Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 109 apa urusannya denganku?

Jessi mengatakan dia datang ke Nanjing demi aku, hatiku seperti diolesi madu seketika merasa sangat manis.

Jessi saat itu mengatakan: “mengenai pertanyaan kedua, sebelum aku menjawab, aku ingin bertnya padamu satu pertanyaan.”

Aku merasa seperti akan mengikuti ujian, duduk dengan tegang dan mengatakan: “Katakan saja.”

Jessi bertanya menurutku siapa dalang dibalik semua ini? Aku berpikir, aku menjawab seharusnya bos Felicia dan frans. Pertama kali aku mengira claura, tapi saat tau aku membunuh orang, ekspresi claura sangat terkejut, ini berarti dia hanya ingin mempermalukanku saja, tanpa mengetahui aku akan membunuh orang.

Sedangkan Fransmelihat nichkhun belum meninggal, malah mengambil nyawanya, demi membuatku menjadi seorang pembunuh, ini berarti dia menginginkan aku tewas ditempat, tapi dia hanya demi bos yang menyuruhnya melakukan hal itu, tanpa perintah dari orang itu, dia hanya karena urusan pribadi seharusnya tidak berani melakukan hal itu kepadaku.

Aku berpikir, mungkin setelah Franstahu rencana claura, memberitahu bos dibelakang dia, bosnya memberi perintah, menyuruhnya membunuh nichkhun dan membuatku menjadi kambing hitam. Itu berarti, sekalipun aku tidak melakukan apapun kepada nichkhun, Franstetap akan membunuh nichkhun dan membuatku jadi kambing hitam.

Setelah mendengar ucapanku, jessi menaikkan alisnya, dan berkata: “yang kamu tebak semua benar. Tapi, apa kamu pernah berpikir, walaupun memberi tahu kepada Franstentang rencana nichkhun untuk menodai Felicia, bagaimana dia memastikan kamu akan pergi mencari Felicia? Dan mencelakaimu, tidak ada barang bukti yang digunakan? Dan lagi, Felicia begitu sadar, benar-benar seperti dibius? Atau….sedang berakting?”

Hatiku langusng tenggelam, benar juga, ini semua lobang dari semua perkiraanku, aku melihat jessi, dan mengatakan aku tidak tahu.

Dari dalam mata jessi terlihat sedikit kecewa, dia menggunakan suara yang sangat hangat mengatakan padaku: “kamu yakin tidak tahu?”

Melihat matanya yang suram dan dalam, hatiku seketika berdebar cepat, seketika wajahku memerah, karena aku sedang berbohong, aku sangat jelas semua lobang ini hanya ada satu orang yang dapat mengisi, orang itu adalah…..Feicia.

Franspasti akan memberitahukan rencana ini kepada Felicia, selama ini, Felicia bisa mempersiapkan dengan baik, tentu saja akan melakukan pencegahan kepada nichkhun, kalau tidak, dia akan minum obat, ditambah lagi nichkhun juga sudah naik begitu lama, tidak mungkin belum menyelesaikan dia. Dan lagi, sekalipun claura tidak akan membiarkan aku pergi, sekali Felicia memberitahuku, aku pasti akan langsung menerobos kesana, jadi dia tidak perlu takut aku tidak ada ditempat, lagipula, untuk mendapatkan barang bukti sangat mudah, asal Felicia memberikan belati kepadaku, aku tidak mungkin tidak mengambilnya, dengan begitu, belati akan ada sidik jariku, untuk membuatku menjadi pembunuh akan sangat mudah.

Tetapi sekalipun aku jelas, aku tidak ingin menghadapi pikiranku sendiri, karena di mataku, Felicia adalah wanita yang paling aku cintai, walaupun kami berdua pernah ada salah paham, berantem hingga tidak bahagia, dia juga tidak mungkin begitu padaku, karena dia sangat baik, bukankah begitu?

Jessi pelan-pelan menghembuskan nafas, suaranya sangat pelan, tetapi di telingaku terdengar seperti ada masalah sebesar gunung, membuatku merasa sulit bernafas. Dengan keras aku mengepal tanganku, dengan suara yang rendah mengatakan: “benar dia, bukan?”

Jessi mengatakan dengan sangat jelas: “ia.”

Seketika aku merasa ribuan panah menusuk jantungku, hatiku berdarah, aku merasakan sakit hingga merasa ingin mati, ini sangat mencekik diriku.

Dengan berguman: “aku mau bertanya langsung padanya, kalau tidak….aku tidak aan menyerah.”

Manusia memang seperti itu, menghadapi hal yang tidak dapat dipercaya, selalu suka menaruh sebuah harapan, berharap jika itu semua adalah palsu.

Jessi tidak berkata apa-apa lagi, tetapi diamnya membuatku merasa gugup, berpikir apakah dia kecewa dengan sikapku? Tapi aku tidak berani tanya, hanya duduk disana, berpikir sendiri kejadian yang selama ini terjadi.

Walaupun jessi ngomong datang ke Nanjing, tapi aku merasa masa depanku sangat kabur.

Aku dengan serius menganalisa, sekarang nichkhun sudah meninggal, Franssudah ditangkap, dibawah kekuatan keluarga Yang, aku prediksi Franstidak mungkin akan dibebaskan, keluarga Yang dan Gao benar-benar berakhir. Tetapi sekali keluarga mereka bermusuhan, keluarga Yun dan claura yang akan mendapat keuntungan. Seperti kata orang “hanya memperdulikan keuntungan yang sekarang, tanpa memikirkan resiko kedepannya”, claura dan keluarga Yun, kemungkinan akan membagi kekuatan kepada kedua keluarga ini.

Melihat mobil yang berbaris di jalan, kota yang disinari oleh lampu-lampu, aku menghela nafas dan berkata: “kota ini akan berantakkan.”

Jessi dengan tenang mengatakan: “ini tujuan awal bos, tentang kamu, hanyalah salah satu bidaknya saja, hanya sebuah bidak di Nanjing yang dapat dipakai dan dibuang kapanpun.”

Aku berkata ternyata begitu, jessi berkata: “ia, tetapi dunia yang berantakkan akan ada pahlawan, dunia yang berantakkan akan ada orang yang tangguh, alwi, apakah kamu orangnya? Atau kamu bukan semuanya, tetap seseorang yang terus berusaha bangkit?”

Seluruh tubuhku tersentak, menoleh kearah jessi, setengah berbunyi baru mengatakan: “aku ingin menjadi tokoh besar.”

“oh? Kenapa?” suara jessi terdengar sangat menarik akan hal ini.

Aku mengerutkan bibirku, berkata: “karena hanya menjadi kuat aku baru bisa melindungi adik dan orang yang aku sayang, berharap….bisa membuat lebih dekat denganku.”

Berbicara sampai disini, aku diam-diam melihat jessi yang disampingku, melihat dia seperti tersenyum dan tidak tersenyum melihatku, seketika aku tidak berani melihatnya, takut dia menyadari aku ada niat kepadanya

Sepanjang perjalanan aku terdiam, sampai supir mengatakan, aku bukan dibawa ke rumah sakit oleh jessi, tetapi rumahnya Felicia.

Aku tertegun sesaat, seketika baru menyadari, kalau Felicia memang tidak di kasih obat, dia tidak perlu kerumah sakit, atau, dia ke rumah sakit hanya untuk pergi cek saja, lalu pulang. Melihat rumah yang begitu tidak asing, melihat ruang tamu yang disinari oleh lampu. Hatiku sedikit demi sedikit mendingin.

Dengan kacau naik keatas, mengetok pintu, dengan cepat, Felicia membukakan pintu, melihatku datang, dia tidak terkejut sama sekali, kedua matanya sangat memerah.

Aku melihat Felicia, dengan sulit mengucapkan satu kata “kak felicia”, Felicia memintaku untuk masuk, lalu berbalik pergi.

Aku langsung masuk kedalam, felicia menyuruhku duduk di atas sofa, dia menuangkanku segelas air, gelas, yang aku pakai saat aku tinggal dirumahnya. Aku melihat gelas itu, setengah bertanya: “kak Felicia, Franskamu yang panggil, benar?”

Felicia menganggukkan kepala, wajahnya seperti orang mati.

Hatiku benar-benar sangat sakit, dan bertanya: “tujuan kalian untuk membunuh aku? Kenapa? Kamu tahu aku mencintaimu, kamu bilang ikut dengan bosmu, hanya untuk memerankan peran detektif, untuk membantuku mengecek statusku, kenapa kamu mau menyakitiku? Kamu membohongiku, benar?”

Mata Felicia terisi penuh air mata, dan mengatakan: “Alwi, jangan terlalu polos, kamu tahu aku sudah bekerja dengan bosku berapa lama? 20 tahun, aku dari kecil sudah ikut dengannya, menurutmu aku akan lebih memilih membantumu dibanding membantu dirinya? Aku mengatakan seperti ini, demi membohongimu agar kamu tidak waspada denganku, hanya ingin agar kamu tetap berada di sampingku.”

Aku tidak dapat berkata apa-apa, dengan sulit berkata: “tidak, kamu membohongiku, dulu yang aku dengar bukan begini, kamu jelas-jelas mengatakan benar-benar…..”

“itu semua bohong!” tidak menunggu aku selesai berbicara, Felicia sudah membentakku.

Kali ini, aku benar-benar terdiam.

Felicia membuang mukanya, tidak lagi melihatku, dan mengatakan kepadaku dengan sangat jelas.

Ternyata, setelah dia menerima jam tangan, diam-diam membuka jam tangan, melihat didalamnya ada Eavesdropper, dia tahu aku pasti mengetahui sesuatu, berpikir aku dulu menghindar darinya, dia sengaja membuatku mendengar kata-kata dia “menyatakan perasaannya” padaku, demi membuatku merasa bersalah dan semakin mencintai dirinya, dan dia berinisiatif, agar mempertahankan hubungan kami, dan melenyapkan kecurigaanku.

Felicia masih berkata, dulu dia mengakallu putus, hanya demi membuatku merasa bersalah dan semakin mencintai dia, merasa berutang dengannya, mulai dari saat itu hanya mendengarkan dia seorang.

Bisa dibilang juga, dia tidak pernah bersungguh-sungguh cinta padaku, dia melakukan itu semua hanya untuk berakting, hanya aku sendiri yang serius memerankan peran “orang jatuh cinta”.

Saat itu, hatiku benar-benar hancur, aku ingin menyuruhnya jangan lanjut berbicara, tapi mengingat kejadian malam ini, mengingat jessi yang menunggu diluar, aku tahu, aku tidak boleh kacau seperti ini lagi, aku harus menanyakan dengan jelas.

Mengingat sampai disini, dengan kecewa aku mengatakan: “tapi, bos dibelakangmu menginginkan akku mati, kamu malah mengubah rencana, tidak lagi memainkan permainan melarikan diri, bukan?”

Felicia menganggukan kepala dan berkata: “Iya.”

Aku terbisu, dengan kekecewaan dan kemarahan aku mengatakan: “ aku mau pergi menculik pengantin wanita, dan masalah membawa cinta pergi dari Nanjing, kamu juga yang memberi tahu Johan, benar? Agar mencegah aku pergi dari sisimu, dan terus mengelilingi di sampingku, benar?

Felicia masih menganggukan kepala, dan tidak berbicara apa-apa.

Hatikuku benar-benar mati rasa, melihat Felicia, aku menanyakan dia, dan ternyata dia menginginkan aku mati, lalu kenapa mau mereka Fransmembunuh nichkhun untukku?

Sampai saat ini, aku masih berharap dia mengatakan padaku, karena aku tidak tega melihatmu mati, karena sampai akhir aku sadar aku mencintaimu, dia tidak bisa merelakan aku, tapi yang tidak habis pikir adalah, dia malah mengatakan padaku: “alasannya kamu bisa menanyakan pada jessi, tanya dia pakai cara apa untuk memaksaku menolongnya.”

Rupanya seperti itu, ternyata felicia benar-benar tidak menolongku, tapi karena diancam oleh jessi, kalau bukan karena jessi, mungkin dia tega melihatku masuk penjara, dan mungkin di tembak mati.

Aku melihat Felicia, mellihat dia tidak ada rasa penyesalan sama sekali, disaat bersamaan hatiku benar-benar merasa sakit, sebuah emosi menghambar ke hatiku, aku berteriak: “kamu tahu kenapa aku mau membunuh Nichkhun? Karena aku tidak bisa melihat dia menodaimu, saat itu aku benar-benar berpikir, sekalipun membunuh si brengsek itu, sekalipun adikku dalam bahaya, aku juga akan membunuhnya, karena dia menyakitimu! Dari kecil hingga dewasa, adikku adalah wanita yang terpenting didalam hidupku, dan kamu, satu-satunya wanita yang bisa sederajat tempatnya dihatiku! Tapi kamu….kenapa begitu kepadaku?”

Felicia mengerutkan bibirnya, menatapku, dan bertanya: “sudah selesai bicara? Kalau sudah selesai, kamu sudah boleh pergi?”

Menghadapi sikapnya yang seperti ini, aku benar-benar emosi. Mengambil gelas yang ada dimeja, dengan keras membantingnya dibawah, dengan emosi membentaknya, menuju ke arahnya da menekan pundaknya dengan keras, dan menekannya di atas sofa, melihat wajah cantiknya yang kesakitan, dan berteriak: kamu tahu tidak aku begitu banyak curiga? Begitu sulit percaya pada orang? Setelah datang ke Nanjing beberapa tahun, kamu Felicia satu-satunya wanita yang aku percaya seutuhnya, aku rela berlutut, rela mempertaruhkan semua martabat dan nyawa untuk melindungi wanitaku! Tapi kamu begitu kepadaku?”

Felicia melihatku, matanya memerah, aku berpikir karena dia merasa bersalah, aku tidak pernah berpikir dia malah akan mengataiku orang gila, dan berkata: “kamu telah menyakitiku, dan lagi, kamu bersedia berlutut untukku, bersedia mati demi aku, itu kamu yang bersedia, apa urusannya denganku?”

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu