Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 105 Pergi mati sana

Claura mengatakan sesi yang menarik ada dibelakang, ini membuatku terus merasa tidak tenang, sampai mawar orang yang sudah menikah berbicara pada kami saja, aku masih terus merasa tidak tenang.

Sedangkan orang lain tidak memperdulikan reaksiku, sebuah pernikahan dimulai saat aku merasa kacau.

Menyelesaikan sesi utama pernikahan yang kacau, dilanjutkan dengan bersulang kepada para tamu undangan, dan acara bebas.

Claura terus menarikku menemui para tamu, sambil bersulang kepada para tamu, sambil memperkenalkan padaku para tamu tersebut, aku baru tahu bisa dibilang tamu yang dia undang adalah orang yang memiliki status penting, tidak hanya itu, bahkan keluarga yang tidak hadir ke pesta, keluarga Yang dan keluarga Gao sudah menyuruh orang untuk mengirimkan hadiah.

Aku tahu claura meminjam kesempatan ini untuk memberitahu padakku kehebatan dia, hatiku sangat tidak enak. Karena aku menyadari posisi dia tidak dapat aku gapai sekalipun aku berusaha, aku ingin mengusirnya dari Nanjing, seolah-olah itu adalah hal yang mustahil.

Disaat aku merasakan pukulan yang paling dalam, nichkhun datang membawa bir.

Nichkhun menghitung aku dari atas sampai bawah, lalu melihat kea rah claura, dan berkata: “Claura, selamat impianmu terwujud.”

Claura tertawa, bersulang dengannya dan berkata: “tuan muda nichkhun, sama-sama bahagia.”

Berdua saling memandang tertawa dan bersulang, penampilan seperti ini benar-benar sangat memalukan.

Setelah aku berpikir niat buruk mereka sama.

Saat itu claura pergi menyambut tamu, hanya tersisa aku dan nichkhun berdiri disana, salaing memandang, suasananya agak sedikit kaku.

Nichkhun menyindirku: “Alwi, belum mengucapkan selamat padamu, mulai dari sekarang pegang dengan erat mangkok nasimu yang kuat, menjadi lelaki yang tidak berdaya”

Suaranya sangat besar, mengundang perhatian tamu yang berdiri di sekitar, semua orang melihatku dengan padangan yang merendahkan. Sekelompok orang masih menertawakanku. Aku tau orang ini sengaja, sengaja membuatku malu, kalau aku yang dulu pasti sudah kabur dari tadi, sekarang, aku tidak akan semudah itu untuk kabur dari masalah.

Aku berjalan selangkah mendekati Nichkhun dan mengatakan: “tuan muda nichkhun, iri kan? Setidaknya menjadi pria tampan, aku lebih berkualitas dibanding kamu.”

Nichkun berkata dengan wajah yang sedikit mengeras: “tidak tahu malu, hidup mengandalkan wanita saja masih bangga.”

Aku melawan perkataannya: “kamu sudah makan seberapa banyak nasi hanya dari statusmu, aku tidak pernah merendahkanmu, aku belum ada apa-apanya dibanding kamu, kamu sudah tidak senang? Baiklah, kamu rebut saja.”

Selesai berbicara, aku sengaja melihat dia dari atas hingga kebawah, dan berkata: “hanya takut wajah kulitmu terlalu jelek, badanmu terlalu kurus, bagian itu tidak bagus, jangankan claura, bahkan tante-tante saja tidak mau.”

Di sekitar terdengar suara tertawa, langsung ditempat wajah nichkhun habis terbuang. Sebenarnya dia tidak jelek, bahkan bisa dibilang lumayan tampan, hanya kulitku dari kecil sudah bagus, ganteng, dan karena sering bekerja, badanku sangat gagah, kulitku memiliki warna coklat yang menarik, jadi dibandingkan dengan pangeran-pangeran di kota aku lebih memiliki aura lelaki, hingga dia tidak memiliki cara untuk berbanding denganku.

Melihat nichkhun tidak dapat berkata-kata lagi, aku tidak memperdulikan dia lagi, langsung menabrak bahunya, emosi mengelilingi tubuhnya. Aku berpikir bocah ini paling mudah emosi, menyakitiku di dalam pesta, kaau begitu, bahkan jika tidak baik untuk martabatku , claura tidak akan tinggal diam melihat, sampai saat itu, kerjasama mereka berdua akan bubar.

Sayangnya, nickhun sangat bersabar, dia tidak marah sama sekali saat aku memancing emosinya, dan perhitunganku gagal semua.

Aku sambil berpikir bagaimana cara membuat nichkhun marah, dan merusak hubungan dia dengan claura, dan sambil mencari Felicia. Aku sangat merindukan dia, rindu berbicara dengannya, dan ingin menjelaskan padanya alasan aku menikah dengan claura. Yang anehnya, Felicia yang awalnya ada di sudut ruangan entah sejak kapan menghilang, aku mengeliling satu ruangan masih tetap tidak menemukan dia, akhirnya diteriaki oleh claura, disaat ini aku hanya bisa pasrah.

Tidak benar, sudut mataku melihat nichkhun pergi ke lantai dua, dengan cepat mengatakan pada claura, tetapi claura tidak keberatan sama sekali dan mengatakan: “tuan muda nichkhun sangat menyukai villa kita, dia ingin berkeliling melihat, lalu aku setuju.”

Aku sedikit kecewa, awalnya aku pikir dia diam-diam pergi ke lantai dua, pasti ada maksud yang tidak baik, siapa yang menduga ternyata claura menyetujuinya.

Hanya sedikit aneh, keluarga Yang bukannya sangat kaya? Bagaimana bisa sebagai tuan muda keluarga Yang, Nichkhun sangat tertarik pada villa ini? Semakin aku berpikir aku merasa semakin aneh, tapi melihat claura baik-baik saja, mungkin aku yang berpikir terlalu banyak.

Claura dan aku sudah berkeliling untuk bersulang dengan para tamu, membuatku sedikit pusing, rupanya dia khawatir dan bertanya padaku: “tidak enak?”

Aku menganggukkan kepala, dia dengan baik hati mengatakan padaku:”aku bawa kamu pergi ke lantai dua istirahat, kebetulan aku ingin mengganti gaun.”

Aku sedikit aneh melihat claura, dan berkata: “langit sudah berubah? Tumben kamu perhatian padaku?”

Claura tiba-tiba tertawa padaku, satu tangan merangkul pinggangku, satu tangannya lagi menarik tanganku dan meletakkan di pundaknya, bersender di pelukanku, membantuku naik ke lantai dua, dengan lembut mengatakan: “Alwi, aku tau kita memiliki banyak kesalahpahaman, tapi aku sangat ingin memberitahumu, aku sangat tulus ingin menjalani hidup dengan baik denganmu, dulu kita belum menikah, aku tidak berani mengatakan ini padamu. Sekarang, aku baru berani mengatakannya.”

Melihat mata indahnya claura, aku hanya merasa kakiku dingin, pikiranku tidak stabil, wanita gila ini sedang melakukan apa? Menggunakan kecantikan untuk menjebakku? Atau dia memang tulus ingin menjalani hidup dengan baik denganku? Saat itu, dari sudut mataku melihat Felicia sangat dekat, dan melihat claura tersenyum seperti buku teks, seketika baru mengerti, claura mengatakan itu sengaja agar Felicia mendengar itu semua.

Felicia membawa senyuman, tetapi ada air mata yang tertampung dimatanya

Dengan cepat aku sudah dibawa oleh claura ke ruangan istirahat, dia kembali ke ruang ganti. Aku terbaring di atas meja sedkit mengantuk, disaat itu juga, tiba-tiba diluar terdengan suara yang tidak asing, mengatakan: “tuan muda nichkhun, rasa felicia bagaimana?”

Beberapa saat kemudian, suara itu mengatakan lagi: “tenang saja, alwi sudah aku buat mabuk, sekarang pasti sudah tertidur lelap, tidak akan menganggu urusanmu lagi.”

Suara ini adalah suara claura, dan setelah aku mendengar kata-kata ini. Otakku seperti meledak, dengan cepat aku berdiri, dan menuju kea rah luar dengan cepat, telingaku mendengar dengan sangat jelas obrolan mereka. Saat nichkhun mengatakan selamat impianmu terwujud, yang dia katakan bukan terima kasih, tapi “kamu juga”, saat itu aku tidak merasakan apa-apa. Sekarang aku baru menyadari itu adalah kode obrolan mereka, artinya claura mendapatkan aku, dan nichkhun mendapatkan Felicia!

Berpikir Felicia tiba-tiba menghilang, nichkhun diam-diam pergi ke lantai dua sendiri, ditambah obrolan yang aku dengar tadi, seketika aku mengerti semua!

Dua orang yang memiliki niat buruk, ternyata di acara pernikahanku, ingin menyentuh Felicia!

Aku merasa sangat marah, jika Felicia benar-benar dinodai oleh si brengsek itu, pesta pernikahan ini selamanya adalah mimpi buruk bagiku! Aku akhirnya mengerti maksud perkataan claura “sesi menarik ada di belakang.”

Saat itu, aku benar-benar sangat bersyukur, bersyukur tidak ketiduran, kalau tidak, aku akan menderita seumur hidup! Sekarang. Aku hanya berharap masih bisa mencegah ini semua, tapi nichkun sudah naik begitu lama, aku sangat takut

Aku langsung menuju kearah ruang ganti, membuka pintu, dan menyadari didalam tidak ada orang, hanya ada claura yang melepaskan baju pengantinnya dan sembarangan membuang di atas lantai, diatasnya masih ada banyak yang robek. Disampingnya ada sebuah pisau, seperti ada orang yang memakai pisau merobek gaun pengantin. Tidak diragukan lagi, ini pasti claura yang melakukannya, melihat ini, aku terlalu meremehkannya, sebenarnya dia tidak begitu ingin menikah denganku, dia kemungkinan sengaja merencanakan pesta pernikahan, agar orang yang aku cintai disakiti lelaki lain saat pernikahanku, dan bisa menyakitiku juga, tujuannya agar aku menderita.

Tapi, Felicia adalah orang yang pernah dia sukai, bagaimana bisa dia melakukan itu? Dia adalah claura, apakah dia benar-benar tidak memiliki hati dari lahir?

Aku menerobos masuk ke dalam ruang ganti, mulai membuka satu per satu pintu kamar mencari nichkhun.

Saat aku berjalan di koridor hingga di ujung kamar terkahir, pelan-pelan terdengar suara Felicia didalam, dengan sekuat tenaga aku membuka pintu, hanya melihat Felicia yang berdiri di tepi jendela dengan wajahnya yang memerah, ditangannya memegang belati dan mengarahkan ke lehernya, satu tangan lagi dengan kuat memegang pahanya, dari mulutnya mengeluarkan suara yang sangat kesakitan, sedangkan nichkhun hanya mengenakan celana dalam, tampaknya sedang berusaha merebut belati yang ada di tangan Felicia.

Melihat Felicia begitu, aku tau dia pasti sudah dibius, aku menerobos kearah nichkhun, dengan marah menonjok kearah wajah nichkun, memukulnya hingga terjatuh dilantai, aku menduduki badannya, berteriak dengannya: “kurang ajar. Berani menyentuhnya, akan aku bunuh kamu.”

Nichkhun tertawa dingin dan mengatakan: “Alwi, kamu yakin mau begini kepadaku? Kamu percaya atau tidak, kalau claura tau kamu menganggu urusan aku, akan langsung mengusir kamu keluar rumah? Lagian, aku adalah tuan muda keluarga yang, kamu berani mengangguku?

Aku menampar wajahnya, tidak tahu apakah karena marah, atau karena minum kebanyakkan, di otakku hanya ada satu pemikiran, yaitu membunuhnya, dengan keras aku berteriak padanya: "percaya apa tidak aku akan membunuhmu?”

Nichkun tertawa dan mengatakan padaku: “kamu berani kah? Kamu hanyalah binatang yang mengandalkan wanita saja. Oh, benar juga, claura sepertinya tidak memberitahumu, bidak yang dia kasih ke aku bukan hanya Felicia, masih ada adik perempuanmu, adek perempuanmu sepertinya sedang di jalan menuju rumahku. Aku dengar adikmu tidak dapat mengeluarkan darah? Dia pasti masih virgin? Jika malam ini mengeluarkan darah, besok apakah akan mati?”

Aku hampir benar-benar menggila, tidak berhenti memukulnya, dia malah tertawa dengan keras, dan berkata: “alwi, berlutut dan memohon padaku, aku akan melepaskan adikmu, bagaimana?”

Aku bilang: “mimpi!”

Nichkhun tertawa dengan keras dan mengatakan padaku: “aku akan mencicipi dengan baik adikmu, aku akan memberitahunya, kakaknya tidak bersedia menolongnya, karena kakaknya lebih memilih membalas dendam untuk seorang wanita.”

Seluruh tubuhku bergetar mengingat senyum adikku yang begitu polos, tanpa berpikir panjang dan melepaskan nichkhun, berkata: “kak nichkhun, aku mohon padamu, aku mohon lepaskan adikku.”

Nichkun berdiri dari bawah lantai. Lalu mengambil sebuah kursi dengan kuat memukulku, dari kepalaku merasakan sakit, seketika darah hangat membuat pandanganku kabur, aku terbaring disana tak berkutik, dia masih lanjut membantingku sekuat tenaga dengan kursi, tulang belakangku seperti patah, seluruh badanku tidak ada tenaga untuk bangkit. Dengan kesakitan menarik nafas.

Nichkun masih belum merasa puas, dia masih membantingku sekuat tenaga dengan kursi, kali ini, kedua mataku menghitam, langsung pingsan.

Aku hanya beberapa saat pingsan, saat aku membuka mataku, aku melihat nichkhun sudah merebut belati dari tangan Felicia. Sedang bersiap membuka bajunya, seluruh kesakitan yang aku rasakan, melihat punggung nichkhun, sebuah rasa kebencian dan kesakitan menusuk masuk ke dalam hatiku.

Aku pelan-pelan naik ke atas, memegang dengn erat belati, dan sekuat tenaga menusuknya!

Aku langsung menusukkan belati kedalam tubuhnya, punggungnya langsung kaku, dia kesakitan dan langsung membalikkan badan, melihatku dengan rasa tidak menyangka, aku membuka mataku yang dialiri dengan darah, dengan tergagap mengatakan: “kalian kenapa memaksaku? Kenapa? jika ini kehendaknmu untuk tidak melepaskan kami, mati bareng saja kita ! Pergi mati sana kau!”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu