Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 634 Interogasi

Aku terpikirkan bahwa masih belum mengetahui bagaimana cara menghubungi Jessi, hatiku terasa kesal, dan langsung tidak mempunyai nafsu makan, aku sudah setengah kenyang, lalu meletakkan sumpitku, berkata: “Aku keluar jalan-jalan.”

Bernard dengan khawatir berkata: “Sekarang masih tidak tahu bagaimana keadaan diluar. Sangat berbahaya jika keluar sendirian, lebih baik beristirahatlah dirumah. Aku telah merapikan tempat tidurmu, dan juga kamu terluka, lebih baik istirahat sebentar.”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Baiklah.”

Begini juga bagus. Aku berbaring di tempat tidur lalu tertidur, tidak tahu mengapa aku tidur dengan nyenyak, mungkin karena selimut ini meskipun dia sedikit beraroma, tetapi malah memiliki aura yang sama dengan selimut yang kupakai saat kecil, jadi hatiku baru bisa merasa aman, berbaring ditempat tidur tua ini, aku malah merasakan seperti pulang ke rumah.

Ketika bangun, langit sudah mulai gelap, ada seseorang yang menendang pintu diluar, dan dengan marah berjalan masuk. Aku melihat keluar melalui jendela, dan melihat Jordy membawa orang berjalan masuk, karena kakinya terluka, jadi saat ini dia duduk dikursi roda dan didorong oleh orang.

Tetapi dia bukan pemimpinnya, orang yang memimpin adalah pria yang berdiri disampingnya. Pria itu sangat jelas adalah bos sekelompok orang ini, dan juga membawa beberapa wajah yang asing, aku dalam sekilas dapat melihat bahwa orang-orang ini berbeda dari sekelompok disiang hari, mereka seperti pernah belajar seni bela diri.

Aku pikir, orang yang memimpin seharusnya adalah Jackson.

Pada saat ini, Bernard dengan terburu-buru membuka pintu, melihatku bangun, dengan sedikit panik berkata: “Aku pikir kamu masih belum bangun. Celaka, Jackson seharusnya malam ini baru datang, tetapi sekarang dia sudah datang, dia dan beberapa saudaranya itu memiliki pistol ditangan, apa yang harus kita lakukan?”

“Apakah pintu diluar telah dikunci?” Aku berkata dengan santai dan dengan malas merengangkan pinggangku.

“Telah dikunci. Kita berempat bisa dibilang sedang terperangkap didalam, jika orang-orang ini membakar kita, maka bukankah kita harus mati hidup-hidup disini?” Bernard berakta, air matanya juga hampir keluar.

Aku sambil tersenyum berkata: “Jangan khawatir. Bawa kemari senapan kalian bertiga, dan semua peluru dirumahmu.”

Bernard berkata: “Apa yang akan kamu lakukan dengan begitu banyak senjata?”

“Menembak oranglah.” Aku dengan tidak sabar berkata.

Saat ini, diluar sudah mulai terdengar suara makian.

Bernard menggelengkan kepalanya, berkata: “Kalau begitu sudah cukup jika memberikanmu sebuah senjata, kita bertiga sudah menyentuh senapan sejak kecil, dan kita menembak dengan sangat akurat.”

Dia sambil mengatakan sambil berbalik badan dan berjalan keluar. Saat ini pintunya terguncang, setelah beberapa saat, Bernard membawakanku sebuah senjata, berkata: “Adikku dan Benny sedang membidik mereka menggunakan senjata, tetapi mereka sedang berada di pintu, sudutnya rumit, kami tidak bisa membidiknya sama sekali.”

“Itu sebabnya aku memintamu untuk membawakanku semua senjata.” Aku menyeka senapan, memeriksa peluru, kemudian memalingkan mataku berkata.

Mungkin karena aku terlalu percaya diri, Bernard juga tidak bertanya lagi padaku, dengan segera berlari membawakan senjata untukku. Setelah senjata ditanganku, terdengar suara menendang pintu diluar, pintu rumah Bernard tidak begitu kuat, bahkan jika menggunakan sebuah lemari untuk menahannya, itu mungkin juga tidak akan bertahan lama.

Aku memeriksa ketiga senapan dengan teliti, lalu berkata kepada Bernard: “Lakukan satu hal untukku.”

“Apa itu?”

“Cari sesuatu hancurkan jendela kamar adikmu untuk menarik perhatian mereka. Tenanglah, aku akan membayar renovasi jendela.” Aku sambil mengatakan, aku berjalan ke dinding belakang, lalu membuka jendela kemudian memanjat keluar dari dalam.

Ketika aku sampai dibagian bawah dinding, dan tidak ada yang memperhatikanku, dengan segera terdengar suara kaca jendela pecah, dengan langsung Jordy berkata: “Cepat, mereka akan melarikan diri melalui jendela.”

Begitu Kak Jordy dan bawahannya bergerak kesana, orang-orang yang membawa senjata kehilangan ‘Perlindungan’, dan benar-benar terlihat langsung dihadapanku. Aku dengan tidak ragu-ragu mengangkat senjata dan membidik pergelangan tangan seorang pria lalu menembaknya, aku tidak melihat lagi apakah aku memidik akurat orang ini, aku dengan langsung menembaki pergelangan tangan seseorang lagi.

Setelah dua tembakan, senjata kedua pria ini jatuh ketanah, mereka menutupi pergelangan tangan mereka dan berteriak kesakitan. Lalu Jackson menyadari dan dengan segera mengangkat pistol kearahku, tetapi sebelum dia menembak, aku telah menembak ke arah lututnya, lututnya dengan langsung tertembak, dia bergegas maju kedepan, aku mengambil kesempatan ini lalu menembak pergelangan tangannya, senjata yang ada ditangannya juga terjatuh ke tanah, kemudian dia bersiap untuk mengambil senjata menggunakan tangan yang satunya lagi, aku tanpa ampun menembak tangan yang satu lagi.

Pada saat ini, dua orang lainnya telah begegas ke arahku, dan sudah mulai menembak kearahku. Aku menghindari serangan mereka, menempel didinding, lalu dengan diam-diam menunggu kedatangan mereka, ketika aku memastikan sudah saatnya, pisau ditangan langsung terbang kearah mereka, saat ini, seorang pria begegas kearahku, aku mengangkat senjata ditanganku lalu menembak pergelangan pria dibelakangnya, dan ditangan lainnya, pisau menusuk ke pergelangan tangan pria didepan, menghindari aorta, memustuskan saraf tangannya.

Kemudian, aku menendang kedua pria itu, dan meraih senjata ditangan mereka, menyentuh senjata asli ini, hatiku terasa lebih bahagia. Aku berjalan keluar dan melihat sekelompok orang berdatangan dengan rapi menjatuhkan beberapa orang, terdengar suara tembakan satu demi satu, semua orang kehilangan semangat untuk bertarung denganku.

Bernard dan lainnya melihat aku seorang diri melawan semua orang, mereka merasa terkejut juga bahagia, lalu keluar dari ruangan. Benny dan Bernard mengangkat senjata kearah orang-orang itu, kemudian Leny belari kearahku dan bertanya bagaimana keadaanku.

Aku mengatakan bahwa aku baik-baik saja, kemudian dengan dingin menatap orang-orang itu. Aku berjalan ke hadapan Kak Jordy yang sudah ketakutkan, aku mengangkatnya lalu melemparkannya jatuh dari kursi roda, menginjaknya lalu memandang Jackson, berkata: “Apakah masih ada pasukan bantuan? Jika masih ada suruh mereka kemari, biarkan aku langsung dengan sekali menghabiskan semuanya, agar nantinya aku tidak repot lagi.”

Jackson menggertakan giginya, berkata: “Siapa kamu? Mengapa bisa begitu gila? Apakah kamu tahu siapa aku? Aku beritahu kamu, aku pasti akan membalas dendam atas kejadian hari ini, bos ku adalah raja tanah yang paling kuat disini. Jika kamu memprovokasiku, maka dia akan menginjak mati kamu seperti menginjak semut.”

Aku tertawa, berkata: “Raja tanahmu itu, sepertinya dengan segera akan menjadi tanah.”

Raut wajah Jackson memucat, bertanya dengan mengerutkan kening: “Apa maksudmu?”

“Apa maksudku, nantinya kamu juga akan tahu.” Aku selesai mengatakan, lalu berkata kepada Benny dan lainnya, “Ambil tali lalu ikatlah.”

“Tetapi dia berdarah, apakah tidak perlu ditangani dulu? Bagaimana jika dia mati karena mengeluarkan terlalu banyak darah?” Bernard dengan sedikit khawatir berkata.

Aku berkata dengan datar: “Jangan khawatir, walaupun dia mati, aku juga bisa memikul tanggung jawab ini. Dia hanyalah sebuah sampah masyarakat, aku telah membunuh banyak orang seperti dia, ditambah dia, pas sekali bisa membuat grup penari dilapangan.”

Setelah mendengar perkataanku, raut wajah semua orang berubah, karena perkataanku ini dengan jelas memberitahu mereka bahwa aku memiliki puluhan nyawa ditanganku, tetapi aku masih bisa hidup dengan tenang, maka sebagaimana besar latar belakangku? Biarkanlah mereka menebak.

Mereka bertiga dengan terburu-buru mengikat semua orang yang ada disini, aku duduk dikursi, mengangkat kaki lalu berkata kepada Jackson: “Jackson, apakah kamu ingin hidup? Jika ingin hidup, maka mulai sekarang dengarlah pertanyaanku dengan patuh, jika kamu tidak ingin mendengarkannya, aku juga tidak keberatan, tetapi nyawamu,,,,,,hanya bisa diserahkan kepada malaikat pencabut nyawa.”

Jackson menatapku dengan ketakutan, bertanya: “Siapa kamu sebenarnya? Apa yang ingin kamu tanyakan?”

“Siapa bosmu? Hal buruk apa yang telah dia lakukan? Kamu mempunyai bukti untuk hal buruk yang mana?” Aku mengabaikan pertanyaannya, dan bertanya dengan arogan.

Jackson mendengus dingin, berkata: “Siapa yang menyuruhmu datang untuk berurusan dengan bos kami? Aku beritahu kamu, jika kamu berurusan dengannya, maka sama dengan kalian mencari kematian! Aku bisa mengatakan kepadamu secara terus terang bahwa jika bos ku membunuh semua orang di pintu ini, maka masalah ini juga tidak akan menyebar keluar dari desa ini.”

Aku melihatnya sekilas dengan datar, pada saat ini dia sangat arogan, dan terlihat tidak takut sama sekali. Aku tiba-tiba merasa, apakah aku sudah terlalu baik, makanya dia merasa aku takut padanya dan merasa aku tidak berani melakukan apapun terhadapnya, merasa aku takut terhadap bosnya.

Memikirkan sampai disini, aku berkata kepada Leny: “Pergi rebus seteko air panas.”

“Tidak usah, ada seteko air panas dimeja.” Leny sambil mengatakan, sambil memberikanku kuaci yang kulit yang sudah dilepas. Sepasang matayang bersinar seperti bintang-bintang dilangit dan membuat hati orang yang melihatnya berdetak kecang.

Aku pura-pura tidak melihat matanya, berkata: “Bawalah seteko air panas itu kemari.”

“Apakah kamu haus? Baik, aku akan pergi menuangkan air untukmu.”

Leny sambil mengatakan sambil berbalik badan untuk pergi mengambil teko air panas, aku berkata: “Aku tidak haus, aku hanya ingin menggunakan air panas, dengan begini, ketika nanti aku menghadapinya akan sedikit lebih santai.”

Ketika mendengar aku akan mengupas kulit Jackson, semua orang mengeluarkan ekspresi terkejut, raut wajah Leny juga menjadi pucat, dengan gagap berkata: “A…Apa?”

Aku mengabaikannya. Lalu menggunakan pisau kecil mengangkat dagu Jackson, dia memelototiku dengan kejam, tetapi dalam matanya sudah penuh dengan ketakutan, hanya saja dia tidak mengetahuinya.

Aku berkata dengan datar: “Aku sangat membenci orang yang tidak patuh. Karena telah ditangkap olehku, maka harus menjawab pertanyaanku dengan patuh, jika tidak menjawabnya, Ok, pertama kali mulutmu tertutup rapat, aku akan memotong kulit kepalamu, jika kamu masih tidak menjawabnya, aku akan membakar kedua kakimu, dan melepaskan kulitnya, setelah kulit kepala dan kakimu sudah dilepas, jika kamu masih menolak untuk menjawabnya, maka aku akan mulai dari lehermu, teknik pisauku selalu akurat dan indah, seharusnya tidak lemah dari algojo yang mengeksekusi orang di zaman kuno.”

Setelah jeda, aku berkata: “Oh iya, apakah kamu mengerti maksud eksekusiku? Itu adalah dari kepala sampai kaki ditusuk lebih dari seribu kali menggunakan pisau, itu sangat menarik, orang yang dieksekusi itu juga tidak boleh mati terlebih dahulu, dia hanya bisa melihat dirinya sendiri dilepas kulitnya oleh pisau, setusuk demi setusuk.”

Semua orang dibuat gemetar oleh perkataanku, Jackson juga tidak memiliki sikap arogan sebelumnya, memandangku, berkata: “Psikopat, jika kamu berani dengan satu tusukan langsung mengakhiri hidupku.”

Aku berkata dengan sinis: “Itu sangat tidak menarik, aku suka melihat penampilan orang lain ketika meminta hidup tidak bisa dan meminta mati juga tidak mungkin.”

Selesai mengatakan, aku berteriak: “Leny, dimana air panas yang kuminta?”

Ada sebuah teriakan dibelakangku, aku menolah dan melihat Leny terduduk ditanah, ekspresinya sangat gugup, aku tahu bahwa dia pasti takut dengan apa yang kukatakan tadi, dia tersandung ambang pintu karena terlalu gugup.

Aku melihatnya sekilas, berbalik dan pergi mengambil teko itu sendiri diruangan. Lalu aku dengan langsung berjalan kehadapan Jackson, membuka tutupnya lalu mengikuti tindakan yang baru saja kukatakan, seluruh penonton tergempar, dan Jackson berteriak histeris, aku pikir semua orang yang berada disini dapat mengingat teriakan ini seumur hidup.

Aku memandangi Jackson yang malang, saat ini wajahnya membengkak karena air panas, matanya tertutup, dan kulit kepala yang tertutup oleh rambut juga bisa terlihat membengkak, dia menutupi wajahnya, lalu berteriak kesakitan.

Aku mengoyangkan teko itu, dan masih ada separuh air didalamnya, lalu dengan dingin berkata: “Kamu ingatlah, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir, jika kamu tidak berbicara dengan baik, aku akan menuangkan separuh air teko ini ke kepalamu lagi.”

Selesai mengatakan, aku berkata kepada Leny yang wajahnya penuh dengan ketakutan: “Pergi memasak air lagi.”

Leny menatapku, lalu menelan ludah, berkata: “Ba….Baiklah.”

Siapa yang tahu bahwa Jackson dengan terburu-buru berkata: “Tidak usah, tidak usah, aku katakan, apa yang ingin kamu dengarkan, aku akan mengatakan semuanya.”

Aku meletakkan teko itu ditanah, lalu meminta Benny untuk memberikan ponselnya, kemudian membuka perekam suara, dan memulai interogasi……….

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu