Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 980 Kesempatan Telah Tiba

Jinkang adalah orangku. Kemungkinan hal ini tidak akan terpikirkan oleh Matthew Zhong.

Karena masalah pekerjaan telah ditanggung oleh Jinkang, aku yang dinamai sebagai wakil pemimpin menjadi sangat santai dan juga pulang lebih awal. Aku pun beristirahat begitu sampai di rumah. Saat malam hari, aku dan Jinkang bersama pergi merayakan kemenangan para petinju lapangan bawah tanah itu, juga mengambil kesempatan ini untuk memberitahu mereka bahwa apapun posisiku sebagai pemimpin atau wakil pemimpin, aku akan tetap menjadi penanggung jawab pada lapangan bawah tanah ini. Kontrak yang kutandatangani dengan mereka pun masih berlaku.

Karena semua petinju di lapangan tinju bawah tanah sudah sejak awal mengagumiku, makanya siapapun juga tidak ada yang merasa tidak puas. Pesta makan malam pun berjalan dengan sangat bahagia. Setelah selesai makan, semuanya pun telah berpencar. Selanjutnya adalah tantangan yang ke-dua, tantangan ke-tiga... dan seterusnya hingga ke tantangan ke-tujuh, dimana Invicible Boxing Field ini memiliki catatan prestasi kemenangan tertinggi.

Akibatnya, reputasi Invicible Boxing Field tersebar kemana-mana. Dengan begitu, ini akan menarik lebih banyak perhatian orang kaya dan lebih banyak petinju ternama yang akan hadir di lapangan tinju bawah tanah ini dan bahkan beberapa organisasi terkenal pun akan datang kemari, sehingga tiket masuknya pun dijual dengan harga tinggi. Tidak hanya itu saja, perekonomian kota lapangan tinju bawah di Mocheng akan menjadi maju dan lebih tinggi empat kali lipat disbanding tahun lalu.

Untuk saat ini, aku menjadi seorang warga biasa yang berteriak paling keras.

Dan perbedaan pandangan denga kota Mocheng kami adalah suasana di kamp pelatihan sana sangat menegangkan. Armour Zhong telah beberapa kali menghubungiku. Meskipun tidak jelas, tapi pastinya dia berharap aku secepat mungkin merekrut orang-orang untuknya dan juga sekalian menggunakan mereka.

Yang disebut dengan menggunakan mereka, yaitu melatih beberapa orang ini, kemudian mengirimkan mereka ke kamp pelatihan. Mereka pun akan menjadi pasukan terpercaya Armour Zhong, mendirkan tenda sebagai markas disana dan melayaninya. Aku juga berkata kepada Armour Zhong bahwa aku akan secepat mungkin melaksanakannya.

Perkataanku ini bukannya untuk menjilat-jilat Armour Zhong, melainkan pada kenyataannya aku jarang memiliki kesempatan seperti ini. Aku harus diam-diam mengirim orang-orang di organisasi kami ke kamp pelatihan, kemudian memulai serangkaian tindakan untuk membuat situasi di kamp pelatihan menjadi lebih kacau dan semakin berantakan. Saat itu tiba, kematiannya Armour Zhong mereka orang pun akan semakin mendekat.

Sekarang adalah waktu jeda dan balik lagi ke cerita yang sebelumnya, setelah tujuh babak pertandingan kemenangan kami, para penantang yang awalnya dengan ganas mengancam untuk menghancurkan kami pun menjadi panik. Siapapun juga tidak lagi berani berteriak untuk menantang, bahkan juga karena mereka tidak rela menjadi kedelapan dan menyerang secara kasar. Lagi pula pihak kami sudah tentu sangat hebat. Sekali semua pihak lawan maju kedepan, tujuh puluh orang langsung tewas.

Besok adalah pertandingan babak ke-delapan. Semenjak aku diturunkan posisiku, aku setiap hari berlatih di rumah, bermain catur, mengajari dan mendidik Darren. Saat malam tiba, aku akan diam-diam menghubungi Jessi mereka orang. Waktu pun berlalu dengan sangat memuaskan.

Pada malam ini, aku seperti biasa setelah makan langsung pergi jogging diluar. Karena sup yang dibuat Angela setiap hari, kondisi tubuhku pulih dengan sangat cepat. Setelah aku dan Nando menyelesaikan jogging kita, kami pun langsung memutuskan untuk saling bertukar serangan. Kebetulan besok dia akan maju untuk bertarung, tetapi sebelum kita dapat bertarung, Jinkang telah menelepon kemari. Dia berkata bahwa dia telah menangkap dua petinju di lapangan tinju bawah tanah yang sedang menyamar sebagai pengusaha yang akan meninggalkan kota Mocheng setelah menonton pertandingan tersebut, dimana mereka sedang menunggu kesempatan untuk kabur.

Aku pun menjadi senang setelah mendengarnya dan berkata, “Dimana orangnya sekarang?”

Jinkang berkata, “Mereka sudah diikat dan dibuang ke lapangan tinju bawah tanah. Apakah kamu mau datang melihatnya? Atau aku langsung menghabiskan mereka saja?”

Aku tersenyum tipis dan berkata, “Untuk apa kamu menghabiskan mereka? Aku sudah sangat lama menantikan saat hari ini tiba.

“Eee... maksudmu apa?” tanya Jinkang dengan sedikit heran.

Aku tersenyum dan berkata, "Kamu akan langsung mengetahuinya ketika sudah pergi. Sekarang, beri tahu semua petinju kami untuk datang kesana dan meminta mereka untuk membawa senjata. Selain itu, biarkan orang-orang berteriak untuk menantang yang sisanya."

Meskipun Jinkang tidak mengerti apa yang akan kulakukan, dia pun masih mendengarkannya dan berkata bahwa dia paham.

Setelah mematikan ponselnya, aku berkata kepada Nando, "Ayo kita pergi menyaksikan pertunjukkannya."

Nando tertawa kecil dan berkata, "Kak Alwi, sepertinya akan ada pertumpahan darah lagi."

Aku dengan ringan berkata, “Waktunya sangat tepat. Jika aku tidak melakukan apa-apa lagi, apakah Armour Zhong belum bisa menjadi gila? Lagi pula, ketika aku mengatakan bahwa aku akan membiarkan beberapa orang ini datang untuk menantang, aku telah menjamin untuk menarik semakin banyak orang masuk ke Invincible Empire. Tetapi sekarang aku hanya membunuh dan tidak menyisakan orang-orang. Dia pasti akan cemas. Lagipula, dia disana sangat membutuhkan tenaga kerja manusia.

Setelah terdiam sejenak, aku pun bertanya, "Oh iya, orang-orang organisasi kami yang kamu bilang waktu itu, orang-orang yang sudah dibagi menjadi beberapa bagian di lapangan tinju bawah tanah itu sudah datang kemari, kan? Secara perinciannya ada berapa banyak orang?"

Nando berkata, "Secara keseluruhan terdapat lima lapangan tinju bawah tanah, dimana setiap lapangan tinju bawah tanah terdapat tiga puluh orang.”

Seratus lima puluh orang ya. Meskipun orang-orang ini dijumlah dengan seratus orang yang awalnya ditinggal di lapangan tinju bawah tanah, itu juga akan sulit untuk dibandingkan dengan pasukan besar Invincible Empire. Tetapi pertempuran akan kita lawan ini memang tidak bergantung pada banyaknya jumlah orang untuk menang, makanya orang-orang inipun sudah cukup.

Aku dengan ringan berkata, “Ayo kita pergi.”

Pada kali ini, kami telah menarik perhatian tiga puluh lima orang lapangan tinju bawah tanah untuk datang menantang. Sekarang sudah disingkirkan tujuh orang dan ada masih tersisa dua puluh depalan petinju lapangan tinju bawah tanah. Jika rencanaku tidak menyimpang, orang-orang ini untuk selanjutnya akan memilih untuk tinggal, karena jika mereka tidak tinggal, kematianlah yang akan menunggu mereka.

Aku pun berkata kepada Angela dan pergi ke lapangan tinju bawah tanah bersama Nando. Begitu masuk, aku melihat sekelompok orang diikat dan berlutut di sana, sekelompok orang yang mengarahkan senjata pada orang-orang ini, dan kepala polisi pun juga ada di sana.

Begitu melihat aku datang, Jinkang pun tersenyum kearahku. Meskipun direkturnya ada di sana, dia pun masih tetap memberiku hormat. Lagi pula sekelompok orang bodoh ini juga mengira bahwa dia memberiku hormat karena Armour Zhong masih belum membuangku.

Armour Zhong berkata, "Kak Alwi, aku sudah melakukan sesuai permintaanmu untuk memanggil semua orang kemari. Mereka semua ada di ruang tunggu dan bilang akan keluar ketika kamu datang."

Setiap peserta yang kupilih akhir-akhir ini pasti bisa mengalahkan lawannya. Mereka tidak hanya memenangkan kemuliaan tetapi juga mendapatkan uang dan juga tidak mengatakan situasi untuk bermain berulang. Makanya orang-orang ini telah berhasil kuyakinkan, juga dengan taat menerima semua permintaanku dan tidak akan begitu sungkan dengan orang lain.

Untungnya Jinkang juga tidak mempermasalahkan hal ini, karena dia juga sangat kagum padauk. Apalagi aku telah memperlakukan dia dengan sangat megah, memberinya keuntungan dan juga memberikan dia perhatian selayak seorang kakak. Tetapi dia tidak peduli, dimana ini tidak menunjukkan bahwa direktur itu juga tidak peduli.

Direktur itu sekilas melirikku dari samping dan berkata, "Wakil pemimpin, aku tahu bahwa kamu terhormat, bahkan pemimpin kami pun tidak kami pandangi. Tetapi bagaimanapun juga, sebuah pemimpin barulah bisa menjadi ketua kami disini. Kamu yang telah membuat kegaduhan di petinju lapangan tinju bawah tanah ini, membiarkan mereka hanya menerima dari perintahmu, tampaknya itu tidak baik, kan.”

Aku tersenyum sinis dan terdiam. Saat ini, Jinkang langsung dengan tenang berkata, “Apa katamu? Kak Alwi pendiri pertama lapangan tinju bawah tanah ini, menciptakan tanah tinju bawah tanah di satu tangan, membawa kami semua di kota Mocheng ke dalam kemakmuran dan membawa kemuliaan bagi lapangan tinju bawah tanah kami. Akan masuk akal bagi kita semua untuk mendengar perintahnya. Dan sekarang giliran kamu untuk mempecah-belah kami disini dan membuat penyataan yang tidak bertanggung jawab?”

Setelah Jinkang selesai mengatakannya, wajah direktur itu menjadi suram. Dia pun segera bermeminta maaf kepada Jinkang dan membisikkan beberapa kata kepada Jinkang. Dia mengira bahwa suaranya kecil, tetapi pada kenyataannya aku dapat jelas-jelas mendengarkannya. Dia pun berkata, “Pemimpin, aku melakukannya demimu. Selain itu kamu tidak perlu takut, meskipun dia adalah orangnya tuan, namun di matanya bos dan kami semua, kamulah orang yang terhormat.”

Jinkang sengaja mengangkat alis dan memberikan sebuah pandangan kepadanya, dimana rautnya menunjukkan bahwa dia memahami semuanya ini. Hanya saja dia masih harus melakukannya. Direktur bodoh itu mengira bahwa dia telah mencapai kesepakatan dengan Jinkang. Dia pun menyeringai dan secara terpaksa berkata kepadaku, “Kak Alwi, aku minta maaf. Aku barusan telah mengatakan hal yang buruk dan terlalu impulsif."

Aku dengan lembut berkata, "Daripada meminta maaf kepadaku di sini, lebih baik kamu cepat-cepat menyikat gigi atau tidak mulutmu akan berbau busuk."

Wajahnya menjadi murung. Aku pun langsung membawa Nando pergi ke ruang tunggu. Ketika semua orang melihatku kemari, mereka satu per satu berjalan keluar dari ruang tunggu dan pergi berkumpul ke ruang tunggu yang lebih besar. Mereka pun berdiri dengan tegak, memberi hormat dan berteriak, “Kak Alwi.”

Aku pun tersenyum dan berkata, “Semuanya, aku memanggil kalian semua kesini karena aku membutuhkan bantuan kalian untuk melakukan sesuatu. Jadinya begini. Meskipun kami telah memenangkan hingga tujuh pertandingan ini, tapi itupun karena saya mengirimkan peserta terbaik kami. Jika kita ingin memberi keuntungan bagi semua orang di babak berikutnya, kita pun harus mengubah strategi pertarungannya. Singkatnya, kita tidak bisa lagi melanjutkan konsep ‘kamu akan mati jika kalah’. Ini demi kebaikan beberapa dari kalian. Apakah kalian memahami maksudku? "

Semua orang saling memandang. Mereka pun tidak bodoh dan tentu saja tahu niat baik dalam perkataanku itu. Lagi pula, dengan konsep seperti ini untuk bertanding itu terlalu berisiko. Siapapun juga tidak ingin mati. Makanya mereka semua serentak berkata, “Paham.”

Aku mengangguk kepalaku dan berkata, “Baguslah. Karena kalian paham, maka aku akan langsung mengatakannya. Malam ini aku akan membuat seuah rencana yang sempurna dan aku masih membutuhkan kerjasamanya kalian. Kalian paham?”

“Paham!”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu