Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 877 Biarkan dia kehilangan posisi dan martabat

Mendengar perkataan ini, wajah Fandy xu memucat, perlu diketahui, makna dibalik perkataan ini terlalu dalam, Ia cepat-cepat berkata : "Eh..Anu.. Permasalahan kali ini, Billie yang memulainya, ketika aku melihat anak laki-laki itu diculik, aku tercengang, kakak, tolong jangan marah, ini hanya salah paham ! "

Mendengar Fandy Xu yang berkata bahwa permasalahan ini hanyalah sebuah kesalahpahaman, Billie sudah mempunyai gambaran, sontak wajahnya masam sambil menggertakan giginya, lalu mengepalkan tangannya erat-erat, namun tidak mengatakan sepatah katapun.

Aku berkata : "Sejak aku sudah membuktikan bahwa aku tidak bersalah, permisi, apa aku sudah boleh pergi ? "

Matthew zhong berpura-pura marah berkata : "Alwi, walau kali ini tidak bisa membuktikan kalau kamu yang melakukannya, tapi aku tetap harus menegurmu, kamu adalah orang yang kupilih, seandainya orang-orang ini tidak mematuhimu, kamu hajar saja sampai mereka mematuhimu, jangan beri ampun, kalau nanti ada masalah aku yang tanggung. "

Perkataan barusan membuat wajah Fandy xu dan yang lainnya bertambah masam, aku tersenyum berkata : "Baiklah kalau begitu, selama ada paman Matthew zhong yang mendukung, aku tidak perlu takut."

Seselesainya berbicara, aku menatap Billie, memprovokasinya, lalu pergi bergoyang-goyang , setibanya diluar, aku mendengar nada bicara Matthew zhong yang berubah drastis berkata : "Fandy xu, kamu benar-benar membuatku kecewa."

Aku tersenyum dingin, awalnya kukira setelah menghadapi masalah tempo hari, keluarga Xu akan mengingat sesuatu, namun siapa sangka mereka ternyata tidak mengigat apa-apa, karena itu, mereka juga tidak bisa menyalahkan orang lain, yang terjadi selanjutnya, merupakan akibat dari ulah mereka sendiri.

Pada hari itu, tidak ada seorang pun di lapangan yang bertanya-tanya padaku dengan agresif, namun sangat terlihat sikapnya lebih lancang dibanding sebelumnya, hanya ada beberapa orang saja yang datang untuk latihan, namun sikapku masih seperti dahulu, melepas mereka, benar-benar tidak memerdulikan mereka.

Setelah makan siang, ketika aku berjalan melewati semak belukar di pinggir jalan, aku mendengar ada suara tawa yang tertahan, akupun segera menghentikan langkah kakiku, laku mencari tempat untuk bersembunyi, setelah sedikit memunculkan kepalaku, dapat kulihat dibalik semak-semak, tampak punggung seorang wanita yang punggungnya tersandar diatas batu, wajahnya menunjukkan ekspresi kenikmatan, dan tampak seorang pria yang sedang berbaring diatas tubuhnya dan sedang bekerja sekuat tenaga.

Ketika aku melihat wanita itu, aku tak bisa menahan tawa, siapa dapat menduga, Nona muda besar keluarga Xu, Helena, yang biasanya terlihat berkelas, tak disangka dapat melakukan hal itu di tempat seperti ini dengan orang lain, dibalik itu semua ternyata sangat liar ya?

Tentu saja aku tidak akan melewatkan kesempatan ini, segera aku mengambil telepon genggamku untuk memfoto kejadian tersebut diam-diam, sedangkan Helena yang sudah ingin datang, mulutnya terus mengeluarkan kata-kata "cepat, cepat", harus dikatakan, bahwa pada momen ini dia terlihat mempesona, matanya yang menggoda , kedua pipinya yang kemerahan, dan bibirnya yang sedikit terentang, membuatku seolah ikut merasakannya.

Seiring dengan raungan pria itu, saat pertempuran pedang yang tidak terlihat sinarnya, diakhiri dengan semburan, dapat dikatakan perang sudah berakhir, aku kemudian menyimpan videoku, dan sedang bersiap pergi ketika tiba-tiba kudengar suara centil Helena yang bertanya : " Wedda, bagaimana, puas tidak? "

wow, Wanita ini cukup terus terang juga ya. Tapi, Wedda? namanya seperti tidak asing. Setelah dipikir-pikir, aku sontak teringat pemuda ini, Ia adalah kepala grup kecil pengawas lapangan dari 6 pemimpin grup kecil lainnya, 6 grup kecil ini disebut sebagai 6 ular, sehingga dia dapat disebut sebagai kepala grup 6 ular" .

Tampaknya, Helena dan Wedda melakukan hubungan intim disini, tidak hanya demi melepas nafsu saja, namun masih ada tujuan lain.

Wedda dengan rakus memainkan Helena yang berkulit putih dan sekal, mulutnya kemudian mencium leher Helena, berkata : "Aku sangat puas, Nona muda, aku telah bermain dengan banyak sekali wanita, namun jika mereka disandingkan denganmu, dengan mudah kukatakan mereka adalah sampah, Nona muda, tubuhmu wangi sekali, sangat putih, dan sangat lembut."

Ia meneruskan, menelan ludahnya, lalu berkata : "Nona muda, momen berharga seperti ini jangan dibiarkan sia-sia, mari kita lanjutkan lagi."

Helena berucap centil : "menjijikan, kamu tenang saja, aku akan memuaskanmu, tapi...mm...ah..."

Ia mendesah nikmat, lalu berpura-pura marah sambil menepuk tangan Wedda, berkata : " ada yang ingin kukatakan padamu. "

Wedda yang tidak berani melawan Nona muda, cepat berkata : "Silahkan."

Wajah Helena cemberut sambil berkata : "Wedda, sebenarnya aku sangat menyukaimu, tak hanya penampilanmu adalah tipe-ku, tapi kamu membuatku merasakan kebahagiaan seorang wanita, tidak seperti Tuan muda besar itu, dia, kasar seperti kayu, tidak memiliki perasaan sama sekali. "

Wedda tersenyum-senyum, lalu dengan vulgar berkata : "Nona muda menyukaiku, aku juga menyukai nona muda, nanti , aku akan sering-sering membuat nona muda merasakan bahagianya menjadi wanita. "

Helena kemudian menghela nafas, berkata : "Sepertinya nanti sudah tidak ada kesempatan lagi."

Wedda bagai disiram air dingin, bertanya : "Kenapa? Apa Nona muda takut ketahuan oleh Tuan muda ? Nona muda, jangan salahkan perkataanku yang kasar ini, tapi sangat jelas Tuan muda hanya mempermainkanmu, tidak pernah menyukaimu, hanya aku Wedda yang tulus menyukai Nona muda, demi kamu, aku bersedia tidak meniduri wanita lain."

Helena berkata dengan haru yang dibuat-buat : "Bodoh, aku percaya padamu, kalau tidak, aku tidak akan repot-repot disini menyerahkan diriku padamu. "

Seselesainya berbicara, mereka berdua tak kuasa menahan perasaan mereka, lalu berciuman, aku sedang memikirkan sesuatu dan ingin mengatakannya, sial, masih tak pergi?

Beberapa saat kemudian, Helena mendorong Wedda perlahan, terengah-engah berkata : "Aku sangat ingin menikahimu, aku juga sudah pernah memberitahu ayahku, aku bilang kamu mempunyai masa depan yang bagus, kalau kami keluarga Xu bisa membantumu, posisimu kelak akan lebih tinggi lagi, tapi ayahku tidak setuju.. , hah... "

Wedda sepertinya beranggapan bahwa Helena benar-benar ingin menikahinya, dengan bersemangat berkata : "Nona muda, aku bisa membuktikan kepada pemimpin kalau aku orang yang berkompeten."

Helena merasa jengkel berkata : "Sepertinya sudah tidak ada kesempatan lagi, karena ayah sudah bilang padaku, kalau dia akan menikahiku dengan Alwi."

Aku hampir saja mengerjap, apa? Menikahinya denganku, cih, kalau begitu aku harus menikahinya.

Wedda tercengang lalu bertanya : "Apa? Ba..Bagaimana bisa? Siapa yang tidak tahu bahwa Alwi menyukai laki-laki, bagaimana mungkin dia menikahimu?"

"Tetapi, dia itu ambisius, dia akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, menikahiku artinya dia sudah menjadi bagian keluarga Xu, dia hanya akan. menjadi semakin lancar, pemuda itu mana bisa menolak? "

"Sekalipun dia tidak menolak, melihat sifatnya, dan dia telah berulang kali mempermalukanmu, kalau kamu menikahinya kamu tidak tahu bagaimana nantinya dia mempermalukanmu, ditambah lagi hobi buruk yang dia punya, kalau Nona muda menikahinya, apa bedanya Nona dengan janda ?"

Pada momen ini Helena memegang leher Wedda dengan satu tangan dan menarik dirinya ke bibirnya dengan satu tangan. Harus dikatakan bahwa dia tahu bagaimana cara menyenangkan seorang pria. Wedda mungkin menjadi lebih terobsesi dengannya.

Wedda berusaha keras untuk membuat suasana hatinya membaik, namun dia berucap sedih : "Itulah sebabnya aku tidak sabar untuk kemari menghampirimu dan menikmati hubungan intim ini.. ah.. kamu hebat sekali."

Membahas tentang itu, Helena tiba-tiba menangis, hal ini membuat Wedda kaget, Ia mengasihani Helena dan bertanya padanya alasan dia menangis, Helena berkata : "Tidak apa-apa, hanya saja aku terpikirkan nantinya aku tidak akan bisa merasakan perasaan seperti ini lagi, aku.. menjadi sangat sedih."

Wedda kemudian berbicara : "Nona muda, hatiku hancur melihatmu nangis, Ba..Bagaimana kalau persoalan ini kita bahas dengan pimpinan grup? Kita ungkapkan bahwa kita saling mencintai dan memberi alasan yang masuk akal, aku tidak percaya bahwa pimpinan tidak peduli dengan kebahagiaan putri kesayangannya."

Helena yang matanya memerah berbicara : "Kamu tidak mengerti, dimata ayahku hanya ada adik laki-lakiku, bagaimana mungkin memperdulikan hidupku. Kali ini Ia sangat yakin ingin menikahiku dengan Alwi, karena Ia bilang Paman Matthew tidak senang dengan keluarga Xu, semua ini terjadi karena aku menyinggung Alwi, sehingga aku harus menikahinya, kalau kamu tidak ingin aku menikahinya, aku takut bahwa hanya ada satu kemungkinan, yaitu dia mati."

Wedda tidak melanjutkan pembicaraan, Ia bisa menduduki posisinya sekarang, juga tidak mungkin terlalu bodoh, dia pasti sudah menebak maksud perkataan Helena, mengetahui Helena sedang memprovokasinya untuk membunuhku, Walaupun lelaki ini terobsesi wanita, tetapi dia dapat berpikir jernih, dia tidak bodoh. Dia berpikir sejenak, lalu agak canggung berkata : "Alwi adalah orang yang abnormal, dan juga sangat hebat, sekalipun aku ingin membunuhnya untuk menyelesaikan masalah ini untukmu, namun aku tidak cukup kuat untuk membunuhnya."

Sekilas terlihat tatapan remeh dari bawah mata Helena, namun wajahnya masih memancarkan senyum lembut, sambil berkata : "Kamu ini, hal-hal seperti itu mana mungkin aku tidak mengerti? kamu adalah orang yang kucintai, bagaimana aku bisa tega membiarkanmu pergi bunuh diri."

Aku menyipitkan mata, setelah dipikir-pikir Helena si wanita cantik nan licik ini triknya bagus juga, jika ia sekarang marah pada Wedda dan berkata ia tidak berguna, maka niatnya untuk memanfaatkan Wedda sangat terlihat, rasa cinta Wedda padanya sudah sewajarnya akan tawar, namun sekarang jika Helena berbicara seperti itu, Wedda akan benar-benar merasa Helena mencintainya, semakin Wedda mempercayainya, Ia akan semakin tergila-gila dengan Helena, karena Ia mempunyai perasaan yang salah, yaitu perasaan tergila-gila untuk memperjuangkan masa depan mereka berdua.

Seperti yang kuduga, Wedda berkata pada Helena : “Nona mudaku , aku tahu kamu tidak tega, sebenarnya aku juga tidak ingin mati, kalau aku mati, siapa yang akan mencintaimu? Tapi, aku Wedda juga bukan orang yang pengecut, kalau ada cara lain untuk menghentikan pernikahanmu dengan Alwi, aku pasti bersedia mencobanya.

Aku berpikir, pemuda ini benar-benar tidak berguna, kalau takut mati yasudah, berbicara manis seperti itu untuk apa? Sekalipun perkataannya lebih manis lagi, Helena juga tidak akan mungkin mempercayainya, hanya akan lebih meremehkannya, tentu saja, Wedda tidak akan mengetahui hal ini.

Helena seketika berbicara : “aku memang masih ada satu cara lagi, tapi tidak tahu apa kamu berani mencobanya.”

Wedda bertanya : “Cara apa?”

Helena berkata : “Dapat dikatakan aku cukup mengerti si Alwi itu, dia sangat menyukai judi, jadi kalau kamu tantang dia untuk berjudi dengannya, ketika kamu menang, kamu minta dia lepaskan aku, aku yakin dia akan menyetujuinya.”

Wedda agak minder berkata : “Tapi aku tidak sehebat dia.”

Helena mendengus, berkata : “Masalah itu serahkan saja padaku, kamu tenang saja, aku pasti menjamin kemenanganmu.”

Wedda yang merasa agak ragu bertanya : “Apa benar? Helena, kamu jangan sekali-kali menipuku ya.”

Helena berpura-pura marah, kemudian berucap centil : “Kenapa? Kamu tidak percaya padaku? “

Wedda yang melihat wanita cantik kesayangannya marah, segera menjawab : “Bukan itu maksudku, tapi kamu harus menceritakan padaku rencanamu secara jelas, kalau ada yang tidak beres, aku kan juga bisa diajak berkonsultasi, ya kan?”

Helena mengangguk-anggukan kepalanya, berkata : “Benar katamu, akung, kamu memang bijaksana. Sebenarnya strategi ini tidak begitu spesial, aku hanya akan membeli beberapa bubuk obat, yang bisa membuat orang yang memakannya perlahan kehilangan seluruh tenaganya setelah 30 menit, aku akan mengatur kamu untuk makan bersama Alwi, nanti aku akan memasukkan obatnya pada minumannya, kamu sekali-kali memperhatikan kesadarannya, ketika kamu menyadari bahwa ada yang tidak beres dengannya, kamu tantang dia, pemuda itu gengsinya tinggi, pasti akan menerima tantanganmu.”

“Tapi seandainya dia bilang kalau dia sedang tidak enak badan?” Wedda sangat terlihat bahwa ia takut padaku.

Helena sedikit mengernyitkan dahi, mungkin dia berusaha sekuat tenaga untuk menekan kekesalannya, lalu tersenyum genit berkata : “efek obat itu hanya bertahan selama 5 menit, perkataannya, kamu suruh dia buktikan.”

Wedda yang mendengar ini, kontan merasa senang, Ia berkata : “Begitu rupanya, Helena, kamu benar-benar pintar, aku sudah memutuskan, aku akan benar-benar memberimu penghargaan.”

Helena kemudian mendorongnya, membuatnya berbaring, lalu Ia duduk diatasnya, Wedda mendesah nikmat, wajah Helena tampak mesum, berkata : “Kakakku, seharusnya aku yang memberimu penghargaan......”

Mereka berdua kembali bertempur, kutunggu sampai mereka melupakanku, aku kemudian mengendap-endap pergi dari situ, sedangkan percakapan mereka, semuanya sudah kurekam.

Helena ingin menjatuhkanku? Hehe, kalau begitu aku akan membuatnya kehilangan posisi dan martabatnya !

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu