Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1038 Tidak Pernah Mengecewakan (2)

Sebenarnya aku sangat penasaran dengan calon Bibiku yang ada di luar negeri itu, wanita yang bisa membuat Pamanku menunggu dan tidak menikah ini pasti sosok yang sangat baik.

Aku menyerahkan teh yang sudah aku seduh padanya, dia mengambilnya dan kemudian menyeruput teh itu, sambil tersenyum dia berkata : “Aku merasa ini bagaikan mimpi, padahal aku dulu sempat berpikir, aku tidak mungkin bisa melihatmu kembali, tapi sekarang kita bisa duduk berdua dan mengobrol bersama. Kamu harus tahu, ketika aku mendengar kamu tertembak dan mereka membuangmu di tungku pembakaran, aku hampir saja membunuh calon ayah mertuamu.”

Sambil dia berbicara dia melihat ke arah kamar, dia takut terdengar oleh Jessi dan akan merasa tidak senang, dan berkata : “Tapi ternyata itu hanya sebuah permainan, jujur saja, ketika aku mendapat berita kamu masih hidup, aku pikir aku sedang bermimpi, saking senangnya sampai aku berhari-hari tidak bisa tidur, aku terus mengkonfirmasi kebenaran ini, dan aku meminta fotomu, dan setelah terus mendapat informasi dari Paman Saver, akhirnya aku baru bisa percaya.”

Mendengar Pamanku berkata demikian, aku sungguh merasa bersalah, aku tahu bagaimana perasaan kehilangan seorang keluarga, sangat membuat orang putus asa dan juga sedih, untungnya aku hidup dan kembali, jika aku mati, mungkin akan seperti ayahku, membuat kami sekeluarga sedih seumur hidup.

Pamanku meihat aku yang tidak bersuara, dia tersenyum dan berkata : “Sudahlah, kamu sudah kembali, kita tidak akan membahas hal ini lagi, oh iya, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?”

Aku bertanya dengan nada datar : “Apanya?”

“Bukannya kamu harus kembali lagi, kapan?”

Aku mengerutkan kening, terdiam sejenak, dan berkata : “Mungkin sebentar lagi aku harus berangkat, kedatanganku kali ini, di luar dari pekerjaanku, aku merasa Atasan pasti tidak akan senang dengan tindakanku ini.”

Mendengar perkataan ini, Pamanku memutar bola matanya dan berkata : “Peduli setan! Mereka hanya mementingkan kepentingan mereka, membiarkanmu kesusahan dan juga bahaya, mereka harusnya sungkan denganmu!”

Bisa dilihat, Pamanku sangat tidak menyukai Atasan, aku tertawa dan berkata : “Tidak bisa berkata demikian, dalam kondisi saat ini, jika memang aku ingin bertahan hidup, jalan satu-satunya yang harus aku ambil hanyalah ini, dan mereka bisa memberi aku jalan seperti ini, itu sudah bagus sekali, lagipula aku melakukan ini semua bukan karena mereka, tapi karena Ayahku, demi membongkar rahasia yang terpendam bertahun-tahun, dan menemukan pembunuh yang membuat Ayahku bersalah.”

Pamanku menatapku, raut wajahnya terlihat sangat memprihatinkan, dia berkata : “Alwi, kamu sudah bekerja keras.”

Selesai berbicara, dia kembali mengerutkan keningnya, aku melihat reaksinya dan sepertinya aku tahu apa yang ingin dia tanyakan, aku berkata : “Anda pasti ingin tahu, bagaimana aku menyelesaikan hubunganku dengan Ficky Chen, kan?”

Pamanku tertawa, aku berkata : “Aku tidak akan memaafkan dia. Mungkin aku bisa memahaminya, tapi aku tidak bisa memaafkannya, dia sudah memutuskan ingin menolong Armour Zhong, itu berarti dia telah memikirkan segala konsekuensinya, jadi hasil akhir ini, aku rasa dia bisa menerimanya.”

“Alwi, apakah kamu benar-benar bisa membencinya?”

Aku tersenyum getir, dan bertanya : “Paman, jika aku tidak membencinya, bagaimana aku menghadapi kematian para saudaraku? Tidak usah jauh-jauh, contohnya Fox, aku melihat penyiksaan terhadap Fox dengan mata kepalaku sendiri, bagaimana dia mati, kapan dia mati, tapi aku tidak tahu bagaimana akhirnya, mungkin saja dia dibuang ke laut, mungkin juga badannya dihancurkan dan diberi makan anjing……yang jelas jasadnya hilang tak bersisa! Bahkan dia tidak mempunyai makam yang layak!”

Berbicara sampai di sini, aku mengepalkan tanganku dengan erat, menggertakkan gigiku dan berkata : “Jika dia adalah saudaramu, apakah Anda akan memaafkannya?”

Paman tidak menjawabku, kami berdua terdiam sejenak, dia berkata : “Apa yang kamu katakan benar, Kakekmu telah mengambil keputusan ini, dia pantas menerima konsekuensinya. Kalau begitu aku tidak akan berkata apa-apa lagi, aku berpesan kepadamu, kamu tidak perlu mencemaskan masalah Huaxia, setelah kembali ke Invincible Empire, selesaikan semua dengan baik, dan kembalilah secepatnya, kita semua dapat berkumpul bersama, aku bisa menebak saat itu pasti Ibumu akan sangat senang.”

Aku tersenyum, dan berkata : “Aku juga menanti hari itu tiba, tapi sebelum semuanya aman, Paman, tolong jangan bocorkan rahasia tentang aku masih hidup.”

“Aku mengerti.” Kata Pamanku.

Aku berkata : “Aku tuangkan teh untukmu.”

Pamanku melihatku, menghela nafas dan berkata : “Anak baik, andai saja kakakmu seperti kamu, tidak usah semuanya, sebagian saja, pasti dia tidak akan terjerumus ke jalan seperti ini.”

Aku menundukkan kepalaku memandangi daun teh yang ada di dalam cangkir, berkata dengan nada rendah : “Dia bukan kakakku, aku tidak punya kakak yang gila seperti dia.”

Pamanku berkata : “Baiklah…baiklah…kamu tidak mempunyai kakak seperti itu, oke?”

Aku tersenyum, kemudian mengalihkan pembicaraan : “Tidak mudah bagi kita untuk bertemu, kenapa kita harus membahas hal yang tidak menyenang seperti itu, lebih baik kita bahas hal yang membuat kita senang. Bagaimana dengan Ibuku? Apakah dia masih terkurung dalam lembaga penelitian itu? Apakah dia masih belum bisa keluar?”

“Dia sudah banyak berubah, kamu bayangkan saja, putranya telah mati, bagaimana mungkin dia mempunyai semangat untuk hidup?” berbicara sampai di sini, Pamanku tertawa, dia menahan suaranya dan berkata, “Beberapa hari ini si kecil Cecilia menginap di rumah kakeknya, Ibumu tiap hari menimang cucunya dengan bahagia.”

Aku tersenyum dan berkata : “Kalau begitu aku bisa tenang.”

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Pamanku bertanya : “Oh iya, apakah ponselmu sudah diaktifkan?”

Aku baru teringat, aku belum mengaktifkannya, pada saat ini, Jessi tiba-tiba berkata : “Alwi, Ayahku sudah menelpon.”

Aku : “… …”

Bolehkah aku tidak mengangkatnya?

Pamanku tertawa : “Kamu sekarang dalam penyamaran untuk negara, bagaimana mungkin kamu berani berbuat masalah, Atasan pasti tidak akan mengampunimu, dia bisa menunggu hingga sekarang baru menelponmu, mungkin calon mertuamu mencemaskan anaknya, jadi dia menghubungimu.”

Setelah dipikir-pikir, benar juga, Jessi menemukan aku tadi malam, Mark juga pasti mengetahui aku sedang di sini, menunggu sampai sekarang, mungkin dia sudah tidak tahan lagi.

Sembari berpikir aku berjalan ke arah kamar, aku mengambil ponsel, duduk di samping Jessi sambil merangkul pinggangnya, dan berkata : “Ayah mertua, Anda mencariku?”

Terdengar suara teriakan Mark di ujung telpon, dia marah : “Siapa Ayah mertuamu? Aku tidak punya menantu yang tidak tahu aturan sepertimu, huh! Aku kasih tahu kamu ya, jika kamu ingin menikahi putriku dengan perilaku memalukanmu yang sekarang ini, jangan harap!”

Aku tahu aku sudah berbuat salah, hanya bisa berkata : “Iya…iya…iya...maafkan aku Ayah mertua, aku berjanji akan mengubah perilakuku, dan mencoba menjadi menantu idaman Anda.”

Mark berkata : “Boleh juga……pantatmu! Sejak kapan aku pernah puas dengan kamu? Berhenti mengambil keuntungan, hentikan sikap bodohmu, aku kasih tahu kamu ya, jika bukan karena kasihan melihat wajah putriku, kamu hari ini sudah dihukum oleh Atasan!”

Baru saja aku ingin berkata ‘iya…iya…iya’, tiba-tiba Jessi merampas ponsel itu, dan tanpa bersalah berkata : “Bapak Mark yang terhormat, Anda jangan banyak membual, jangan pikir aku tidak tahu kalian memperalat tunanganku ya, kalian masih ingin menghukumnya? Huh!”

Aku mengacungkan jempol ke arah Jessi, istriku memang perkasa.

Jessi tersenyum kepadaku, kemudian aku mendengar Mark berkata dengan sedih : “Anah bodoh, kamu masih belum menikah, kamu sudah berpindah haluan? Apa kamu lupa kesadaran kamu sebelumnya? Hah?”

“Itu sudah berlalu, Ayah kamu dulu pernah berkata, manusia harus melihat ke depan, itu artinya, aku melindungi lelaki yang melindungi aku, dan aku akan hidup bersamanya seumur hidup.”

“Kamu……aish, ya sudahlah, malas berbicara denganmu, ya sudah, aku tidak akan menegur pria bodoh itu lagi, kamu beritahu dia, suruh dia kembali ke Invincible Empire secepatnya, perbaiki sikapnya dan selesaikan kerjaan dengan baik.”

Jessi berkata dengan datar : “Iya aku tahu, ada lagi? Kalau tidak, aku tutup telponnya.”

“Tunggu,tunggu, tolong kamu suruh dia berbicara padaku.” Kata Mark.

Jessi berkata : “Dia bisa mendengarkan.”

“Yang aku ingin bicarakan itu hal yang mengenai pria, apa kamu begitu takut aku menyiksanya hingga nangis, sampai-sampai kamu tidak berani menyerahkan ponsel ini padanya?” tanya Mark ketus.

Jessi mengerutkan keningnya dan menyerahkan ponselnya padaku, aku mengambil ponsel itu, dan berkata : “Paman Mark, ada masalah apa denganmu, kenapa kamu bersikeras ingin berbicara denganku?”

Jessi tertawa keras.

Dengan kesal Mark berkata : “Bocah bodoh, kamu yang ada masalah!”

Selesai berbicara, dia menghela nafas, dan berkata : “Kamu pergi ke kamar lain.”

Aku melirik Jessi, dia tertawa padaku dan berkata : “Pergilah.”

Baru saja Jessi selesai berbicara.

Mark dengan polos berkata : “Kamu izin?”

Aku tertawa, dan bertanya : “Aku takut dengan putrimu, kamu harusnya senang, lagipula kamu juga dijaga ketat oleh istrimu kan?”

Mark berkata dengan tegas : “Dasar anak sekarang tidak tahu hormat, lihat saja kamu, bagaimana aku menghabisimu nanti. Kamu sudah di kamar lain?”

“iya sudah.” Kataku, aku membuang tawaku, dan mulai bertanya : “Ada hal penting apa yang ingin kamu bicarakan denganku?”

Mark terdiam sesaat, berkata : “Alwi, kamu juga tahu Jessi sudah besar, beberapa bulan lagi dia sudah menginjak 30 tahun, dia bukan laki-laki, kamu jangan membuat dia menunggu terlalu lama.”

Mendengar perkataan ini, aku merasa bersalah, dengan nada rendah aku berkata : “Maksud Anda, Paman, aku…..”

“Kamu diam dulu, dengarkan aku. Aku tidak menyalahkan kamu membuat dia menunggu terlalu lama, aku juga tahu kamu berbeda dengan orang lain, di jalan yang sama, kami bisa menghabiskan sepuluh menit untuk berjalan, tapi kamu perlu sepuluh jam untuk berjalan, bahkan satu bulan, jujur saja, kamu bisa sampai saat ini, aku sudah sangat puas, hanya saja, kamu juga tahu orang seperti kami, banyak hal yang tidak bisa kami perbuat secara bebas.”

Awalnya aku berpikir Mark akan menyuruhku secepatnya menyelesaikan misiku, dan kembali untuk menikahi Jessi, tapi ini tidak seperti yang aku pikirkan dan tidak semudah itu.

Aku bertanya : “Apakah telah terjadi sesuatu?”

Mark menghela nafas, dan berkata : “Iya……ada sedikit masalah, aku jujur saja padamu, karena Jessi mundur dari pasukannya, ditambah lagi Keluarga Song yang begitu kecil, aku juga tidak suka bergabung dengan sekelompok geng-geng tersebut, jadi akhir-akhir ini kami mendapatkan perlakuan yang tidak baik, beberapa orang ingin merusak citra namaku dengan hal yang tidak baik.”

“Orang yang seperti Anda, masih bisa mendapatkan perlakuan seperti itu, benar-benar tidak masuk akal, apakah pihak Atasan tidak marah?” tanyaku bingung.

Mark berkata tak berdaya : “Kamu seharusnya tahu, tidak semua bisa diselesaikan dengan kekuatan yang dia miliki, banyak hal yang tidak bisa diselesaikan oleh dirinya sendiri……”

“Aku mengerti, jadi, Anda takut ketika aku selesai menyelesaikan tugasku, mereka akan bersikap tidak baik dengan Keluarga Song, dan Jessi, iya kan?” kataku sambil mengerutkan kening, hati ini sungguh tidak senang, aku tahu, Jessi merupakan orang yang baik, kedudukannya di Beijing sangat tinggi, maka dari itu orang yang ingin menikahinya juga sangat banyak.

Mark berkata : “Benar, jadi aku berharap kamu bisa secepatnya kembali.”

Pada saat ini, suara Mark terdengar tak bedaya, aku tahu dia belum mencapai di titik di mana dia tidak bisa melindungi putrinya, tapi perasaan dia yang mendalam, karena dia tahu lingkaran ini, dan dia tahu seberapa dalam air yang ada di lingkaran ini, dia juga tahu tidak ada kemuliaan yang abadi, itulah kenapa dia begitu mencemaskan hal ini.

Aku berkata : “Aku mengerti, akan aku usahakan secepatnya aku kembali. Paman Mark, terima kasih Anda sudah memberitahuku semua ini.”

Mark tertawa, dan berkata : “Semua ini karena anak bodoh itu, kamu jangan mengecewakannya ya.”

Aku menjawab dengan tegas : “Jika memang aku telah mengecewakan seluruh dunia, aku tidak akan mengecewakan dia, Anda tenang saja.”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu