Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 143 Aku Akan Habiskan Riwayatmu

Isi dari pesan 'cepat lari', ini membuatku merasa aneh, melihat lagi dari pengirim, rupanya dari Mawar.

Dalam hatiku tiba - tiba ada pertanda yang tidak baik, aku mengerti Mawar, dia bukan wanita yang suka membuat candaan nakal, kaena dia mengirim pesan ini padaku, pasti sedang memberi sebuah petunjuk.

Tidak mengerti, aku langsung meneleponnya, setelah berdering sangat lama dia baru mengangkatnya, aku berkata : "Tante Mawar, apa maksud dari pesanmu ?"

Dari telepon itu tidak ada suara apapun, dan disaat itu aku merasakan keanehan, terdengar sebuah suara pria asing.

Dia berkata : "Jangan panik, kita akan segera bertemu."

Selesai berkata, telepon langsung dimatikan oleh orang tersebut.

Suara ini sangat keras, dari suaranya yang dingin membuatku seluruh tubuhku seperti tercelup dalam air es.

Siapa pria ini ? apa maksud dari kata kita akan segera bertemu ? saat sedang berpikir, tiba - tiba terdengar suara "prang" dari pintu, aku melihat kearah tersebut, dan hanya melhat pintu yang terbang. Kak Toba yang membuat mie instan di dapur marah dan mengucapkan kata "sialan", membawa sendok dan lari keluar, bertanya padaku ada apa ?

Sebelum aku berkata, seorang pria menendang kakinya kearah kak Toba, kehadirannya terlalu tiba - tiba, membuat aku dan kak Toba tidak ada kekuatan untuk bereaksi sedikit pun. kepala kak Toba ditendang hingga melayang.

Beneran melayang, dan bukan terkelumpuk atau jatuh.

Seluruh tubuh kak Toba dengan keras terpukul diatas meja samping, sakit hingga menjerit dengan lemah, ingin bangun tapi sama sekali tidak bisa bangun, aku menjerit "kak Toba" dan berlari kearahnya, tapi malah dikejar dan ditendang dibagian dada, seluruh tubuh langsung mundur ke belakang, belakang kepalaku dengan keras memukul dinding seketika terasa pusing.

Pandanganku kabur, dari jauh hanya melihat sekelompok orang berjalan kearahku, dan kemudian ditopang orang di bahu, dengan cepat meninggalkan ruangan ini, dan kak Toba seperti sudah pingsan, aku ingin menjeritnya, tapi tidak ada suara yang keluar sama sekali.

Saat ini, meskipun aku dalam keadaan setengah sadar tetapi rasa takutnya sampai kedalam tulang ini membuat seluruh tubuhku gemetar, aku dibuang ke dalam mobil, kemudian dibawa ke sebuah tempat. Saat sampai di tempatnya, aku sudah kembali sadar, aku langsung mengenal tempat ini, ini adalah Mission Hils International, tempat tinggal Mawar yang bagus.

Teringat dengan pesan Mawar yang dikirim Mawar, teringat dengan pria itu, dalam hatiku panik, samar - samar mengerti kenapa ada orang yang menginginkan aku dan Mawar.

Orang yang di samping membuangku, aku ingin lari, tapi kakiku ditendang olehnya, dan langsung berlutut dilantai, dia menangkatku dan mencubit daguku lalu dengan sekuat tenaga menarik kebawah, sakitnya hampir membuatku pingsan, aku melihatnya dengan marah, dia melihatku seperti sengatan listrik, dalam sesaat aku merasa aku ditatap oleh seekor ular yang berbisa.

Orang ini mengangkatku dan berjalan keatas, dia terlihat sangat kurus, juga tidak tinggi, sekitar 1.7 m, tapi kekuatannya sangat besar, itu sebabnya kenapa aku dan kak toba bisa ditendangnya hingga melayang.

Aku memberontak ingin melapor polisi, tapi saat tangan meraba kantong dan tidak ada ponsel, bahkan pisau kecil yang selalu aku bawa juga tidak ada.

Orang ini dengan cepat membawaku ke rumah Mawar, pintu yang di dalam sudah dibuka, yang membuka pintu adalah seorang pria tua yang memakai baju putih. tampaknya dia seperti orang yang ahli bela diri, dia menatapku seperti elang menatap mangsanya, aku merasa setiap tatapan dari kedua matanya seakan menusuk diriku.

aku merasa, orang ini lebih mengerikan daripada orang yang menangkapku tadi.

Disaat aku mengamati si pria tua, aku dibuang ke lantai seperti membuang karung goni, seluruh tubuhku sakit, aku ingin bangun, tapi tanganku malah diinjak dengan keras oleh sepatu hak tinggi.

Dengan pelan aku mengangkat kepala, melihat sebuah wajah yang cantik, hatiku tiba - tiba terjatuh, tidak bisa dipercaya dan ingin menjeritnya, tapi daguku terkilir dan hanya bisa mengeluarkan suara "ah ah", sama seperti orang bisu.

Wanita ini, malah rupanya Claura yang seharusnya sudah menghilang dari Nanjing !

Claura melihatku yang bertingkah laku di posisi yang sangat memalukan, sudut mulutnya naik dan membuat senyuman yang dingin dan berkata : "Alwi, sudah lama tidak bertemu, dengar - dengar sekarang kamu sudah naik pangkat, seluruh kota Nanjing ini berpikir bagaimana kamu bisa mendapatkan kekuatan untuk menjadi raja, tapi kenapa aku merasa kamu tetap masih bodoh.

Aku tidak berkata apa - apa, pandangan mata beralih dari Claura, saat ini Claura duduk di bagian kanan, bagian tengah diduduki oleh seorang pria yang memakai jaket hitam yang besar, mulut pria itu tersenyum, dengan tenang melihat ke pandanganku, tenang seperti orang mati, ini membuat hatiku dingin, merasa sebuah pisau sedang menggantung diatas kepalaku.

Pria terlihat baik dan cerdas, tapi aku malah merasakan sebuah firasat dingin untuk membunuh dari penampilan yang baik dan cerdas, bagaimana menjelaskannya, aku merasa seperti ada bau Aiko dari dalam tubuhnya. aku rasa pria ini adalah yang paling membahayakan di rumah ini, dan mungkin dia pria yang menelepon itu.

Kalau aku tidak salah menebaknya, dia seharusnya ayah angkat yang latar belakangnya misterius dibalik Claura, dia datang membawa beberapa pembunuh yang ahli, balas dendam untuk Claura !

"Apa yang sebenarnya kalian mau ?" saat ini, sebuah suara yang penuh dengan marah datang dari bagian kiri.

Aku meingkuti arah suara dan melihatnya, hanya melihat Mawar yang sedikit mengkerutkan alis, dengan khawatir melihatku, melihatku yang melihatnya, dia dengan cepat mengarahkan pandangan ke tempat lain, tapi malah bertatapan muka dengan pria paruh baya itu, saat ini, dalam sesaat matanya langsung naik dengan marah, dengan marah mengatakan : "Tidak boleh melihatku !"

Tidak terpikir pria tersebut dengan tempramen yang baik dan tertawa, dengan penuh sayang melihat Mawar dan berkata : "Baik, baik, aku tidak melihatmu, kamu jangan marah."

Claura dengan tidak senang berkata : "Ibu, bagaimana kamu bisa begini dengan ayah ? meskipun waktu itu kalian ada sedikit salah paham, tapi ayah itu sangat mencintaimu, dia demi kembali mencarimu, membuatmu hidup lebih baik, dia sangat susah di Yunnan, dan juga demi untuk tidak membuatmu marah, dia bahkan tidak mau mengenaliku sebagai putri kandungnya, hanya berani menyuruhku untuk memanggilnya 'ayah angkat', kesedihan yang dia alami banyak tahun ini tidak lebih sedikit daripada kamu."

Otakku "prang" terbuka, apa ? orang yang duduk di depan itu adalah ayahnya Claura ? dan juga mendengar dari maksudnya, ayah kandung ini adalah ayah angkatnya ?

Tiba - tiba Mawar marah dan teriak : "Claura ! kamu tutup mulutmu ! kamu ingat, nama ayahmu Romanus ! pria ini tidak ada hubungannya sama sekali !"

Claura dengan dingin melihat Mawar dan berkata : "Ibu, untuk apa kamu menipu diri sendiri ? darah yang mengalir di tubuhku itu darah siapa, kamu lebih jelas daripada siapapun."

Dalam sesaat mata Mawar menjadi merah, dengan sedih meneteskan air mata, dia berkata : "Kamu.. bagaimana kamu bisa mengatakan musuh itu ayah ? Claura, kamu itu ingin memaksa ibu mati ya ?"

Claura masih berpikir ingin mengatakan sesuatu, tapi malah langsung dimarahi oleh pria tersebut dengan hembusan nafas yang keras, dalam sesaat dengan tidak rela tutup mulut, kemudian menendangku dengan keras, menggertakkan gigi dan berkata : "Ayah, semuanya karena anak ini, dia berani mempermainkan hubungan antara aku dan ibu, berani mengusirku dari Nanjing, dan juga membuat masalah itu terhadap ibuku, kamu harus belas dendam untuk kita !"

Seluruh tubuhku mengeluarkan keringat dingin, meskipun tidak begitu mengerti hubungan pertengkaran antara mereka bertiga, tapi kurang lebih aku dapat menebaknya, dulu Mawar menikah dengan Romanus, tapi menghamili anak pria ini, meskipun tidak tahu ada salah paham apa diantara mereka, pokoknya Mawar sangat membenci pria ini, tapi Claura malah sangat menyukainya.

Tidak terpikir rupanya Mawar memiliki pengalaman seperti ini, tiba - tiba hatiku merasa bersalah untuknya.

Mawar yang mendengar perkataan Claura, dengan gugup melihatku, pandangan pria itu dengan dingin melihatku dan berkata : "Putri, jangan khawatir, bukankah ayah sudah pernah bilang padamu ? ingin balas dendam terhadap seseorang, cara yang terbaik adalah membuatnya merasa ingin mati, tidak bisa bertahan hidup, juga tidak bisa mati, jadi tidak akan menyenangkan menyakiti bajingan yang tidak ada apa - apanya ini, kita harus menyakitinya dan menghancurkannya dari mental, membuatnya hidup seperti orang mati."

Berkata sampai bagian ini, pria tersebut datang ke hadapanku dan berkata : "Kamu berani menyentuh wanitaku Gunawan, maka harus bersiap hidup seperti orang mati !"

Sekarang mata pria yang tenang ini memancarkan kemarahan dan kebencian, langsung membuat seluruh tubuhku bergemetar. Aku langsung memastikan tebakanku, yaitu alasan dibalik orang yang membuatku tidur bersama Mawar, untuk membuat kemarahan pria ini, aku berpikir, meskipun Mawar berkata kita diracuni obat oleh orang lain, dia juga pasti tidak akan melepaskanku, karena aku memang sudah menyentuh wanitanya, ini adalah hal yang tidak bisa diterimanya.

Tapi aku tidak mengerti, orang yang dibalik ini kalau hanya ingin membahayakan aku saja, hanya karena masalah yang aku buat terhadap Claura cukup membuat Gunawan membunuhku, kenapa masih mau melibat orang lain ?

Aku belum mengerti, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Aku melihat Gunawan tiba - tiba tersenyum, dia berkata : "Orang sudah sampai, hukuman sudah bisa dimulai."

Sekarang aku beneran merasakan iblis sedang tersenyum.

Aku pun berbalik dan menatap ke pintu yang terbuka dengan perlahan, disaat melihat wajah Aiko yang pucat dan membawa dua pisau di hadapanku, hatiku langsung terjatuh.

Aku dengan putus asa menggoyang kepalaku, dengan putus asa berteriak keras, ingin berkata tapi tidak bisa mengeluarkannya, aku sangat panik, berusaha ingin membuatnya cepat pergi, dia melihatku dengan sakit, dengan pelan berjalan ke kamar, dan berkata pada pria tua tersebut : "Jadi kamu adalah Fuiz?"

Pria tua dengan suara yang berat mengatakan : "Benar."

Aiko mengangkat kedua pisau dengan suara yang dingin berkata : "Menurut peraturan disini, jika aku menang, aku yang akan membawa orang pergi, jika aku kalah, aku serahkan nyawaku !"

Fuiz mengeluarkan senyuman yang dingin, tiba - tiba dengan cepat menyerang Aiko.

Hanya ada Fuiz yang mengikat Aiko seperti seekor ular, Aiko menggunakan kedua pisau dan menghalanginya di depan, Fuiz memberi tinjuan ke kedua pisaunya, dia malah ditekan hingga melangkah banyak ke belakang, pria tua itu berdiri lagi dan menyerang, tubuh Aiko dengan cepat berputar ke samping, dua pisau, satu pisau menusuk ke pintunya, satu pisau menusuk lehernya.

Tubuh Fuiz dengan keras membungkuk ke belakang, dalam sesaat seluruh tubuhnya menempel di lantai, belakang kepala kiambang itik menyentuh lantai, dengan cepat menghindari serangan Aiko, dia belum menyelesaikan gerakannya, dia mengomel dan dengan cepat berdiri, disaat yang sama meninju Aiko di bagian perut.

Dalam sesaat tubuh Aiko terbang keluar, memukul dinding, memuntahkan darah dari mulut.

Aku takut hingga pucat, dia memang sudah sakit, kekuatan pria tua ini juga jauh lebih tinggi darinya, dia sama sekali tidak bisa memenangkannya. Apa jangan - jangan, kali ini aku hanya bisa melihatnya kesakitan karena aku lagi ?

Fuiz Raut wajah dengan puas berkata : "hei Rubah iblis(wanita penggoda), di masa jayamu pun kamu tidak bisa mengalahkan aku, apalagi sekarang dengan situasimu yang susah ? hari ini aku akan habiskan riwayatmu!

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu