Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 632 Cari Masalah Sendiri, Selesaikan Sendiri

Aku ikut Leny mereka turun gunung, melewati sebuah sungai, lalu melewati jalan yang sangat panjang, melewati sebuah goa, baru kembali kembali ke desa mereka. Desa ini terlihat sangat terpencil, sejauh mata memandang terlihat sebidang tanah pertanian, rumah-rumah rendah tersebar di tanah pertanian, tidak ada bangunan tinggi, jalan masih terbuat dari tanah liat, meskipun rusak, tetapi terlihat sangat indah.

Disini ada bau lumpur bercampur kotoran sapi di mana-mana, dan ada juga traktor yang berjalan di jalan, melihat tempat ini, mau tidak mau aku memikirkan kampung halaman orang tua angkatku, meskipun jauh lebih baik daripada sini, tetapi masih ada beberapa bayangan serupa di dalamnya.

Karena kami datang dengan menggendong seekor serigala dan babi hutan di punggung kami, ini menarik perhatian banyak orang. Selang tidak lama, jalan ini dikelilingi orang-orang desa, semua mengelilingi kami dengan iri, bertanya banyak hal, tetapi banyak orang tidak memperhatikan serigala dan babi hutan ini, melainkan menjatuhkan tatapan pada aku orang asing.

Seorang gadis yang tampak seumuran dengan Leny, menarik lengannya bajunya, bertanya: “Leny, kakak ganteng ini siapa?”

Leny menunjukkan tatapan tersipu malu, menatapku dengan malu-malu dan berkata: “Dia adalah penyelamat kami.”

“Aiyaa, sang penyelamat, jadi demi balas budi, kamu akan menyerahkan dirimu?”ucap gadis itu yang tampak sangat jujur, dan berkata dengan sangat berani, untuk sesaat aku mengeluarkan keringat dingin, yang membuat aku tidak menyangka adalah Leny tidak menolak, malah berkata dengan malu: “Aku ingin, hanya saja tidak tahu Alwi bersedia atau tidak.”

Untuk sesaat aku merasa kesal, Bernard yang seolah melihat ekspresiku, berkata: “Alwi, jangan simpan dihati, adik-adikku memang seperti ini, dia selalu mengidamkan seorang pahlawan, kemunculanmu memenuhi imajinasinya, tentu saja dia …… tenang saja, selang beberapa hari akan membaik.”

Aku tersenyum canggung, berkata: “Sebenarnya disukai gadis adalah sebuah hal yang baik, hanya saja dirumahku ada istri hebat, aku sama sekali tidak berani berhubungan dengan gadis lain.”

Benny yang mendengar ini, sedikit terkejut dan bertanya: “Kamu sudah menikah?”

Aku mengangguk berkata: “Aku hampir 30 tahun, apakah tidak bolah menikah?”

Leny yang mendengar ini, hampir saja menangis, gadis di sampingnya menyeringai dan berkata: “Leny adalah bunga desa kami, apakah istrimu ada secantik dia? Kamu benar-benar kurang beruntung.”

Aku berpikir tentang Jessi, membayangkan dia memakai baju kemeja bunga yang dipakai Leny, dan celana kain lebar, mengepang rambutnya, tiba-tiba terdengar suara tawa, aku pikir dia pasti akan membuat semua orang di desa tercengang.

Gadis itu bertanya kepadaku apa yang aku tertawakan? Aku berkata: “Benar katamu, aku orang yang tidak beruntung, tidak bisa menikah dengan bunga desa kalian.”

Gadis itu masih ingin mengatakan sesuatu, Leny berkata: “Sudah, jangan katakan lagi, masih tidak cukup kamu mempermalukan aku?”

Benny yang melihat dia tidak senang, segera menenangkannya: “Leny, tenang saja, bukankah kamu masih memiliki aku?”

……

Sepanjang perjalanan ini aku berbicara dengan mereka, hingga akhirnya kita sampai dirumah Bernard, setelah masuk kedalam, aku meminta Bernard mempersiapkan sedikit barang untukku, aku menghancurkan obat herbal steril yang aku ambil dari gunung, mengoleskannya ke pergelangan kakiku dan meletakkannya di wajahku, lalu membalut luka pergelangan kakiku dengan kain, setelah itu, aku mengambil telepon, menelepon Nody.

Mungkin karena sibuk, Nody tidak menjawab teleponku, aku menelepon Dony dan Ficky, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang menjawab, aku hanya ingin pergi sesegera mungkin, terus menunggu bukan suatu pilihan, aku berpikir keras, lalu menelepon Aiko.

Aiko segera mengangkatnya, dan bertanya padaku mencari siapa.

Aku berkata: “Ini aku.”

Aiko terdiam sesaat, dan bertanya: “Bukankah kamu disandera Alwi palsu dibawa masuk kedalam pesawat?”

Hatiku sedih dan berkata: “Ceritanya panjang, nanti ketemu kita bicarakan, sekarang kamu dimana? Bagaimana keadaan Kak Sherly? Bagaimana kabar Sulistio?”

Sekarang selain mengkhawatirkan Alver, aku juga mengkhawatirkan keadaan Sulistio.

Aiko berkata: “Aku sedang memasak untuk Sherly, dirumah sakit sana, aku mempekerjakan dua orang perawat masa nifas, ditambah orang kita yang menjaga 24 jam dengan ketat, tidak akan ada masalah, terkait Sulistio disana……aku masih belum mendapatkan kabar, aku menelepon Nody, dia tidak mengangkat, mengingat kamu dan Sulistio dalam masalah, mereka sedang dalam kekacauan.”

Aku berkata: “Aku juga berpikir begitu.”

“Sekarang kamu dimana?”

Aku bertanya pada Bernard alamat disini, lalu memberitahu Aiko, dia tidak berkata apa-apa, selang sesaat, berkata: “Disina sangat terpencil, dari sini ke sana, akan memakan waktu dua hari, kamu tunggu sebentar, aku akan menghubungi helikopter, menjemputmu sesegera mungkin.”

Ternyata Aiko barusan tidak berbicara, dia sedang melacak alamatnya, dan berpikir cara paling cepat untuk tiba disini.

Aku berkata: “Sudah merepotkanmu.”

“Tidak merepotkan, Alwi……”Aiko tiba-tiba memanggilku dengan penuh makna.

Aku bertanya dengan penasaran: “Ehn?”

Nada bicaranya sangat lembut, berkata: “Tunggu aku.”

Setelah selesai mengatakannya Aiko menutup telepon.

Aku memegang telepon, bersandar di pintu dengan pikiran kosong, memandang keluar yang bising, pikiran masih kacau.

Saat ini, beberapa orang tinggi dan kuat berdatangan, begitu mereka datang, ekspresi Bernard dan Leny yang sedang membahas dengan senang berapa harga jual babi hutan berubah menjadi ketakutan.

Aku setengah menyipitkan mataku, menyalakan sebatang rokok, dan mengisap dengan hati kacau, lalu mendengar pimpinan orang itu dengan sombong berkata: “Bernard, apakah babi hutan ini kamu yang memburunya?”

Bernard terdiam dan berkata: “Iya.”

Orang itu tertawa dingin mengangkat tangannya memukul Bernard, lalu berkata dengan arogan: “Bernard sialan kamu cukup hebat ya, berburu babi hutan juga tidak tahu mengirimnya ke tempatku, malah menaruhnya di pintu sendiri untuk pamer, apa maksudmu, memandang rendah aku?”

Aku mengerutkan kening, meskipun sejak awal sudah bisa melihat orang yang bernama Jordy bukan orang baik-baik, tetapi begitu datang langsung memukul orang ini pertama kali aku melihatnya, didepannya aku merasa malu untuk mengatakan aku adalah pemimpin pasukan bawah tanah di Nanjin.

Mata Bernard memerah, dan berkata dengan marah: “Ini hasil buruan kita, kenapa harus mengirimnya ke kamu?”

Selesai mengatakannya, semua penduduk desa menatapnya dengan mata gila, Benny langsung maju kedepan dan berkata: “Kak Jordy, kak Jordy, kita terlalu senang, jadi lupa mengirimnya, benar, setelah membiarkan semua orang melihat babi hutan seperti apa, kita segera memotong babi ini lalu mengantarnya ke tempatmu.”

Jordy tidak senang mendengar ini, lalu menampar wajahnya dan marah: “Sialan, aku mau seekor utuh, bukan sepotong, kamu hanya memotong setengah bagian, apakah kamu ingin aku memotong tubuhmu, lalu memasangnya, agar tubuh babi menjadi utuh?”

Wajah benny menjadi kusam, dia menutup wajahnya tersenyum dan berkata: “Kak Jordy kamu bercanda.”

“Aku tidak bercanda.”Jordy langsung menendang Benny yang jatuh kelantai, lalu jalan kedepan bernard, berkata kepadanya: “Aku paling benci melihat tampang tidak senang kalian, jika bukan salah satu temanku menyukai adikmu, kamu pikir aku tidak akan menghabisimu?”

Leny sedikit marah dan berkata: “Kenapa kamu menindas kakakku?”

Jordy memandang Leny dengan tatapan api membara, lalu berkata: “Kamu benar-benar sama dengan kakakmu, bagaimana bisa temanku menyukaimu? Sekarang dia tidak ada, bagaimana jika aku membantunya mengetes kamu. Gadis cantik, ingin tidak makan dan minum makanan pedas, mengenakan pakaian indah belajar dari orang lain membesarkan dada dan merias wajah?”

Wajah Leny memerah, meludahinya dan berkata: “Aku tidak mau, kamu pergi cari wanita penghibur saja!”

Jordy langsung marah, menggertakkan giginya lalu berkata: “Dikasi hati minta jantung, lihat hari ini aku pasti menghabisi kalian berdua.”

Benny yang masih ingin mengatakan sesuatu, ditarik ke samping, beberapa penduduk desa yang lebih tua, memohon belas kasihan untuk kedua kakak adik ini, mereka dari kecil yatim piatu, tidak ada yang mendidik, tidak pandai berbicara, meminta Jordy untuk bermurah hati, dia hampir saja dilempar oleh orang-orang Jordy.

Setelah selesai mengisap sebatang rokok, melihat Jordy yang akan meraih baju Leny, aku langsung menyentil rokok, lalu mengambil senapan Leny yang diletakkan disamping.

Puntung rokok melewati kerumunan dan jatuh langsung ke kepala Jordy, dan langsung membakar kepalanya, dia berkata “Aduh”melihat puntung rokok jatuh ke tanah, dia berteriak dengan marah: “Sialan siapa yang menyentil puntung rokok ke arahku?”

Salah satu anak buahnya langsung menunjukku dan berkata: “Kak Jordy, dia, dia yang menyentil ke arahmu.”

Mata semua orang tertuju kearahku, Jordy menatapku dengan marah, menggertakkan gigi berkata: “Sialan, bangsat darimana, beraninya memukulku, teman-teman, tangkap dia dan bunuh.”

Teman-temannya yang mendengar perintah segera datang ingin menangkapku, aku mengambil senapan berburu, tidak terburu-buru dan pelan membidik Jordy, saat ini, semuanya tertegun, semua orang menatapku dengan ketakutan, Jordy dengan sombong berkata: “Hmph, aku tidak percaya bocah ini berani menembak, ayo tembak!”

Mungkin semua orang juga mengira aku orang yang lembut dan pendiam, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang kejam, jadi percaya pada kata-kata Jordy, dan segera menghampiriku.

Aku tanpa ragu menembak, dan langsung mengarahkan ke lutut Jordy.

Meskipun peluru di senapan berburu tidak mematikan seperti peluru di pistol asli, tetapi karena bisa membunuh mangsa buruan, tentu saja memiliki daya melukai yang cukup besar.

Tembakanku membuat semua orang terbengong, banyak orang yang ketakutan terduduk ditanah, dan Jordy terjatuh karena tembakan di lututnya, jika tidak dilihat dengan cermat, mungkin aku akan mengira dia berlutut untukku.

Aku berkata dengan santai: “Aku menggunakan puntung rokok menyentil orang, oh bukan, menyentil seekor anjing, bukan ‘boss’.”

“Anj*r, kamu tahu siapa aku? Beraninya memukulku! Tunggu kakak sepupuku datang, menembakmu mati!”

Dari awal aku sudah menebak Jordy tidak memiliki pistol, jadi aku baru berani menembak, sekarang mendengar dia mengatakan itu, akhirnya aku mengerti mengapa penduduk desa takut kepadanya, ada orang lain yang mendukungnya, dan orang lain ini adalah kakak sepupunya.

Aku tersenyum dan berkata: “Bagus, aku tunggu disini.”

Jordy yang melihat lututnya berdarah, menggertakkan gigi dan berkata: “Teman-teman ayo pergi dulu.”

Beberapa teman-temannya segera memapah membantunya berdiri, salah satu yang menggendongnya berlari, dan beberapa orang mengangkat babi hutan, aku berkata dengan dingin: “Itu hasil buruanku, siapa yang berani menyentuhnya, akan aku potong kakinya.”

Setelah mendengar ini, mereka melihat kekejamanku, orang-orang ini tidak berani membuat masalah, dan langsung bubar, saat ini penduduk desa menatapku dengan tatapan tidak benar, ada orang berbisik bertanya kepada Benny, sebenarnya siapa aku.

Benny mengatakan tidak tahu kepada mereka, lalu mengatakan aku tiba-tiba muncul ditengah hutan, semua yang mendengar ini tambah takut melihatku, bahkan ada seorang wanita tua berkata dengan kasar: “Kalian ini membawa bencana kemari, segera usir dia, jika tidak nyawa kalian dalam bahaya!”

Setelah selesai mengatakannya, penduduk desa yang ketakutan berhamburan bubar. Setelah mereka pergi, Bernard menghampiri dan berkata: “Tadi benar-benar terima kasih, tetapi orang-orang itu tidak mudah diatasi, sebelum mereka kembali, kamu cepat pergi.”

Benny yang mendengar ini, sibuk berkata: “Tidak bisa, dia yang membuat masalah ini, jika dia pergi, Jordy pasti tidak akan mengampuni kita.”

Leny tidak senang menatap Benny dan berkata: “Kenapa dari dulu aku tidak menyadari kamu begitu jahat? Jika tidak ada Alwi, aku mungkin sudah ditindas oleh sekumpulan orang itu, bagaimanapun juga dia sudah menyelamatkan kita, jika kamu takut terlibat, kamu boleh pulang kerumah dulu.”

Benny yang mendengar ini, ekspresi di wajahnya tampak kusam.

Aku tidak terlalu suka pria ini, jadi hanya mengikuti kata-kata Leny dan berkata: “Benar katanya, jika kamu takut terlibat segera pulang sembunyi dirumah, jangan menjadi penghalang.”

Ekspresi Benny sangat jelek, baru saja ingin memarahiku, Bernard berkata: “Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, benny, cepat pergi, terkait Alwi……”

Aku berkata dengan santai: “Aku yang mencari masalah, tentu saja aku juga yang menyelesaikannya, kalian berdua tenang saja, aku sedikit lapar, jika tidak keberatan, bisa tidak memasakkan sedikit makanan untukku?”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu