanyalah perkiraan kalian saja, namun buku tulis itu memang ditemukan dalam asramanya, dan buku tulis itu memang milikku, kenapa berdasarkan sebuah perkiraan kalian tidak mempercayai bukti kuat yang sudah ada? Lagi pula, Reino mengatakan begitu banyak hanya untuk mempengaruhi suasana hari semua orang, dia bahkan tidak bisa mengeluarkan bukti yang menunjukkan bahwa dia bukanlah pencurinya, bukankah ini karena dia hanya ingin membuai dan mengalihkan perhatian semua orang?

Perkataan Hendrik ini sangat benar, aku memang tidak memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah pencurinya.

Seketika itu juga, semua orang juga merasa bingung, jelas tidak tahu harus mempercayai siapa, kepala pimpinan juga merasa bingung, dengan tenang aku mengatakan : "Begini saja, bagaimana jika semua orang memberi aku waktu satu hari, besok aku akan membuktikan kepada semua orang bahwa aku tidak bersalah."

Setelah diam beberapa saat, aku melihat ke arah Hendrik dan mengatakan : "Hendrik, walaupun kita tidak akrab, namun aku merasa kamu juga sampai di posisi ini dengan tidak mudah, bagaimanapun juga kita masih termasuk teman seperjuangan, jadi aku memberikan kamu kesempatan untuk mengakui semuanya, namun, jika kamu tetap terobsesi dengan semua ini, kali ini aku tidak akan memberikan kesempatan kepadamu lagi."

Ketika mengatakannya, tim medis militer sudah datang dan membawa pergi Farrel, sebelum pergi, kolonel menyuruh tim medis militer itu untuk segera melaporkan keadaan Farrel, aku tahu bahwa Farrel adalah salah satu dari daftar sepuluh orang, dia tidak ingin kehilangan bibit baik ini.

Namun, dengan nada tidak senang tim medis militer mengatakan : "Tidak peduli bagaimanapun hasilnya, yang penting dia tidak bisa mengikuti ujian yang akan diadakan beberapa hari kemudian."

Mendengar perkataannya, kolonel merasa sangat marah, kemudian memelototiku, aku mengangkat bahu, memasang wajah tidak bersalah dan mengatakan : "Aku telah mengurangi tenaga."

Letjen tidak marah, dia hanya menatapku dan mengatakan : "Baik, aku memberi kamu waktu satu hari untuk membuktikan bahwa kamu tidak bersalah, namun jika sampai pada waktunya nanti kamu tidak bisa mendapatkan bukti, aku hanya bisa menghukummu."

"Kepala pimpinan, jika aku tidak bisa menemukan bukti, hukuman seperti apa yang akan anda berikan padaku?" Tanyaku sambil tersenyum, tidak merasa khawatir sedikit pun.

Dengan suara berat, kolonel mengatakan : "Aku merasa, hal ini telah membawa pengaruh yang buruk dalam kamp militer, jika benar, maka dengan sikap Reino yang sok seperti ini, juga tidak memiliki hak untuk tinggal disini lagi."

Aku mengerutkan kening, menatap kolonel dengan tenang. JIka aku tidak salah ingat, ini bukan pertama kalinya dia melawanku di depan umum, aku bahkan tidak bisa berpura-pura tidak tahu bahwa dia tidak menyukaiku, apakah orang yang berada dibelakang Hendrik adalah dia?

Ketika sedang memikirkannya, aku mendengar kepala pimpinan mengatakan : "Perkataanmu sangat masuk akal, jika Reino tidak bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, maka besok aku akan menendang kamu keluar dari kamp militer."

Seketika itu juga semua orang mulai berdiskusi, semua orang mengatakan bahwa mungkin aku akan mengalami kesialan, namun dengan tenangnya aku menanyakan bagaimana jika aku tidak berbohong? Kepala pimpinan mengatakan bahwa dia pasti akan mengusir Hendrik keluar dari Kamp militer jika aku tidak berbohong.

Seketika itu juga wajah Hendrik memucat,dia menatap ke arah kolonel dengan takut, walaupun dia menunjukkan ketakutan di wajahnya untuk sesaat saja, namun aku melihatnya, aku dapat memastikan 80% bahwa apa yang aku terka itu benar, namun aku tidak tergesa-gesa untuk membongkar kedok mereka, tetap menganggap seperti tidak ada yang terjadi, lalu mengatakan : "Baiklah kalau begitu, cukup adil."

Hendrik melihat aku yang sangat berterus terang, dari ekspresi wajahnya mulai terlihat betapa khawatirnya dia, bagaimanapun aku yang sangat percaya diri ini, terlihat seperti sudah mendapatkan sebuah cara, pada saat ini, dia yang merupakan 'pencuri' yang sebenarnya tentu saja akan merasa gelisah, namun dengan nada menyindir dia masih mengatakan : "Benar, begini sangat adil!"

Hendrik yang tidak mengetahui bahwa jalan keluar untuknya telah aku tutup semua itu, mungkin pada saat ini masih yakin bahwa aku tidak dapat menemukan bukti apapun.

Kepala pimpinan mengatakan : "Kalau begitu, besok, pada saat yang sama baru kita diskusikan lagi, semua tim, lanjutkan pelatihan bebas."

"Baik."

Setelah mengatakannya, kepala staf membalikkan tubuh dan pergi, kita juga kembali ke tempat pelatihan untuk kembali berlatih, kali ini, hinaan terhadapku sudah mulai berkurang, sebaliknya, mereka mulai curiga dengan Hendrik. Namun walaupun begitu, posisiku sekarang ini juga tidak sangat baik. Daniel sambil berlatih perkelahian jarak dekat, sambil menanyakan cara apa yang aku pikirkan dengan suara kecil?

Jordan dan Alver yang berada didekat denganku juga menatapku dengan khawatir, aku menggelengkan kepala dan menagatakan : "Tidak ada cara."

Setelah mendengar perkataan ini, ketiga orang itu memaki kata kasar, melihat mereka yang mengkhawatirkanku, aku merasa tidak enak karena telah membuat mereka merasa khawatir, kemudian aku menghentikan pelatihan, melambaikan tangan kepada mereka bertiga, mencari sebuah sudut yang memiliki asap yang lebih sedikit dan jongkok disana, mellirik Hendrik yang melihat kearahku, berbisik : "Apakah kalian ini memiliki ide yang bagus?"

"Aku memiliki sebuah ide yang bagus, namun sangat berbahaya." Bisik Alvier.

Dengan tersenyum aku menanyakan ada ide apa, dia mengatakan : "Aku rasa, sekarang hanya ada satu cara untuk membuktikan bahwa kamu tidak bersalah, yaitu membuat Hendrik mengakui bahwa dialah yang telah menjebakmu. Aku sih merasa begitu, bukankah manusia rendahan itu sangat keras kepala? Bagaimana kalau begini saja, malam ini aku mencari cara untuk mengajaknya keluar, lalu beberapa orang dari kita menghukumnya secara ilegal, leluhurku adalah orang yang khusus menangani kasus ini di istana, aku sudah membaca banyak buku seperti ini sejak kecil, sudah menganalisa cara menghukum ini, dijamin, setelah menyiksa dia, dia pasti akan mendengarkan perintah kita."

Setelah Alvier mengatakannya, Jordan menanyakan apakah dia sudah gila, jika ketua pimpinan tahu kita menghukumnya secara ilegal, maka itu adalah hari terakhir kita berada dalam kamp militer, lalu bertanya sebenarnya dia ingin membantuku atau ingin mencelakaiku.

Dengan lemas Alvier mengatakan : "Namun selain cara ini, apakah kalian masih memiliki cara yang lain? Lagi pula asalkan Reino membersihkan tuduhannya, maka dia pasti akan dibawa pergi oleh kapten Govy, lalu mendapatkan posisi penting, mewujudkan pembalasannya, untuk aku, sejujurnya sekian lama aku bertahan disini, juga tidak meliat ada kesempatan untuk diakui, jadi aku akan menjadi kambing hitamnya."

Mendengar perkataannya ini, semua orang terdiam. Musim meninggalkan kamp militer akan tiba sebentar lagi, aku mengerti maksud Alvier, dia sudah bersiap untuk meninggalkan kamp militer, lagi pula dia sudah tidak berencana untuk menjadi tentara lagi, pergi lebih cepat atau lambat itu sama saja. Namun dalam lubuk hati, aku tahu jelas bahwa meninggalkan kamp militer dengan diusir dari kamp militer itu memiliki arti yang berbeda, jika kabar bahwa dia diusir dari kamp militer menyebar, maka akan mempermalukan dia dan keluarganya di kota ini, pada saat itu, nama baiknya juga akan tercemar, mungkin juga akan berefek pada karirnya dimasa depan. Dan yang paling penting adalah aku tahu bahwa sebenarnya dia tidak ingin meninggalkan kamp militer, ketika sedang libur, aku mendengar dia menelepon keluarganya, dan mengatakan bahwa demi melindungi negara, dia akan tetap bertahan walaupun sangat sulit.

Jadi, sebenarnya Alvier sedang membohongiku, dia ingin mengorbankan dirinya untuk membantuku.

Aku tidak bisa membiarkan sahabat baikku melakukan pengorbanan sebesar ini untukku, aku menepuk pundaknya dan mengatakan : "Hei, aku tahu kamu ingin menusukkan pisau ini untuk membantuku, namun simpanlah pisau ini untuk menusuk orang lain, jangan melakukan hal bodoh demi diriku."

Alvier masih ingin mengatakan sesuatu, aku menyuruhnya untuk tidak membicarakan apa-apa dulu, lalu bertanya : "Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu tidak ingin menjadi tentara karena kamu tidak diakui?"

Alvier menganggukkan kepala dengan canggung, aku mengatakan : "Kalau begitu aku akan memberikan kesempatan kepadamu, apakah kamu tahu kenapa aku mau memukul Farrel hingga cedera? Karena aku memprediksi bahwa dalam daftar nama rekomendasi kepala pimpinan tidak ada namamu, dengan membuatnya cedera, maka dengan begitu kamu bisa menggantikannya.

Mendengar sampai disini, Alvier menatapku dengan kaget, lalu dengan senangnya dia mengatakan : "Benarkah?"

Aku menjawab : "Tentu saja."

Setelah mengatakannya, aku melihat dua orang lainnya, lalu mengatakan : "Aku tidak berencana untuk keluar sendirian, lagi pula, kalian bertigalah yang menjalankan metode pelatihan ini terlebih dahulu, mungkin kalian sendiri tidak mengetahui ada seberapa banyak kemajuan kalian, namun aku sangat memperdulikannya, aku berani mengatakan bahwa sekarang kalian tidak kalah dengan yang lain, jika ingin pergi, maka kita berempat akan pergi bersama.

Kemampuan Farrel sangat baik, berada diatas Alvier, dengan adanya dia, Kesempatan bagi Alvier tidaklah besar, kebetulan dia telah membuat aku marah, jadi aku langsung menbuatnya cedera. aku tidak merasa apa yang aku lakukan itu salah, walaupun sekarang Alvier tidak sebanding dengan Farrel, namun dia adalah orang yang memiliki potensi dan karakter yang baik, lebih jelas dia lebih cocok mengikuti Govy.

Perkataanku membuat mereka bertiga menatapku dengan ekspresi gembira dan penuh harapan, namun Alvier tidak gembira untuk waktu lama, dan bertanya kepadaku : "Jadi bagaimana dengan kasus Farrel?"

Aku mengatakan : "Apa yang kamu katakan tidak salah, jika aku ingin membersihkan tuduhan terhadap diriku, maka harus membuat Hendrik mengakui perbuatannya sendiri, tapi jika kita bisa berpikir seperti ini, begitu juga dengan mereka. Jadi aku jamin, jika malam ini kita pergi mengurus Hendrik, pasti akan ada perangkap yang menunggu kita."

"Jadi kita harus bagaimana?" Tanya mereka bertiga dengan lemah, mereka jelas setuju dengan perkataanku.

Aku berbisik : "Kita lalukan kebalikannya saja, begini, malam ini aku akan bersembunyi, lalu kalian berpura-pura tidak bisa menemukanku, kemudian menggunakan alasan aku menghilang pergi mencari Hendrik untuk meminta dia menyerahkan diriku, katakan bahwa dia pasti takut aku mendapatkan barang bukti, jadi sengaja menyembunyikanku, kemudian buat masalah ini jadi heboh, pada saatnya hal ini pasti akan sampai ditelinga kepala pimpinan, dan Hendrik yang tidak memiliki cara untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, pasti akan pergi merundingkan masalah ini dengan orang yang ada dibelakangnya."

"Orang yang ada dibelakangnya?" Daniel sedikit kaget, lalu bertanya : "Maksud kamu, ada orang yang memerintahkan dia untuk melakukan ini?"

Aku menganggukkan kepala, lalu mengatakan : "Aku mencurigai orang itu adalah kepala staf, tunggu sampai pelatihan berakhir, Hendrik pasti akan pergi mencarinya untuk berdiskusi, dan mereka pasti akan menghindari semua orang, jadi ketika kalian mengatakan dia menyembunyikanku, tentu saja semua orang akan mencurigainya setelah menyadari bahwa dia tidak muncul dalam sudut pandang orang selama beberapa waktu, karena tidak bisa membela diri, dia pasti akan pergi mencari kepala staf, untuk hal selanjutnya, hehe, tidak perlu kalian urus lagi, namun pasti akan sangat seru, kalian tunggu kepala pimpinan dan kepala staf untuk berkelahi saja."

Setelah aku selesai memberitahu mereka ideku, mereka bertiga mengacungkan jempol kepadaku, mengatakan bahwa aku sangat licik, ternyata masih bisa memikirkan ide seperti ini, sambil tersenyum aku mengatakan siapa suruh lawan kita terlalu tidak tahu malu, jika tidak lebih tidak tahu malu dari mereka, bagaimana caraku untuk menjatuhkan mereka?

Ketika pelatihan harian berakhir, aku sengaja menghindari semua orang, lalu bersembunyi di rerumputan dan menantikan jalannya rencana dengan tenang.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu