Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 397 Cemburu akan pertemuan dengan saingan cinta (1)

ketika Claura masuk, aku sedang memilih baju dengan serius. dia bertanya apakah aku telah selesai memilihnya? aku membawa beberapa pasang pakaian kami ke kasur dan berkata sudah hampir selesai.

bagaimanapun kami berdua bukan pergi liburan. kemungkinan kami juga tidak akan mengganti pakaian yang telah kami bawa. oleh karena itu, kami juga tidak butuh membawa banyak pakaian.

aku pun mengkompres baju itu lalu memasukkannya kedalam tas kami masing masing. disaat ini, aku melirik kearah Claura dan melihat kalau dia berpura pura tidak melihat gelas yang terjatuh disana meskipun dia sudah menatapnya tadi. dia juga memandang serius barang barang disana.

dalam waktu sekejap, dia pun berkata :" bagaimana gelasmu bisa jatuh?"

aku pun bertanya :" kenapa?"

sambil mengatakan itu, aku pun memandang kearah gelas sambil berkata 'haiya'. aku lalu berjalan kesana dan berkata :" mampuslah, tadinya aku menuang segelas air untuk meminum obat. tapi obat itu tidak apa apa kan?"

Claura mengambil obat itu dan berkata :" kamu tidak menutup obat ini dengan erat. obatnya telah basah."

"sh*t. dasar sial." kataku sambil mengerutkan kening. aku kembali bertanya :" kapan kita berangkat?"

Claura melihat jam tangannya dan berkata masih ada satu jam lagi. aku berkata kalau kami harus segera ke rumah sakit dan membeli sedikit obat. jika tidak, itu akan sangat repot jika kepalaku sakit ketika peperangan dimulai.

Claura tidak begitu curiga karena ini merupakan hal kecil. ditambah lagi dia yang begitu percaya padaku, oleh karena itu dia sama sekali tidak mencurigaiku. setelah itu kami pun memeriksa tas kami masing masing lalu pergi kerumah sakit.

untuk menghindari pemeriksaan kendaraan, Claura sengaja merancang sebuah kotak hitam didalam mobil dan memasukkan kedua tas kami didalam. dia juga mengoleskan cairan yang tidak disukai oleh anjing agar bisa lolos dari pemeriksaan.

kami pun sampai dirumah sakit dalam setengah jam. setelah berjalan beberapa langkah, kami berdua pun berhenti diwaktu yang bersamaan karena kami merasa ada yang sedang mengawasi kami berdua. aku dan Claura pun saling bertatapan, dia berkata :" kamu duluan pergi mencari dokter, aku akan pergi melihatnya dulu."

aku mengangguk dan memegang tangannya sambil berkata dengan halus :" hati hati lah. aku akan mencarimu nanti."

" iya." jawab Claura dan dia pun meninggalkanku.

aku tersenyum melihat bayangan dirinya dari belakang. sekeliling rumah sakit ini sudah dipenuuhi oleh bawahan Simon. aku dan Simon sudah pernah berdiskusi, jikalau aku memiliki hal darurat ingin mencarinya dan Claura sedang bersamaku, maka dia akan menyuruh bawahannya untuk berpura pura mengikuti kami agar bisa menjauhi Claura dariku. aku pun memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan bawahannya. Jadi orang tadi membuat kami menemukan dia dengan sengaja.

setelah Claura pergi, aku tidak berani menunda waktu lagi dan langsung pergi ke kantor Simon. dia sudah menerima informasi dan langsung membukakan pintu untukku. setelah aku masuk, dia pun bertanya ada hal apa? aku menceritakan kepadanya tentang ruang senjata bawah tanah yang dimiliki Claura. dia pun menanggapi hal ini dengan serius.

aku berkata :" senjata itu tidak akan berguna jika mereka tidak memiliki bawahan yang cukup di kota YunNan. oleh karena itu aku menebak kalau Claura memiliki banyak bawahan di Yunnan. sejumlah bawahan itu pastilah menunggu diam diam. jika dilihat dari tujuan Claura menyuruhku untuk mengikuti pertandingan di lapangan latihan itu, Claura pastilah sangat membenci Yunnan. aku khawatir kalau dia akan menyerang paman Shen. oleh karena itu aku datang kesini untuk memberitahunya padamu.

Simon menganggul dan berkata :" tenanglah, aku akan memberitahunya. hasil kerjamu sangatlah bagus karena kamu bisa memikirkan ini."

aku tidak berbicara dan dia bertanya kepadaku apakah masih ada yang ingin aku sampaikan? aku mengangguk dan langsung berkata :" ada apa sebenarnya tentang kematian Julian wang? tentang dua pria dan satu wanita itu, apakah salah satu dari mereka adalah bawahan kita? apakah gadis itu?"

Simon mengerutkan kening dan berkata :" iya."

mendengar ini, aku seketika murung dan menarik nafas yang dalam sambil berkata :" aku mengerti."

Simon bertanya :" selain itu, tidak ada hal lain yang ingin kamu tanyakan padaku?"

aku menggelengkan kepala dan bertanya apa? jikalau memang seperti dugaanku, ada orang yang berkorban demi Julian Wang, namun apa hakku menyalahkan kekejaman Simon? mereka juga telah berkorban demi ayahku. lagi pula bukankah orang yang ingin berkorban itu sudah melakukan persiapan? mereka melakukan semua ini demi ayahku. aku sangat berterimakasih pada mereka dan aku juga merasa bersalah. apa hakku untuk mencurigai mereka lagi sekarang?

aku berkata :" berterimakasihlah kepada keluarga orang itu."

aku lalu meninggalkan ruangannya sambil membawa resep untuk mengambil obat didepan sana.

sebelum aku keluar, Simon kembali berkata :" aku tahu sikap aslimu. kamu tidak menyukai pengorbanan seperti ini. namun kami juga tidak memiliki cara lain untuk menggapai tujuan. kami semua rela mati dan rela nama baik kami hancur. Alwi, aku sangat berterimakasih kepadamu karena tidak menahan semua perlakuan kami."

aku tidak membalikkan kepala dan suasana hatiku sangatlah kacau.Meskipun aku tahu bahwa masyarakat ini jahat dan gelap, dan meskipun aku telah melihat sisi gelap manusia sejak lama, aku masih merasa sulit untuk acuh tak acuh terhadap hal-hal seperti itu. Bagaimanapun, itu adalah kehidupan yang hidup. Gadis itu, dia mungkin lebih murni daripada orang lain, tetapi dia harus mati dengan cara yang menghancurkan nama baik dirinya. Hidup ini benar-benar tidak adil.

ketika aku sedang memikirkan itu, Claura pun datang dan aku langsung menyimpan pikiranku yang kacau itu sambil berkata :" siapa orang itu?"

Claura menjawabku dengan datar :" aku gagal mengejarnya. dia berhasil kabur. sepertinya sudah ada orang yang mulai mengawasi kita dan aku merasa kalau orang itu adalah bawahan Jessi."

aku mengerutkan kening dan berkata :" Jessi? petugas wanita itu? siapa sebenarnya dia?"

Claura sepertinya tidak ingin membahas masalah Jessi denganku. bagaimanapun aku dan Jessi pernah memiliki hubungan yang dalam. meskipun dia tahu kalau aku sudah lupa ingatan, namun dia juga tidak berani melakukannya. seperti yang ada didalam drama pada umumnya, seseorang yang lupa ingatan akan pulih ketika dia bertemu dengan orang yang dia cintai.

melihat dirinya yang tidak berbicara, aku kembali berkata :" kenapa kamu diam?"

Claura menggelengkan kepalanya dan berkata :" dia adalah prajurit. kamu juga bisa merasakan kalau prajurit seperti dirinya merupakan lawan kita ebagai prajurit bayaran. hal yang lebih membingungkan lagi adalah dia merupakan pacar Alwi. kita masih memiliki hubungan kerja sama dengan Alwi, oleh karena itu kita harus tetap menahan semua ini meskipun kita diserang."

aku pun berkata :" pacar Alwi? bukan kah kamu berkata kalau Alwi menyukaimu?"

Claura sadar kalau dirinya salah berbicara dan dia merasa sangat canggung. dia kembali berkata :" pria memang begitu. apalagi Alwi, banyak wanita cantik disekelilingnya. dia bisa mendapatkan semua yang ia sukai. namun Jessi tidak mengetahui hal itu karena Jessi memiliki latar belakang yang kuat. jika menjalin hubungan dengan Jessi, maka kehidupan Alwi akan meningkat sangat tinggi. oleh karena itu dia tidak boleh membuat Jessi marah."

aku berpura pura mengerti dan dia khawatir kalau aku berpikir terlalu banyak dan kembali berkata sambil memegang lenganku :" waktu itu aku berkata kalau aku tidak mengenalinya karena aku tidak ingin kamu mengetahui hal ini. aku khawatir kalau kamu tertular oleh sikap selingkuh pria itu. kalau memang seperti itu, aku tidak tahu harus mencari siapa lagi nanti."

Seperti kata pepatah, untuk berbohong, Anda harus menggunakan kebohongan yang tak terhitung jumlahnya untuk menyelesaikannya. itulah yang sedang dihadapi Claura sekarang. semenjak kali pertama dia membohongiku hingga sekarang, dia masih tetap hidup didalam dunia yang penuh kebohongan. dan aku hanya bisa mempercayai semua perkataannya dan terkadang aku berpura pura mencurigainya hanya untuk menenungkan dirinya.

aku pun mengelus rambutnya lalu berkata dengan lembut :" dasar bodoh, kalau kamu telah memilihku, kamu seharusnya tahu kalau aku bukanlah merupakan pria yang seperti itu. didalam mataku hanya ada dirimu saja."

Claura tersenyum bahagia dan aku pun berkata :" sudahlah, sudah waktunya untuk berangkat. aku akan pergi mengambil obat dan kita harus langsung berangkat setelah itu. kita tidak boleh menunda waktu lagi."

Claura tersenyum dan berkata :" baik."

setelah itu, kami pun meninggalkan Yunnan dan pergi ke HangZhou.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu