Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1106 Dia tidak akan mati

Jessi mengatakan kepada Jay bahwa selama orang hidup di dunia, maka semuanya mungkin terjadi.

Ada rasa humor dalam perkataan ini, tapi aku pikir Jay tidak akan bisa tertawa sama sekali.

Jay melihat Jessi dan berkata:”Apakah ini perbuatanmu? Apakah kamu sudah menduga dari awal akan ada apenyergapan di sini?”

Aku melihat Jessi dengan terkejut karena dia tidak mengatakan apa-apa denganku.

Jessi tersenyum kecil dan berkata:”Tentu saja bukan, itu karena paman Ficky menemukan bahwa Marilyn bermasalah, maka kami bekerja sama untuk memainkan drama ini bersamamu. Jay, apakah kamu suka permainan ini?”

Aku berkata dengan kaget:”Jessi, kamu dan ayahku ... ... sejak kapan kalian saling berhubungan?”

Juga, jika ini benar-benar direncanakan oleh mereka, itu berarti mereka sudah lama mulai mengaturnya, tapi jika atasan tidak mendapatkan bukti yang cukup, dengan mengandalkan dugaan Jessi, mereka pasti tidak akan mengeluarkan kekuatan sebesar ini untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, orang-orang yang mengelilingi Jay sepertinya bukan tentara Huaxia, mereka adalah tentara Jepang, sepertinya negara telah berusaha keras sehingga bisa membuat negara Jepang mengeluarkan tentaranya.

Sementara itu, mereka harus memastikan bahwa kekuatan yang mendukung gereja tidak tahu tentang ini, seluruh proses ini sangat sulit dan semua ini bukan masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat, jadi, apakah aku boleh berpikir bahwa ayahku sudah lama menghubungi Jessi dan juga sudah menghibungi pihak Mark, mereka semua merencanakan hal ini, hanya aku yang tidak tahu?

Melihat pandangan mataku yang penuh kecurigaan ini, Jessi mengatakan hal yang sama seperti yang dikatakan oleh ayahku sebelumnya, dia berkata:”Aku tahu kamu memiliki banyak pertanyaan, setelah masalahnya selesai, aku dan paman akan menjelaskannya kepadamu.”

Aku mengangguk, aku tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, tetapi aku merasa hatiku tertusuk duri, aku selama ini berpikir bahwa aku adalah pemain utama dalama masalah ini, sampai akhirnya aku baru menemukan bahwa aku hanyalah sebagai pemain pendukung, tetapi sekarang, aku tidak tahu apa-apa tentang situasi ini.”

Aku tidak tahu apa-apa, aku bahkan tidak bisa menandingi sebuah bidak catur.

Tetapi aku tahu bahwa sekarang bukan waktunya untuk mengatakan hal-hal ini, jadi aku berusaha menekan pikiran yang gelisah di hatiku, aku menatap ke arah Jay dan berkata:”Jay, sepertinya kamu terjebak oleh kepintaranmu sendiri, sepertinya hari ini kamu tidak akan bisa kabur lagi.”

Pada saat ini Jay tersenyum, dia menepuk pundak Nody dan berkata:”Nak, kamu akan melindungiku kan?”

Perkataan ini jelas-jelas ditujukan kepada Nody, tetapi matanya yang penuh bisa malah menatap ke arahku, aku tahu dia melihat bahwa aku tidak tega untuk melukai Nody, maka dia ingin menggunakan Nody sebagai pelindungnya, ayah yang seperti ini sangat kejam, sial sekali orang yang menjadi anaknya.

Nody menatapnya penuh kerumitan, kemudian dia berdiri di depan Jay seakan mengatakan bahwa dia seorang diri akan menghalangi kami semua.

Aku mengepalkan tanganku dengan erat, melihat ke arah Nody dan berkata:”Nody, apakah sampai sekarang kamu masih tidak sadar juga? Apakah kamu pernah memikirkan Monica, apakah kamu memikirkan kedua anakmu? Menyerahlah, datang ke sisiku, aku akan memohon untukmu, aku akan memohon kepada hukum untuk berbelas kasihan, kamu jangan membuat kesalahan lagi.”

Nody tidak mempedulikanku tetapi dia berbalik dan membisikkan sesuatu kepada Jay, raut muka Jay berubah, lalu dia segera mengatakan sesuatu, aku melihat senyum Nody yang penuh kepuasan, kemudian dia melihat ke arahku dan berkata:”Alwi, jika kamu masih ingat dengan persahabatan kita, maka biarkan orang-orang ini pergi, jangan melukai ayahku, paling buruk, kita ke depannya tidak akan kembali ke Huaxia lagi, mulai dari sekarang kita akan putus hubungan, bagaimana?”

Aku menatap Nody, aku tiba-tiba tertawa dan bertanya:”Bagaimana menurutmu? Nody, karena bajingan ini, aku sudah banyak menderita, apakah kamu tidak tahu itu? Dia ingin membunuh ayahku, ingin membunuh ibuku, dia menyebabkan ayah dan ibu angkatku mati secara tragis, dia menyebabkan adik perempuanku mati dipukul hidup-hidup, dia membuat aku berpisah dengan orang-orang yang aku cintai, membiarkan hidupku gagal.”

“Kamu dulu pernah mengatakan kepadaku, kamu ingin mencari pembunuh di belakang layar dan ingin balas dendam untukku, kamu dulu selalu mengatakan bahwa kita adalah saudara baik, mengapa kamu tiba-tiba berubah? Nody, jika kamu menganggapku sebagai saudara baik, maka kamu datang ke sini, jika kamu tidak datang maka anggap kita berdua tidak saling mengenal ... ... “

Berbicara sampai sini, suaraku tersendak, tidak ada orang yang bisa mengerti penderitaanku saat ini, aku membawa hubunganku dan Nody sebagai taruhannya, aku harap dia bisa sadar, tapi, dia melihatku dengan santai dan berkata:”Jika seperti itu, Alwi, maka anggap saja kita tidak saling mengenal.”

Dia mengatakannya dengan tenang, sangat sederhana, seolah-olah memutuskan hubungan denganku itu masalah yang sangat biasa baginya.

Aku merasa dadaku sesak, ada udara yang tersangkut di tenggorokanku, aku meggigit gigiku dengan kuat, suaraku nyaris keluar dari sela-sela gigiku:”Benarkah?”

Nody mengangguk dan berkata:”Benar.”

Serius? Serius? Persahabatan kami telah terjalin selama beberapa tahun, kami telah pernah saling mengorbankan nyawa kami demi persahabatan kami, kami suka mengobrol, kami juga pernah bersumpah bahwa kami setiap tahun akan pergi ke luar negeri bersama, kami akan membawa anak dan istri dan tertawa sepanjang jalan, kami akan pergi melihat pemandangan dunia yang telah memberikan kami kejutan tapi juga memberi kehangatan kepada kami.

Tapi, saat ini kami dalam keadaan tegang, ketika dia mengatakan akan memutuskan hubungannya denganku, nadanya sangat datar, pada saat ini, aku merasa bahwa janji kami untuk hidup dan mati bersama hanya akting yang kami mainkan berdua di film, tidak peduli persaudaraan kami seerat apa di dalam film, tetapi begitu di luar film, kami berdua akan menjadi orang asing.

Wajahku terasa dingin, aku pikir aku pasti menangis lagi, aku menghapus air mataku, perlahan-lahan aku mengeluarkan pistolku, dan aku tersenyum dingin sambil berkata:”Baik.”

Kata yang sangat sederhana tapi seperti telah menggunakan seluruh kekuatanku.

Nody menatapku dalam-dalam, aku tidak mengerti, dia bahkan sudah begitu pasrah, kenapa ada beberapa kesedihan dalam tatapan matanya.

Aku menutup mataku perlahan-lahan dan mendengar Jessi yang berada di sampingku bertanya dengan dingin:”Jay, sepertinya kamu tidak akan sadar lagi.”

Aku membuka mataku dan melihat bahwa Jay tidak takut sama sekali, dia tertawa dengan gila dan berkata:”Benar! Bahkan jika kalian menegepung kami dari segala arah, memangnya kenapa? Gadis keluarga Song, aku akan membiarkanmu menyesal karena sudah tidak tahu diri dan melawanku, hari ini, meskipun aku akan mati, aku juga akan membuat kalian semua menemaniku.”

Setelah dia mengatakannya, dia mengangkat pistol dan mengarahkannya kepada kami dan tidak jauh dari sana, pasukan Jepang juga mengangkat senjata dan mengarahkannya kepada mereka, orang-orang kami sudah melakukan persiapan untuk bertarung, aku melihat Jay, aku membulatkan tekadku, meskipun sebentar lagi situasi sangat kacau, aku tetap harus membunuh Jay!

“Lepaskan tembakannya!” Jay mengeluarkan perintah dengan dingin, kedua belah pihak dalam baku tembak, di depan mata semuanya memutih, tidak bisa mundur, tidak bisa bersembunyi, pada saat ini kami semua seperti berlomba dengan dewa kematian, tapi aku tahu, kemenangan ada di pihak kami, karena kekuatan kami berbeda jauh.

Tapi yang aku tidak bisa perkirakan adalah banyak warga sipil yang tiba-tiba datang ke sini entah sejak kapan, mereka semua menargetkan tentara Jepang, mereka membawa sawi putih, telur, roti di tangan mereka, ada yang muda juga ada yang tua, ada wanita juga pria, tidak hanya itu saja, masih ada wartawan yang datang ke sini sambil membawa kamera.

Aku bergumam dalam hati, aku tahu bahwa seseorang telah mendapat kabar, demi membantu Jay, mereka terpikir menggunakan warga biasa sebagai tameng. Beberapa warga berjatuhan, tetapi lebih banyak warga lagi yang bergegas maju, sedangkan pasukan tentara Jepang yang merasa ada yang aneh maka mereka tidak berani menembak lagi, dengan begini, hanya kami dan Jay yang saling bertarung, untungnya tank miliknya tadi sudah dihancurkan dan orang-orang mereka sudah dihajar oleh kami, jadi kami bisa bertarung sambil mundur dan mencari tempat untuk melindungi diri sendiri, kalau tidak kami semua akan berakhir di sini.

Pada saat ini, ada ledakan yang datang dari arah gereja yang berada di belakang kami, aku dan Jessi saling bertatapan dan segera berteriak:”Semuanya cepat lari!”

Aku berkata sambil bergegas menarik tangan Jessi untuk berlari keluar, dalam kekacauan, punggungku terkena sebuah tembakan, tapi aku sudah tidak mempedulikannya lagi.

Kami segera berlari ke arah semak rerumputan, seluruh gereja meledak, aku melihat sendiri saudara-saudara yang berada di belakang hancur berkeping-keping kena bom ... ...

Pada saat ini, aku tidak bisa menahan diri untuk berteriak dengan marah, Jay yang sudah mundur dan berada di belakang kerumunan orang dari tadi, wajahnya penuh kebanggaan, dia tertawa terbahak-bahak dengan gila, tapi pada saat ini Nody tidak tahu berada di mana, apakah dia aman.

Aku memarahi diriku sendiri, situasinya sudah seperti ini, buat apa masih mengkhawatirkannya? Aku segera mencari orang-orang kami yang berada di dekatku, tetapi aku tidak menemukan ayahku, aku menjadi panik, apakah terjadi sesuatu dengan ayahku? Tetapi pada saat ini aku melihat ayahku, dia seperti hantu dan keluar di samping Jay dan yang lebih aneh lagi, orang yang menemukan ayahku, mereka semuanya mati ditembak.

Dan aku melihatnya degan jelas bahwa orang-orang ini mati ditembak oleh penembak jitu.

Apakah ayahku mengatur penembak jitu di sini? Aku sangat terkejut, tapi aku sepertinya melihat bahwa Jay hampir menyadarinya, untuk menarik perhatiannya, aku tiba-tiba berdiri dari semak rerumputan, aku mengangkat senapan snipeer ingin menembaknya tapi aku mendengar ada seseorang yang berteriak “hati-hati!”, pada saat yang sama aku merasakan bahaya di depanku, segera, aku melihat sesosok yang aku kenal bergegas ke arahku dan memelukku sampai berguling beberapa kali di tanah.

Jessi menembak dengan pistol ke arah yang melepaskan tembakan dari tempat yang tidak jauh, ada kebencian di dalam matanya. Aku membuka mataku, aku melihat Marilyn berada tidak jauh dariku, badannya sudah penuh tembakan, matanya melotot dan penuh keputus asaan, tapi terlihat senyum mengerikan di wajahnya.

Aku tiba-tiba merasa ada sesuatu yang hangat mengalir di leherku, disertai bau darah yang kental, aku segera sadar dan membalikkan badanku, aku meletakkan orang yang memelukku ke tanah, ketika aku melihat wajahnya, setelah aku memastikan bahwa itu adalah dia, aku segera menangis.

Orang yang bergegas menghadang pelurunya untukku tadi adalah Nody! Pada saat ini Nody menatapku, kedua matanya menangis, darah mengalir kencang dari dadanya. Aku merasa kedua tanganku gemetaran, aku menekan dadanya dan berkata:”Nody, kenapa kamu begitu bodoh? Kenapa kamu kemari menyelamatkanku, bukannya kamu ... ... bukankah kamu mau memutuskan hubungan denganku? Kamu bodoh sekali!”

Pada saat ini, tampaknya seluruh pertempuran tidak ada hubungannya denganku, sekarang aku hanya peduli dengan Nody seorang.

Wajah Nody menjadi pucat, seolah-olah darahnya sudah habis. Aku menggelengkan kepalaku, aku berteriak dengan panik:”Kamu bertahanlah, aku sekarang akan menghentikan pendarahanmu!”

Aku berkata dan segera akan pergi mencari kotak obatnya, karena aku memainkan peran sebagai dokter, maka aku sudah membayar semua itu, tetapi karena tadi gereja tiba-tiba meledak, kotak obat yang diletakkan di depan gereja sudah hancur kena bom, harus cari ke mana lagi?

Pada saat ini, aku tiba-tiba menangis dengan putus asa, aku berkata:”Kotak obatnya sudah hilang, kotak obatnya hilang ... ...”

Nody tiba-tiba menggengam tanganku erat-erat, dia berkata:”Alwi, tidak berguna, aku tahu dengan badanku sendiri ... .... “

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata:”Kamu jangan berbicara!”

“Tidak, biarkan aku bicara, aku akan segera mati, jika aku tidak mengatakannya, maka seumur hidup ini aku tidak akan punya kesempataan lagi.” Nody berkata dan matanya memohon kepadaku.

Aku menutup kepalaku dan berkata dengan sedih:”Maafkan aku ... ... “

Nody tersenyum dan berkata:”Bocah bodoh, tidak perlu minta maaf kepadaku ... ... aku yang seharusnya minta maaf ... ... aku tidak menyangka aku adalah anak seorang monster, aku lebih tidak menyangka bahwa suatu hari aku akan dipaksanya untuk mencelakaimu, tapi kamu harus percaya padaku, aku ada kesulitanku, aku tidak mengkhianatimu, di dalam hatiku, kamu selamanya adalah saudara baikku ... ... “

Suaranya semakin kecil, dan semakin terengah-engah, aku tahu dia sudah hampir tidak bisa bertahan lagi, situasi ini membuat seluruh badanku menjadi dingin, aku meremas tangannya dengan erat, aku berkata:”Aku tahu, aku tahu!”

Pada saat Nody bergegas ke arahku untuk melindungiku, aku tahu, dia tidak berubah, dia tetap saudaraku yang baik itu!

Nody tersenyum puas dan berkata:”Baguslah jika kamu tahu, Monica ... ... Monica dan anak-anakku ada di kota sebelah, kamu bantu aku temukan mereka, di tangannya ada surat yang aku tulis untukmu ... ... di dalam surat itu ada semua yang ingin kamu ketahui ... ... “

Ketika dia berbicara sampai di sini, dia mendadak batuk dengan keras, napasnya mulai terengah-engah, sedangkan aku selain bisa menangis, aku tidak bisa melakukan apa-apa, perasaan yang hanya bisa melihat saudara baik kita sedikit demi sedikit mati di tangan kita, perasaan itu sungguh membuatku gila.

Aku berteriak dengan suara yang serak:”Nody ... ...”

Nody tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan berkata dengan buru-buru:”Lindungi Monica dan anak-anakku ... ... lindungi mereka ... ... mereka ... .... “

Setelah selesai mengatakannya, dia seperti menggunakan seluruh kekuatan, kemudian dia terjatuh, tangannya yang memegang tanganku perlahan-lahan jatuh, aku segera meraih tangannya dan berteriak:”Nody? Nody? Kamu jangan menakutiku, kamu akan baik-baik saja, kamu akan baik-baik saja ... ... benar kan?”

Tetapi Nody hanya berbaring di sana denagn muka yang pucat, denyut jantungnya sudah berhenti, nadinya juga sudah berhenti, tapi air matanya masih ada di bulu matanya, seolah-olah akan mengalir keluar.

Aku menangis dengan sedih, pada saat ini, aku sudah tidak mempedulikan dendamku, rencanaku, statusku lagi, aku hanya ingin saudaraku hidup, aku ingin dia bisa membuka matanya dan bisa mengatakan kepadaku:”Bocah bodoh, aku membohongimu, bagaimana mungkin aku akan mati?”

Aku menarik Nody dan berkata:”Nody, bangun, kita pergi minum bersama, mau tidak?”

“Apakah kamu tidak suka minum anggur? Kalau begitu kita pergi bernyanyi, mau tidak?”

“Jika tidak suka bernyannyi, maka kita bersama-sama ... ... kita bersama-sama ... ...”

Aku tidak bisa berbicara lagi, aku memeluknya dan menangis.

Jessi menepukku dengan ringan dan berkata:”Alwi, Nody sudah pergi.”

Aku menatapnya dengan marah, aku berteriak kencang:”Bohong! Dia tidak akan mati!”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu