Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 783 Merebut Mempelai Pria

Begitu cepat motor pun sudah diantarkan, kami semua turun dari mobil, dan berjalan ke parkiran motor, tidak lupa aku memakai helm, kemudian melaju secepat mungkin ke tempat tujuan, aku membonceng Pamanku dan dia menunjukkan jalan untukku.

Melewati berbagai jalan dan gang sempit, aku terus melaju tanpa henti, terpaan angin menjadi begitu panas, membuat orang ingin berteriak.

Jantungku terus berdegup kencang seperti motor yang terus melaju, aku terus menambah kecepatan, di dalam pikiranku hanya ada satu, yaitu cepat dan lebih cepat lagi.

Di jalan, Pamanku mengangkat telpon, kemudian dia tertawa keras, aku pun bertanya padanya apa yang ditertawakan, dia berkata : “Anak buahmu benar-benar hebat, di acara sana mereka akhirnya membawa stereo baru, dan ibu Vicky Hu juga telah berganti pakaian, semua berpikir acara tidak akan bisa ditunda lagi, tapi siapa sangka, begitu stereo dinyalakan, tersohor foto-foto kamu dan Jessi, bukan Vicky Hu.”

Berbicara sampai di sini, Pamanku tertawa tanpa henti, dan melanjutkan : “Keluarga Hu kali ini benar-benar malu, mereka sedang memeriksa apa yang sudah terjadi, tapi tidak bisa melakukan apa-apa karena sistem komputer mereka telah disadap, Vicky Hu sudah mau gila.”

Aku terdiam, kemudian melihat Nody yang ada di belakangku, berkata : “Nody, apakah kamu yang menyuruh Chick melakukan ini semua?”

Nody tertawa dan berkata : “Iya, kita kan ingin membuat perhitungan kepada keluarga Hu, bagaimana mungkin kita tidak melibatkan master sang pembuat onar Chick?”

Suasana hatiku sangat senang, dan tiba-tiba Pamanku menepuk pundakku, dan berkata : “Berhenti di depan sana, 200 meter lagi sudah sampai di Hotel Mulia.”

Aku berkata baik, kemudian memberikan isyarat kepada teman-temanku yang di belakang untuk memperlambat kecepatannya, kami pun berhenti di tempat parkir, segera aku melepaskan helm dan Pamanku membantuku menata rambutku, kemudian dia berkata : “Tampan! Bahkan si Vicky Hu tidak bisa menyandingi jari kelingking keponakanku!”

Aku tertawa dan berkata : “Karena Paman, aku tampan karena mirip Paman, bukankah begitu?”

“kata-katamu benar-benar manis.” Celetuk Pamanku sambil tertawa.

Saat ini mereka sudah tidak memikirkan masalah operasi plastikku, karena itu sudah tidak penting lagi.

Kami sekelompok berjalan menuju hotel, mungkin mereka sudah menyadari kedatangan kami, di luar hotel terlihat beberapa pasukan khusus lengkap dengan senjatanya menghalangi kami.

Sambil bersiul aku berjalan ke arah pintu masuk, kemudian tiba-tiba dua pasukan khusus itu mencegat aku dan mendorong aku dengan senjata mereka, aku tersenyum sinis dan berkata : “Kenapa tidak mengizinkan kami masuk?”

Hari ini begitu banyak orang penting yang datang, tentu saja mereka tidak akan membuat keributan, mereka hanya menakut-nakuti kami, dan mereka benar-benar berusaha mencari alasan untuk menghadang kami.

Tiba-tiba salah satu pasukan khusus itu berkata : “Tidak ada undangan, siapa pun tidak diperbolehkan masuk, itu aturannya.”

Sambil mengeluarkan kartu undangan dan tersenyum sinis, aku berkata : “Kebetulan sekali, aku ada undangannya.”

Begitu juga dengan yang lain, mereka semua mengeluarkan kartu undangannya, sontak wajah mereka semua berubah, aku mengenali pasukan khusus yang berbicara pada kami itu, dia adalah orang kepercayaan Vicky Hu, raut wajahnya berubah kemudian sambil menatapku, dia berkata : “Siapa yang tahu ini asli atau tidak? Bisa saja kalian memalsukannya, iya kan? Lagi pula kalian tidak boleh masuk.”

Pamanku terkekeh melangkah maju, kemudian para pasukan berteriak : “Jangan maju!”

Senyum geli Pamanku tersirat di wajahnya, seketika emosinya meledak, dia memandang pasukan khusus itu dan berkata dengan nada dingin : “Kamu menodong senjata ke kakek keluarga Wei? Kamu yakin?”

Pria itu jelas takut dengan identitas Pamanku, dia mengerutkan keningnya, dan dengan sedikit perasaan kesal berkata : “Tentu Anda dipersilakan masuk.”

“Kartu undanganku dengan mereka semua sama, jika aku boleh masuk tentu saja mereka juga boleh masuk.” Celetuk Pamanku dengan raut wajahnya yang serius.

Pria itu terdiam tidak bisa berkutik, kemudian Pamanku mencela : “Masih tidak mau minggir?”

Orang itu masih tidak bersedia minggir, Pamanku mulai marah, dan berkata : “Kenapa? Kalian takut jika keponakan aku masuk, maka akan membawa mempelai wanitanya kabur? Apakah kalian meragukan kemampuan Tuan Besar Vicky? Jika memang begitu, maka akan aku sampaikan.”

Mendengar perkataan itu, raut wajah mereka berubah, dengan kesal mereka berkata : “Bagaimana mungkin? Kecuali otak Nona Song yang bermasalah, semua orang juga tahu bahwa Tuan kami lebih baik dari pengecut ini.”

“Apa? Pengecut?” teriak Sulistio dari tadi yang berusaha memendam amarahnya.

Baru saja orang itu hendak menjawab, aku berkata : “Sudahlah, kita tidak usah masuk saja, Paman, tolong suruh orang kirim toa ke sini, kita teriak saja dari sini menggunakan toa, “Vicky Hu, anak buahmu mengira kamu tidak bisa mengalahkan aku.”

Mendengar aku berkata demikian, wajah mereka menjadi pucat, terlihat seseorang bertanya kepadanya harus bagaimana, karena melihat Pamanku yang benar-benar hendak mencari orang untuk membawakan toa ke sini, dia menggertakkan gigi, dan berkata : “Baiklah, kami persilakan kalian masuk, lagi pula kalian tidak akan bisa membawa lari mempelai wanita.”

Aku tahu, kenapa mereka melepaskan kami, karena semakin banyak tamu yang mulai memperhatikan kami di sini, dan aku juga memperhatikan dia baru saja seperti mendapat komando dari heatsetnya, aku berpikir, mungkin ini perintah Ibuku untuk menyuruh para undangan memerhatikan kami di sini, maka keluarga Hu tidak bisa berbuat apa-apa.

Tentu saja, mungkin karena mereka menggunakan headset untuk berkomunikasi, maka perkataan aku tadi otomatis terdengar di telinga pihak keluarga Hu, keluarga Hu yang begitu sombong tidak akan terima jika aku memprovokasi mereka, dan juga tidak terima jika aku merasa bahwa mereka takut akan aku, seperti yang dikatakan orang bodoh ini, bahwa aku tidak akan bisa berbuat apa-apa di dalam, mereka tidak mengizinkan aku masuk karena tidak ingin acara terganggu saja.

Tapi, apakah keluarga Hu tidak bisa melihat, acara pernikahan mereka hari ini, sangat berantakan……

Kami semua akhirnya diperbolehkan masuk, begitu sampai di lobby hotel, semua mata tertuju pada kami semua, tapi aku tidak menghiraukannya, aku hanya memperhatikan sosok Jessi di tengah kerumunan orang.

Aku melihat Jessi berdiri di ujung panggung, dia membelakangi aku, seolah-olah tidak melihat aku, tapi aku tahu, dia pasti tahu kehadiranku.

Karena kondisi komputer masih dalam perbaikan, maka tidak ada alunan musik yang mengiringi bahkan tidak ada suasana pernikahan sama sekali, beberapa tamu undangan memandang kami dengan antusias, apa lagi dengan sosok aku yang begitu ‘melegenda’, mereka sangat tertarik.

Terkecuali Ibuku dan teman-teman, semua mata menatapku dengan penuh ketidaksetujuan, penuh ejekan, remehan, dan rasa jijik, seolah-olah ribuan jangkrik merangkak di tubuhku, jika bukan karena aku sudah terbiasa dengan pandangan seperti ini, mungkin aku sudah melarikan diri sedari tadi.

Vicky Hu dengan nada dingin berkata : “Alwi, kenapa kamu repot-repot datang, mau mempermalukan diri sendiri?”

Aku dan Ibuku bersepakat untuk tidak saling mengenal, jadi meskipun Ibuku sangat bergembira melihat aku, tapi dia hanya bisa duduk di sana.

Pamanku mulai memberontak, dia bisa mengabaikan nama baik keluarganya demi aku, ini tidak aneh sama sekali, tapi karena kakekku dan Ibuku istimewa hari ini, maka demi menjaga nama baik keluarga, aku menyuruh mereka hanya mendengarkan percakapan kami saja, dan juga tetap berpura-pura menjaga jarak denganku.

Para undangan yang hadir hari ini adalah deretan orang-orang penting dan juga orang-orang cerdik, kadang sebuah lirikan saja bisa membongkar segala rahasia, maka dari itu selain kakekku dan lainnya, aku juga menyuruh Ficky Chen untuk berpura-pura, jadi ketika aku masuk, aku bahkan tidak melirik dia.

Aku tersenyum sinis menatap Vicky Hu, dan berkata : “Aku ke sini bukan untuk merebut pernikahan.”

Semua terdiam, dan mereka mulai sibuk berdiskusi sendiri, terdengar seseorang berkata : “Sudah ku duga, mana mungkin anak ini mempunyai nyali yang besar untuk merebut pernikahan? Apalagi pernikahan Tuan Besar Vicky.”

Disambut dengan yang lain : “Benar, apa yang bisa dibandingan dia dengan Tuan Besar Vicky?”

Jessi masih berdiri membelakangi aku, dia mengenakan gaun pengantin berwarna putih, dengan ekor gaunnya yang panjang, meskipun tidak melihat wajahnya, tetapi tetap indah dipandang.

Aku memandangi punggungnya, sepertinya dia sedang menguji aku, dan ingin tahu ‘ketulusan’ apa yang sudah aku bawa, aku tidak bisa menahan tawaku, aku tidak bisa mengungkapkannya dan hanya bisa berkata dalam hati ‘dasar nakal’.

Saat ini aku dipermalukan semua orang, tapi aku tidak ada maksud untuk melawan sama sekali, ditambah suasana hati Vicky Hu yang baik ini, raut wajahnya pun berubah dan berkata : “Karena kamu begitu tahu diri, kamu atur sendiri tempat dudukmu, jika kalian tidak keberatan kalian juga boleh berdiri saja, nanti aku akan melihat di dapur apakah masih ada makanan-makanan sisa, akan aku sajikan untuk kalian, anggap saja……ini traktiranku.”

Selesai Vicky Hu berbicara, semua orang pun tertawa, aku tahu aku sedang dipermalukan. Apa? Dia menyuruh kami untuk memakan makanan sisa? Kamu anggap kami apa? Jauh-jauh ke sini hanya untuk minta makan?

Sulistio ingin mengamuk, tapi aku menahannya, aku tersenyum kepada orang-orang yang menghina aku tadi, kemudian memandang Vicky Hu dan berkata : “Sepertinya kamu salah paham, aku kasih tahu kamu, aku ke sini bukan untuk merebut mempelai wanita, melainkan……mempelai pria.”

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu