Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1002 Bersedia Membantuku

Aku berkata dengan anak perempuan Peer jika dia tidak memberikan barang yang aku inginkan, dia selamanya tidak akan pernah melihat ayahnya lagi.

Nada bicaranya terisak, berkata dengan takut: "Tidak, jangan sakiti ayahku, beritahu aku, apa yang kamu mau, kalau aku bisa memberimu, aku akan berikan semuanya."

Peer berkata: "Aku tidak apa-apa, anakku, jangan menangis."

Aku menengok kearah Peer, mengangkat ibu jariku untuknya dan berkata: "Putri anda benar-benar berbakti, hanya saja aku tidak tahu apakah putramu juga bisa berbakti seperti ini."

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Peer mengernyitkan alisnya bertanya, akhirnya dia tidak berlagak tenang lagi, mungkin intuisinya yang tajam telah menebak apa yang ingin aku lakukan.

Aku berkata: "Aku dengar bahwa warisan negara kalian harus membayar pajak yang tinggi, nantinya bukankah properti itu harus diserahkan kepada pemerintah negaramu? Dalam hal ini, lebih baik melakukan hal yang baik, menolong masyarakat yang tidak mampu itu, bagaimana? Oh iya, dan juga, transfer semua saham perusahaan anda tanpa menyisakannya sedikitpun untuk anak-anak anda."

Wajah Peer sangat muram, putrinya marah dan berteriak: "Tidak tahu malu!"

Peer berkata dengan berat: "Ini tidak mungkin."

"Jika tidak setuju, aku jamin berita malam ini akan berubah, anak-anak tuan Peer miliuner Amerika Serikat, mereka tidak mau menyelamatkan tuan Peer demi keuntungan dirinya sendiri, juga tidak sepenuh hati menjadi seorang dermawan, sampai nantinya, klan keluarga kalian akan menanggung malu, tentu saja, mungkin anda sendiri tidak peduli, jika begini, anggaplah bahwa saya tidak pernah mengatakan hal ini sebelumnya." Aku tersenyum dan berkata.

Tuan Peer tercekat menatapku, kemudian berkata: "Sekarang kamu lebih dari sekadar kejam, kamu benar-benar bajingan yang tidak masuk akal."

Putrinya juga marah dan berkata: "Dengar, bahkan jika kamu benar-benar mengharapkannya, kamu juga tidak bisa bertahan hidup, ataukah kamu memang mau kehilangan nyawa?"

Aku tersenyum dan berkata: "Aku memang memikirkannya seperti ini, aku tidak akan mengganggumu nona Peer, hanya saja tolong ingat nona Peer, aku harus melihat perjanjian kalian, melihat stempel ayahmu di dokumen itu, kalau tidak, ayahmu akan mati, tersiksa sampai mati. Aku ini, tidak memiliki kelebihan apapun, hanya sangat ahli dalam menyiksa orang, aku tidak suka membunuh orang secara tegas, itu tidak menarik bukan? Aku suka membunuh dengan cara seperti memasak bebek panggang, menyobek dagingnya sepotong demi sepotong, kemudian menaburkan garam di lukanya, menaburkan sedikit wijen, menuangkan sedikit minyak cabai, dan memanggangnya lagi, ckck...... memikirkannya saja sudah bisa mencium bau harumnya."

Aku melihat wajah tuan Peer sudah sangat buruk, dan putrinya memakiku mesum, aku tersenyum dingin dan berkata: "Aku mesum, juga karena dipaksa oleh tingkat atas negara kalian, maka, jangan menguji kesabaranku, aku memberimu waktu setengah jam, pulang dan berdiskusilah dengan adik-adikmu, kemudian telepon aku kembali, beginilah, aku akan tutup teleponnya."

Selesai aku berbicara, aku langsung menutup teleponnya, mengisyaratkan pada supir untuk terus mengemudi.

Tuan Peer berkata: "Kamu benar-benar keterlaluan, aku katakan bahwa permintaan ini benar-benar keterlaluan! Jika sampai putraku bahkan menyetujuinya, aku juga tidak akan pernah setuju."

Aku tersenyum dan berkata: "Tuan Peer, anda jangan gugup, aku juga tidak suka memaksa orang lain untuk memberikan harta yang telah dicari dengan susah payah untuk disumbangkan, aku juga tidak bisa menyuruhmu untuk memberikan semua saham perusahaan anda, sejak perusahaanmu mengeluarkan kontribusi besar untuk kemajuan masyarakat, harus diakui bahwa anda dan perusahaan anda adalah pahlawan bagi masyarakat, aku tidak bisa menghina pahalwan dengan cara seperti ini."

Dia menatapku bingung dan bertanya: "Lalu mengapa kamu menyuruh putriku untuk menyiapkan ini semua?"

Aku berkata datar: "Anda sangat pintar, tebaklah."

Dia mengernyitkan alisnya sedikit, berpikir dengan keras, dia terkejut dan berkata: "Kamu harusnya tidak bisa menggunakan perjanjian ini untuk menakuti pihak berwenang negara ini kan? Kamu ingin mengancam mereka, membiarkan klan keluargaku dan pekerjaan kami untuk menekan pihak berwenang, benarkah begitu?"

Aku tersenyum dan berkata: "Anda sangat pintar, cukup meyakinkan bahwa anda dipuji sebagai salah satu orang yang memiliki IQ tertinggi di dunia, tuan Peer, tolong maafkan kecerobohanku, aku hanya mempunyai ini sebagai satu-satunya jalan keluar, jujur saja aku sudah lama tidak mendengar kabar dari tunanganku, di hari-hari dimana aku tidak mendengar kabar dari tunanganku, aku berada dalam ambang kehancuran, tanpa berlebihan, jika bukan karena kontrol diriku yang kuat, mungkin sekarang Amerika serikat sudah menjadi sungai darah."

Tuan Peer tidak berkata-kata, tapi dia menatapku, ada simpul kecil di ujung bibirnya.

Aku bertanya: "Anda pikir saya sedang membual?"

Dia menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak, aku tahu bahwa kamu tidak sedang membual, karena saat kamu berbicara, sorotan matamu penuh dengan cinta dan nostalgia bersama wanita itu, tidak dapat dipungkiri lagi, menjadi tunangan prianya, kamu pasti adalah orang yang paling pantas di dunia ini, aku juga bisa memaafkanmu, memerhatikan suasana hatimu, tapi nak, aku harus mengingatkanmu, sejujurnya aku juga tidak disukai oleh jajaran atas, mereka tidak mungkin menyerah atas semua hal yang kamu omongkan tadi hanya demi aku dan klan keluargaku, maka kedatanganmu disini kemungkinan akan mencelakai dirimu sendiri."

Aku tertawa terbahak-bahak, harus dikatakan, Peer bisa menjadi seorang miliuner, dia benar-benar memiliki cukup alasan untuk itu, pertama-tama energinya sangat sebanding, kedua dia benar-benar tipikal tetap acuh saat dipemalukan ataupun disukai, sikap stabil dan tenangnya ini menarik untukku. Aku berkata: "Apakah saya bisa mengartikan perkataan anda bahwa anda sedang mengkhawatirkan saya?"

Dia terkekeh, memakai nada bicara yang humoris dan berkata: "Jika memang benar-benar seperti itu, maka aku sudah gila, seorang korban, tiba-tiaba mengkhawatirkan penculiknya, bukankah ini lucu?"

Aku berkata datar: "Tidak ada musuh absolut di dunia ini, kan?"

Dia terdiam, aku melanjutkan perkataanku: "Aku tahu, karena properti anda terlalu banyak, pekerjaan anda terlalu sukses, otoritas negara selalu memikirkan cara untuk menekan anda, mencari masalah, ingin mendapatkan keuntungan dari badan anda, tapi, meskipun begitu, itu tidak berarti mereka tidak ingin melihat anda, lagipula posisimu di negara ini ada disana, dan uang anda cepat atau lambat akan digunakan untuk kebahagiaan rakyat sipil, tapi jika mereka tidak membantu anda kali ini, uang anda akan dihabiskan untuk pengungsi yang tidak pernah mereka lihat, aku pikir mereka pasti tidak bersedia, bagaimana menurut anda?"

Dia tersenyum dan menjawab: "Nak, kamu sangat hebat, tidak peduli menghadapi kondisi apapun, ataupun menghadapi psikologi musuhnya, kamu bisa memberikan penilaian secara akurat, analisis dan penguasaan, sejujurnya, jika kamu bukanlah penculikku, aku pikir aku bisa mempekerjakanmu."

Aku berkata datar: "Anda memuji saya, juga mengatakan bahwa saya hebat, akan lebih baik jika berkata bahwa saya menjadi pintar karena aniaya dari lingkungan sosial disini, karena jika aku tidak cukup pintar, maka aku dan orang yang aku pedulikan tidak punya cara untuk bertahan hidup di lingkungan sosial yang kejam ini."

Peer memiringkan kepalanya, menatapku dengan ketertarikan, dia berpikir-pikir dan berkata: "Aku benar-benar tertarik padamu."

Aku bisa melihat bahwa dia tidak sedang bercanda, apalagi dengan identitasnya yang semacam ini, tidak perlu repot-repot untuk bercanda denganku, seketika aku merasa tersanjung, dia berkata datar: "Aku bisa membantumu."

Begitu perkataan ini terlontar, tidak hanya aku, bahkan supir dan pengawal itu pun memperlihatkan tatapan tidak percaya, aku melihat bahwa Peer memang serius akan perkataannya, seketika aku bersemangat dan bertanya padanya: "Benarkah?"

Peer menganggukkan kepalanya dan berkata: "Tentu saja, kalian orang Huaxia ada satu perkataan yaitu perkataan seorang bangsawan adalah ikatannya, aku berpikir aku seharusnya termasuk salah satu bangsawan."

Aku agak terkejut, dan bertanya: "Bagaimana anda tahu saya adalah orang Huaxia?"

Dia tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Karena aku berpikir bahwa hanya orang Huaxia saja yang pintar seperti ini, negara-negara kecil lain di Asia tidak akan bisa mengeluarkan orang yang hebat dan juga berani sepertimu."

Aku pergi, tidak heran bahwa Peer bisa sukses, perkataannya pun juga enak didengar, berdasarlan dari mulutnya, dulu dia membuka lowongan bagi orang cerdas untuk pergi ke perusahaannya, tentunya itu tidak membutuhkan biaya banyak, senyumku mengambang dan berkata: "Saya sangat berterimakasih atas pujian anda, juga berterimakasih atas bantuan anda, tapi apakah saya boleh menanyakan satu hal?"

Peer tersenyum hangat dan berkata: "Kamu ingin bertanya mengapa aku mau membantumu, benar kan?"

Aku menganggukkan kepalaku, dia berkata: "Alasannya sederhana, sama seperti yang kamu bicarakan, atasan terus menerus mencari masalah denganku, maka aku sangat puas melihat mereka kesulitan, apalagi seperti yang kamu bicarakan, mereka terlalu mampu, aku tidak menyukai mereka, terutama orang baru itu, dia memaksimalkan karakter pengusaha, selalu merubah cara untuk menyuruhku membayar pajak, anak ini benar-benar tidak ramah, bukankah begitu?"

Aku tertawa mendengar perkataannya, berpikir bahwa semuanya terlah berbalik, jalan pikiran orang ini sungguh tidak bisa ditebak oleh orang biasa, lagipula, aku tidak bisa menganggapnya enteng, takut kalau-kalau dia mempermainkan aku bagaimana? Konon katanya, semua pengusaha itu jahat, lagipula orang yang duduk di sampingku saat ini adalah salah satu pengusaha paling cerdas di dunia.

"Nak, kamu tidak mempercayaiku?" Tuan Peer ternyata bisa membaca pikiranku, dia bertanya dengan senyuman.

Aku mengusap hidungku dan berkata: "Ini tentang tunangan saya, mohon maafkan kecurigaan saya."

Dia juga tidak memedulikannya, dan berkata dengan datar: "Tidak masalah jika kamu tidak memercayaiku, nantinya kamu juga akan percaya padaku."

Aku tersenyum dan berkata: "Semoga, jika anda benar-benar membantu saya, saya sangat berutang budi pada anda, nantinya jika anda memerlukan bantuan apapun, asalkan saya tahu, saya pasti akan sekuat tenaga membantu anda, lagipula kali ini, anda memang terlibat dalam bencana ini karena saya."

Tuan Peer begitu mendengar perkataanku langsung tertawa terbahak-bahak, aku tidak tahu apakah dia berpikir bahwa aku terlalu berlebihan, lagipula jika aku dibandingan dengannya, aku penculik yang mempermainkan nyawa orang ini terlihat sangat rendah, tapi aku adalah orang yang menepati janjinya, aku mengatakan hal semacam ini, pastinya perkataanku juga disertai dengan tindakan. Ternyata dia melihat kesungguhanku, wajahnya tersenyum, berkata dengan ramah: "Kalau memang benar-benar suatu hari nanti terjadi, aku akan memohon bantuanmu, nak."

Aku membalas senyumannya.

Detik ini, ponselnya berdering, putrinya yang menelepon, dia berkata: "Pembicaraan kita yang tadi, lebih baik hanya kamu dan aku saja yang tahu, aku masih harus melanjutkan peran menjadi seorang korban."

Aku beanr-benar tidak memercayai sisi kekanakannya ini, aku tersenyum dan berkata: "Akting, adalah keahlian saya."

Setelah mengatakannya, aku mengangkat telepon itu, dan mendengar dai berkata: "Kami menyetujui permintaanmu, tapi kamu harus menjamin keselamatan ayahku."

Aku dan Tuan Peer saling menatap, dia tersenyum dengan bangga, menjadi seorang ayah, bisa membuat seorang putri melindunginya, memang sungguh suatu kebanggaan, harus dikatakan bahwa dia benar-benar orang yang sukses.

Aku tersenyum dan berkata datar: "Tenanglah, hanya jika kamu menuruti apa yang aku katakan, ayahmu tidak akan terkena masalah apapun."

"Baiklah, sekarang apa yang harus aku lakukan? Mengumumkan berita ini di publik kah?"

Aku berkata: "Tidak, yang harus kamu lakukan sekarang adalah memikirkan cara untuk menghubungi pejabat negaramu, kemudian beritahukan keputusanmu, dan juga beritahu kepadanya, jika dia tidak ingin properti ini tidak berhubungan kembali dengan Amerika Serikat, maka, lepaskan Jessi, ingat, anak itu bernama Jessi."

Mungkin permintaanku ini membuat orang terkejut, dia terdiam sejenak kemudian berkata: "Apakah dari awal kamu hanya ingin menolong perempuan itu?"

Aku berkata: "Jangan omong kosong, lakukanlah sesuai apa yang aku katakan, kalau tidak ayahmu akan......"

Diwaktu ini, tuan Peer memainkan perannya dan berkata: "Putriku, jangan terdominasi olehnya, ayah tidak ingin kalian masuk dalam bahaya demi ayah."

"Ayah, kami pasti akan menyelamatkanmu, kami sayang ayah, ayah tunggulah aku."

Dia menutup teleponnya, aku berkata dengan kagum: "Kehidupan sempurna anda itu membuat orang iri hati."

Dia tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Hanya jika kita mengelola hidup kita dengan baik, walaupun terlihat tidak terlalu bagus, tapi setidaknya tidak terlalu buruk, benar kan? Nak, tunggulah kabar baik, aku yakin bahwa putriku tidak akan membuatmu kehilangan harapan."

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu