Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 173 Saingan Cinta

Felicia bukan pengkhianat, jadi siapa pengkhianatnya?

Kalimat ini menarik aku kembali dari rasa bersalahku terhadap Felicia, aku terdiam, otakku terus memikirkan masalah ini, dan saat ini Nody memberikan sebuah petunjuk yang bagus, dia menyuruhku untuk berpikir dengan hati-hati tentang bagaimana caraku menemukan alat penyadap itu?

Pada hari aku menemukan alat penyadap itu, kak Toba secara tidak sengaja menjatuhkan pena yang dia genggam, ketika aku mengambilnya, aku menemukan alat penyadap itu. Apakah dia dengan sengaja membimbingku untuk menemukan alat penyadap itu? Apakah dia benar-benar seorang pengkhianat? Memikirkan kak Toba lah pengkhianatnya, aku menggelengkan kepala, tidak, bagaimana mungkin dia pengkhianatnya? Kata-kata yang dia ucapkan dan penderitaan yang dia derita untukku sudah cukup untuk membuktikan bahwa dia benar-benar memperlakukanku sebagai sahabat baiknya. Dia tidak punya alasan untuk mengkhianatiku, bukan?

Dari cara Nody menatapku, sepertinya dia tahu bahwa aku sudah bisa menebak siapa yang melakukannya, dia menepuk pundakku dan berkata "Untuk hal mengkhianati ini. Selama kamu punya cukup bahan taruhan, maka tidak akan ada orang yang akan memilih untuk bertahan di garis bawah, sama seperti sekarang, jika ada seseorang mengarahkan senjatanya terhadap Dony dan menyuruh Aiko untuk membunuhmu, apakah dia akan menembaknya? "

Mendengar perkataan ini, hatiku terasa berat, aku menatap Nody, dan bertanya kepadanya bagaimana dia bisa tahu segalanya?

Nody menyeringai, senyumnya terlihat sangat naif, tetapi tatapannya terlihat suram, dia mengatakan : "Karena aku yang bertanggung jawab untuk melindungimu, tentu saja aku tahu semua tentang dirimu."

Tidak ada yang aneh dengan perkataan ini, tetapi aku merasa ada yang aneh, namun sebelum aku sempat merenungkannya, Nody mengingatkanku : "Bukankah sebelumnya ponselmu juga memiliki alat penyadap? Alat penyadp itu tidak terhubung dengan ponsel Felicia, jadi seharusnya langsung terhubung ke ponsel pengkhianat itu. Jika kamu bisa memberikan ponsel orang yang kamu curigai sebagai tersangka itu kepada Chick, mungkin ... "

Tiba-tiba aku memotong perkataannya dan mengatakan : "Tidak perlu."

Nody sedikit mengerutkan keningnya, menatapku dengan agak tidak setuju dan berkata : "Apakah kamu yakin? Ada bom waktu yang selalu berada di sisimu, tidakkah kamu merasa takut?"

Aku mengerutkan kening dan berkata : "Takut. Tapi yang aku takuti itu bukan diawasi, namun dikhianati oleh orang yang paling aku percayai."

"Tapi kamu tidak bisa mengabaikan hal ini hanya karena kamu takut." Kata Nody.

Dengan agak lesu, aku mengatakan : "Kamu tenang saja, aku tahu apa yang sedang aku lakukan, alasan mengapa aku tidak setuju dengan caramu bukan karena aku tidak ingin melacaknya, namun aku takut untuk bertindak gegabah dan memperingatkan musuh, karena aku berpikir bahwa pihak lawan juga sudah mulai waspada, terutama ketika mereka tahu bahwa aku dengan Felicia sudah baikan, pihak lawan pasti akan mempersiapkn segalanya dengan baik, apakah kamu berpikir jika aku menyerahkan ponselnya kepadamu nanti, kamu bisa memperoleh sesuatu? "

Nody mengangguk merasa apa yang dikatakan Alwi itu benar, jika jejak itu dibersihkan, Chick juga tidak akan bisa menemukan apa-apa, dan mungkin saja pihak lawan sudah membersihkan datanya sejak awal.

Aku menganggukkan kepala, bertanya kepadanya bagaimana dengan kemampuan Chick? Dia mengatakan sedikit lebih buruk darinya, namun sedikit lebih baik dari aku.

Pada saat ini, Felicia sudah berjalan sampai disampingku, Nody meliriknya sejenak, Felicia yang mengerti keadaan segera berkata : "Aku keluar sebentar, kalian bicaralah dulu."

Aku menganggukkan kepala, menggenggam tangannya dan berkata : "Nanti aku akan membawamu pergi makan Hot Pot. setelah menyelesaikan urusanku malam ini, aku akan membawamu pergi ke bioskop."

Dengan gembiranya, Felicia bertanya : "Sama seperti pasangan lainnya?"

Aku mengusap kepalanya dan berkata : "Ya, sama seperti pasangan lainnya."

Felicia langsung tertawa dengan bahagianya, meninggalkan ruang karaoke dengan gembira, setelah dia pergi, Nody lanjut mengatakan : "Apakah kamu ingin menyuruh Chick untuk memantau orang itu?"

Aku terdiam sesaat, senyuman polos dan sederhana muncul di depan mataku, dan menganggukkan kepala dengan berat, mengatakan bahwa karena pihak lawan memonitoriku, mungkin dia akan sangat memperhatikan aspek ini. Jika aku juga menggunakan alat penyadap yang biasa, jika tidak berhati-hati mungkin dia bisa menyadarinya.

Nody bertanya : "Baik, kamu ingin dia memantau siapa?"

Aku menatap matanya yang dalam dan bertanya, "Kamu sangat pintar, apakah kamu benar-benar perlu aku menyebutkan namanya?"

Dia menyentuh hidungnya dan berkata tidak perlu, setelah mengatakannya, dia pergi mencari Chick untuk membahas masalah itu, aku duduk di sana, pada saat ini, layar televisi sedang memutar lagu "saudara", sambil mendengarkan lagu, aku hanya merasakan hatiku diterpa dengan rasa sakit, aku sangat berharap bahwa penilaianku kali ini salah....

Setelah melihat waktu, aku merasa sudah waktunya untuk pergi. Jadi aku pergi mencari Felicia, ketika baru keluar dari ruang karaoke, aku melihat dua orang pria sedang menarik lengannya dan mencoba untuk menyeretnya ke sebuah ruangan, Felicia berusaha untuk melarikan diri, tetapi tidak berhasil. Aku segera bergegas kesana, satu tangan menangkap salah satu pergelangan tangan orang itu, lalu memelintir dengan kuat ke punggungnya, membenturkan tubuhnya dengan keras ke tubuh orang itu, lalu menahannya di depan dinding, melihat keadaan seperti ini, orang yang satu lagi bergegas mendekat untuk memukulku, namun aku menendang lututnya, mengakibatkan orang itu berlutut seperti seekor jangkrik, kemudian aku menendang dagunya, dan seketika itu juga dia berbaring disana.

Felicia segera memelukku, mengerutkan kening dan berkata : "Alwi, ayo kita pergi."

Begitu dia selesai mengatakannya, pria yang terpapar dilantai itu bangkit dan dengan arogannya mengatakan : "Kamu mau pergi begitu saja setelah memukul kami hingga terluka? Felicia, apakah kamu kira aku akan membiarkannya begitu saja?"

Aku melihat pria ini dari atas hingga bawah, dia mengenakan jas yang dibuat dari bahan berkualitas bagus. Meskipun tidak bisa menentukan mereknya, namun aku tahu itu pasti merek terkenal, selain itu, dia juga mengenakan kacamata berbingkai emas dan arloji yang mereknya tidak bisa aku sebut, tubuhnya memancarkan aura "Anak orang kaya", aku berpikir orang ini mungkin memiliki latar belakang, kalau tidak, dia tidak akan mengatakan kata-kata sombong seperti itu.

Aku menatapnya, dengan nada datar bertanya : "Siapa kamu?"

Dia tidak berbicara, orang yang di sebelah itu bangkit berdiri, dengan bangganya mengatakan : "Siapa dia? Aku akan memberitahukannya kepadamu agar kamu ketakutan! Dia adalah satu-satunya putra Komandan Kedua Nanjin, Sony, bocah, biarkan aku memberitahumu, kak Sonyku ini bukanlah orang yang bisa disinggung oleh kamu yang seperti sampah ini, jika sudah kenal, maka pergilah, mulai sekarang, jangan muncul di hadapan kakak Sonyku ini, Felicia adalah wanita yang kak Sony sukai, tahu gak?"

Aku tidak bisa menahan tawa ketika mendengar perkataannya ini. Pada saat ini, Nody dan Chick menghampiriku, orang utusanku yang senantiasa berada disekitar juga ingin datang, namun aku menghentikan mereka dengan tatapanku. Nody memberiku sebatang rokok dan menyalakannya, sambil memegang rokok, aku memandang lelaki yang sombong itu dan mengatakan : "dasar orang yang mengandalkan deking untuk menyiksa orang lain, apa yang kamu sombongkan di hadapanku?"

Ketika mendengar aku mengatakan bahwa dia adalah orang yang mengandalkan deking untuk menyiksa orang lain, wajahnya langsung memerah karena marah, Sony mencibir lalu berkata : "Ternyata benar-benar berani mengatakannya, bocah, siapa deking kamu?"

Aku mengangkat bahu dan berkata : "Aku tidak memiliki deking, aku hanya memiliki sebuah klub kecil tanganku, bisa dibilang aku adalah seorang bos kecil."

Setelah mendengar perkataanku, orang di sebelah Sony langsung mengatakan : "Kalau begitu kamu berani macam-macam dengan kak Sony kami? Bocah, aku lihat kamu mau mati ya!"

Pintu di belakang mereka tiba-tiba terbuka, ada empat atau lima pria keluar dari sana. berdasarkan cara berpakaian mereka, terlihat jelas bahwa mereka adalah anak orang kaya, melihat keadaan seperti ini, mereka bertanya apa yang terjadi? Bawahan Sony menceritakannya dengan melebih-lebihkan, ketika dia selesai menceritakannya, sekelompok orang itu menunjukkan ekspresi marah, mereka langsung mengelilingi kita.

Felicia mengerutkan kening, dengan marah mengatakan : "Sony, apa maksudmu? Aku tidak menyukaimu, apakah kamu masih berpikir untuk memaksaku?"

Dengan ekspresi wajah yang polos, Sony mengatakan : "Felicia, dengan berkata seperti ini, artinya kamu memfitnahku, jelas-jelas pacarmu lah yang memukul orang terlebih dahulu, jika aku tidak membalas dendam ini, orang lain akan berpikiran bahwa seekor serangga pun bisa menyiksaku."

Dengan marah Felicia mengatakan : "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Sony menatap wajahku dan berkata, "Apa namamu?"

"Apakah mengetahui namaku itu penting? Kamu cukup memberitahuku apa yang kamu rencanakan untuk menyelesaikan masalah malam ini."

Melihat aku enggan untuk menyebutkan nama, bawahan Sony langsung berkata, "Hehe, bocah ini adalah seorang gelandangan, dia bahkan tidak berani untuk menyebutkan namanya, pasti karena dia takut setelah masalah ini selesai, kak Song akan mencarinya untuk membalas dendam."

Setelah dia selesai berbicara, ada orang yang mulai bersorak, dari sekitar terdengar suara sorakan, sekelompok anak orang kaya ini menatapku seperti sedang melihat badut yang sedang melompat.

Sony jelas mengira bahwa aku takut untuk menyebutkan nama, mengatakan : "Bagaimana kalau kita bahas didalam? Kita berdiri dikoridor begini, hanya menghalangi orang yang ingin berlalu-lalang."

Perkataanya ini sungguh sangat enak didengar, bukankah karena dia ingin mengeroyokku didalam ruangan tertutup? Siapa yang takut siapa? Aku menganggukkan kepala dan berkata ok, Felicia menatapku dengan cemas, aku mengelus pipinya dengan lembut, menciumnya di depan mata Sony yang iri, memberitahu Felicia bahwa semuanya baik-baik saja.

Ekspresi wajah Sony berubah gelap, namun dia menahan amarahnya, tidak melakukan apa-apa, dia hanya mengisyaratkan kami untuk masuk kedalam.

Aku berjalan ke dalam ruangan sambil memeluk Felicia dengan santai. Pada saat ini, masih ada selusin gadis yang berdandan dengan cantiknya didalam ruangan, begitu gadis-gadis ini melihat kami, mereka bertanya apa yang terjadi dengan penasaran, setelah mengetahuinya, mereka semua menyindir aku tidak tahu diri.

Sony duduk di antara kerumunan itu dan bertanya kepadaku, "Kamu bisa minum?"

Aku menganggukkan kepala, lalu dia mengatakan : "Baiklah, aku tidak akan mempersulit kamu, kamu minumlah selusin bir ini dihadapanku, anggap ini sebagai permintaan maafmu kepadaku, aku akan menganggap kejadian malam ini tidak pernah terjadi."

Pria di sebelahnya segera mengeluh bahwa itu terlalu murah untukku.

Sony memelototinya, dia langsung tidak berani mengatakan apa-apa, sambil tersenyum aku mengatakan : "Malam ini aku ada urusan, tidak bisa minum terlalu banyak bir."

Tidak menyangka aku akan menolaknya, semua orang didalam ruangan melihatku seperti melihat monster, dengan wajah muram Sony berkata : "Jangan menolak tawaran untuk minum, tapi minum untuk menebus hukuman."

Aku tersenyum dan berkata : "Oh? Bukankah sekarang kamu sedang menghukumku? Tapi aku tidak akan minum."

“Dasar cari mat!” Sony membanting sebuah botol anggur ke lantai dengan marah, seolah-olah telah menerima sinyal darinya, sekelompok orang langsung masuk ke dalam ruangan, pria yang menjadi kepala itu tampak berusia empat puluhan tahun, wajahnya tampak seram. Dia datang ke hadapan Sony, dengan hormat mengatakan : "Kak Sony, aku mendengar bahwa ada orang yang tidak memiliki mata berani menabrakmu? Aku datang kesini untuk memberinya pelajaran."

Sony sangat puas akan pujian orang ini, dengan sombongnya mengatakan : "Bos Liu memiliki maksud baik, tetapi kalian tidak perlu untuk turun tangan, kita bisa melakukannya sendiri."

Ternyata orang ini adalah bos dari bar ini.

Bos Liu segera mengatakan : "Status semua orang disini sangat terhormat, masalah membersihkan beberapa ikan busuk seperti ini, serahkan saja kepada bawahanku."

Setelah mengatakannya, dia menatapku dari atas sampai bawah dan berkata : "Patahkan kaki orang yang tidak memiliki mata ini!"

Setelah dia mengatakannya, dengan suara kencang aku mengatakan : "Apakah semua orang sudah mendengarnya?"

Sulistio memimpin sekelompok orang masuk kedalam ruangan, sambil tersenyum dia mengatakan : "Sudah terdengar, kak Alwi, bukankah hanya mematahkan kaki orang ini? Saudaraku, ayo!" hajar

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu