Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 270 Keputusan Diri Sendiri

Orang yang dibilang Nody itu pasti memiliki bukti lain, hanya saja kita dapat menebak bukti apa dalam waktu singkat.

Aku berpikir dan berkata, “Kalau mau bukti, ada dua, yaitu bukti berupa saksi dan bukti berupa barang. Bagaimana orang itu membuktikan bahwa aku yang menyuruhnya. Aku harus tahu siapa dulu orangnya, baru memikirkan yang lain.”

Aku menghubungi Dony. Ia memiliki beberapa teman dalam kantor polisi, jadi aku percaya ia tidak akan susah untuk menemukan siapa orang itu. Terbukti Dony dan aku sehati, baru saja aku menghubunginya dan ia memberitahu siapakah orang itu. Ia bilang orang itu bernama Lucas dan tanya apakah aku mengenalnya.

Aku terdiam setelah mendengar nama ini, karena aku juga ada seorang sepupu yang bernama Lucas. Hanya saja apakah orang itu ia? Aku menyuruh Dony untuk mengirimkan foto dan data Lucas kepadaku. Dony menyuruhku untuk menunggu.

Panggilan terputus tidak sampai satu menit, Dony sudah mengirimku biodatanya. Aku melihat foto yang dikirim, hatiku seketika tidak merasa enak. Pria dengan kulit terang, wajah ganteng, ternyata adalah adik sepupuku, Lucas. Aku sama sekali tidak terpikir bahwa orang yang menyalahkanku adalah ia.

Dony mengirimkan pesan singkat kepadaku, bertanya apakah aku sudah memastikan orang ini? Aku membalasnya sudah, lalu ia tidak lagi membalasku. Aku bersandar ke kursi mobil smabil memandang malam hari kota ramai ini dengan perasaan yang kacau.

Lucas, adik sepupuku yang lahir di satu tahun yang sama denganku, lebih kecil dariku tujuh bulan. Hubungan kita sangat dekat, hanya saja karena keluargaku terjadi sesuatu, aku tidak lagi lanjut sekolah, sedangkan ia adalah seorang jenius. Pelan-pelan hubungan kita makin menjauh, meskipun seperti itu, aku hanya berpikir bahwa kita jarang bertemu sehingga lebih menjauh dikit. Setiap tahun baru, jika kita bisa bertemu, kita masih saja begitu dekat. Siapa sangka bahwa suatu hari ia akan menjadi orang yang menyalahkanku sebagai pembunuh.

Yang lebih penting adalah sebelum menyalahkanku, ia sudah pernah menabrak orang dengan mobil, ini sama sekali tidak pernah terpikirkan olehku. Andaikan semuanya tahu, meskipun orangnya suka beremosi, tetapi ia tidak terlalu berani, bahkan ia tidak berani membunuh orang biasa, apalagi Yesen? Didalam masalah ini pasti ada seuatu. Jangan-jangan Johan menggunakan Ibu Lucas untuk mengancamnya?

Nody memberhentikan mobilnya dan berkata, “Sudah tiba. Jangan pikirkan apa-apa lagi, Alwi. Mari kita bahas bersama didalam.

Aku mengangguk dan buru-buru masuk kedalam Hotel. Mondy mengantarku naik ke lantai dua. Setelah sampai, kita datang ke kantor yang kita pernah datang. Setelah masuk, aku berkata, “Sulistio, kamu segera panggil beberapa orang untuk pergi ke rumah Tanteku, lihat apakah rumah mereka terjadi sesuatu”

Sulistio segera melaksanakannya. Aku duduk di sofa sambil melihat data Lucas. “Orang itu menggunakan sepupuku untuk membuatku menyerah?” Jika aku tidak mengakui bahwa aku yang menyuruhnya, ia pasti akan kena hukuman mati. Jika aku mengakuinya, orang itu akan memberikan kesempatan untuk hidup.”

Mondy dan Nody saling memandang, ia bertanya, “Orang yang melakukannya itu...”

Aku mengangguk dan berkata, “Benar, itu memang adik sepupuku.”

Nody dengan wajah datar berkata, “Cara mereka masih sama saja begitu buruk.”

Ia dengan khawatir memandang kearahku, “Alwi, aku tahu kamu sangat peduli, tapi...”

Aku mengangkat tanganku yang menandakan ia untuk tidak berbicara lagi. Aku berdiri dan berjalan mendekati jendela. Aku memandang kota ini dan berkata, “Aku tahu apa yang kalian khawatirkan. Aku memang merasa malu kepada keluarga Tanteku, tapi aku mengerti bahwa rasa ini tidak pelu dibayar dengan pekerjaanku, kalau tidak bagaimana aku bisa mengembalikan kebaikan kalian?”

Nody datang kesampingku dan menepuk bahuku. Ia bilang, “Sebenarnya saat aku baru datang, Kak Jessi suruh sampaikan sebuah kalimat kepadamu, hanya saja aku tidak pernah memberitahumu.”

Aku memandangnya curiga. Ia bilang lagi, “Kata Kak Jessi, entah selembut apa hatimu, jika ada orang yang berbuat jahat kepadamu, maupun keluargamu ataupun temanmu, kamu harus menyelesaikan dengan niat. Entah apa yang kamu lakukan, entah bagaimanapun orang-orang itu kesal kepadamu, ia selalu mengerti dirimu. Alwi, kita dan teman-teman juga mengertimu.”

Mendengar ucapannya, aku tidak tahan tertawa. “Kalian tenang saja, aku tahu bagaimana melakukannya.”

Aku bukanlah Alwi yang dulu. Aku yang sekarang sudah memiliki tujuan yang pasti, entah siapapun yang mencegah diriku dari tujuan ini, aku tidak akan memaafkannya.

Saat ini tiba-tiba teleponku berdering. Aku melihat layar teleponku , ternyata Tanteku menelponku. “Tante?”

Tanteku terdengar menangis kencang disebrang sana. Ia bilang ia dan suaminya sedang di Nanjin, ia minta aku bertemu dengannya.

Karena aku menyalakan suara kencang sehingga Nody mereka dapat mendengarnya. Mereka menggeleng kepala kearahku. Aku tahu mereka khawatir kalau Tanteku akan membawa polisi datang. Dengan situasi seperti ini, kurasa jika aku masuk ke dalam penjara, sudah dipastikan tidak ada kesempatan untuk membersihkan namaku, sedangkan teleponku sudah terpasang sistem pelindung sehingga polisi sana tidak dapat menemukan posisiku.

Aku menghela nafasku dan menanya keberadaan Tanteku. Tanteku biang ia berada di stasiun. Aku berpikir untuk sesaat dan berkata, “Tante, beberapa kalimat ini aku hanya memberitahumu sekali. Aku akan menyuruh temanku untuk mengantar kalian, tapi kamu harus mendengar perintah mereka. Jika kamu membawa orang atau tubuhmu terpasang barang lain, aku tidak akan bertemu denganmu. Aku tahu alasan kamu datang bertemu denganku. Aku berharap kamu kasih kita kesempatan untuk berbicara.”

Tanteku sepertinya tidak sangka jika aku berkata seperti itu, lalu ia terdiam. “Baik, aku akan mendengarmu.”

Setelah mematikan panggilannya, aku memandang kearah Nody dan berkata, “Aku harus bertemu dengannya untuk sekali. Setidaknya kita harus mengetahui dengan jelas masalahnya. Kamu bilang benar bukan?”

Nody mengangguk dan berkata, “Benar juga. Kalau mereka datang dan tidak mengetahui kebenarannya, setidaknya kamu bisa memastikan keamanan mereka bukan?”

Aku tidak berbicara. Nody menepuk bahuku, agar aku tidak banyak berpikir. Ia dan Mondy yang akan menjemput Tanteku datang kesini dan membiarkan aku menunggu berita dari mereka.

Aku percaya kepada kemampuan mereka, jadi tidak lagi mengingat mereka. Setelah kepergian mereka, kantor yang luas hanya tersisa aku sendiri. Aku membuka komputer di depan meja kantorku dan mencari sesuatu di internet. Meskipun waktunya singkat, tapi berita Yesen dengan cepat terkenal di berbagai situs, mungkin juga karena masalah ini terlalu besar, pihak polisi juga tidak terlalu memberitahu secara rinci dan hanya memberitahu pembunuh sudah mengakui kesalahannya, ada kemungkinan adanya penyuruhan, serta belum diketahui alasannya.

Untung saja pihak polisi sangat teliti, kalau mereka memastikan aku sebagai tersangka, jika lain kali aku sudah terbukti tidak bersalah, pasti ada saja orang yang mengira aku menggunakan uang untuk membersihkan namaku, karena setiap orang di dunia ini suka menjadi seorang ‘Formosa’, sedikit berita saja bisa dijadikan bukti kamu sebagai seorang pembunuh.

Meskipun aku tidak peduli pandangan orang kepadaku, tetapi aku juga tidak ingin menjadi seorang pembunuh dan dibicarkan oleh orang-orang selamanya.

Setelah berpikir banyak hal, pintu kamarku terbuka. Aku melihat pintu dengan waspada dan Aiko masuk ke dalam. Setelah mengetahui dirinya yang masuk, aku kembali santai dan bertanya. “Sudah malam, mengapa kamu datang?”

Aiko berjalan kedalam, yang diikuti oleh Dony dan Sulistio. Terlihat mereka khawatir kepadaku sehingga datang kesini. Aku menarik tangan Aiko dan ia memegang tanganku. “Aku khawatir kepadamu, jadi datang melihatmu.”

Aku berkata, “Aku tak apa-apa. Sudah sangat malam, kamu kembalilah beristirahat.”

Aiko tidak berbicara, tapi ia menggunakan matanya memandangku. Aku mengehal nafas dan membiarkannya duduk disampingku. “Kalau begitu Kak Aiko temani aku, setelah masalahnya terselesaikan, aku akan menyuruh Mondy untuk mencarikan kamar untukmu beristirahat.”

Aiko mengangguk. Aku dengan rasa maaf memandang kearah Dony dan Sulistio. “Sulistio, Nody sudah memberitahumu masalah Tanteku, bukan?”

Sulistio mengangguk dan berkata, “Sudah. Aku sudah menyuruh beberapa orang pergi bersama mereka, ada yang ikut langsung, ada yang ikut dengan bersembunyi, untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan.”

Aku menghela nafasku. Dony berkata, “Kamu juga tidak perlu terlalu memikirkannya. Temanku yang di kantor polisi bilang kepadaku, atasannya memberikan perintah untuk memeriksa masalah ini dengan teliti, jangan kehilangan penjahat dan jangan menyalahkan orang baik. Kudengar, setelah itu, mereka juga langsung menghapuskan pengumuman bahwa kamu pembunuhnya dan ini juga menjadi alasan mengapa kamu tidak ada di televisi.”

Aku sedikit terkejut dan berkata, “Kalau begitu, ada atasan yang membantuku?”

Dony duduk dan menopang dagunya. “Siapa lagi yang memiliki kemampuan seperti ini?”

Jessi.

Otakku teringat dengan nama itu, lalu hatiku merasa hangat. Benar, selain ia, siapa lagi yang bisa membantuku? Ternyata ia masih mengikuti situasi Nanjin.

Kira-kira dua puluh menit kemudian, Mondy dan Nody kembali, dibelakangnya diikuti Tanteku dan suaminya.

Wajah Tanteku seperti orang yang pelit, tapi ia adalah tipe yang berhati lembut. Beberapa tahun ini, ia juga sangat menjaga adiiku. Sedangkan suami Tanteku adalah orang yang sangat tulus. Ia bekerja di laut, sama sekali tidak pernah asal menggunakan uang. Tidak hanya kepada Tanteku dan sepupuku, ia juga sangat baik kepada adikku, ia adalah orang yang sangat baik hati.

Setelah mereka masuk, mereka memandang Aiko mereka sekilas. Mereka berjalan kearah sambil memandangku, lalu mereka tiba-tiba berlutut di hadapanku sebelum aku menyapa mereka.

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu