Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 526 Tuhan ingin membantu kita

Ada seorang wanita cantik yang menungguku dikejauhan, jadi aku harus bergegas melangkah maju dengan semua kekuatanku dan tidak pernah berhenti, tidak peduli siapa yang menghalangiku, aku tetap tidak akan berhenti.

Aku membalas pesan Jessi, mengatakan aku juga merindukannya, bertanya bagaimana keadaanya? Dia memberitahuku dia sangat baik, kemudian mengucapkan selamat atas penyelesaian misiku, dan masih mengatakan ada hadiah untukku, aku sangat penasaran apa itu, tetapi baru mau bertanya, pintu lift telah terbuka, jadi aku keluar dari lift. Baru saja berjalan keluar dari Klub sinarmas, Govy yang duduk dimobil, membunyikan klakson kepadaku, aku berjalan kesana dan masuk ke dalam mobil. Pada saat ini telefonku berdering, aku membukanya, lalu melihat bahwa ternyata Jessi mengirim pesan untukku lagi, berkata: “Apakah kamu tidak penasaran hadiah apa yang kuberikan padamu?”

Aku pikir sekarang dia pasti sedikit cemberut, agak tidap puas, dan membalas: “Apapun itu, aku hanya tahu bahwa selama kamu yang mengirimkannya untukku, maka aku akan menyukainya. Tidak penting apa hadiahnya, yang penting adalah kamu yang memberikanku hadiah. Tentu saja jika kamu bisa memberiku sebuah ciuman, aku pasti akan sangat senang.”

Setelah selesai mengirim pesan, aku tertawa sendiri. Aku pikir Jessi yang diponsel itu pasti sedang memarahiku dengan suara yang kecil, tetapi matanya penuh dengan perasaaan yang mendalam, terpikirkan gerakannya itu, hatiku berdetak sangat kencang, dan berharap bisa berada disisinya, menyium wajahnya dan juga bibirnya yang warnanya sangat menarik.

Govy sambil mengendarai mobil sambil melirik sekilas ponsel, bertanya: “Kamu seharusnya tidak menggunakan ponsel yang kuberikan padamu, bermesraan dengan Nona Jessi, kan?”

Sedikit aneh kata mesra muncul dari mulut Govy, aku tertawa, berkata: “Ya, kenapa? Kak Govy bahkan mau mengurus ini?”

Govy berkata tanpa daya: “Apakah kamu tidak tahu bahwa atasan akan memantau ponsel kita?”

Aku tersenyum dan berkata: “Aku tahu, tetapi bagaimana dengan itu? Paling-paling, hanya menambah orang melihat kemesraan ku dengan Jessi, adapun jika ini akan menimbulkan sakit untuknya, itu juga tidak ada hubungannya denganku.”

Mendengar perkataanku, Govy menggelengkan kepala tanpa daya, berkata: “Aku ingin mewaikili para jomblo untuk membunuhmu.”

Jarang mendengar Govy berkata lucu, aku tertawa lebar lalu bertanya padanya wanita seperti apa yang dia sukai? Dia menggelengkan kepala, mengatakan tidak tahu. Aku memikirkannya dan tidak terpikirkan wanita seperti apa yang cocok untuknya, ketika aku berpikir ada seorang wanita imut yang berdiri disampingnya, aku merasa sangat tidak cocok, setelah berpikir beberapa saat, aku berkata: “Kalau tidak, Kak Govy kamu boleh mencoba dengan pria.”

“Anjir!” Govy memaki, lalu mengulurkan tangannya untuk memukulku.

Aku dengan cepat memohon belas kasihan, mengatakan bahwa tubuhku ada luka, jadi memintanya berbelas kasih.

………………….

Sepanjang jalan berhiperbola dan juga omong kosong, aku tidak merasa bosan, sampai jam 2 an malam, akhirnya kita kembali ke perkemahan. Govy menyuruhku kembali untuk beristirahat, dan dia pergi ke kantor. Aku dengan hati-hati kembali ke asrama, mengeluarkan kunci dan membuka pintu, awalnya berpikir untuk lebih hati-hati agar tidak mengganggu teman sekamar, tetapi siapa yang menyangka bahwa ketika saat pintu terbuka, lampu diruangan tiba-tiba menyala, lalu sebuah aroma masuk ke hidungku, pada saat bersamaan ada suara sorakan masuk ke telingaku, bunga warna-warni berterbangan, teman sekamarku berjalan ke arah pintu, dan berkata sambil tersenyum: “Selamat pulang kembali, adik kelima.”

Melihat mereka satu per satu yang sangat bahagia, hatiku menjadi hangat, berkata: “Para Kakak, ini untuk apa, aku mengira aku masuk ke pesta pernikahan.”

Jaguar berkata dengan nada bicara yang tidak bagus: “Kamu tidak punya hati nurani, kami sudah lama mempersiapkan ini untuk menyambutmu kembali bergabung dalam tim.”

Aku tertawa lebar, berkata: “Jaguar, aku bercanda. Aku sangat senang, terima kasih para kakak, aku sudah membuat kalian bersusah payah.”

Jaguar tertawa mengatakan begini dong, Lu Zhi Shen menggosok tangannya dengan mendesak berkata: “Jika senang maka cepat kemari, hotpot ini dibuat dari tulang tubular babi, dan dicampur juga dengan tulang sapi, sangat harum sampai air liurku hampir mengalir keluar, benar, air liur dimulutku sudah hampir penuh.”

Dia selesai mengatakan, Jaguar, Frido dan lainnya mengeluarkan ekspresi menjijikan, Jaguar berkata dengan nada yang tidak bagus: “Anjir, apakah kamu masih mau biarkan kita makan.”

Lu Zhi Shen tertawa sambil berkata: “Jika kalian benar-benar tidak makan karena perkataan itu, maka aku akan sangat bahagia, aku dan Reino pasti akan memakan habis semuanya.”

Kita semua tertawa terbahak-bahak sambil berjalan masuk. Jaguar dan lainnya menarikku ke depan meja untuk duduk, Jaguar sambil tersenyum mengatakan mereka merasa ketika aku pulang pasti akan lapar, jadi mereka berencana membuka kompor kecil di asrama, dan masih menujuk beberapa daging di piring dan mengatakan padaku disini ada daging ayam, kelinci, kambing, sapi dan juga babi, menjamin bahwa aku pasti memiliki nafsu makan yang tinggi.

Ketika Jaguar mengatakan ini, Lu Zhi Shen sudah tidak bisa menahannya dan mulai memasak sepotong daging. Jaguar langsung bangkit dan akan mengambilnya, Lu Zhi Shen dengan cepat bersembunyi lalu dengan segera memasukkan daging ke mulutnya, kemudian dia menari akan kemenangannya, dia sangatlah melawak, dan ini membuat semua orang tertawa terbahak-bahak. Melihat mereka, aku benar-benar merasakan perasaan senang ketika aku bersama Nody dan lainnya, meskipun hubungan kita sangat pendek, tetapi aku benar-benar merasa diriku sendiri dengan mereka sama seperti saudara kandung, perasaan ini membuatku tidak pernah merasa kesepian di pelatihan militer.

Saat ini, Jaguar mendesakku untuk segera makan, aku menganggukan kepala, sambil memasak sambil bertanya: “Tetapi bukannya sekarang adalah waktu tidur? Dan kita begitu ribut, apakah akan mengganggu kamar sebelah?”

“Jangan khawatir, kamar sebelah sedang keluar menjalankan misi, sebelah sebelahnya lagi juga sama, adapun tentang waktu tidur, didalam mata kita jika ingin mematuhinya maka mematuhinya, jika tidak…… hihihi, sesekali juga boleh melanggarnya.”

Aku baru bisa tenang makan bersama mereka dengan bahagia, sampai ketika kita sudah kenyang, semua orang berbaring dikasur lalu mengobrol, mengobrol tentang hal kecil di kampung halaman, tetapi karena kita datang dari tempat yang berbeda, setiap tempat mempunyai kebiasaan yang berbeda, semua orang mendengarkannya dengan penuh minat.

Perlahan-lahan, satu per satu mulai tertidur, tetapi aku malah tidak mengantuk. Aku pergi ke kamar mandi, lalu mengeluarkan ponsel yang sebelumnya ku beli, kemudian mengirim pesan ke Kimi, memberitahunya aku sudah tiba di asrama dengan aman, kemudian memberitahunya perbincanganku dan Nody dan juga Govy, mendengarkan bahwa aku akan membagikan beberapa tempat dan Klub sinarmas, Kimi juga senang dan langsung membalas OK.

Aku mematikan ponselnya lalu menyembunyikannya, kemudian menyalakan sebatang rokok, dan berpikir bukannya Jessi mengatakan akan memberiku hadiah? Sekarang aku benar-benar penasaran apa hadiahnya. Aku bahkan berpikir, apakah dia akan menyatakan perasaannya didepan umum seperti saat di Teluk barat? Meskipun aku tahu tidak mungkin, tetapi aku memikirkannya saja sudah merasa sangat senang.

Setelah asal berpikir sampai tertidur, keesokan pagi harinya, aku bangun tidur dan pergi latihan bersama semuanya. Beberapa waktu ini menjalankan misi, meskipun aku juga latihan tetapi sedikit bermalas-malasan. Karena sudah kembali, maka tentunya aku harus menebus pelatihan yang sebelumnya tertinggal.

Setelah selesai latihan, Govy memanggilku ke kantor, lalu mengambil selembar tiket dari laci, berkata: “Untukmu, hadiah kali ini.”

Aku berkata dengan penasaran: “Apa ini?”

Sambil mengatakan, aku mengambil tiketnya, dan menemukan bahwa itu adalah tiket pesawat ke Beijing. Hatiku terkejut lalu memandangnya dengan sedikit tidak mengerti, bertanya: “Hadiah? Pergi ke Beijing? Kak Govy, apakah kamu ingin aku pergi ke Beijing untuk liburan, atau ingin aku pergi untuk menjalankan misi?”

Melihat tiket pesawat ini, sebenarnya hatiku berdetak sangat kencang, terpikirkan bahwa aku mungkin akan pergi ke Beijing, aku sudah sedikit tidak sabar, aku ingin pergi melihat Jessi, ingin pergi melihat ayah dan juga ingin pergi melihat ibuku.

Govy berkata dengan sedikit merasa bersalah: “Awalnya aku ingin memberimu liburan, tetapi tidak disangka atasan dengan terdesak memberimu sebuah misi, menyuruhmu pergi ke Beijing untuk menyamar. Meskipun aku sangat minta maaf, tetapi aku merasa kamu seharusnya tidak akan tidak senang, malah akan sangat senang.”

Aku tidak bisa menahannya lalu tertawa, berkata: “Kak Govy, kamu telah mengganti pekerjaan, apakah sudah mulai menjadi cacing diperutku? Coba katakan, apa lagi misi kali ini? Aku seorang pasukan khusus, mengapa setiap hari pergi menyamar?”

Govy berkata: “Misi pasukan khusus berbeda-beda, tidak harus pergi keluar negeri menjaga perdamaian, atau anti narkoba untuk melindungi negara, mencerminkan nilai kehidupan diri sendiri, tidak peduli apa yang dilakukan, tidak peduli apakah itu misi besar atau misi kecil, selama kamu melakukannya dengan sepenuh hati, selama misi ini dapat membantu masyarakat, maka itu layak untuk kita lakukan.”

Aku dengan segera berkata: “Ya ya ya, perkataan bisa kak Govy, aku pasti akan mengingatnya dihati.”

Govy menggelengkan kepala tanpa daya, sambil tersenyum berkata: “Baiklah, jangan bermain-main lagi. Misi kali ini tidaklah mudah, kamu harus sangat berhati-hati.”

Aku menganggukan kepala, menyimpan ekspresi bercanda. Dia juga dengan wajah yang serius berkata: “Reino, dengarkan perintah.”

Aku dengan segera membuat postur militer, memberi hormat kepadanya, berkata: “Kapten, silahkan katakan.”

Govy berkata dengan datar: “Atasan memberimu misi untuk menyamar di geng penyelundupan narkoba, lalu mencari tahu bos dibalik geng ini, apakah kamu percaya diri?”

Aku berkata: “Lapor kapten, aku percaya diri!”

Govy memberiku tiket, aku mengambilnya dengan kedua tangan, dia berkata: “Misi kali ini, kamu tidak perlu menyembunyikan dari Ricardo Song dan lainnya, dan adapun mengapa aku bisa mengatakan seperti itu, kamu pergi mencari Jessi, dia lebih jelas masalah kali ini, dan juga dapat memberimu sebuah penjelasan yang masuk akal.”

Aku terpikirkan ‘hadiah’ yang Jessi katakan, hatiku terguncang, apakah ini adalah hadiah yang dia katakan? Kali ini aku diatur pergi ke Beijing untuk menyamar, apakah ada ‘bantuannya’?

Terpikirkan sampai disini, aku merasa hatiku akan terbang.

Govy berkata: “Baiklah, kamu beres-beres terlebih dahulu lalu pergilah. Akan ada mobil yang mengantarmu ke bandara, Saudara baik, sampai sana jaga dirimu dengan baik, dan jangan lupa ada luka dibelakang punggungmu, jangan berlatih terlalu keras.”

Aku tersenyum sambil berkata: “Jangan khawatir, Kak Govy. Aku akan menjaga diriku dengan baik, dan kamu juga harus menjaga diri dengan baik.”

Setelah selesai berbicara, aku meninggalkan kantor, lalu kembali ke asrama. Pada saat ini, Jaguar dan lainnya pergi latihan, tidak tahu apakah mereka mengetahui aku punya misi baru lagi?

Aku berkemas dengan sederhana lalu pergi. Saat diluar, aku tidak melihat Jaguar dan lainnya, malah berjumpa dengan orang yang dulunya sangat dekat denganku, sekarang malah membenciku sampai kedalam tulang: Jordan. Jordan melihatku, lalu meludah ketanah, kemudian pergi dengan wajah yang penuh jijik. Aku melihat sosok belakangnya, lalu menghela nafas panjang, dan berpikir tidak tahu bagaimana keadaan Alver sekarang.

Setelah meninggalkan asrama, aku menaiki mobil dan diantar sampai ke bandara, kemudian naik pesawat ke Beijing, setelah turun dari pesawat aku langsung mencari kamar mandi, dan menelefon Claura. Govy mengatakan, hal aku datang ke Beijing, tidak perlu dirahasiakan ke Claura dan lainnya, aku merasa, kali ini geng penyelundup narkoba yang perlu aku tangani, mungkin saja ada hubungannnya dengan Claura dan lainnya.

Setelah terhubung, aku memberitahu Claura bahwa hal menjalankan misi. Dia terdiam sesaat, lalu langsung tertawa, berkata: “Ini benar-benar……Tuhan ingin membantu kita.”

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu