Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 119 Orang Hebat?

Ketika aku mengatakan Hendri melanggar peraturan anjing laga, dan saat aku ingin membongkar kedoknya, seluruh arena ribut dan membuat wajah Hendri berubah menjadi suram.

Hendri berkata : “Kamu! Omong kosong apa ini?”

Aku tersenyum dingin dan berkata: “Aku tidak omong kosong.”kemudian aku berjalan menuju kearah pitbull, Hendri sadar ada yang tidak beres dan ingin menahanku, dingo yang melihat dia kemari langsung maju menggong-gong padanya, hingga membuat Hendri ketakutan mundur tidak berani maju kedepan.

Aku berusaha menahan rasa jijik mengangkat pitbull itu dan berkata kepada mereka semua: “Para hadirin, coba kalian lihat lebih teliti, tubuh anjing pitbull ini apakah memancarkan cahaya?”

Semua orang binggung, bahkan ada yang berani langsung melompat ke arena melihat dengan dekat.

“Iya ada cahaya.”tidak tahu siapa yang meneriaki kalimat itu, lalu seseorang datang.

Raut wajah Hendri semakin lama semakin suram, aku tersenyum dingin dan berkata: “Benda ini adalah obat, dia mengoleskan sesuatu pada tubuh anjing ini, seperti halnya orang yang menggunakan stimulan, dia memiliki kekuatan yang tidak ada habisnya dan kekuatannya akan terus meningkat, Hendri menggunakan anjing curang ini untuk bersaing dengan anjing kontestan, tidak hanya anjing ini, tapi juga anjing Tosa malam ini yang telah dilapisi dengan obat-obatan, jika tidak percaya, kalian bisa meminta orang jepang untuk naik membawa Tosa.”

Awalnya orang Jepang itu menggendong seekor anjing untuk menonton pertarungan, melihat situasi yang tidak beres dia segera pergi, lalu aku berteriak: “dingo!”

Saat itu, dingo melaju ke arah Tosa seperti kilatan petir, saat ini, dingo seperti pisau yang haus darah yang telah lama ditutup, dari pertarungan ini darah di tubuhnya benar-benar terangsang, pada saat ini, dia bergegas menyerang kearah Tosa, awalnya Tosa yang sombong lari ketakutan mengelilingi arena pertarungan, namun betapa cepat dirinya berlari juga tidak bisa mengalahkan kecepatan dingo.

Tosa pada akhirnya dicakar oleh dingo hingga terdampar ditanah, kemudian lehernya digigit, Tosa ini tampak lebih hebat dari pitbull barusan, setelah digigit sekali, dia tidak mati malah memutar kepalanya menggigit balik dingo, hingga kulit dingo terkelupas.

Tindakan ini benar-benar membuat dingo marah, dia meraung dan melepaskan gigitannya, tidak memberikan Tosa kesempatan untuk melawan, dan sebaliknya dia membuka mulutnya lebar-lebar menggigit mulut Tosa, dan menggelengkan kepalanya ke kedua sisi, leher Tosa berdarah dan mulutnya juga berdarah, beberapa potong daging terkoyak, pada akhirnya mata Tosa tertutup dan nafasnya terputus.

dingo yang menang tanpa henti, meraung ingin menyerang orang Jepang itu, sepasang matanya yang tajam menakutkan banyak orang, bahkan ada orang yang mengatakan dia anjing gila.

Aku bersiul dan dingo langsung berdiri disana, lalu bergegas ke arahku dengan gembira, kepalanya meringkuk dalam dekapanku.

Aku membelai kepala dingo dan berkata: “Bagus!”

Tatapan semua orang berubah ketika melihatku bisa menjinakkan anjing liar ini. Sebagian besar orang yang datang ke sini tergila-gila dengan anjing laga, dan tentu saja juga suka anjing yang hebat, jadi mereka sekarang mengagumi ‘Anjing jalanan’, karena menyukai anjing ini mereka juga mengagumiku sebagai pelatih anjing.

Pada saat ini, Hendri ingin menyelinap pergi, tapi dihentikan oleh beberapa orang yang berpakaian rapi, beberapa orang ini berpakaian tidak seperti orang biasa, ketika Hendri melihat mereka, dia langsung membungkuk, tapi sesopan apapun dirinya, dia tetap dipukul dan ditendang oleh mereka bertiga, banyak orang di arena yang bergabung memukulnya dan yang lainnya memarahinya, bahkan ada yang berteriak untuk memukul mati Hendri, mengatakan Hendri menipu uang mereka, suruh dia kembalikan uang kami.

Ketika aku melihat Hendri dipukul sampai menangis berteriak ayah ibu, hatiku merasa senang, aku membawa dingo menghampiri Aiko yang suasana hatinya tampak tidak begitu baik dan berkata: “Kak, aku berhasil melakukannya.”

Aiko mengangguk, senyum indahnya seperti sebuah lukisan, dia bertanya padaku bagaimana aku mengetahui Hendri menggunakan obat, aku menatap Dony yang berada dalam ruangan dan berkata: “Dony yang menyuruh Leo memberitahuku.”

Sebelum aku masuk kearena tadi, Leo menyelipkan secarik kertas ditanganku. Aku membuka secarik kertas itu ketika dingo mengigit pitbull, setelah mengetahui ini semua, aku baru membongkar kedok Hendri di depan para hadirin.

Aiko berkata: “Dari perjanjian kita sebelumnya, arena pertarungan ini menjadi milikmu, jaga baik-baik.”setelah itu, dia menjulurkan tangan menyentuh dingo, tapi dingo malah menghindarinya.

Aku berkata: “dingo memang begitu, selain aku dia menjaga jarak dengan orang lain.”setelah itu aku menepuk kepala dingo dengan marah dan berkata: “Dasar kamu ini bocah yang tidak tahu untung, aku yang ingin kakak menyentuh kepalaku saja sangat sulit ibarat merangkak kelangit, dasar kamu sombong sekali, percaya tidak kucarikan seekor anjing betina paling jelek didunia untuk menghukummu?”

Aiko tertawa dibuatku, lalu dia menjulurkan tangan menyentuh kepalaku, seluruh tubuhku gemetar dan menengadah menatapnya, Aiko tersenyum dan berkata dengan lembut: “Alwi, terima kasih, untung ada kamu disisiku.”

Aiko bukan dewi, bagaimanapun juga dia seorang wanita, ada kalanya dia tidak berdaya dan memperlukan orang lain berada disampingnya.

Memikirkan hal ini, hatiku dipenuhi dengan belas kasih yang tidak terbatas dan berkata: “Kak, kedepannya aku akan terus berada disampingmu.”

Aiko tersenyum dan berkata, “Selamanya?”

Ada getaran dalam hatiku, lalu mengangguk: “Selamanya.”

Kami bertatapan mata, sebaliknya senyum lembut Aiko mematahkan bayangan yang kupantulkan di matanya, aku merasakan gelombang emosi, lalu dia tiba-tiba berbalik, kelembutan dalam dirinya menghilang dan digantikan oleh aura yang kuat.

Aiko berteriak keras mengatakan: “Hendri kamu kalah, mulai hari ini bawa orang-orangmu keluar dari sini, disini tidak memerlukan orang jahat sepertimu.”setelah itu, dia menggandeng tanganku dan berkata: “Sekarang, aku ingin memperkenalkan kepada kalian semua, Alwi adalah bos baru dari arena pertarungan ini, mulai hari ini, dia yang mewakili aturan di sini, para hadirin sekalian yang ingin datang bersenang-senang pertama-tama harus menghargainya, jika tidak jangan datang kemari!”

Kata-kata ini terdengar sangat sombong, tapi karena dia adalah Aiko, wanita tercantik di Nanjing jadi betapa sombong dirinya tetap akan ada orang yang mendukungnya. Dan aku, ketika dia sedang berbicara, aku menegakkan punggungku, dan ditengah tatapan hadirin yang kebingungan aku menunjuk dingo yang berada disampingku lalu berkata: “Tolong semuanya ingat namanya adalah dingo.”

Kali ini tidak ada yang tertawa, semua orang menatapku dan dingo dengan khusyuk, tidak lama ada orang yang berteriak ‘raja anjing’, lalu semua orang juga ikut meneriakiku ‘Raja anjing’.

Saat ini, hatiku merasa sangat bahagia!

Tapi pada saat ini, Johan menatapku dengan raut wajah tidak senang, dan untuk sesaat hatiku merasakan adanya bahaya.

Tatapan Johan mengarah padaku lalu melihat kewajah Aiko, tatapan matanya dingin hingga bisa membuat orang mati membeku, lalu dia berkata: “Benar-benar kakak adik yang memiliki hubungan mendalam, aku hampir saja menangis tersentuh karena kalian berdua.”

Aiko mengerutkan kening berkata: “Tuan Johan jika datang mencari masalah, lebih baik Anda pergi, disini tidak menyambut kedatanganmu.”

Sekeliling mulai terdengar suara diskusi.

Siapa Johan? Dia adalah perwakilan dari generasi muda yang berkekuasaan di Nanjing, kemanapun dia pergi, akan ada orang yang memanjakannya seperti raja, dan orang itu adalah Dony, semuanya segan padanya, mana ada orang seperti Aiko yang begitu sombong?

Wajah Johan tampak suram, aku merasa ada yang tidak beres dan mendengar dia berkata: “Aiko, sikap apa ini? Percaya tidak dengan satu kalimatku, aku bisa membuat arena pertarungan anjing bahkan sanny club menjadi tempat kosong!”

Suasana di sekitar tiba-tiba menjadi tegang, Aiko berkata dengan suara yang berat: “Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, aku tetap akan memandang rendah dirimu selamanya.”

Mendengar ucapan ini, mata Johan menjadi lebih dingin, aku merasa angin dingin berhembus di wajahku, dan aku tidak bisa menahan perang dingin ini, siapa sangka dia marah sampai tersenyum menyeleneh berkata: “Aku tidak akan mengabulkannya, aku akan membuat Shine berkembang maju, aku ingin bisnis arena pertarungan ini makmur, aku ingin kamu lihat kekuatanku di Nanjing seperti apa, aku ingin kamu tahu betapa hebatnya pria yang kamu campakkan pada waktu itu!”

Aiko tersenyum mengejek, kala itu aku meneteskan air mata simpati pada Johan, karena pada saat ini Aiko tersenyum jijik, tampaknya terlalu menghina.

Johan menahan ejekan ini dengan wajah kulit tebalnya, lalu berbalik pergi dengan marah, Dony menatap Aiko dengan dalam dan tidak mengatakan apa-apa, lalu diam-diam berbalik mengikuti Johan.

Aku menghela nafas dan berbisik: “Kak, kamu hebat.”

Aiko mengerutkan kening menatapku dan bertanya padaku hebat dimana? Aku menjawab: “Cara yang kamu gunakan tadi sungguh luar biasa.”

Aiko tersenyum dan berkata: “Kamu bahkan bisa melihat aku menggunakan cara radikal, bagaimana mungkin orang seperti Johan tidak bisa melihatnya? Dia hanya pura-pura tidak tahu saja.”

Aku bertanya padanya apa yang dia maksud, dan Aiko menggelengkan kepalanya, sudahlah hanya sebuah arena pertarungan dan tidak mengatakan apa-apa lagi.

Mendengar ucapan ini, hatiku sedikit tersentuh, tampaknya Johan mirip dengan apa yang dikatakan Dony, pria bermulut tajam tapi berhati tempe, sekalipun dia tidak pandai memilih kata-kata, tapi perasaannya pada Aiko itu tulus, tadi tampaknya dia sangat marah, sebenarnya dia ingin memberitahu semua orang, Aiko dan Shine adalah sesuatu yang harus dia jaga.

Aku percaya dengan ucapan Johan, siapapun yang ingin mengganggu Shine, harus mempertimbangkan kemampuannya sendiri.

Selanjutnya, Aiko menyuruh orang melempar Hendri keluar, Shine berterima kasih pada para hadirin, sebagian besar teman Hendri sudah pergi dan sebagiannya lagi memohon pada Aiko untuk menerima mereka.

Aiko menatap mereka dan berkata: “Aku Aiko bukan orang yang kejam, kalian yang memilih tetap tinggal, aku tidak akan memperlakukan kalian dengan buruk, tapi aku paling benci orang yang berkhianat, jika kalian mempunyai niat lain, jangan sampai terdengar ke telingaku.”

Kata-katanya lembut, tapi sangat menakutkan. Orang-orang itu segera menunjukkan kesetiaan mereka, dan mengatakan mereka tidak akan berkhianat, dan mulai hari ini akan menganggap Aiko sebagai tuan mereka.

Aiko menatapku dan berkata: “Angkat kepala kalian, lihat dengan jelas orang yang berada disampingku, dia adikku Alwi, dia dan aku sama-sama pemilik Shine, apa yang dikatakannya adalah maksudku, kalian harus mematuhinya tanpa syarat, mengerti?”

Sekumpulan orang itu segera berteriak: “Mengerti!”

Aiko menyuruh semuanya bubar, pada saat ini ada orang yang datang mencarinya, dia menyuruhku istirahat sebentar lalu pergi.

Setelah Aiko kembali, tatapan matanya berubah menjadi sangat serius, dia berteriak disamping, hingga membuatku sedikit khawatir dan bertanya: “Kak, apa terjadi sesuatu?”

Aiko mengangguk dan berkata: “Alwi, hari ini dingo berkelahi dengan bagus, tapi mendatangkan bahaya padamu.”

Aku menatap Aiko dengan bingung lalu dia berkata padaku: “Barusan ada seseorang yang datang berkata padaku, dingo adalah peliharaan orang hebat di pusat , yang menghilang delapan tahun yang lalu.”

dingo adalah peninggalan ayahku, orang hebat, ayahku?

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu