Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 475 Mengadu

Alwi palsu tidak sadar bahwa dia telah mendorong dirinya sendiri ke dalam lubang api, tentu saja aku tidak keberatan untuk mengantarnya.

Aku beres-beres dan segera meninggalkan tempat ini, menaiki sebuah taxi, dan mengobrol bersama supir, seorang supir taxi di tengah kota ini mungkin adalah sebagian dari pekerja buruh, tapi mereka mengetahui banyak hal, hal-hal yang mungkin orang awam tidak mengetahuinya, meskipun kadang ada informasi yang benar dan salah, tapi secara umum, mereka adalah orang yang paling mengerti struktur kota ini. Setelah tahu dimana ada yang menjual pena yang bisa merekam, aku pun pergi membelinya, kemudian langsung ke rumah sakit, aku tidak segera masuk kedalam, melainkan masih memeriksa sekitaran rumah sakit, tidak ada yang aneh dari pandanganku, setelah melihat dengan lebih teliti terlihat penjaga dimana-mana, aku sangat yakin, jika aku masuk begitu saja, orang-orang ini pasti akan keluar siap-siap menyerang, dan akan menangkapku, karena aku bisa melihat dengan jelas mereka sedang mencari target.

Aku berpikir, Alwi palsu pasti sudah mengira bahwa aku akan datang, maka dari itu, pada saat dia memberiku alamat, dia pasti sudah mengantisipasi kedatanganku, mungkin dia berpikir hubungan dia dan Claura akan terungkap, dan menunggu aku mengadu kepada Ricardo Song, lebih baik memancing aku kesini dan menangkapku, lebih gampang untuk menyingkirkan aku.

Alwi palsu ini, benar-benar tidak berhenti berpikir untuk membunuhku.

Hanya saja jika dia benar-benar berpikir demikian, aku sedikit mengaguminya, karena aku pikir dia hanya akan terprovokasi olehku, dia ingin aku datang dengan amarah, dan melihat secara langsung dia berinteraksi dengan Claura, dia ingin memprovokasi aku, aku benar-benar tidak habis pikir dia menyembunyikan niat seperti ini, jika bukan karena emosi aku tidak terpengaruh sama sekali, dan tidak langsung memasuki rumah sakit, aku pikir aku mungkin sudah masuk ke dalam perangkapnya.

Meskipun bisa dikatakan dengan kekuatanku, peluang untuk melarikan diri sangatlah besar, tapi tetap saja dua tangan akan lebih sulit mengalahkan empat tangan, belum lagi Alwi palsu sudah terbakar emosi, dan mungkin saja dia sudah merencanakan hal lain? Aku tidak akan sebodoh ini untuk mempertaruhkan nyawaku mengambil resiko.

Ketika aku sedang berpikir bagaimana caranya agar aku bisa masuk kedalam, tidak jauh aku melihat sebuah ambulans, seketika aku beraksi, aku bergegas kearah ambulans itu, ambulans pun berhenti, baru saja supir hendak memarahiku, dia menurunkan jendela mobil ingin berbicara denganku, aku segera meminta maaf, aku berkata bahwa aku keluarga dari pasien itu, kemudian aku memberi uang sejuta kepada supir, segera dia membukakan aku pintu membiarkan aku masuk, setelah masuk, aku menganggukkan kepala kepada dokter dan perawat, kemudian melirik pasien tersebut dan duduk disana.

Tidak tahu apakah karena uang sejuta itu supir tersebut jadinya tidak banyak komplain, dan para dokter dan perawat juga tidak memiliki waktu untuk berurusan denganku, dan anggota keluarga yang ada di mobil juga tidak saling memandang, aku melihat mereka semua tidak berbicara, jadinya aku juga diam saja.

Dengan cara inilah, aku memasuki rumah sakit melewati ambulans, setelah berhasil memasuki rumah sakit, diam-diam aku pun pergi ke toilet.

Alwi palsu ada di ruangan perawatan, dia ada di lantai 5 ruangan VIP, selain di luar rumah sakit, aku tahu di dalam rumah sakit ini juga mencakup wilayah pemantauan antara dia dan Claura, aku harus dengan tenang membaur seperti tadi agar bisa masuk ke dalam. Aku menunggu sebentar di toilet, seorang dokter memasuki toilet, secara sigap aku pun beraksi, dan memingsankan dokter itu, aku menyembunyikan dia ke dalam salah satu bilik toilet, dan mengambil mantel putihnya, kemudian aku juga mengenakan kacamata, dan di tempat sampah aku menemukan masker sekali pakai, aku tidak peduli kotor atau tidak yang penting aku memakainya. Setelah selesai menyamar, segera aku menaiki lift menuju lantai 5.

Begitu pintu lift terbuka, sebuah rasa penindasan mulai berdatangan, aku tahu di luar sana pasti begitu banyak cara untuk mencegahnya, aku berjalan perlahan-lahan, selusin mata menatapku, aku hanya melirik saja, dan yang terlihat ialah wajah-wajah yang asing, ada beberapa orang terlihat lebih hebat, aku menunjukan ekspresi ketakutan, dan dengan gemetaran aku berjalan melewati ruangan Alwi palsu, kemudian mengetuk pintu kamar yang ada di sebelah, setelah aku masuk, aku melihat para keluarga dari pasien tersenyum dan bertanya padaku ada apa?

Aku mengatakan aku hanya akan memeriksa pasien, ketika aku berjalan, aku membuat pingsan para keluarganya, dan ketika pasien itu menyadarinya, dan baru saja ingin berteriak, aku sudah membuatnya pingsan.

Setelah dengan mudah memingsankan kedua orang itu, aku ke toilet, dan melihat ada saluran ventilasi, aku menggunakan pisau yang tajam memotong lubang, dan dengan hati-hati aku merangkak keatas.

Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit swasta dengan lingkungan yang bersih, tidak tahu apa karena alasan ini, saluran ventilasi ini di rancang lebih lebar dari ventilasi biasanya, tetapi juga tidak terlalu bersih, dengan lancar aku sampai di saluran kamar sebelah. Aku sampai di arah tempat tidur, aku menahan nafasku, menunggu disana tanpa suara.

Di ruangan itu hanya terdengar suara tv, tidak ada suara lain, aku tidak berani bergerak, takut Alwi palsu menyadari ada seseorang di atas sini.

Setelah beberapa saat kemudian, aku mendengar suara pintu terbuka, segera, aku mendengar Alwi palsu dengan gembira berkata : “Claura, kamu sudah datang?”

Tampaknya Claura benar-benar tengah malam ini membelikan makanan untuk Alwi palsu, setelah menunda beberapa saat, akhirnya baru datang. Aku menekan tombol perekam di pena, dan mendengar Claura berkata dengan nada yang dingin : “Alwi, kamu jangan keterlaluan, jelas-jelas kamu tahu aku sedang bersama dengan suamiku, kamu kenapa masih tetap menelponku? Apakah kamu tidak takut kalau suamiku mengetahui kamu ada di utara sini? Jika dia mengetahuinya, dan pergi ke Tuan Ricardo berbicara beberapa kata, kamu pikir Tuan Ricardo akan bagaimana? Kamu jangan lupa, Tuan Ricardo tidak pernah mengijinkan kamu datang kesini.”

Alwi palsu tidak marah, hanya saja dia mencibir dan berkata : “Claura, kamu jangan marah, aku kesini kan karena merindukanmu? Dan juga, kamu juga sudah datang, iya kan? Ini berarti di hatimu aku masih lebih penting di bandingkan dengan si idiot itu kan?”

Claura berkata dengan marah : “Kamu jangan terlalu percaya diri dulu, kenapa aku datang kesini, kamu sendiri sangat tahu jelas! Dan lagi, besok jangan coba-coba kamu menelponku lagi, aku tidak ingin suamiku mengetahui keberadaanmu, yang ada nanti akan membuang waktuku untuk menjelaskan lagi, aku sudah bersusah payah membuat dia tunduk padaku, aku tidak ingin gara-gara kamu kembali membuat masalah.”

Tampaknya Alwi palsu tidak senang melihat Claura mengungkit namaku berkali-kali, dengan marah berkata : “Kamu begitu takut dengannya? Gara-gara dia kamu sampai tidak berani menemuiku? Kamu percaya tidak, aku sekarang segera menelponnya dan memberitahu dia, bahwa kamu yang menyuruh aku mencari orang untuk membunuh Lili, hanya karena kamu cemburu?”

Setelah mendengar perkataan itu, hatiku terkejut,walaupun aku sudah mengetahui hal ini, tapi ketika mendengarnya secara langsung, aku tetap saja tidak bisa menahan kaget saat mendengar ini, aku selalu tahu bahwa Claura merupakan orang yang kejam, tapi aku tidak habis pikir dia bisa dengan hati-hati berbuat sampai sejauh ini, tiba-tiba terlintas di benakku, apakah dia juga akan membunuh Kak Yanti?

Claura berteriak : “Diam.”

Alwi palsu tertawa dan berkata : “Kenapa? Takut?”

Claura terdiam, Alwi palsu tertawa dan berkata : “Jika dia mencintaimu, dia pasti tidak akan menyalahkanmu, karena dia, kamu akhirnya berubah menjadi gila seperti ini, dia seharusnya tersentuh oleh cintamu, jika dia menyalahkanmu, itu berarti dia tidak mencintaimu. Apakah kamu tidak mau memanfaatkan kesempatan ini, untuk menguji hatinya?”

Claura berkata dengan dingin : “Kamu pikir semua orang sama maniaknya denganmu? Meskipun dia amnesia, tapi dia tetaplah dia, meskipun dia lebih kejam, tetapi dia tidak seperti kamu yang gila membunuh, aku tidak akan membiarkan dia mengetahui hal ini, dan juga kamu, aku belum membuat perhitungan denganmu, jelas-jelas aku menyuruhmu datang hanya untuk membunuh wanita itu, tapi kamu malah ingin menyingkirkan suamiku, jika Tuan Ricardo akhirnya tahu kamu tidak berhenti ingin membunuh suamiku, kamu percaya tidak Tuan Ricardo akan menghukummu dengan sadis?”

Dengan tidak senang hati Alwi palsu berkata : “Tapi kamu tidak akan membiarkan Tuan Ricardo mengetahuinya, iya kan? Karena jika Tuan Ricardo mengetahui, bahwa kamu melakukan ini semua dan menghancurkan rencana sampah itu hanya karena cemburu, Tuan Ricardo juga akan marah padamu.”

“Kamu………” Claura sedikit kesal, tetapi tidak tahu lagi harus bagaimana.

Alwi palsu tertawa dingin : “Claura, aku mencintaimu, aku bisa melakukan apa saja untuk mendapatkanmu, kamu jangan membuat aku marah, kalau tidak, aku bisa menghancurkanmu dengan tanganku sendiri, walaupun aku juga akan hancur.”

“Dasar gila, Alwi, kamu orang gila!” Claura memarahinya dengan histeris.

Aku tidak menyangka, Claura yang begitu maniak juga bisa memarahi orang gila, tapi jika boleh jujur, aku rasa mereka merupakan pasangan yang serasi.

Setelah aku mendapatkan apa yang ingin aku dapatkan, aku tidak ingin membuang waktu di sini, lagipula jika pasien di sebelah sudah sadar, maka aku akan ketahuan.

Ketika aku berpikir untuk keluar, tiba-tiba terdengar jeritan dari kamar sebelah, berteriak meminta tolong, aku terkejut, aku tidak menyangka bahwa pasien itu begitu cepat sudah tersadar, sepertinya aku tidak boleh meninggalkan tempat ini.

Claura berkata dia akan pergi untuk memeriksa, aku tahu jika aku keluar sekarang, aku akan di kejar oleh semua orang, pada saat itu Claura akan berpikir aku selalu mencurigainya, kalau seperti ini akan merepotkan, jadi aku menyembunyikan pena rekamanan ini dengan baik, tadinya tidak ada niat untuk pergi, kemudian Claura dan Alwi palsu terdiam, segera aku kembali di jalur yang sama dengan ventilasi tadi, kemudian aku melompat turun, sesaat, semua orang yang ada di ruangan itu tercengang.

Orang yang tadi terpukul olehku berteriak ke sanak keluarganya dan menunjukku : “Itu dia, dia yang pukul aku hingga pingsan.”

Melihat ekspresi Claura yang dingin berjalan masuk ke dalam ruangan, melihat aku berdiri di sini, raut wajahnya berubah menjadi jelek, sedikit marah, namun ada perasaan bersalah, mungkin dia merasa telah tertangkap basah, dan juga merasa dia telah menipuku, perasaannya campur aduk, tidak tahu harus bagaimana.

Aku berkata dengan sinis : “Aku dengar dari Alwi bahwa kamu akan datang menemuinya, bahkan membelikan dia makan malam, aku sangat penasaran, penasaran dengan istriku yang mengatakan bahwa dia mencintaiku, namun begitu lemah lembut dan perhatian dengan pria lain, tapi sepertinya aku mendengarkan hal yang tidak seharusnya aku dengar, apa ada yang salah dengan perkataanku?”

Mengetahui aku datang karena di suruh oleh Alwi palsu, wajah Claura tiba-tiba menjadi tidak enak di pandang, dari matanya terlihat kobaran api yang sedang membara, aku berkata dengan serius menatap matanya : “Kamu benar-benar membuat aku kecewa.”

Selesai berbicara aku keluar meninggali Claura, dia menahan lenganku, dan berteriak dengan cemas : “Suamiku, dengarkan penjelasanku.”

“Tidak perlu, apa lagi yang ingin kamu jelaskan, pergi kamu bicara saja dengan Alwi!” aku mendorongnya, aku berbicara dengan dingin, setelah itu aku segera pergi dari sini.

Claura terus mengejar aku sampai keluar rumah sakit, ujung-ujungnya juga tertinggal olehku, karena kecepatanku melebihi dia. Aku tidak kembali ke hotel, karena aku tahu Claura pasti akan mencariku kesana, aku pergi ke sebuah kafe, setelah aku duduk, aku membuka rekaman yang ada di pena itu, dan menyerahkan isinya secara utuh ke Ricardo Song.

Setelah selesai mengirim pesan, aku menelpon Claura, Claura mengangkat telponku dan segera menanyakan keberadaanku, dari nadanya terdengar sangat cemas, aku tahu dia bukan takut aku marah, tapi dia takut aku akan mengadu ke Ricardo Song, aku berkata dengan acuh tak acuh : “Aku sudah merekam pembicaraan kalian berdua, dan sudah menyampaikan ke Tuan Ricardo . Claura, aku bisa memaklumi segala sesuatu tentangmu, tapi aku tidak bisa membiarkan kamu di manfaatin oleh lelaki lain karena rahasia itu, kamu selalu datang ketika di minta, ketika Tuan Ricardo mengetahui persoalan ini, dia pasti akan menghukum kalian berdua, yang penting bisa membuat si brengsek itu jera dan tidak akan mengganggumu lagi, kamu juga harus melewati ketidakadilan ini sendiri.”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu