Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 108 Demi aku

Jessi menyuruh polisi menanyakan asal video itu dari Felicia, aku seketika sedih dan teringat, apakah Felicia yang memanggilFrans kesana, lalu menggunakan kesempatan saat dia melakukan kejahatan direkam, agar menggantikan kejahatanku?

Frans ditahan dilantai, dengan keras memarahi Felicia, semua kata-kata kasar dikeluarkan semua, aku tanpa dasar emosi, langsung menerobos kesana untuk memukulnya.

Saat itu, jessi tiba-tiba melihatku dengan tatapan yang tenang, segera aku berdiri ditempat, tidak berani melakukan apapun, disaat bersamaan aku teringat, jika Felicia benar-benar ingin membuatku bebas dari tuduhan pembunuhan, kenapa tidak langsung memberikan bukti kepada polisi, kenapa harus menyerahkan kepada jessi? Semakin banyak teka teki otakku semakin kacau, membuatku semakin pusing.

DisaatFrans marah-marah polisi membawanya pergi, sebelum pergi. Dia tidak rela mengatakan: “tunggu, aku hanya menusuk nichkhun dua tusukan, sisanya adalah alwi yang menusuk, bukti dilokasi bisa membuktikkan semuanya.”

Polisi melihatku dan berkarta: “tuan alwi, silahkan kamu ikut dengan kami melakukan proses investigasi.”

Aku melihat kearah jessi, dia sedikit tersenyum dan menganggukkan kepala, dia langsung mengatakan: “Baik.”

Selesai berbicara, polisi langsung membawaku keluar.

Jessi tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menepuk punggungku dengan pelan, dan berkata: “yang tegap, kamu tidak melakukan apapun, kamu tidak bersalah. Yang bersalah adalah orang-orang yang menganggu orang terlalu berlebihan, hanya orang brengsek yang terlalu melihat rendah orang lain.”

Seluruh tubuhku tersentak. Melihat kearah jessi, dia tersenyum padaku, saat itu, dia sepertinya berubah menjadi seseorang yang mengenakan topi mendaki, membuatku tidak dapat melihat dengan jelas rupa seorang wanita. Aku menganggukkan kepala, menegakkan punggungku. Berjalan maju keedepan, tidak memperdulikan tatapan orang sekitar.

Cuma, saat aku melewati claura, aku tiba-tiba terhenti, meminta pada polisi memberikanku waktu beberapa menit, lalu, aku melihat kearah claura, dengan keras mengatakan: “Claura, kamu di pesta pernikahan kita, kamu malah membiarkan nichkhun melakukan hal yang tidak senonoh pada mantan pacarku, disaat aku jatuh kamu malah menambahkan masalah, aku ingin mengakhiri hubungan ini, orang jahat seperti kamu, wanita yang tidak tidak setia, aku alwi tidak akan menikahi wanita seperti itu.”

Selesai berbicara, aku menarik nafas dalam-dalam, dan melihat para seluruh tamu, dan mengatakan: “aku harap semuanya dapat menjadi saksi, pesta pernikahan aku alwi dengan claura dianggap selesai dan batal bukan karena claura tidak menginginkan aku, tetapi karena aku alwi tidak menginginkan claura!

Selesai berbicara, raut wajah claura mengeras, dia menggertakkan gigi dan berkata: “Alwi! Atas dasar apa kamu?”

aku berteriak keras: “Atas dasar apa? Atas dara keluarga kami semuanya jujur, niat kami baik, karena keluarga kami tidak pernah menikahi wanita rendahan seperti kamu! Claura, kau tidak pantas memasuki keluarga kami, seumur hidup tidak pantas!”

Selesai berbicara, aku tidak memperdulikan emosinya claura, berjalan lurus dan meninggalkan villa.

Aku dibawa masuk kedalam mobil polisi, dan jessi juga masuk kedalam mobil. Mengikuti mobil yang aku naikki. Aku tidak dapat menyebutkan merk mobil itu, tapi aku tau harga mobil itu sangat mahal, yang terpenting adalah, aku melihat ada orang yang khusus untuk mengantarnya, bisa di bilang, itu adalah supir pribadinya.

Rasa rendah diri yang berasal dari tulang sumsumku membuatku merasa tertekan kembali. Aku tahu dia kaya, dan memiliki status yang tidak biasa, dunia kami berdua berbeda. Disaat bersamaan, aku merasa aku benar-benar malu, walaupun hari ini dia membantuku, terlihat dia tidak memperdulikan kekalahanku dan ketidakberdayaanku, tapi aku merasa tidak berguna, aku merasa tidak dapat menaikkan kepala, aku merasa aku tidak pantas berdiri dihadapannya.

Jessi pernah berkata, dia hanya ingin melihat apakah aku bisa bangkit,, aku benar-benar takut, takut dia merasa aku orang yang tidak mampu, akan sangat kecewa padaku, dan kehilangan ketertarikannya padaku, selamanya hilang dari hidupku.

Manusia memang sangat kontradiktif, jelas-jelas tahu dia tidak pantas untuk seseorang, tapi masih tidak ingin lepas, dan ingin membuatnya tetap tinggal di sampingmu, seperti orang kecil yang bermimpi untuk menjadi orang hebat, semakin tidak bisa didapat, semakin ingin memiliki.

Pergi ke kantor polisi dengan khayalan, tidak tahu apakah karena mengalami kejadian hebat seperti ini, dapat membuatku lebih tenang, atau karena aku tahu ada jessi di sampingku. Membuatku lebih tenang, pokoknya, setelah masuk ke kantor polisi, walaupun aku gugup, tapi aku tidak takut.

Saat polisi menanyakanku, aku dengan kokok tidak mengaku telah menusuk nichkhun. Aku berani melakukan itu, itu semua karena saat aku datang, kata-kata jessi “kamu tidak melakukan apa-apa”, aku merasa dia sedang memberiku kode, jadi aku dengan kukuh tidak mengaku, yang membuatku tidak menyangka adalah, begitu mudahnya aku dibebaskan.

Aku dengan rasa tiak jelas keluar dari kantor polisi, langit sudah menghitam, seorang wanita berdiri di depan kantor polisi, dia menggunakan topi mendaki, mengenakan kaos yang simple dan celana jeans, dia mengenakan sepatu putih. Penampilannya sangat simple, tapi terlihat sangat cantik.

Tidak peduli dia menggunakan apa tetap membuatnya menjadi wanita paling cantik nomor satu, dia adalah Jessi.

Melihat jessi menungguku dilaur, hatiku sangat gembira, aku hampir berlari kecil menuju kearahnya, saat aku melihat ia tersenyum, aku sedikit malu, merasa aku menunjukkan terlalu jelas.

Berdiri didepan jessi, aku tiba-tiba merasa sangat gugup, satu tangan mengelus kepala, satu tangannya lagi tidak tahu harus diletakkan dimana, ngomong dengan gagap: “maaf, aku membuatmu malu.”

Jessi tertawa dan mengatakan: “bagaimana mungkin membuatku malu? Aku tidak membantumu apa-apa, tidak, seharusnya bisa dibilang aku yang mencelakaimu dengan menjodohkanmu dengan orang-orang yang jahat seperti itu, kamu bisa menjadi seperti hari ini, aku harus bertanggung jawab juga.”

Dia tidak menyalahkan aku? Hatiku sangat gembira, dengan cepat mengatakan: “tidak menyalahkanmu, kalau bukan karena kamu, aku sekarang sudah mati, aku yang tidak berani.”

Jessi mengatakan: “tidak, kamu sudah melakukan yang terbaik.”

Aku tertawa dengan pahit, berpikir dia pasti sedang menenangkanku, dia benar-benar sangat baik hati.

Dia sepertinya tahu apa yang aku pikirkan, jessi berkedip padaku. Mengatakan: “sebenarnya dari awal aku sudah tahu kamu akan kalah, Cuma penasaran kamu akan kalah sampai tahap apa, penasaran demi bangkit, apakah akan merelakan banyak barang, membuatmu seperti mereka yang kejam, tapi kamu tidak. Makanya, aku mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan, apa yang kamu lakukan membuatku merasa sangat puas.”

Saat itu jessi, dibawah matanya membawa sedikit kecerdikan, saat tersenyum sangatlah lucu, membuatku merasa seketika dia adalah dewi yang tidak bisa aku jangkau. Berubah menjadi kakak tetangga yang baik hati dan cantik, membuatku semakin ingin mendekatinya.

Jessi saat itu menyuruhku masuk ke dalam mobil, dan berkata pasti masih banyak hal yang ingin aku tahu, mala mini dia akan meberitahuku satu persatu, untuk sekarang, dia mengatakan isi perut dulu.

Aku dengan ragu mengatakan: “Aku ingin pergi ke rumah sakit melihat kakak Felicia. Dia sudah dibius orang, tidak tahu bagaimana keadaan dia sekarang.”

Jessi mengaatakand engan gelisah: “tentu saja, masih mau melakukan apa?”

Aku bilang: “aku ingin memintamu menolong adikku, dia sudah diculik oleh nichkhun, sekarang tidak tahu dimana.”

Jessi dengan tenang mengatajan: “adikmu masih ada disekolah, dia tidak tahu yang terjadi padamu.”

Aku tertegun, sedikit bahagia bertanya padanya: “beneran?”

Jessi mengangkat kacamatanya, dan berkata kalau tidak percaya bisa telepon langsung ke adikku.

Aku langsung menelepon adikku, ternyata adikku memang baik-baik saja, dan bilang liburan ingin ke Nanjing untuk melihatku, menanyakan padaku boleh tidak.

Aku sebenarnya sangat merindukan adikku, tapi sekarang aku di Nanjing seperti ini, bagaimana mungkin memintanya datang, sampai waktunya baru dibahas.

Setelah mematikan telepon, aku angsung berpikir dengan serius, adikku di sekolah baik-baik saja, tapi kenapa nichkhun mengatakan hal seperti itu? Sengaja memukulku? Memancing emosiku? Bertujuan untuk mempermalukan aku? Atau claura yang membohongi dia? Atau jessi menyelamatkan adikku?

Jessi dengan tenang mengatakan: “jangan pikir lagi, semua berkat Donny yun .”

Seluruh tubuhku tersentak. Melihatnya dengan tidak percaya, dia mengatakan: “Donny yun sudah berjanji akan menjaga adikmu, dia tentu tidak akan ingkar janji, lagian, dia juga berharap dapat berbuat baik agar bisa menyenangi aiko.”

Rupanya begitu, meruntuhkan wujud Donny yun di hatiku. Saat itu dan lagi aku merasa sangat luar biasa, sepertinya dia tidak menyalahkanku tentang tindakkan merampas pengantin saat itu, tapi malah “membalas kebencian dengan kebaikan”, selama ini, aku harus mencari kesempatan untuk berterima kasih padanya.

Aku bilang: “Cuma, bagaimana kamu bisa tahu semua ini? Dan sepertinya sangat jelas hubungan Donny yun dengan aiko.”

Jessi tidak menjawabku, dan menyuruhku masuk kedalam mobil, mengantarku ke rumah sakit.

Aku juga tidak sungkan lagi, saat di mobil, awalnya ingin tahu apakah dia tahu Felicia di rumah sakit mana? Tapi berpikir kembali, sepertinya tidak ada hal yang dia tidak tahu, maka itu aku tidak jadi bertanya, dan menanyakan beberapa pertanyaan yang lebih aku perhatikan.

Aku berkata: “kakak jessi, kamu kenapa datang ke Nanjing? Terus, kenapa kak Felicia memberikanmu video itu?”

Jessi tidak menjawabku, namun mengatakan dengan sedikit lucu: “kak jessi? Kakakmu banyak juga ya langsung panggil aku jessi saja.”

Aku hanya mengatakan Oh, sangat lama aku tergagap, masih sungkan langsung memanggil Namanya.

Ini pertama kali. Bahkan keberanian untuk memanggil wanita saja tidak ada, bukan karena takut, hanya merasa aku tidak pantas.

Terakhir, aku memanggil “jessi” dengan suara seperti nyamuk, menunduk tidak berani melihat dia.

Jessi tidak ada reaksi, langsung berkata: “pertanyaan pertama. Aku bisa langsung memberitahumu, alasan aku datang ke Nanjing karena kamu.”

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu