Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 879 Katak buruk rupa yang ingin menyantap daging angsa

Pada saat ini, semua orang terpaku oleh percakapan kami berdua, banyak orang yang menyoraki Wedda dengan harapan bahwa dia akan menang, tetapi lebih banyak orang yang berpikir dia terlalu bodoh. Dia sama sekali tidak sekuat diriku. Lagi pula, aku adalah orang nomor satu di Invincible Empire.

Seketika, Wedda menegakkan punggungnya dan berucap keras, "Jika aku menang, berjanjilah padaku untuk tidak menolak niat Helena lagi, dan bantu aku jadi mediator dengan pimpinan utama."

Perkataannya, membuat semua orang tercengang, menurutku Wedda cukup pintar. Helena hanya memintanya untuk bertaruh denganku agar aku dapat membatalkan niat untuk menikahinya. Namun Ia ingin menjadikanku mak comblang dan menjamin kebersamaan mereka. Dibanding Helena, Ia lebih tahu bagaimana menggunakan peluang yang tepat untuk mendapatkan lebih banyak manfaat.

Sejujurnya, seandainya pemuda itu tidak bekerjasama dengan Helena, aku benar-benar tidak tega membunuh ‘orang berbakat’ ini.

Aku menggeleng-gelengkan kepala dengan yakin, berkata : “ aku menolak.”

Wedda tidak menyangka aku akan menolaknya, ia tersentak sesaat, lalu dengan nada mengejek bertanya padaku : “Alwi, jangan bilang kau takut? “

Aku terkekeh, berkata, "aku, takut? Tidak, aku hanya berpikir itu tidak perlu, sejak awal aku tidak pernah menolak niat Helena, mengapa aku harus bertarung denganmu demi dia? Kamu ingin sepatu yang rusak itu, kamu boleh langsung saja berbicara dengan pimpinan, minta aku menjadi mak comblangmu? Sialan kamu, punya malu sebesar itu? Kamu pikir kamu ini siapa hah? tidak punya otak! "

Kata-kataku barusan seketika membuat Wedda gemetar, dia mengertakkan giginya dan berkata : "aku tidak mengizinkanmu untuk mempermalukan Helena! Alwi, kalau kamu pria bertarunglah denganku. Kalau kamu tidak mau, itu sudah membuktikan bahwa kamu bukan seorang pria."

Aku takjub, lalu berdiri, aura bengisku membuat Wedda kaget, Ia terpana melihatku yang penuh energi, Kemudian menatapku dengan takjub dan berkata heran: "Apakah kamu ... kamu baik-baik saja?"

“Kenapa? Seharusnya aku kenapa?” Aku bertanya padanya dengan tatapan mengejek.

Wedda kehilangan kata-kata, kontan menggeleng, agak gagap berkata :“Bukan... Maksudku bukan seperti itu.”

Aku tertawa dingin, berkata : “Bukankah kamu ingin menantangku? Ayo, tunjukkan padaku, orang yang berani menantangku,seperti apa kekuatannya.”

Kemudian aku berjalan menuju Wedda, Wedda yang kaget melihatku mengambil beberapa langkah mundur. Ketika dia yakin bahwa aku tidak bermasalah, dia melihat arlojinya dan bergumam, "Tidak, tidak mungkin. Seharusnya sudah waktunya. "

Aku tahu bahwa dia membicarakan efek obat, aku memandangnya sinis dan berkata, "Mari kita ubah keberuntungannya, kalau kamu menang, aku berjanji mempersatukan kalian. Kamu ingin menjadikan barang busuk sebagai harta, aku sebagai atasanmu, sudah sewajarnya mengabulkan permintaanmu, tapi jika aku menang, permintaanku sederhana, aku ingin nyawamu! "

Ketika mendengar bahwa aku menginginkan nyawanya, Wedda menelan ludah, semua orang mundur selangkah, semua orang dapat melihat penyesalan darinya, namun mereka semua mendukungnya, memberi semangat, masih berkata bahwa demi cinta, beranilah sedikit.

Semakin banyak orang yang meraung, Wedda semakin tidak bisa turun dari panggung, tepat ketika situasi semakin ramai, Matthew Zhong datang, bersama Armour Zhong yang duduk di kursi roda, disusul dengan Raymond dan Sudirman.

Matthew Zhong, Armour Zhong bertemu pandang denganku, kemudian, mereka terguncang, tidak ada yang tahu bahwa mereka dipanggil olehku. Ketika aku mengetahui rencana Helena, aku sudah memberitahu Matthew Zhong dan Armour Zhong, karena aku tahu mereka berdua pasti tidak ingin aku menyembunyikan hal ini.

Matthew Zhong sangat marah, dia telah memberi kesempatan untuk keluarga Xu, tapi kelakuan Helena membangkitkan amarahnya, sekarang dia pasti merasa bahwa keluarga Xu tidak mempunyai malu lagi, dan hari ini dia datang untuk mendukungku, dan mempermalukan keluarga Xu.

Ketika Matthew Zhong datang, semua orang terdiam, Ia belum berkata apa-apa, Fandy xu segera angkat bicara : “Alwi, ada apa ini? Apa kamu membawa semua orang datang untuk berlatih? Ini berantakan dan tidak disiplin."

Baru saja Ia selesai bicara, Armour zhong berucap dingin : “Ayah belum berbicara, ketua fandy sudah terburu-buru mencari kesalahan, apa tidak terlalu terburu-buru."

Fandy xu tidak menyangka bahwa Armour zhong akan menyulitkannya seperti itu didepan semua orang, seketika ia terdiam, setelah beberapa saat, dia berkata, "Apa yang tuan muda katakan benar adanya, hanya saja, tentara yang dulunya pernah dibawah kuasa hukum yang ketat, sekarang menjadi pasir lepas, aku benar-benar merasa sedih untuk pimpinan. Pimpinan, ini semua adalah kerja kerasmu. "

Aku tersenyum dingin, Fandy xu ini sangat terburu-buru, belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, sudah siap menghukumku. semakin dia bersikap demikian, Matthew zhong semakin kecewa.

Matthew zhong mendengus, menatapku lalu bicara : “Alwi, sebenarnya ada apa ini? “

Aku tersenyum, lalu menunjuk ke arah Wedda, yang sekarang melongo, dan berkata : "Oh, orang ini mau menantangku. Semua orang merasa Ia pantas dipuji untuk keberaniannya, sekarang sedang memberinya dukungan."

Ekspresi wajah Wedda kala itu bahkan terlihat lebih buruk daripada menangis, dia tidak pernah menyangka akan ada begitu banyak orang yang datang, pada momen ini, dia sudah menaiki harimau dan sulit untuk turun, walau bagaimanapun tetap harus bertarung.

Matthew zhong tersenyum dingin lalu berkata : “Kelihatannya ketua fandy memang terburu-buru, adegan yang kacau ini, disebabkan oleh kamu sendiri. "

Ketika Fandy Xu mendengar ini, wajahnya tampak seperti telah memakan seekor lalat.

Armour zhong tak kalah menambahkan : “Namun pemuda ini memang patut dihargai atas keberaniannya, tak disangka berani menantang Alwi, ngomong-ngomong, Alwi bertarung katanya menyukai keberuntungan.”

Seselesainya berbicara, Ia berteriak padaku : “Alwi, kalian punya keberuntungan tidak?”

Aku tertawa, nampaknya wajah Wedda memanas, badannya juga mulai gemetaran, aku memandang kearah Fandy xu, berucap keras : “Ada keberuntungan, keberuntungannya ada hubungannya dengan ketua fandy.”

Fandy xu yang mendengar ini, dengan penasaran bertanya padaku : “Ini... apa hubungannya denganku? “

Aku angkat bicara : “Wedda menantangku, syaratnya adalah jika ia menang dariku, aku harus menjadi mediatornya untukmu, setelah dipikir-pikir Ia sangat menyukai Helena ya, kalau tidak, tak mungkin Ia membahayakan nyawanya.”

Fandy xu yang mendengar perkataan tersebut, terpana, lalu amarahnya bangkit, dengan tatapan jijik, dia marah : "Omong kosong! Wedda, dasar katak buruk rupa yang ingin menyantap daging angsa!"

Wajah Wedda semakin memerah, tergagap berkata : “Pe..Pemimpin, aku benar-benar mencintai Helena, Helena juga mencintaiku, kuharap kamu menyetujui kami berdua.”

Perkataan ini membuat Fandy xu semakin marah, wajah Billie yang juga dipenuhi amarah berkata : “Wedda, apa yang sedang kamu lakukan, kamu berani menghalangi niat kakakku? Sekali lagi kamu bicara omong kosong, kubunuh kamu, percaya tidak?"

Wedda seperti hendak mengatakan sesuatu, namun Matthew zhong berkata dingin : “Sudah cukup, walau bagaimanapun, karena sudah berjanji, bertarunglah, kalau Alwi benar-benar kalah, dia akan membantumu menjadi mediator, lagipula sekalipun Alwi menjadi mediator, ketua fandy masih boleh tidak setuju, iyakan.”

Perkataan ini membuat wajah Fandy xu muram, perlu diketahui, bahkan kalaupun dia tidak setuju, Matthew zhong sudah bisa membuktikan satu hal. Wedda tidak menjalin hubungan dengan Helena, sudah terbukti bahwa Ia memandang rendah Helena.”

Fandy xu tertawa hampa, lalu berkata : “Benar kata pemimpin.”

Pada saat ini, Sudirman yang dari tadi tidak bicara tertawa dingin lalu berkata : “Pesona Helena benar-benar tidak biasa, awalnya dia bilang pada putraku dia menyukai Alwi, lalu naik ke ranjang tuan muda, baru berapa lama ini, lalu sekarang menyukai Wedda, membuat Wedda dan Alwi bertarung, aduh aduh, pesona yang benar-benar tidak biasa.”

Fandy xu tidak tahan lagi, dia berteriak : "Sudirman, kamu jangan sembarangan bicara ya, sejak kapan Helena memberi tahu putramu dia menyukai Alwi? Putramu berteman dengan musuh dan berbalik melawan negaranya dan mengambil Helena sebagai alasan! Mengenai Wedda, hum, sekalipun putriku buta juga tidak akan menyukainya! “

Aku melihat kearah Wedda, ketika Ia mendengar perkataan Fendy xu, wajahnya semakin memerah, aku tersenyum manis berkata : "Wedda, sejujurnya, kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menahannya."

Ia berteriak marah : "Semua ini salahmu! Hari ini aku akan membunuhmu! "

Jelas, ejekan setiap orang telah membuatnya gila. Dia menerjang ke arahku, dan aku berdiri di sana dengan santai. Ketika dia menyerangku, aku melangkah kesamping dan menghindar, tubuhnya berputar di udara, dan dia ingin meraihku lagi. Aku tersenyum dingin, tubuhku berputar ke belakang, dan aku mengangkat kakiku, menendangnya, dan dia jatuh dari udara dalam sekejap, menutupi wajahnya, dan mengerang kesakitan.

Darah segar muncul darisana, semua orang yang menontonnya mengeluarkan ekspresi kaget dan takut, kakiku ini dapat dibilang sudah menghabiskan Wedda, nantinya Helena yang ingin menikmati kebahagiaan seorang wanita dari badannya, mungkin hanya dapat membayangkan saja.

Terpikirkan sesuatu, aku berkata pada ketua fandy : "ketua fandy, sekarang Anda tidak perlu khawatir, pemuda ini diperkirakan sudah tidak bisa memuaskan putrimu lagi."

Fandy xu berkata marah : "Kalau kamu mau membunuhnya cepat sedikit! "

Aku menatap Wedda, tersenyum, lalu berkata : "Bagaimana ini? Ayah Mertua impianmu ingin aku membunuhmu."

Wedda menatapku benci, mengertakan giginya lalu berkata : "Alwi, sialan, akan kubunuh kamu! "

Sambil berbicara, Ia kemudian mengeluarkan pistol hendak menembakku, aku seketika menerjangnya, menendang pistolnya, mengarahkan pukulan yang menghantam pelipisnya, pukulan itu tidak sanggup ia diterima, sehingga seluruh tubuhnya terbang, lalu ia terbaring di sana, kejang-kejang, kehabisan napas.

Aku mengulurkan tanganku, menangkap pistol yang jatuh ditengah udara, memainkannya, menghela nafas, dan berkata dengan nada agak membosankan : "Kukira ia sangat hebat, tetapi belum sampai 1 menit ia sudah tidak tahan, sudah mati. "

Ketika aku mengatakan ini, aku tersenyum dan melihat orang-orang yang awalnya mendukung Wedda untuk menghajarku, pada momen ini, orang-orang menatapku seperti monster. Aku mengabaikan mereka dan berbalik untuk bertanya : " Matthew Zhong, aku belum sempat bertanya padamu, bagaimana kamu dan tuan muda ini punya waktu untuk datang?"

Matthew Zhong tersenyum kecil dan berkata, "Bukan apa-apa, aku hanya ingin melihat-lihat."

Aku mengangguk-angguk mengerti, dia kemudian meminta orang untuk membawa jasad Wedda pergi, tepat pada saat ini, Helena datang dengan terengah-engah, ketika dia melihat jasad Wedda, dia menarik napas dalam-dalam dan menatap aku, tetapi dia segera pulih ke ekspresi biasanya, menghampiriku dan tersenyum padaku, berkata : "Alwi, kamu memesan begitu banyak makanan di kafe, mengapa kamu pergi tanpa mengatakan apa-apa?"

Wedda dan dirinya seperti tidak ada hubungan apapun.

Aku belum berkata apa-apa, Armour zhong berkata dengan heran : "Kenapa? bukankah Helena bilang kalau kamu menyukai Wedda? pacarmu sudah mati, tak disangka tidak ada respon apapun darimu, benar-benar hati ular berbisa."

Ketika Helena mendengar perkataan ini, seketika matanya berkaca-kaca, merasa bersalah berkata : "Armour zhong, kamu ngomong apa sih? Mengapa aku tidak mengerti? Helena mana mungkin menyukai Wedda? Oh... apa barusan dia mengatakan dia menyukaiku? begitu banyak lelaki di pasukan yang menyukaiku, dan lagi, ini juga bukan aku yang memutuskan, Armour zhong, kamu jangan iri ya."

Aku benar-benar mengagumi Helena yang bermuka tebal, sedangkan Armour zhong mengalihkan pandangannya, berucap dingin : "Iri? Kenapa aku harus iri? kamu benad-benar beranggapan bahwa kecantikanmu bagai bidadari, sampai semua laki-laki di dunia tergila-gila padamu? "

Mendengar perkataan ini, aku sontak tak segan-segan tertawa, raut wajah Helena terlihat sangat buruk, ketua fandy yang melihat Armour zhong kesal pada putrinya, , dia bergegas berkata : "Tuan muda, di hati Helena hanya ada kamu. Kamu jangan sampai tertipu oleh si Wedda. Dia adalah katak jelek yang ingin makan daging angsa. Dalam hati Helena, hanya ada tuan muda. "

Aku tertawa, kemudian berkata : "kalau begitu, Helena sangat cocok dengan Wedda, benar-benar seperti katak buruk rupa yang ingin menyantap daging angsa."

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu