Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1049 memancing ikan

mungkin bagi Nando dan beberapa sahabat lainnya, mereka belum menerima Jinkang. begitu juga dengan diriku, awalnya aku mendekati Jinkang hanya ingin memanfaatkannya. namun perasaan ini tidak bisa dikontrol, seperti Felicia yang mendekatiku hanya ingin memanfaatiku, namun pada akhirnya kami berdua terjebak dalam perasaan cinta. kesetiaan Jinkang berbeda dengan Armour, oleh karena itu, aku mulai menjadikannya sebagai sahabat sejatiku.

jadi, aku benar benar berharap, meskipun Jinkang tidak akan memaafkanku, namun aku ingin dia hidup dengan bahagia dan pergi jauh dari invincible empire ini, lalu memulai kehidupannya yang baru.

Nando tidak lagi berkata apapun dan menepuk pundakku lalu keluar. aku menenangkan suasana hatiku, lalu menelepon Alfredo. aku bertanya apakah dia ada waktu luang untuk mengunjungiku.

Alfredo sedikit penasaran dan bertanya :" bos, apakah ada hal yang membutuhkan bantuanku?"

aku berkata dengan datar :" bukan butuh bantuanmu, namun ada sedikit masalah yang aku rasa kamu harus mengetahuinya. aku ingin kamu membantu memberi ide untukku. jika kamu tidak bisa kesini, kita juga boleh membicarakannya lewat telepon, hal ini berhubungan dengan kedua ketua itu, aku lebih berharap kamu kesini."

setelah terdiam beberapa saat, Alfredo kembali berkata :" baiklah, aku mengerti. dimana kamu sekarang?"

" aku di Mocheng." kataku, setelah berpikir, aku menambahkannya :" sebenarnya aku ingin kembali ke kamp pelatihan, namun aku malah menerima informasi ini. aku pun membatalkan rencana kembali. segeralah kesini, jika kamu datang lebih awal, kita mungkin sempat ke Thailand untuk menyaksikan sebuah pertunjukan yang asik."

Alfredo sedikit terkejut dan berkata :" mereka akan ke Thailand?"

aku berpura pura tidak berdaya dan berkata :" tidak, ajudan pribadi mereka ingin ke Thailand untuk menyelesaikan sedikit masalah. aku juga baru saja menerima informasi ini. kalau tidak, untuk apa aku kembali dari Thailand? lebih baik aku menunggu mereka disana."

Alfredo pun berkata :" benar katamu, kalau begitu aku akan bergegas kesana agar lebih cepat sampai disana."

" baik, aku akan menunggumu."

setelah menutup telepon, aku menghela nafas yang dalam. sebenarnya aku awalnya ingin tinggal diThailand dan menyaksikan pertunjukan asik itu. namun Alfredo akan curiga kalau itu semua rencanaku jika aku melakukan itu. jadi, aku harus berpura pura kalau aku menerima informasi itu ketika aku telah kembali dari Thailand. dengan begitu, dia tidak akan mencurigaiku lagi.

tidak lama kemudian, Jinkang pun sudah kembali dan melihat keberadaan Nando dan Regy, dia sudah mengerti maksud dari semua ini. dia pun bertanya :" kak alwi, kamu ingin pergi menangkap ikan?"

aku tersenyum dan berkata :" iya, jika aku tidak pergi menangkap ikan, bagaimana aku bisa menghormati kesediaan ikan untuk ditangkap? setelah menangkap ikan ikan itu, aku akan langsung kembali ke kamp pelatihan. aku tidak mengunjungimu lagi dan tidak menganggu kencanmu lagi."

Jinkang tertawa dan berkata :" tidak menganggu loh."

aku bertanya :" oh iya, apakah kamu sudah membahas itu dengan Imel? atau kalian merasa belum waktunya untuk membahas hal itu?"

Jinkang murung dan mengerutkan keningnya sambil berkata :" aku sudah bertanya kepada Imel, dia berkata kalau dia belum selesai memikirkan hal itu. dia sangat mencintaiku dan ingin menikah denganku. namun....... dia tidak suka pada invincible empire."

setelah mengatakan itu, tatapan matanya terlihat penuh beban dan dia kembali berkata :" sebenarnya...... aku juga tidak suka, hanya saja tempat ini adalah tempat dimana aku bertumbuh dan salah satu tempat yang bisa menerima aku apa adanya."

setelah itu, dia mengangkat kepalanya dan berkata kepadaku :" apalagi sahabatku sekarang adalah ketua ditempat ini, bagaimana mungkin aku meninggalkan kamu dan invincible empire ini? jadi, aku tidak melanjutkan perbincanganku dengannya tentang hal ini. aku khawatir kami akan semakin sakit hati jika dibincangkan terus."

aku tahu kalau Jinkang sedang ragu, aku juga tidak memaksakannya lagi. tidak semua hal bisa berjalan dengan lancar. namun setengah dari rencana ini sudah sukses jika Imel tidak ingin tinggal di Invincible Empire.

aku menghiburnya dan berkata :" kalau kamu tidak suka Invincible Empire, kamu boleh mempertimbangkan untuk pergi. kamu tidak perlu memikirkanku karena aku juga tidak suka tempat ini. jika sahabatku bisa keluar dari sini dan mendapatkan kehidupan yang bahagia, aku juga turut merasa bahagia. kamu tidak usah khawatir dengan masalah penerimaan, jika kamu mau, aku bisa menggunakan relasiku untuk membuat sebuah identitas baru untukmu agar kamu bisa memulai kehidupan yang baru ditempat lain. pastinya semua ini tergantung pada keputusanmu."

setelah mengatakan itu, aku menepuk pundaknya dan berkata :" semua ini bergantung padamu, kamu masih memiliki banyak waktu untuk memikirkan ini."

Jinkang terharu dan berkata :" kak alwi, hanya kamu salah satu pemimpin yang rela melepaskan bawahanmu dan tidak khawatir kalau aku membocorkan semua rahasia invincible empire ini. cuma kamu satu satunya orang yang begitu disini. terimakasih banyak."

aku tersenyum dan berkata :" aku pernah berkata, menjadi pemimpin disini merupakan hal diluar dugaanku. jika semua hal ini bisa diubah, aku lebih ingin hidup dengan bebas. aku memiliki pemikiran yang sama denganmu, jadi aku bisa mengerti perasaanmu dan bisa menyemangatimu. aku berharap kamu mengingat hal ini, yaitu didalam mataku kebahagiaan para sahabatku lebih penting dibanding Invincible empire ini. apalagi aku begitu percaya padamu, meskipun kamu nantinya pergi, aku tahu kamu tidak akan mengkhianatiku. bagaimana mungkin aku tidak merelakanmu pergi sekarang?"

Jinkang mengangguk dan matanya sudah memerah. aku tersenyum dan berkata :" sudahlah, aku sudah mengatakan semuanya, selanjutnya aku serahkan kepadamu."

" aku akan memikirkannya dengan baik." kata Jinkang.

aku mengangguk dan seketika merasa lega dan merasa senang. jika Jinkang bisa pergi ke China sebelum hal itu terjadi, bukankah itu sangat baik? setidaknya kami berdua tidak perlu bertengkar dan aku bisa menjelaskan semua ini kepadaya kelak.

setelah menunggu selama 2 jam, Alfredo pun sudah sampai. aku lalu bergegas bersamanya ke Thauland. didalam perjalanan, Alfredo tidak begitu banyak bertanya. jika aku tidak berkata, dia juga tidak akan bertanya.

melihat dirinya yang tidak ingin berbicara, aku merasa sedikit lucu dan bertanya :" Alfredo, apakah kamu tidak penasaran tentang apa yang terjadi?"

Alfredo berkata :" baik penasaran atau tidak, bukankah kamu tetap akan menceritakannya kepadaku?"

aku tertawa dan berkata :" iya juga, kamu adalah orang yang tenang. memiliki bawahan seperti mu merupakan berkat tersendiri bagi paman Matthew. pantas saja dia begitu tenang setiap menyerahkan masalah kepadamu."

Alfredo tidak merasa bangga akan pujianku, dia malah merendah dan berkata :" mantan bos lah yang memberiku sesuap nasi, sudah sepantasnya aku melakukan yang terbaik. kalau tidak bukankah sama saja aku sudah menjadi orang yang tidak tahu diri?"

aku mengangguk dan berkata :" benar katamu, aku dulunya juga berpikir seperti itu, kalau tidak aku juga tidak akan datang ke invincible empire ini. mesipun dulunya aku adalah seorang tahanan karena pembunuhan, namun aku tidak pernah melakukan perdagangan narkoba. waktu itu aku sangat memandang remeh orang yang bekerja dibidang itu. namun sekarang aku malah menjadi seorang pemimpin dibidang ini. hidup ini memang penuh misteri. Alfredo, dulunya bagaimana kamu bisa sampai di invicible empire? apakah kamu sama sepertiku? seorang tahanan?"

Alfredo menggelengkan kepala dan berkata :" bukan, itu adalah masa lalu, aku tidak ingin membahasnya lagi."

dia tersenyum kepadaku dan sangat jelas kalau dia tidak ingin membahas masalah ini lagi. jikalau aku terus bertanya, dia mungkin akan mencurigai aku sedang memata matainya. aku pun memilih untuk tidak bertanya lagi dan langsung menganggukkan kepala sambil berkata :" benar juga, sekarang kamu sudah memiliki kehidupan yang baru. tidak seharusnya lagi kamu meningat kembali kejadian masa lalu. aku sangat kagum padamu, jadi aku berharap kamu bisa bekerja dengan baik. mungkin aku tidak akan sesempurna paman Matthew, namun semua yang pernah diberikan olehnya akan ku berikan kepadamu juga."

namun Alfredo tidak terharu akan kebaikan yang diberikan olehku, dia pun menjawabku dengan tidak bangga :" terimakasih bos."

aku mengalihkan pembicaraan :" oh iya, masalah kedua ketua itu, aku akan menjelaskannya padamu sekarang. masalah ini harus mulai diceritakan dari awal. waktu itu, aku ada di Mocheng dan karena aku sudah bekerja keras, paman Matthew memberi sedikit kekuasaan padaku. namun para ketua itu menghormatiku dan menyetujui identitasku hanya didepan umum saja. dibelakang itu, mereka selalu berusaha menjatuhkanku. kamu juga tahu kalau paman Matthew tidak mengizinkan kita menyentuh narkoba untuk menjamin keamanan di invincble empire ini, apalagi para pemerintah disini, lebih tidak boleh menyentuh narkoba. namun ada seorang ketua yang memanffatkan aturan ini lalu memasukkan bubuk narkoba kedalam rokokku. untungnya Jinkang mengetahuinya lebih awal, kalau tidak aku pastilah sudah menghisap narkoba secara tidak langsung."

mendengar ini, Alfredo mengerutkan kening dan berkata :" ada hal seperti ini?"

aku berkata :" iya,benar benar tidak terduga. untungnya hal itu diketahui lebih awal. namun aku menjadi lebih serius kepada hal ini, yaitu kenapa bocah itu memiliki narkoba? aku menyuruh Jinkang melaporkan hal ini kepada bos dan Jinkang terus menelusuri hal ini. hasilnya, Jinkang menemukan kalau beberapa ketua itu bekerja sama dengan ajudan dari manajer narkoba itu. mereka lalu mencuri sebagian narkoba dan menjualnya ke sekelompok orang diThailand dengan harga yang murah untuk mengambil keuntungan tersendiri."

Alfredo yang awalnya cuek itu seketika terlihat murung setelah mendengar ini. dia lalu berkata dengan marah :" apa? ada bocah yang makan dalam?"

aku berkata :" iya, kenapa? apakah paman Matthew tidak mengatakan hal ini padamu?"

Alfredo menggelengkan kepala dan aku kembali berkata :" paman Matthew mungkin tidak ingin menyebarluaskan hal jelek ini. lagipula kamu hanya bertanggung jawab atas keamanan basis penelitian. hal yang wajar jika kamu tidak mengetahuinya. intinya, setelah kejadian itu tterjadi, kami sudah memecat beberapa ketua dan mengganti kedudukan itu dengan ajudan pribadi paman Matthew. namun sampai sekarang belum menemukan orang yang bekerja sama dengan mereka dulu. namun, aku terus memantau sekelompok orang di Thailan itu. akhirnya aku menerima informasi.....yaitu kedua ketua itu mulai berhubungan dengan sekelompok orang itu dan menyuruh orang untuk bertemu dengan mereka. jadi, aku curiga,...."

Alfredo menarik nafas yang dalam dan berkata :" kamu mencurigai kedua ketua itu."

aku mengangguk dan berkata :" tidak salah, kamu jangan lupa, sebelum kedua ketua itu naik jabatan, salah satu dari mereka merupakan pengelola stok narkoba dan satu lainnya merupakan penanggung jawab pengangkutan. jika mereka berdua bekerja sama....."

aku tidak melanjutkannya dan wajah Alfredo terlihat sangat murung. dia pun berkata :" kalau hal ini benar terjadi, maka kedua orang itu pantas untuk mati. bukan, mereka lebih pantas dari pantas untuk mati!"

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu