Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 911 Jebakan Lagi

Armour bilang Fox seperti seekor anjing. Kata-kata bagai jarum yang beracun, begitu jahat tertusuk kedalam hatiku. Aku melihat sekelompok orang yang tertawa senang, hatiku penuh dengan kebencian, seketika membuat tubuhku terbakar.

Detik ini, aku tidak merasa puas jika Armour saja yang mati. Aku juga ingin menyiksnya, seperti ia menyika Fox. Aku juga akan membalas dendam untuk Alver. Temanku mati di tangan temannya. Dendam mereka, akan kuminta semuanya.

Matthew berkata kepadaku, “Alwi, kamu berangkatlah hari ini.”

Aku mengangguk dengan tidak semangat. Ia hanya mengira suasana hatiku buruk karena aku menerima hukuman, mungkin apa yang ia lakukan kurang baik. Ia berkata, “Aku tahu kamu tidak menerima, tapi harus mendapat hukuman setelah membuat kesalahan. Kamu dulu ingin melatih Fox, meskipun ingin membantu Tuan muda untuk mencari tangan kanan, tapi keputusanmu salah. Initidak hany menunjukkan pilihanmu yang bermasalah, juga menunjukkan sebuah masalah, kalau dirimu terlalu bangga setelah berhasil melakukan sesuatu.”

Alisku berkerut. Aku terus berusaha untuk menjadi tokoh yang tidak serakah akan keuntungan. Dulu Matthew dan Armour juga merasa janggal kepadaku, merasa diriku tidak terlalu peduli dengan keuntungan, mengapa tiba-tiba bilang aku terlalu bangga kali ini?

Aku melihat Matthew, lalu melihat Sudirman yang berdiri di belakangnya, sedang menatapiki dengan mata hitamnya. Meskipun ia bersembunyi dengan baik, tapi aku masih bisa menemukan dirinya yang senang akan hukumanku dengan sudut bibirnya yang terangkat.

Seketika aku mengerti, mungkin saja aku menjadi penghalang dari beberapa Ketua Asosiasi besar. Selama di negar kimchi, aku diawasi oleh orangnya Matthew.

Aku juga tidak menjelaskan, lagipula hatiku mengingat Fox dan tidak berniat untuk menjelaskan semua ini. Aku berkata, “Orang yang tidak bersalah tidak akan banyak bicara. Aku juga tidak ingin berbicara banyak untuk membuktikan diriku. Paman Matthew percaya kepadaku, aku datang. Tidak percaya kepadaku, aku akan pergi. Aku hanya ingin hidup, menerima hukuman juga merupakan keinginanku. Aku tidak akan kesal.”

Matthew melihat diriku tidak senang. Tatapannya semakin dingin. Ia tidak menyukai seseorang yang sombong di hadapannya, kalaupun orang yang berkemampuan. Jadi ia langsung bekata, “Kalau begitu, kamu pergi berbereslah.”

Aku menganggukan kepalaku dan berkata kepada Armour. “Tuan muda, Alwi pergi dulu. Anda jagalah kesehatan.”

Armour berdehem pelan, lalu aku berbalik badan pergi, tetapi hatiku masih kesal. Sial, aku bisa berdiri disini, karena temanku Fox sudah merelakan nyawanya. Sudirman beraninya kamu menjebakku dan membuat nyawa temanku hilng begitu saja? Baik, aku akan membuatmu lebih cepat bertemu dengan Tuhan!

Aku berpikri sambil kembali ke asrama untuk membereskan barang. Sebenarnya juga tidak ada banyak barang, hanya ada beberapa pakaian.

Aku membereskan barang dengan cepat, tetapi duduk di ranjang tanpa bergerak. Aku merasa sedih mengingat Fox. Aku juga menyadari sesuatu, yaitu Invincible Empire tidak semudah yang kupikirkan. Mungkin saja kemampuan orang sini tidak lebih baik dariku, tapi hati mereka sangatlah licik, susah untuk mendirikan kepercayaan dengan mereka. Ini juga susah membuatku panjat ke posisi yang lebih tinggi. Aku ingin menyelesaikan rencana ini, juga harus mendirikan tim pendukungku sendiri.

Sedangkan orang-orang disini hanya mementingkan diri sendiri, sangatlah egois dan cuek. Bagaimana aku bisa membuat mereka rela menjual nyawa untukku? Mengancam mereka dengan keluarga mereka? Sepertinya mereka lebih memilih sendiri dibanding keluarga sendiri?

Aku menghela nafas, seperti tidak ada masa depanku sangat suram. Aku sekarang bagai seekor lalat yang hinggap di jendela, tujuan berada di depan sana, tapi aku tidak memiliki jalan lain, sangat lucu dan menyedihkan! Apalagi saat mengingat pengorbanan Fox dan mendapatkan hal-hal seperti ini. Aku semakin merasa kesal, payah dan bersalah!

Pikiran negatifku sekarang semakin banyak. Aku sangat berharap aku bisa seperti pemeran utama, tidak peduli apapun, tidak peduli dendam, kalaupun mati juga tak apa-apa. Tapi kalau aku sungguh melakukan itu, maka sia-sia begitu banyak pengorbanan mereka, harapan mereka.

Aku mengepal tanganku erat, merasa sangat sedih hingga ingin menangis, tapi aku tidak boleh jatuh. Betapa susah, aku tidak boleh terjatuh. Aku harus terus berjuang, menemukan jalan keluar. Aku mau Matthew dan Armour, serta Invincible Empire ini hilang semuanya!

Aku memakai tas punggungku pergi setelah mengatur perasaanku. Otakku masih memikirkan masalah Fox. Aku tidak bisa menolongnya, memang sudah menjadi kenyataan, tapi aku masih tidak dapat terima, jadi aku ingin segera pergi dari sini, lalu memberi panggilan untuk Kimi. Sekarang aku berharap ada orang organisasi yang bisa datang menolong Fox, walaupun aku tahu kemungkinan itu kecil.

Aku keluar sambil berpikir, yang membuatku tak sangka adalah ada banyak bawahan yang datang mengantarku. Mereka adalah anak-anak yang kulatih. Dalam waktu yang singkat, kemampuan mereka memang meningkat. Oleh karena itu, mereka juga sering dinaikkan, sehingga mereka begitu terima kasih kepadaku.

Tentu aku tidak begitu polos mengira orang-orang ini datang mengantarku karena berterima kasih kepadaku, karena aku tahu mereka ini semua egois. Mereka hanya menginginkan keuntungan dan uang, kalaupun aku membuat mereka terkagum, mereka pasti akan menjauhiku saat aku terjatuh.

Jadi saat orang-orang ini datang mengantarku, pasti memiliki niat yang buruk. Mungkin saja mereka disuruh orang datang. Atau bisa dikatakan, ada orang yang sengaja membuat Matthew mereka lihat, aku begitu disukai orang-orang. Masalah seperti ini, tidak hanya terjadi satu kali. Tapi aku tahu jelas Matthew mereka mudah terjebak dengan ini.

Saat ini, ada orang yang membantuku merasa kesal dan berkata, “Kak Alwi, kita semua sudah mendengar masalah ini. Kamu kali ini menolong nyawa Tuan muda, tapi mengapa Tuan muda membiarkanmu pergi? Bukankah ini tidak adil?”

Lalu ada orang yang ikut berkata, “Benar. Kak Alwi begitu setia kepada Tuan muda. Siapapun juga bisa melihatnya, lagipula kamu sudah meningkatkan kemampuan kami. Seharusnya kamu juga tidak menerima hukuman seperti ini.”

“Benar. Aku saran kita semua bermohon kepada Bos, agar Kak Alwi tetap disini.”

“Aku setuju!”

“Bawa aku bersama.”

Saat mereka sudah mau berbalik badan pergi, aku dengan sibuk berkata, “Semuanya tunggu bentar!”

Saat ini aku menemukan Armour di jauh sana. Meskipun jaraknya cukup jauh, tapi aku masih bisa merasakan ketidakpuasannya.

Aku melihat semua orang sekilas. Ada beberapa orang yang berhenti, tapi juga masih ada orang yang lanjut berjalan, sepertinya ingin segera pergi. Aku tahu pikiran licik apa yang mereka pikirkan. Aku tertawa dingin, tidak ingin membocorkannya, melainkan berterima kasih berkata, “Aku tahu kalian semua baik kepadaku, tapi melakukan kesalahan memang harus menerima hukuman. Ini adalah aturan, juga merupakan prinsipku menjadi orang.”

Mereka saling memandang. Ada orang yang berkata, “Tapi yang kita lihat adalah semangat Kak Alwi yang menolong Tuan muda tanpa takut, semangatmu demi Invincible Empire. Apakah kamu bersalah?”

Semua orang juga ikutan.

Aku menatap orang yang berbicara itu sekilas. Ia sengaja sedikit berteriak, aku tahu ia takut Armour tidka mendengarnya.

Mungkin tatapan mataku terlalu dingin, sehingga orang itu menyembunyikan wajahnya. Tatapannya terdapat ketakutan dan malu. Aku mendatarkan wajahku berkata, “Kalia sungguh berpikir seperti itu?”

Melihat wajahku tiba-tiba datar, orang-orang yang pernah melihat kemampuanku, seketika tidak berani berbicara. Tempat menjadi hening, aku menyalakan rokok. Pandanganku menyapu wajah mereka satu-satu. Aku tertawa sinis dan berkata, “Aku perlu membenarkan pendapat kalian, yaitu apa yang kulakukan untuk Tuan muda memanglah menjadi kewajibaku sebagai seorang bawahan. Apa yang kulakukan untuk Invincible Empire juga menjadi kewajibanku sebagai seorang warga disini. Lagipula seluruh yang kumiliki ini pemberian Paman Matthew. Aku bisa melindungi Tuan muda, melindungi Invincible Empire yang kuat, merupakan kebanggaanku, bukan modalku untuk melakukan kesalahan!”

Aku menghisap rokokku lagi dan berkata, “Kalau kalian semua ingin melakukan sesuatu yang baik untukku, lebih baik kalian semua sebarlah. Kalian seperti ini, akan membuat orang lain mengira aku sombong!”

Mereka mungkin tidak sangka aku tidak menerima kebaikan mereka dan mengocehi mereka. Setiap orang menunjukkan wajah yang canggung, tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Armour juga datang dan ia pasti sudah mendengar ucapanku. Ia memang orang yang mudah curiga dana tahu ada orang yang ingin menghilangkanku, bertujuan untuk mengurangi kemampuannya, jadi ucapanku seperti ini pasti akan membuat curiga terhadapa masalah ini.

Aku tidak peduli orang-orang ini dan melewati mereka pergi. Bertemu dengan Armour, aku berkata, “Maafkan aku, Tuan muda. Orang-orang ini tiba-tiba muncul, juga membuatku pusing.”

Armour berkata, “Tak apa-apa. Kamu tidak bodoh itu baik. Kalau mereka semua benar-benar melakukannya, maka masalahnya akan menjadi lebih besar.”

Aku terkekeh pelan dan berkata dengan nada sindir, “Aku tidak sangka kalau diriku memiliki hubungan yang baik.”

Armour bisa menemukan nada sindir dari perkataanku. Ia menyipitkan matanya dan berkata, “Aku akan memeriksa masalah ini dengan baik. Aku ingin tahu siapa yang tidak ingin melepaskanmu.”

Aku berkata, “Terima kasih, Tuan muda.”

Aku pergi setelah berbincang bentar dengan Armour.

Aku merasa lebih santai setelah menaik kapal menuju kota. Di pulau sana, aku merasakan banyak jebakan, semuanya perlu akting. Mungkin saja aku menyambut kesempatan baru setelah ke kota. Mengingat ini, semua pikiran negatifku menghilang. Aku tersemangat kembali.

Suatu hari aku akan kembali ke tempat pelatihan! Dan kembali dengan meriah!

Novel Terkait

Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu