Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 461 Mengubah Diri Menjadi Seorang Pria Yang Baik

Kata-kata cemas Kimi ini membuat hatiku yang awalnya tenang langsung meledak seketika. Aku menggertakkan gigiku, mengepalkan tangan, dan berkata dengan dalam: "Jessi tidak akan melakukan itu kepadaku."

Setelah mendengar perkataanku, Kimi menghela napas dalam-dalam. Dia berkata: "Alwi, aku tahu kamu tidak percaya padaku, tetapi suatu hari nanti kamu akan mengerti bahwa aku tidak menakut-nakutimu. Baiklah, kita jangan membicarakan topik ini lagi, katakan apa yang kamu ingin aku lakukan sekarang. "

Hatiku sangat sedih, aku mengertakkan gigi, dan menekan kemarahanku, aku berkata: "Aku ingin kalian menemukan cara untuk memindahkan pasukan bawah tanah kita ke Dongbei, sampai aku melemahkan kekuatan anjing penjaga gunung Adsan, kalian bisa menikmati kesenangannya. Tentu saja, jika apa yang kamu katakan itu benar, mungkin kalian akan terekspos jika melakukan itu, jadi aku pikir rencana ini ditunda dulu untuk sementara waktu. Sampai disini dulu, aku akan menutup teleponnya. "

Di sisi ponsel situ, Kimi seperti masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi aku sudah menutup teleponnya.

Setelah menutup telepon, aku mengeluarkan kartu itu, membakarnya dengan korek api, kemudian aku melempar ponsel itu ke toilet, dan menghanyutkannya dengan air, setelah semuanya tidak berjejak sama sekali, aku keluar dari toilet dan kembali ke hotel dengan taksi. Begitu aku masuk, aku melihat wanita tua yang masih memiliki pesona membungkuk dan berbicara dengan dua pria tua yang pengecut. Kedua pria tua itu terus menatap dadanya, bola mata mereka pun hampir jatuh ke bawah.

Wanita tua itu tiba-tiba menatapku, tersenyum padaku, dan menyuruh kedua pria itu menunggu sebentar, kemudian ia memutar pinggang ular airnya, berjalan mendatangiku dan berkata: "Pria tampan, aku tadi mengetuk pintukamarmu, tidak disangka kamu keluar, kegiatan di atas akan segera dimulai, aku akan mengantarmu kesana, membuka sebuah kamar pribadi, dan bersenang-senang? "

Aku tersenyum dan berkata: "Bagaimana cara mainnya?"

Wanita tua itu menggunakan jarinya untuk menunjuk ke arahku, terkikik dan berkata: "Kamu ini berpura-pura polos, jangan berpura-pura lagi, ketika aku melihatmu aku tahu bahwa kamu sangat ahli, ayo aku antar kamu naik ke atas."

Dia berkata sambil meraih lenganku, ia dengan sangat dekatnya berjalan bersamaku menuju ke lift, setelah masuk ke lift, dia menekan tombol lantai kesepuluh dan berkata kepadaku: "Apakah kamu menyukai yang lebih romantis, atau suka yang langsung saja? "

Aku berkata: "Tentu saja yang romantis."

Yang disebut agak romantis itu adalah makan dan minum dulu dengan gadis itu, mengobrol, bernyanyi dengannya, setelah semua itu selesai kemudian baru melakukan kontak fisik dengannya, mengenai yang langsung, otomatis langsung membawa gadis itu membuka kamar, jika itu adalah gadis yang sama, kondisi pertama jauh akan lebih mahal daripada kondisi yang terakhir.

Wanita tua itu terkikik dan berkata: "Aku sudah tahu kamu akan mengatakan itu, jadi aku membawamu ke lantai kesepuluh. Lantai kesepuluh adalah klub kami yang paling terkenal, namanya 'Bar Happy Chappy'. Gadis-gadis di dalamnya penuh dengan pesona, mereka dapat menemanimu bernyanyi dan menari, menemanimu membuat puisi, dan bisa menemanimu bermain bola, mereka bisa apa saja. "

Setelah mendengar perkataan wanita tua itu, aku tiba-tiba sedikit berharap ingin melihat seperti apakah klub ini sebenarnya.

Pada saat ini pintu lift terbuka, terlihat cahaya redup tetapi tidak terasa muram, disertai dengan lagu-lagu romantis. Di dalam klub yang terasa antik itu, ada banyak asap rokok, itu terasa sangat sepi. Tidak disangka, begitu masuk, memang langsung ada keinginan untuk bercinta disana.

Wanita tua itu membawa aku ke konter dan berkata sambil tersenyum: "Klub kami menggunakan sistem keanggotaan, kamu harus membuat kartu keanggotaan baru bisa masuk. Apakah kamu ingin membuat kartu keanggotaan?"

Aku mengangguk dan berkata: "Baiklah, buatkan aku satu."

Setelah aku mengatakan itu, aku mengambil kartu bank dari dompetku dan menyerahkannya kepadanya. Dia mengambilnya dan meminta pelayan di konter untuk membuatkan kartu keanggotaan untukku sambil tersenyum, ia membantuku membuatkan kartu sambil berkata: "Tuan, apakah benar namamu Reino? "

Aku mengangguk, tidak heran jika dia tahu tentang itu, karena ketika aku check in hari ini, dia berada di sebelahku, tidak mengejutkan jika ia bisa melihat namaku. Lagipula, karena orang-orang dengan identitas sepertiku ini tidak dicatat dalam arsip, jadi aku tidak perlu khawatir mereka bisa melacakku, jadi aku tidak perlu khawatir menggunakan nama asliku.

"Hei Reino tampan, namamu sangat unik."

"Iya, jika namanya dibalikkan jadi 'Onier'."

"Ha ha ha, kamu ini benar-benar lucu sekali, cewek-cewek di sini pasti akan sangat menyukaimu." Setelah wanita tua itu selesai berkata, dia mengedipkan sebelah matanya kepadaku dan bertanya kepadaku: "Reino, aoakah kamu tidak khawatir kartu keanggotaan ini mahal? "

Aku berpikir apa gunanya sekarang kamu baru memberi tahuku bahwa itu mahal, mengapa kamu tidak mengatakannya lebih awal? Tentu saja aku tahu bahwa ini adalah rutinitas pemasarannya, aku mengangkat bahuku dengan acuh tak acuh, dan berkata: "Tidak masalah, toh aku punya banyak uang."

Ketika aku mengatakan ini, wanita tua itu sangat gembira. Setelah kartunya selesai dibuat, dia menyerahkan kartu bank kepadaku, kemudian ia membawaku ke sebuah ruangan. Wanita itu membawaku masuk ke dalam ruangan itu, ia tersenyum dan menyuruhku untuk menunggu sebentar, kemudian dia keluar.

Aku memainkan kartu keanggotaan di tanganku, kemudian aku menunduk ke bawah untuk melihat penampilanku. Pakaianku adalah merek Armani, sepatu kulitku merek negara asing yang terkenal, dan aku mengenakan arloji Cartier di tanganku yang harganya ratusan juta, aku terlihat seperti anak orang kaya yang suka berfoya-foya, tidak heran wanita tua itu sangat antusias kepadaku ketika aku masuk tadi.

Ketika aku sedang berpikir, terdengar suara ketukan pintu, kemudian wanita tua itu membawa belasan gadis masuk. Gadis-gadis ini berdiri berdampingan dengan senyuman profesional di wajah mereka. Ketika mereka masuk, mereka membungkuk padaku. Dan berkata dengan manis: "Apa kabar kak Reino."

Aku langsung merasa merinding, lalu berkata sambil tersenyum: "Kalian juga baik-baik saja kan."

Wanita tua itu tersenyum dan berkata: "Lihat, apakah ada yang kamu sukai?"

Orang-orang ini semuanya mengenakan cheongsam, masing-masing dari mereka mengenakan model baju yang berbeda, itu sangat cocok dengan keanggunan mereka, aku berpikir sebagian besar pria akan jatuh cinta kepada mereka ketika ia melihatnya. Hanya saja para gadis yang terlihat cantik ini jika dibandingkan dengan Jessi, mereka akan terlihat biasa dan tidak mencolok seperti bunga yang hampir layu, yang membuat orang tidak dapat menarik minatnya lagi sedikit pun.

Mungkin karena melihat aku tidak tertarik dengan mereka, wanita tua itu dengan tidak berdayanya menyuruh orang-orang ini untuk turun, kemudian ia memanggil sekelompok orang lagi. Aku memegang daguku dan memilih dengan seksama, dan akhirnya aku menatap seorang gadis yang tersenyum paling bahagia. Gadis itu sangat cantik, seperti boneka porselen, ia memiliki sepasang mata besar yang sangat cantik, ketika memandangnya, itu tampak seperti melihat langit biru dan melihat dunia.

Gadis ini adalah gadis yang disebut Govy padaku, Lili. Melihatku memandangnya, Lili tersenyum padaku. Aku menunjuknya dan berkata: "Aku ingin dia."

Wanita tua itu terkikik dan berkata: "Pria tampan kamu memiliki selera yang bagus, Lili adalah gadis yang paling populer di tempat kami."

Setelah dia selesai berkata, ia menyuruh semua orang untuk pergi, kemudian ia meminta Lili untuk menemaniku, kemudian dia pun pergi.

Setelah dia pergi, Lili datang untuk duduk di sebelahku dan berkata dengan suara merdu: "Kak Reino."

Aku memeluknya, dia tertawa dan meletakkan kepalanya di bahuku, kemudian ia mulai menyuruhku minum, bermain-main denganku, tentu saja, aku mendengarkan semua permintaannya, dan aku bermain dengan sangat senang dengannya, ketika kami berdua sudah 'sangat bahagia', aku memeluknya dan berkata: "Sekarang aku sudah bermain denganmu begitu lama, jadi sudah saatnya kamu menemaniku bermain bukan?"

Lili terkikik dan bertanya padaku apa yang ingin kami mainkan? Aku berkata, tentu saja memainkan semuanya, sampai subuh.

Lili terkikik dan berkata: "Tetapi apa yang harus aku lakukan? Aku sedang datang bulan hari ini."

Tiba-tiba ekspresi wajahku berubah menjadi tidak enak dilihat, aku bertanya mengapa dia tidak mengatakannya sejak awal? Datang bulan seperti ini datang untuk menemaniku minum dan melakukan yang lainnya. Bukankah ini namanya mempermainkan aku?

Aku terlihat marah, tetapi sebenarnya aku tahu ini hanyalah akal-akalannya saja. Pacar Lili adalah orang hebat di sini. Dia hanya selalu melakukan beberapa kegiatan seperti hanya memberi alkohol, ia tidak menyediakan layanan tempat tidur. Jika kamu mempersulitnya, dia akan segera memanggil pacarnya keluar dan memukulimu sampai keluar.

Tentu saja, mereka tidak akan memperlakukan semua pelanggan seperti itu. Bagaimanapun, banyak dari mereka yang datang ke sini adalah orang-orang yang memiliki jabatan. Orang-orang ini bahkan tidak memandang mereka. Mereka paling utama menargetkan pelanggan asing seperti aku ini, pelanggan asing yang belum ada kekuatan.

Aku pikir mereka pasti telah menyelidiki dataku. Informasiku telah dimodifikasi oleh atasan, atasan menyebutkan bahwa aku adalah seorang pria yang dipelihara oleh beberapa wanita kaya untuk mendapatkan uang, jadi mereka secara otomatis tidak akan takut padaku.

Lili sudah meletakkan tangannya di atas meja, ada server di sana, asalkan dia menekannya, maka akan ada seseorang yang akan datang. Dia menatapku dengan sedih dan berkata: "Kak Reino, aku minta maaf, aku juga tidak ada cara lain. Keluargaku miskin dan aku butuh uang, jadi aku datang bekerja di sini, aku hanya akan menemani pelanggan untuk minum, tetapi kak Yanti malah menyuruhku untuk datang kesini meramai-ramaikan keadaan, akhirnya aku tidak menyangka kamu malah memiilihku. Aku melihatmu tampan dan keren, kamu juga terlihat lembut, aku kira kamu adalah orang baik, jadi aku memutuskan untuk datang dan duduk di sini untuk menemanimu, maaf aku telah membuat kak Reino tidak senang, aku benar-benar minta maaf. "

Kak Yanti itu seharusnya wanita tua itu.

Aku memandangi Lili yang malang, lalu aku berkata dengan murah hati: "Lupakan saja, kalau memang begitu, aku tidak akan mempersulitmu. Tetapi bahkan jika keluargamu tidak punya uang, kamu juga tidak bisa menghancurkan diri sendiri seperti ini, untungnya hari ini kamu bertemu denganku, kalau digantikan dengan orang lain, bagaimana jika dia tidak ingin mengakhiri semuanya begitu saja? "

Setelah mengatakan itu, aku mengambil uang 4 juta dari dompetku untuknya, dia sedikit terkejut, aku tersenyum dan berkata: "Aku juga sudah bersenang-senang, ini tip malam ini, ditambah dengan persenan yang kamu dapat dari minuman yang aku minum malam ini, kamu seharusnya sudah untung banyak, waktu sudah larut, pulanglah dan beristirahatlah. "

Lili terkejut: "Apakah kamu tidak marah?"

Aku menggelengkan kepala dan berkata: "Semua orang punya masalah, kamu sudah menjelaskannya kepadaku, jadi untuk apa aku marah?"

"Tetapi kalian para pria menghabiskan begitu banyak uang, bukannya demi menit terakhir ini? Aku tidak memberikannya kepadamu, kamu bukan saja tidak menyalahkanku, kamu masih memberiku uang, kamu ... kenapa kamu begitu baik?" ujar Lili dengan sangat tergugah.

Tetapi aku mendengar makna lain dari kata-katanya, yaitu, dia mungkin meragukanku. Bagaimanapun, seorang wanita sepertinya telah melihat banyak pria, tetapi pria yang baik belum pernah dilihatnya.

Aku berpura-pura berkata dengan tidak berdaya: "Aku katakan saja hal yang sebenarnya kepadamu, bahkan jika aku membawamu ke kamar malam ini, aku juga belum tentu akan melakukan sesuatu denganmu, aku hanya ingin menemukan kenyamanan pada dirimu."

Lili menatapku dengan ragu, dan aku menjelaskan kepadanya: "Aku jujur saja kepadamu, aku sangat mencintai istriku, jadi aku sebenarnya tidak tertarik pada wanita lain."

"Lalu kenapa kamu datang ke sini?"

"Aku ingin membuatnya marah, membuatnya peduli padaku." Aku berkata dengan suara rendah, aku menyalakan rokok dengan sedikit sedih, dan berkata: "Masa laluku memalukan, dia selalu bersamaku, tetapi ia tidak pernah menyukaiku, aku sudah tidak tahan, jadi aku berpikir ingin keluar untuk bermain, mencari kenyamanan dari wanita lain. "

Setelah mengatakan itu, aku melirik Lili dan berkata: "Maaf, aku tiba-tiba berkata begitu banyak."

Setelah mengatakan itu, aku bangkit dan bersiap untuk pergi, pada saat itu Lili tiba-tiba meraih lengan bajuku, aku memandangnya dengan penasaran. Dia berkata: "Kamu adalah pria yang baik. Jika beberapa hari ini tidak ada yang menemanimu, kamu bisa datang untuk mencariku, aku bersedia menemanimu mengobrol dan menghilangkan rasa bosanmu. "

Aku tahu bahwa dia sudah masuk jebakanku, aku mengangkat alis dan berkata: "Baiklah, jika aku datang lagi, aku pasti akan mendatangimu."

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu