Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 179 Negosiasi

Tidak disangka aku dijebak, aku diam-diam teriak sial, lalu melihat wanita disampingku, dia memiliki wajah yang cantik, tapi sayang aroma bau debu dirinya terlalu berat. Siapa dia? Siapa yang mengatur semua ini?

Karena selimut ditarik oleh ku, wanita itu hanya bisa mengambil handuk yang ada di tubuhnya untuk menutupi kemaluannya, tapi handuk itu tidak cukup besar untuk menutupi bagian atas dan bagian bawah kemaluannya, dia meringkuk disana, menangis dengan sedih, mengatakan aku ingin memperkosanya, sambil mencoba menutupi tubuhnya dan mengulurkan tangannya untuk mengambil selimutku.

Aku langsung bangkit memeluk selimut turun dari tempat tidur, sekalian membawa pergi handuk wanita itu, tubuh wanita itu telanjang, dalam sekejap dia malu dan berteriak marah, para wartawan itu semakin giat memotret, wanita itu teriak marah menyuruh mereka jangan memotretnya lagi, tapi dititik panas seperti ini siapa yang peduli dengan ucapannya? Terlebih dari tampangnya seharusnya dia bukan wanita baik-baik? Dia dengan para wartawan ini mungkin sekongkol, jadi para wartawan itu tidak perlu mendengarkannya.

Aku sambil berpikir sambil memakai baju ditengah tatapan semua orang yang terkejut, lalu mengambil telepon mengirim pesan ke Sonny. Kemudian mendengar suara sirene polisi, tidak usah dipikir mereka pasti datang untuk menangkapku.

Aku berpikir, dalang dibalik ini pasti menyuruh wanita ini berdandan seperti Felicia untuk menggodaku, lalu menyuruh wartawan mengambil gambar aku ingin memperkosa wanita ini sebagai bukti agar aku tidak bisa menyangkal, kemudian baru melapor polisi, ingin menjebloskanku ke penjara, tapi tujuan utama dari wanita dan dalang dibalik ini bukan untuk menjebloskanku ke penjara, jika tidak orang yang seharusnya menerobos masuk bukan wartawan melainkan masyarakat.

Yang artinya mereka ingin mencari kesalahanku dan menjeratku.

Ini benar-benar cara yang vulgar, tapi mengingat diriku sendiri menggunakan cara yang sama menghadapi Alex, aku ingin tertawa, bukankah ini yang dinamakan karma?”

Ketika sedang memikirkan ini, Nody menerobos masuk, dia datang bersama dengan Leo, aku pikir gerakan disini pasti mengagetkan Nody, dia yang pintar, pasti mengerti kesulitan yang aku alami disini tidak kecil, dia langsung mengajak Leo dan lainnya yang ada di bar datang kemari.

Ketika mereka masuk, mereka langsung merampas kamera yang ada ditangan wartawan, menghapus semua gambar, para wartawan ini marah dan bertanya apa yang mereka lakukan, Nody tersenyum dingin berkata: “Apa yang kami lakukan? Kalian buta ya, tidak bisa melihat? Yang masuk akal, cepat panggil keluar boss kalian, jika tidak tidak ada yang akan pergi malam ini.”

Memang harus diakui ketika Nody mengancam orang wajahnya sangat menakutkan, wajah yang biasanya tidak berbahaya bagi manusia dan hewan pada saat ini dingin mengerikan, jangankan para wartawan itu, bahkan aku juga bisa merasakan rasa penindasan yang kuat.

Para wartawan ini menunjukkan ketakutan, beberapa diantara mereka memiliki keberanian untuk mengatakan: “Kalian melanggar hukum, sebentar lagi polisi akan segera tiba, tiba waktunya lihat bagaimana cara kalian sombong!”

Aku tersenyum dingin berkata: “Apakah kamu ada mendengar sirene polisi?”

Kalimat ini membuat orang terpana. Tidak satu pun dari orang-orang ini memperhatikan, sejak tadi sirene polisi telah berhenti, ini karena Dony sudah membantuku menyelesaikan masalah ini. Aku meletakkan HP ku, halaman depan teleponku menunjukkan pesan singkat dari Dony, isi pesan sangat sederhana hanya menuliskan satu kata: “Terkendali.”

Selama tidak sampai di kantor polisi, selama foto yang diambil wartawan tidak tersebar keluar, jebakan hari ini sama sekali tidak berguna.

Aku yakin dalang dibalik ini pasti tidak mengira aku bisa dengan mudahnya mengendalikan situasi ini, semua ini karena ketidaktahuan pihak lawan tentang hubunganku dengan Sonny, jika tidak jebakan yang direncanakan pasti lebih ketat.

Wajah para wartawan menjadi sangat jelek, kemudian telepon mereka satu per satu berdering, setelah mereka menjawab telepon, satu per satu dari mereka mulai meminta maaf padaku, aku bertanya pada mereka siapa yang memanggil mereka datang?

Yasmin? Bukankah wanita ini kakak dari Alex? Tampaknya dia melakukan ini demi balas dendam adiknya, hanya saja caranya lebih murahan, tidak tahu apakah keluarga Yang mengetahui hal ini atau tidak. Dan Felicia, kemana dia? Apakah ditangkap, atau sekongkol dengan mereka? Mengingat ini, hatiku sedih, sudah sampai saat ini, aku baru mencurigai Felicia, aku tidak hanya curiga apakah aku tulus mencintainya? Atau kepercayaan diantara kita ibarat pasir, yang akan terpengaruh begitu angin berhembus?

Para wartawan yang melihat aku tidak berbicara, satu per satu dari mereka bertanya dengan panik apakah mereka boleh pergi? Aku melambaikan tangan dan berkata: “Enyahlah.”

Setelah selesai aku berbicara, mereka meminta ampun dan segera lari terbirit-birit, wanita di tempat tidur itu bingung, tapi dia tidak bodoh, karena tahu dirinya sedang berada di situasi yang tidak menguntungkan, untuk sesaat dia panik dan berkata: “Kak, aku juga menerima uang melakukan ini, ku mohon Anda jangan mempersulit seorang wanita.”

Aku sekuat tenaga mencubit dagunya dan bertanya: “Dimana Felicia?”

Wanita ini yang melihat aku marah, wajahnya putih pucat, dia bergumam dan bertanya padaku: “Felicia apa? Aku tidak tahu!”

Aku berkata dengan dingin: “Ini kamar pacarku, dia bilang akan menungguku disini, menurutmu kenapa dia bisa menghilang?”

Setelah itu, aku mengambil bantal yang ada ditempat tidur, dibawah bantal terdapat Hp Felicia, yang artinya pesan yang dikirim barusan bukan dari Felicia, melainkan dari wanita ini, dia pasti melihatku datang kemari, lalu terburu-buru mengirimkan pesan, mengatakan lampu kamar rusak, untuk menghindari aku menyalakan lampu, ditambah bentuk tubuhnya sangat mirip dengan Felicia, untuk sesaat aku sulit membedakannya, sebelum aku mulai menyetubuhinya.

Jika pesan itu bukan dikirim oleh Felicia, aku bisa menyimpulkan masalah ini tidak ada hubungan dengan dirinya, pada saat yang sama aku merasa lega, jantungku menggantung ditenggorokan. Aku tidak hanya kepikiran, aku yang membuat Alex buta, Yasmin sangat mempedulikannya, demi balas dendam padaku, apakah dia akan melakukan sesuatu pada Felicia? Aku sama sekali tidak berani membayangkannya! Semakin dibayangkan semakin takut, aku marah mencekik leher wanita ini, dia ketakutan, wajahnya berlinangan air mata dan berkata: “Aku benar tidak tahu pacarmu dibawa pergi kemana! Aku hanya tahu dia ditangkap, nona Yasmin mengatakan akan mengantar dia ketempat yang tidak seharusnya dikunjungi.”

Tempat apa yang tidak seharusnya dikunjungi! Aku terkejut dan marah, aku segera mengeluarkan telepon, menelepon Alex. Wanita di tempat tidur ketakutan karena amarahku, dia memohon belas kasihan mengatakan dia hanya seorang pelacur, yang menerima uang untuk melakukan hal ini, dia memohon padaku untuk melepaskannya.

Saat ini, suara wanita yang menyenangkan datang dari ujung ponsel, dia bertanya dengan senyum ringan, “Alwi?”

Aku mengambil sebatang rokok dari Nody, lalu menghisapnya dengan kejam, sedikit demi sedikit aku mulai tenang, tapi tanganku gemetar, aku berkata: “Yasmin?”

Mendengar ucapan ini, Yasmin tersenyum ringan dan berkata: “Kamu cukup pintar ya.”

Aku menggertakkan gigi dan berkata: “Dimana Felicia?”

Yasmin tersenyum dingin dan berkata: “Menurutmu apakah aku akan memberitahumu?”

Aku mengancamnya: “Jika kamu tidak mengatakannya, hal-hal tidak terhormat yang kamu lakukan dengan Alex, besok akan tersebar sampai seluruh kota mengetahuinya.”

Aku pikir Yasmin dan Alex sama akan takut mendengar ancaman ini, siapa sangka wanita ini sama sekali tidak takut dan dengan tenang berkata: “Jika begitu sebarkanlah.”

Sekarang giliran aku untuk terkejut, aku bertanya padanya apakah tidak takut? Dia berkata: “Takut? Kenapa aku harus takut? Apakah kamu memiliki bukti? Itu tidak lain hanya membuat tuduhan tidak berdasar, berbicara dengan sembarangan.”

Aku sangat terkejut karena apa yang dikatakan Yasmin benar, terkait hubungan kakak adik mereka tidak ada bukti, itu hanya desas desus, tapi awalnya aku mengira selama hati manusia ada hantu, mereka akan takut terlepas dari apakah memiliki bukti atau tidak, Alex terus menerima ancamanku karena alasan ini, tapi yang tidak disangka Yasmin tidak takut.

Saat ini, Yasmin berkata dengan dingin: “Alex bisa kamu bodohi, tapi aku tidak. Alwi, kamu ingat, kamu menculik aku, mengancam Alex, membuatnya buta, hutang ini akan ku balas padamu! Bukankah kamu sangat hebat? Bukankah jebakan hari ini tidak bisa menghancurkanmu? Baiklah, segala hutangmu padaku akan aku minta pacarmu yang membayarnya, kamu begitu mencintainya, mungkin setelah malam ini, kamu masih bisa bahagia bersama dengannya.”

Selesai mengatakannya Yasmin langsung menutup telepon, hatiku seperti terlempar ke dalam rumah es, pikiranku penuh dengan gambaran Felicia terluka, aku segera menelepon Sonny, berharap dia bisa membantuku, siapa sangka dia berkata: “Alwi, sudah terlalu banyak aku membantumu, tapi kamu tidak melakukan apapun untukku, sedikit ketulusan darimu juga tidak ada, menurutmu apakah aku akan membantumu?”

Aku tertegun, lalu memiliki beberapa pemikiran mencela diri sendiri, bagaimana mungkin Sonny si penjahat yang mencari keuntungan terus membantuku ‘tanpa imbalan’? Sekalipun dia membutuhkan bantuanku, tapi kerjasama kita adalah kerjasama yang merugikan pihakku, karena seperti yang dia katakan, aku tidak bekerja sama dengannya, dia bisa bekerja sama dengan orang lain untuk menghancurkanku.

Mengingat ini, hatiku marah dan berkata: “Bukankah kamu juga menyukai Felicia? Apakah kamu tega melihatnya terluka?”

Siapa sangka, Sonny mengatakan kalimat yang membuatku marah, dia berkata: “Dia tidak lain hanya seorang penyanyi bar, aku tertarik untuk bermain, tapi demi dirinya menyinggung keluarga Yang itu sangat tidak layak.”

Aku merasa api mengalir di dadaku, baru saja mau melakukannya, mendengar dia berkata: “Tapi karena kita sekutu, aku akan membantumu selama kamu bisa menyelesaikan tugas yang ku berikan. Alwi sekarang sudah subuh, malam mulai berubah menjadi pendek, jika kamu terus ragu, mungkin Felicia……”

Aku tahu dia sedang mengancamku, hatiku marah, tapi apa daya tidak ada yang bisa kulakukan, aku menggertakkan gigi dan berkata: “Aku akan menelepon Jessi!”

Sonny memperingatkanku untuk tidak mempermainkannya, dengan rendah hati aku mengatakan aku berharap dia menyelamatkan pacarku dan tidak akan mempermainkannya.

Setelah telepon ditutup, Nody mengerutkan kening dan berkata: “Kerja sama dengan orang seperti ini sangat berbahaya!”

Aku tersenyum dingin dan berkata: “Siapa bilang aku akan bekerjasama dengannya?’

Nody menatapku dengan curiga, aku melirik wanita yang menangis terseduh-seduh sambil memakai pakaian, sambil memberi isyarat ada telinga ditembok, dia tidak terus bertanya, saat ini, Leo menghampiri dan berkata: “Alwi, perlukah bantuan kami untuk mengurusi wanita ini?”

Aku tidak berpikir dan berkata: “Cari tempat dan kurung wanita ini.”

Ketika wanita ini mendengarnya, dia yang ketakutan yang belum sempat memakai celana, telanjang setengah badan merangkak memohon didepanku, aku yang pada dasarnya sedang emosi,sama sekali tidak mempedulikannya dan langsung memanggil orang menyeretnya keluar. Setelah dia keluar, aku duduk ditempat tidur, berpikir mungkin Felicia sekarang menghadapi masalah, aku tidak bisa menunggu lagi, aku segera mengambil telepon menelepon Jessi.

Meskipun aku membuat panggilan, tapi ketika telepon berdering, aku masih merasa sangat gugup, aku bahkan tidak tahu harus berkata apa dalam kalimat pertama, aku tidak tahu apakah itu akan mengganggunya, membuatnya merasa tidak suka.

Ketika aku sedang asal berpikir, terdengar suara Jessi yang familiar dari ujung telepon.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu