Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 178 Bukan Dia

Zuzina dengan marah mengatakan aku tidak hanya mengancamnya, tapi juga memanfaatkannya, kalimat ini sama sekali tidak palsu, aku memanfaatkannya menyebarkan kabar hubunganku dengan tuan muda Song, membiarkan semua orang tahu siapa pendukungku.

Tentu saja, aku masih mempunyai rencana lain, hanya saja aku tidak akan membiarkan orang lain mengetahui rencanaku.

Aku tersenyum dan berkata kepada Zuzina: “Kak Zu, bagaimana bisa kamu mengatakan aku memanfaatkanmu? Aku melakukan ini juga demi kebaikanmu.”

Zuzina memarahiku dua kata “Pria rendahan”, lalu berbalik pergi, aku menarik lengannya, dia bertanya padaku dengan penuh peringatan mau apa? Aku tidak membiarkannya pergi, karena aku harus memastikan satu hal. Setelah itu, aku memesan makanan, memintanya memeriksa sebuah jam, memastikan jam tangan ini hanya sebuah perekam suara, setelah memastikan ini tidak terhubung dengan telepon, aku baru merasa lega dan menyuruh Zuzina pergi.

Setelah Zuzina pergi, aku duduk disofa, mengingat kembali kejadian hari ini, rasa keberhasilan mengalahkan Claura perlahan-lahan menghilang, digantikan oleh semacam ketidakberdayaan yang tidak terkatakan. Jalan ini penuh dengan intrik, jika aku mengambil langkah yang salah itu akan menemui ajal, jadi aku harus berhati-hati, tapi aku benar-benar sangat lelah……

Ketika sedang memikirkannya, Aiko berjalan masuk, aku tersenyum dan memanggilnya “Kak”dengan suara lelah, Aiko berjalan kebelakangku, meletakkan kedua tangannya di pelipisku dan berkata: “Istirahatlah, sini aku pijatkan.”

Aku mengangguk, dia mulai memijatku. Mungkin karena pernah belajar ilmu kedokteran dengan kakek Ergi, Aiko sangat paham dengan titik akupuntur tubuh manusia, Aiko yang memijatku membuat diriku sangat nyaman, perlahan-lahan aku merasa santai dan mengantuk.

Ketika aku mau masuk kealam tidur, Aiko tiba-tiba bertanya: “Alwi, bagaimana hubunganmu dengan Felicia?”

Aku tiba-tiba terbangun, duduk tegak, hatiku merasa bersalah, aku tidak langsung menjawab pertanyaan Aiko, melainkan bertanya lebih dalam: “Kak, menurutmu jika seorang pria dalam waktu yang sama menyukai beberapa wanita, bukankah pria ini sangat buruk?”

Seberapa pintar Aiko? Dia langsung mengerti apa yang aku maksud dan menjawab tanpa segan:“Iya, sangat buruk.”

Hatiku perih, saat ini, aku mendengar dia berkata: “Menyukai banyak orang itu satu masalah, apakah akan hidup dengan banyak orang itu juga satu masalah lain. Jika seorang seorang pria menyukai beberapa wanita, tapi bisa memperlakukan salah satu dari mereka dengan baik seumur hidup dan tidak selingkuh dengan wanita lain, pria ini juga termasuk pria baik.”

Aku merasa sudut mulutku menyeringai lebar, manusia adalah makluk yang tidak pernah puas, jika menyukainya selalu berpikir ingin memilikinya, jadi aku selalu mendambakannya, dan yang paling penting adalah di dalam lubuk hatiku yang terdalam selalu ada tempat untuk kakak cantik Jessi. Aku tahu diriku yang seperti ini sangat keji dan tercela, tapi aku tidak bisa mengontrol diriku.

Mengingat ini, aku berkata dengan pelan: “Bagaimana jika pria itu tidak bisa mengendalikan keserakahan?”

Aiko melepaskan tangannya, duduk disampingku dan berkata: “Jika begitu harus melihat bagaimana pemikiran wanita yang dia sukai, wanita yang tahu malu, tentu saja tidak akan tertarik dengan pria yang sudah memiliki pacar atau yang sudah berkeluarga, sekalipun tertarik tetap akan menjaga jarak, jika tidak wanita itu tidak tahu etika dan tidak memiliki rasa malu.”

Jantungku berdegup kencang dan hatiku dingin. Aku tidak menyerah terus mengatakan jika seorang wanita tidak keberatan didalam hati pria itu memiliki wanita lain selain dirinya, apakah itu juga bisa dikatakan ada beberapa cinta yang bisa ditolerir?

Aiko tidak menjawab, aku memandangnya, tapi sekarang dia menatap kosong ke kejauhan, tidak tahu terbang kemana pikirannya, bunga plum yang ada didahinya, dingin tidak terjangkau.

Aku tiba-tiba mengingat satu pertanyaan, jelas-jelas aku ingat dia pernah mengatakan tidak ingin tato, dia adalah tipe orang yang tidak mengatakan apa-apa, tapi kenapa dia diam-diam membelakangiku pergi bertato? Dan aku hanya asal mengatakan untuk menato sekuntum bunga di dahinya, tapi dia malah benar-benar pergi melakukannya……

Tiba-tiba hatiku muncul sebuah pemikiran yang sebelumnya tidak berani aku pikirkan, pemikiran ini membuatku gembira dan bahagia, aku memandang Aiko, berhati-hati memanggilnya “Kak”, dia baru sadar menatapku dan tiba-tiba tersenyum padaku dan berkata: “Mungkin jika mencintai pria itu sampai merasuki tulang, baru bisa tidak peduli dengan wanita lain yang ada di hatinya, intinya jika itu adalah aku, seumur hidup ini aku tidak akan bersama dengan pria ini, sekalipun aku sangat mencintainya.”

Kalimat ini langsung aku tarik kembali, hatiku sedih dan berkata dengan pelan: “Kakak begitu hebat, cocok dipasangkan dengan pria hebat manapun, hanya pria playboy yang tidak layak menyukaimu.”

Selesai mengatakannya aku berbalik, mengatakan aku dan Felicia janji ketemuan malam ini, aku pergi dulu kak.

Aiko tidak mengatakan apa-apa, ketika aku berjalan sampai didepan pintu, dia tiba-tiba mengatakan: “Alwi, jika kamu bertemu dengan seseorang yang mencintaimu sampai tidak mempermasalahkan wanita lain yang ada dihatimu, hargailah cintanya, sesuatu yang tidak didapatkan belum tentu yang terbaik.”

Aku mengangguk keras, lalu pergi tanpa menoleh kebelakang, hatiku sangat sedih. Sekali demi sekali aku ingin mendekatinya, tapi aku sadar diriku tidak pantas untuknya, aku ingin menganggapnya sebagai milikku, tapi aku sadar diriku tidak layak, perasaan seperti ini hampir membuatku gila, aku tidak tahu harus bagaimana agar bisa melepaskannya dan tidak mengharapkan kelembutannya.

Meninggalkan Sanny club tanpa arah tujuan, aku duduk di dalam mobil Nody pergi ke bar benz, ketika hampir sampai, Sonny meneleponku mengatakan selamat aku berhasil mengalahkan Claura, mengambil kembali barang-barang milikku, lalu mengajakku ketemuan dia bar benz.

Aku berpikir di saat ini Felicia pasti juga berada di bar benz, aku tidak pergi ke asrama, melainkan berhenti ditoko membeli sekuntum bunga mawar, lalu pergi ke bar benz.

Benar apa yang dikatakan Aiko, jika bertemu dengan gadis bodoh seperti Felicia yang mencintaiku, aku harus benar-benar menghargainya, mungkin aku harus memusatkan perhatianku padanya, dengan begini baru bisa tidak serakah dan playboy.

Di tengah aku sedang asal berpikir, aku tiba di bar benz, yang membuatku terkejut adalah orang yang bernyanyi diatas panggung bukanlah Felicia, setelah bertanya pada orang lain baru diketahui malam ini dia cuti, mengingat hubungan kita berdua yang belum berakhir, aku berpikir apakah kak Felicia sedang menungguku di asrama untuk ‘Menyambut Kebahagiaan’?Tepat ketika aku sedang memikirkannya, aku mendengar ada orang yang memanggil namaku, aku menoleh mencari sumber suara itu, melihat Sonny duduk disudut seorang diri.

Aku berjalan menghampiri dan duduk didepannya, dia menyerahkan tas kulit hitam kepadaku, menepuk tas itu dan berkata: “Selamat kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, ini hadiah dariku untukmu.”

Dengan lembut aku mengangkat tas itu, melirik tumpukan dokumen tebal di dalamnya, memeluknya dan berkata: “Terima kasih kak Son.”

Sonny sangat puas dengan aku yang penurut dan berkata: “Alwi, selama kamu nurut, aku tidak akan mengecewakanmu.”

Aku mengangguk dan berkata: “Kak Son jika perlu bantuanku, aku pasti akan membantumu menerobos bahaya tanpa ragu.”

Sonny mengangkat gelas wine dan menggoyangkannya, lalu aku sibuk mengangkat gelas dan bersulang untuknya, setelah minum aku berkata: “Kak Son, aku masih ada urusan, bisa tidak pergi duluan?”

Dia melambaikan tangan dan berkata: “Pergilah, dan besok aku ingin mendengar kabar baik.”

Apakah ini artinya malam ini dia ingin aku menghubungi Jessi? Aku sedikit kesulitan, tapi mengingat peringatan Sonny, aku hanya bisa menyetujuinya dengan terpaksa, setelah itu aku memegang dokumen ini pergi ke asrama karyawan bar benz.

Asrama karyawan bar benz berupa sebuah bangunan kecil tepat berada di belakang bar, jaraknya sangat dekat, jalan beberapa langkah sudah sampai. Sebelum aku naik, aku menyerahkan tas kulit ini ke Nody, menyuruhnya untuk memegangnya, lalu naik ke atas dengan tatapan mata yang membara. Ketika akan sampai, aku menerima satu pesan singkat, pesan ini dari Felicia, dia bertanya kepadaku kenapa masih belum datang, lampu di asrama rusak, gelap gulita, dia ketakutan, lalu aku segera mempercepat langkahku.

Ketika aku sampai didepan pintu asrama Felicia, pintunya tidak dikunci dan sedikit terbuka, aku mendorong pintu masuk, melihat seorang wanita berbaring di tempat tidur, dengan punggung menghadap kearah ku, rambutnya yang panjang terurai kebawah, punggungnya yang indah sehalus batu giok putih menarik perhatian, pinggangnya ditutup dengan selimut, selimut itu hanya menutupi pinggang dan pantatnya yang kecil, memperlihatkan kakinya yang panjang dan lurus.

Ditengah kegelapan aku menelan ludah, dan berteriak bergairah “Kak Fel”, dia menjawab “Ehn”dengan lembut, lembut sampai aku hampir tidak bisa mendengarnya, mungkin karena malu.

Aku segera melepas pakaian dan bergegas kesana, aku tidak sabar memeluk tubuhnya yang lembut, rasa yang familiar langsung menyapu seluruh tubuhku, untuk sekejap aku kebingungan, aku membalikkan tubuhnya dan ingin menciumnya, tapi tepat saat ini, dia tiba-tiba memelukku, aku berpikir tidakkah ini terlalu buru-buru, namun, ketika aku melihat wajahnya dengan jelas, aku terkejut!

Orang yang berbaring di tempat tidur bukanlah Felicia! Semua dorongan hati dan hasratku, seperti dituangkan ke dalam baskom berisi air dingin hilang sepenuhnya, aku ingin melarikan diri, namun, wanita ini tidak memberikanku kesempatan, dia tiba-tiba berteriak minta tolong, pada saat yang sama, pintu tiba-tiba terbuka, dan sekelompok wartawan masuk memotret kita, aku segera mengambil selimut menutupi diri sendiri dan mengerutkan kening tidak menyangka diriku dijebak!

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu