Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 116 Jika Ingin Menyingkirkan Anak Buahnya Hajar Bosnya Dahulu

Aku tidak menduga bahwa Dony akan mengatakan bahwa dia tidak pantas mendapatkan Aiko, apalagi tidak menduga bahwa dia akan membiarkanku merawatnya dengan baik, rasanya seolah dia telah menyerahkannya sepenuhnya.

Aku bertanya kepada Dony kenapa?

Dony berkata: “Yang diinginkan Aiko adalah cinta, yang kuinginkan adalah dia memenangkan dunia untukku, apakah kamu pikir aku pantas mendapatkannya?”

Aku terdiam, tetapi hatiku mengerti, bahwa perasaannya tidak cukup murni, tentu saja tidak layak untuk kakakku Aiko.

Dony berkata dengan halus: “terlebih lagi, posisi Jessi di hatiku tidak dapat digoyahkan, Aiko tidak bisa menerima ini, aku tidak bisa meninggalkan Jessi, jadi hubungan perasaan diantara kita hanya berada dijalan buntu.”

Melihat ketulusan dari perkataan Dony, aku tidak dapat menahan diri untuk mengatakan: “tetapi meskipun demikian, kamu telah mengakui bahwa kamu benar-benar memiliki perasaan terhadap kak Aiko, kamu bagaimana bisa demi keuntungan menikahinya dengan pria yang tidak dicintainya?”

Dony terdiam, aku pikir dia bersalah, siapa yang tahu dia berkata: “Johan sangat mencintai Aiko, aku melihat bayanganku sendiri di dalam dirinya, jadi aku memutuskan membiarkan Aiko menikah dengannya, aku pikir itu doa restu dari saudara , pada saat yang sama ia telah menemukan pendamping yang baik untuk Aiko. Sampai kamu mengatakan itu, aku baru menyadari bahwa tujuanku bukan untuk merestui mereka, tetapi untuk diriku sendiri.”

Aku tidak mengerti maksudnya, dia tidak menjelaskannya, tetapi berkata: “Johan dan aku memiliki hubungan yang sangat kuat, jika dia tidak menikah dengan aiko. kami berdua juga akan menjadi saudara yang baik, bahkan jika ada yang tidak beres kali ini, perasaan kita tetap sama seperti dulu. Lagipula, Johan adalah seorang pria dengan mulut setajam pisau tetapi hatinya sangat baik, meskipun dia sangat marah, tetapi jika dia tidak menghentikannya, mungkin sekarang ayahnya akan menangkap Aiko.”

ternyata begitu. Hanya saja sikap Johan benar-benar membuatku tidak tersanjung.

Pada saat ini Dony menatapku dan berkata: “tetapi kamu berbeda, soal kabur dari pernikahan, dia tidak bisa membiarkan masalah itu lewat begitu saja, aku tidak bisa membujuknya, jadi kamu harus berhati-hati.”

Dengan tak berdaya aku berkata: "Aku juga tahu bahwa aku tidak baik, dia ingin membalas dendam, balas dendam aja.”

Dony jarang tersenyum dan berkata: “Alwi, jujur saja, aku sangat menghargaimu, dari awal aku sudah berjanji kepadamu untuk memberi kesempatan, di satu sisi karena Jessi, di sisi lain karena aku sangat suka sifat kamu, ‘kamu adalah temanku, dan bahkan tanggung jawabku’, kata-kata ini. Tidak melawan hati.”

Mendengar ini, hatiku tersentuh sejenak, aku berkata: “Dony, dengan kata-katamu, aku tidak menyesal dari awal memilih kamu.”

Ketika aku selesai berbicara, kami berdua tertawa, pembicaraan ini, bisa dikatakan keterbukaan antara kami berdua dan ini membuat hubungan kita lebih dekat.

aku berkata dengan dony yun: sudah tidak awal lagi, aku harus segera pulang, dia menganggukkan kepala, menatapku dan berkata: “Alwi, aku tidak memberikan Jessi kepadamu.”

Aku menyeringai dan berkata: “kebetulan, aku juga punya rencana seperti itu, mari kita bergantung pada kemampuan kita sendiri.”

Sebelumnya telah membaca satu Novel, didalamnya ada pepatah yang aku benarkan, didunia ini, kamu dapat memberikan apa pun kepada orang lain, tetapi cinta tidak bisa.

Betapapun baiknya seorang saudara, jatuh cinta pada wanita yang sama, persaingan yang sehat jauh lebih baik daripada jalan keluar yang sunyi, dengan begini bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

Hanya saja ini adalah pertama kalinya aku mengatakan untuk mendapatkan jessi, hatiku merasa sedikit malu dan gelisah, untungnya Dony bukanlah tipe orang yang suka meremehkan orang, jika tidak, ketika aku mengatakan ini, takut dia akan menertawakan ketidakmampuanku, tapi aku, jelas-jelas sebelumnya tidak berani berpikiran begitu. Mengapa tiba-tiba aku memiliki pikiran tamak ini? Pasti kata-kata Dony yang menghatui aku. membuatku tergila akan kecantikan jessi dan ingin mendapatkannya.

Keluar dari splendid, angin musim gugur datang, aku berdiri di pintu, melihat Toba jongkok sambil rokok di dermaga yang tidak jauh, aku segera mengampirinya. Aku melingkarkan lenganku di bahunya dan berkata: “ayo pergi!”

Toba dengan gugup menatapku, memastikan bahwa aku tidak punya masalah apa-apa, setelah itu, dia baru mertasa lega, dan bertanya padaku apa yang Dony katakan padaku?

Aku mengatakan apa yang dikatakan Dony kepadaku, Toba berkata: “Kelihatannya Dony juga jujur dan terus terang, ditambah lagi dia sudah membantu kami malam ini, jadi aku tidak akan mempermasalahkan soal sebelumnya.

Namun, aku tidak mengerti, mengapa keluarga Yun tidak begitu suka kepada Dony.”

Aku juga tidak mengerti, tapi segala sesuatu pasti ada sebab akibatnya

Dengan kak Toba sambil berjalan sambil ngobrol, setelah pulang, kami mandi lalu tidur, keesokan harinya, aku menelpon Aiko, dia memintaku untuk bertemu di sanny club, setelah aku dan Toba pergi, melihat ada banyak orang di dalam sanny club, kebanyakan orang sedang beres-beres, bilangnya beres-beres, tapi sebenarnya mereka sengaja memperlihatkan untuk kami saja, mereka mangalihkan pandangan keaiko dengan tatapan yang begitu kotor.

Aiko duduk di depan meja, dia memegang gelas wine, matanya kosong tidak tahu sedang memikirkan apa, didepannya duduk seorang pria dengan muka yang licik, pria itu kelihatannya tidak mudah marah. Di belakangnya berdiri dua orang yang tinggi dan gagah, kedua orang ini seperti dua patung yang berdiri di sana, kedua mata mereka terdiam dan tidak menatap Aiko, kelihatannya mereka sangat konsentrasi.

Pria itu berbeda, dia menatap Aiko dengan mata yang tak terkendali, tatapannya membuatku merasa sangat jijik, ditambah ada sekelompok mata yang menatapnya. Aku marah seperti ingin mencambuk orang.

Aku mengampirinya dan memanggil: “Kak Aiko.”

Aiko mendongak kepalanya dan dengan lembut dan tersenyum padaku, ada sesuatu yang tidak menyenangkan di matanya yang indah, dia tidak pernah menonjolkan rasa suka maupun duka di wajahnya, tetapi kali ini dia menunjukkan rasa jijiknya pada seseorang, dengan demikian bisa dilihat bahwa pria yang didepannya itu benar-benar membuatnya marah, aku menghampirinya dan bertanya pada Aiko siapa orang ini? sejak aku datang kesini ekspresi pria itu sudah tidak benar, dia menatapku dengan wajah yang kusam, seolah dia mengira aku adalah lalat, sehingga dia bisa memukulku dengan enteng.

Aiko berkata: “namanya adalah Hendri, dia yang bertanggung jawab atas sanny club.”

Orang yang bertanggung jawab atas sanny club? aku mengangguk dan berkata: “Oh. Ternyata itu bawahan kamu.”

Mendengar kata-kata “bawahan”, wajah Hendri menjadi lebih kusam, dia berkata dengan senyum licik diwajahnya: “Saudara ini, sepertinya kamu belum terlalu paham, aku adalah satu-satunya “bos “ di klub ini.

Berbicara sampai sini, Hendri menunjukkan senyum genit dan berkata: “ mengapa kamu ingin datang ke sini untuk menderita? Manajemen bisnis ini bukanlah hal yang bisa dikerjain cewek yang hanya tukang menemani orang minum sepertimu, apa kamu mengira keluarga ye atau dony yun akan membantumu? Dony sudah membuat 3 aturan denganku, selama sanny club tidak membuat kesalahan besar di tanganku, dia tidak punya hak untuk mengambil kembali hak kuasannya, sekarang kamu berbicara tentang menjadi bos di sini, kamu mau meletakkan wajahku dimana?”

Aku mengerutkan kening, tidak menduga tempat yang aiko dapatkan dari tangan dony yun begitu rumit, apalagi Hendri yang sangat menyebalkan ini, berani mempermalukan Aiko, apa dia berpikir Aiko sudah bersama Johan. dan memutuskan hubungan dengan dony, jadi berangapan tidak ada orang yang akan membantunya?

Aiko berkata: “Dony sudah mengatakan, bahwa selama aku memiliki kemampuan untuk mengambil tempat ini, aku bisa menjadi bos di sini.”

Hendri tampaknya sudah mendengar sebuah lelucon, dia tertawa terbahak-bahak dan berkata: “Tidak bisa menjadi bos, tetapi jika kamu ingin menjadi bos nyonya, aku tidak akan keberatan.”

Mendengar kata-kata ini, aku menepuk meja dengan marah, aku berdiri lalu meninjunya, aku memarahi dia : “dasar Bajingan!”

Wajah Hendri tiba-tiba dingin, seorang pria di belakangnya secepat kilat mengeluarkan tangannya, dia meraih pergelangan tanganku dan ingin membawaku keluar, tangan pria itu terasa berat, aku terkejut. Tidak menduga bahwa dia adalah seorang yang mahir bela diri.

Tepat ketika aku pikir aku akan dihajarnya Aiko mengulurkan tangannya, dia menggenggam jarinya yang lembut lalu menarik tangan pewal itu, hanya terdengar suara “cracckkk”, pria itu menjerit sakit. Pengawal yang lainnya segera menghampirinya, mereka mengangkat kakinya dan menendang Aiko. Aiko langsung dari atas kursi melompat kebawah, kedua kakinya menginjak betis pria itu, dan menginjaknya dengan keras, seketika pria itu terhuyung mundur, dan terguling kebawah.

Aiko mendarat dengan mantap, pria yang pergelangan tangannya dipatahkan olehnya lalu mengulurkan tangan satunya dan meninju wajah aiko, aku sangat tidak mengerti dia tidak memiliki belas kasihan kepada perempuan, pria ini harusnya tidak mungkin homo? Aiko memegang gelas dengan lembut, hanya mendengar suara “Crackkk”, gelasnya pecah, wine yang ada didalamnya tumpah, di tengah udara, itu seperti bunga mekar.

Aiko langsung mengarahkan gelas itu ke kepalan tangan pria itu, orang itu responnya sangat cepat. Segera menghindar, tapi kecepatan respon dia tidak secepat Aiko, akhirnya gagal mengelak, semua pecahan gelas mengenai tangannya, dia menjerit kesakitan, Aiko menarik cangkir itu kembali, aku pikir dia ingin menancap bekas pecahan gelas wine, Siapa yang tahu ternyata dia langsung menghajar pria itu ke meja, ini menunjukkan seberapa dalam bekas pecahan gelas tertancap ditangan.

pengawal itu berusaha untuk bangkit, pada saat yang sama, semua orang bergegas menghampiri kami, Aiko meraih kepala pria itu dengan satu tangan, dan menekannya dengan keras keatas meja, lalu. Dia mengeluarkan bekas pecahan gelas, begitu dia mengeluarkannya, darah pegawal langsung bercucuran, itu seperti bibir merah yang menawan, membuat orang tergilir.

Aiko mengambil gelas itu, dan dengan langsung menancap gelas ke telinga pria itu, sampai-sampai bekas pecahan gelas itu menempel kemeja.

Teriakan pengawal bergema di dalam klub. Semua orang seketika terdiam, hanya ada satu pengawal lain yang tidak takut mati bergegas menghampiri kami, Aiko membalikkan kepalanya, dia mengambil sebotol Wine di atas meja dan melemparkannya kembali, botol itu seperti punya mata dan langsung mengenai wajah pria itu, pria itu tiba-tiba melangkah mundur, kakinya tersandung dan dia langsung terduduk ditanah lagi, lalu hidungnya pun bercucuran darah.

Pada saat ini, semua orang dikejutkan olehnya, dan bahkan wajah Hendri menjadi kusam, dan dia tidak berani menunjukkan amarahnya.

Aiko berkata: “hanya ada beberapa hal yang ingin aku katakana sekali saja, Hendri, jika kamu masih tidak mengerti, hati-hati dengan telingamu.”

Suaranya jelas-jelas sangat halus, tetapi semua orang yang mendengarnya terdiam.

Meskipun Hendri takut padanya, tapi dia tidak bisa menunjukkan kelemahannya dan berkata: “tidak heran kamu berani datang sendiri karena kamu begitu kuat. Tetapi Cinta, jika kamu bisa bertarung lagi, apakah kamu percaya bahwa kamu akan kalah jumlah?”

Aiko sedikit mengerutkan keningnya, aku mengeluarkan pisau ditanganku, Ketika hendri tidak memperhatikanku, aku bergegas ke Hendri dan menaruh belati di lehernya, wajahnya tiba-tiba berubah, aku berkata dengan dingin: “kalah jumlah? Mari kita mainkan permainan jika ingin menyingkirkan anak buahnya kamu harus hajar bosnya dahulu, bagaimana?”

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu