Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 857 Buat masalah

ketika perkataan itu terucap, baik Armour maupun Helena, mereka terlihat sangat terkejut. hal yang lebih aneh adalah disaat ini, mereka kembali kewujud asli mereka dan tatapan Helena sekarang pun penuh ejekan.

aku merasa kalau ini 'buruk', apakah sejak awal semua rencanaku sudah diketahui oleh pihak lawan? namun bagaimanapun, aku sudah mengatakan itu dan tidak dapat ditarik balik lagi. aku hanya bisa keras kepala sambil berkata :" belakangan ini terdengar banyak gosip, meskipun aku merasa gosip itu tidak akan mempengaruhi banyak orang yang pintar, namun bagaimanapun itu akan mempengaruhi nama baik tuan besar. aku tidak bisa menyalahkannya juga. jadi, aku ingin mengundurkan diri. lagipula semua orang jelas tentang bagaimana caraku mendidik para bawahanku. sekarang, siapapun boleh menduduki kedudukanku."

Armour pun menatapku sambil berkata :" bagaimana denganmu?"

rencana awalku adalah ingin berkata kalau aku ingin menjadi pengawal pribadinya. namun aku sudah mengubah rencanaku. aku menggertakkan gigiku dan berkata :" kedengarannya didekat sini ada sebuah desa kecil dan terdapat seseorang penjaga desa disana. aku akan melamar kesana untuk menjadi pelindung desa itu."

ketika perkataan ini terucap, Armour dan Helena terkejut dan Helena memperingatiku :" apakah kamu yakin? jika ingin dipanggil dengan baik, maka kamu akan dipanggil penjaga desa. jika ingin dipanggil dengan buruk, kamu sama saja seperti pengawal sampah. lagipula kamu disini memiliki banyak penggemar. jika kamu kesana, maka semua ini akan hilang. kamu tidak ada bedanya dengan preman jalanan. apakah kamu rela melepaskan semua kekayaan ini?"

aku tersenyum datar dan berkata :" aku sudah berkata kepada tuan besar. salah satu keinginanku hanyalah tetap hidup. bagiku, bekerja dengan santai didesa kecil itu juga merupakan hal yang sangat baik."

Armour mendaratkan pandangannya padaku dan berkata :" kalau kamu begitu menginginkannya, aku akan menyetujuimu."

seperti dugaanku, Armour adalah pria yang tidak tahu berterimakasih. meskipun aku sudah mundur, dia malah mendukungku dan sengaja mengusirku dari kekuasaannya.

hanya diusir tidak seseram dibunuh, setelah memikirkan itu, aku pun menghela nafas sambil berkata :" kalau begitu, aku akan segera mengurusnya. tuan besar, silahkan beri aku surat refrensi dan juga setelah kepergianku, aku harap tuan besar bisa menjaga diri sendiri."

Armour pun menatapku dan mungkin dia sedang berpikir apakah aku benar benar akan pergi dari sini dan menjadi seorang preman jalanan. melihat sikapku yang tegas, ekspresi wajahnya pun tidak bisa dipalsukan lagi. dia menghela nafas dan mengerutkan kening sambil memasang tatapan yang penuh keraguan.

Armour tidaklah bodoh. dia tahu kalau aku merupakan seorang asisten yang hebat baginya, namun pada akhirnya dia tetap membiarkanku pergi. mungkin dia hanya ingin memberitahuku kalau semua yang aku miliki hari ini adalah pemberiannya. segala pemberiannya akan tetap ia tarik kembali.

jika aku tidak salah menebak, Armour tidak akan membiarkanku pergi lama dari sisinya. tidak lama lagi, dia akan merekrutku kembali hanya saja aku tidak tahu apakah saat itu aku masih memiliki nyawa untuk kembali atau tidak.

aku tidak bodoh. aku tahu kalau ada yang ingin mencelakaiku dari belakang. jika seperti itu, dia akan tetap mengikutiku. bagaimanapun kesempatan yang baik untuk membunuhku tidak akan datang dengan gampang.

orang dibalik layar ini kemungkinan besar adalah keluarga Xu. ini dapat dipastikan dari respon Helena. aku menatap Helena dan dia juga sengaja menatapku. tatapannya terkandung sedikit ejekan dan perkataannya seperti sedang menasehatiku. dia berkata :" apakah kamu harus pergi? sebenarnya kamu sangat setia kepada Armour. jika kamu berkata kepada Armour kalau kamu tidak memiliki maksud lain, dia pasti akan mempercayaimu."

aku pun berkata dengan datar :" tidak perlu lagi, aku lebih jelas dari semua orang tentang apa yang aku inginkan. dulu ketika aku menjadi pembunuh, aku hanya akan keluar ketika aku diberi tugas. biasanya aku hanya akan tinggal ditempat persembunyianku yang kecil. sekarang, aku masih sama seperti dulu. aku tidak begitu suka diperhatikan oleh orang lain."

perkataanku ini membuat Armour merasa puas dan dia mengangguk. mereka sudah pernah menelusuriku dan pastinya mereka tahu kalau Alwi yang asli memiliki sifat seperti ini. jika tidak begitu, aku juga tidak berani berkata seperti ini.

Helena tidak berkata apa apa lagi dan tatapannya terlihat merendahkan orang lain. ketika aku hendap pergi, aku melihat bibir merahnya itu sedikit tersenyum dan dia berkata :" pengecut!"

aku rasa dia ingin membuatku marah dan memancingku untuk memukulnya. lalu membuat Armour emosi dan aku tidak lagi bisa lepas dari sini. namun dia benar benar meremehkan kesabaranku. apakah beban yang aku terima kurang banyak? bagaimana mungkin aku marah hanya karena perkataannya itu?

aku langsung bergegas pergi. Helena pun merasa tidak puas dan menutup pintu dengan kuat karena rencananya tidaklah berhasil. aku pun mendengar dia sedang bermanja kepada Armour :" kak mereka semua pernah berkata kalau Alwi lebih memiliki jiwa lelaki dibanding kamu. mereka juga berkata kamu bagaikan pajangan semata saja. namun aku merasa kamu lebih memiliki jiwa lelaki dibandingkan dengannya. mereka sudah buta."

perkataan ini membuat Armour tertawa terbahak bahak dan aku pun teryawa cuek. cara yang digunakan Helena ini benar benar tidak biasa. perkataannya itu membuat Armour tahu bagaiman orang diluar sana memujiku dan menjelakkan Armour agar Armour merasa tidak senang kepadaku. tujuan lainnya adalah dia ingin membuat Armour tahu dirinya begitu kagum padanya. dia melakukan semua ini agar Armour merasa puas padanya.

tidak ada pria yang tidak suka dikagumi oleh wanita. apalagi setelah dia tidak mendapatkan pengakuan dari Claura, meskipun dia telah berusaha semaksimal mungkin. dia lebih berharap dirinya bisa membuktikan kejantanannya dan kemunculan Helena disaat ini benar benar sangatlah cocok.

hanya saja, tidak tahu apakah Armour akan tergoda pada wanita itu. dan juga apakah Helena akan menjadi orang terpercaya baginya?

setelah keluar dari gedung asrama, aku pun menghisap sebatang rokok sambil menatap ke arah langit. hari ini adalah hari yang cerah. bagiku, hidup akan semakin sulit dijalani jika tidak ada hari yang cerah.

aku sudah merencanakan ini selama beberapa bulan dan tidak menyangka akan dikacaukan begitu saja. namun aku tidak akan segan lagi jika kalian telah ikut campur dalam rencanaku.

aku meninggalkan asrama sambil membawa koperku. aku merasa sedikit sedih namun aku tidak marah. aku hanya merasa darahku sangatlah panas. aku menatap invincible empire ini. ketika aku menatap negara yang sangat ketinggalan dan selalu menganggap dirinya sendiri benar ini, aku tiba tiba teringat akan sebait puisi :" jangan katakan perbukitan lebih sulit dilangkahi dibanding dengan sebatang besi, sekarang kita harus maju tak gentar !"

suatu hari nanti, aku akan kembali ke invincible empire ini!

ketika aku pergi, hari masih cerah. ditambah lagi aku tidak bisa mengumumkan dan keputusan ini diambil dengan tiba tiba. jadi, banyak orang yang tidak tahu kalau aku aan pergi. melihat diriku yang membawa koper, ada yang bertanya apakah aku akan pergi menjalankan tugas? aku tersenyum dan awalnya aku tidak ingin menjawab mereka. namun aku akhirnya berpikir dan tersenyum sambil berkata :" aku sudah lelah dan ingin beristirahat sebentar."

ada orang yang bertanya kepadaku dengan terkejut :" kamu mau beristirahat? bagaimana dengan tuan besar? bagaimana dengan pasukanmu?"

aku pun berkata dengan datar :" aturan latihan sudah diatur oleh tuan besar, aku hanya menjalankannya saja. meskipun aku sudah pergi, masih ada orang lain yang akan menggantikan kedudukanku. pasukan itu, mereka harus bersikap setia kepada negara, bukanlah aku. aku percaya mereka tahu jelas apa tugas mereka sendiri."

setelah mengatakan itu, suasana hatiku pun membaik dan aku pergi setelah menyapa semua orang itu.

aku percaya semua perkataanku akan sampai ditelinga Armour dengan cepat. meskipun dia tidak akan langsung merekrutku kembali, namun aku yakin dia akan merasakan kesetiaanku padanya. bagaimanapun semua rencana yang sudah aku buat telah aku serahkan kembali padanya. itu merupakan sebuah kebanggaan untuk dirinya. aku percaya semua orang akan memujinya setelah mengetahui ini.

sambil memikirkan itu, aku pun sambil berjalan kedalam kapal. ini merupakan kapal yang digunakan untuk mengangkut barang yang dibeli. pada setiap sore hari, pembeli akan menggunakan kapal ini untuk pergi ke desa desa kecil.

setelah aku masuk, orang itu sangatlah segan kepadaku. aku memberi sebatang rokok untuknya dan mulai mengobrol dengannya. dia berkata kalau ketua negara ini merupakan penduduk huaxia, maka seluruh penduduk disini sangat menguasai bahasa mandarin. kebanyakan dari mereka pun menggunakan bahasa mandarin untuk berkomunikasi setiap harinya. dia pun menyuruhku untuk tidak khawatir akan masalah berkomunikasi.

selain itu, dia juga menceritakan kepadaku tentang budaya disini. aku pun mengingatnya. ketika kapal itu sampai di pelabuhan, aku pun turun dan mulai mencari tempat.

meskipun tempat ini masih dibawah kekuasaan invincible empire, namun penduduk disini tidak tahu kalau mereka dibawah kekuasaan negara itu. karena negara ini tidak diakui oleh negara dan hubungannya dengan sesama negara tetangga sangatlah buruk.

dan juga hampir semua orang disini mengira kalau golden triangle sudah menghilang selama lebih dari puluhan tahun. tempat ini pun menjadi tempat wisata. setelah aku turun dari kapal, aku pun menemui banyak wisatawan yang sangat bersemangat sedang menjalani gang gang kecil dan menggosip tentang desa kecil yang sangat asing ini.

udara didesa ini sangatlah segar. dia dikelilingi oleh gunung dan juga danau. dapat dibilang kalau ini merupakan tempat yang sangat menggoda. kalau bukan karena disini merupakan tempat yang berbahaya, tempat ini cocok ditinggal oleh orang tua yang sudah pensiun.

jalanan sangatlah ramai dan sangat banyak penjual yang berada dipinggir jalan. aroma makanan mereka sangatlah wangi dan membuat perutku lapar. aku seketika sadar kalau aku belum sarapan.

aku pun duduk disalah satu toko kecil dan memesan semangkuk misua goreng daging, seporsi rumput laut segar dan juga roti panggang. aku pun duduk sambil menunggu pesananku.

dapat dikatakan kalau tempat ini hampir sama dengan desa terpencil yang ada di huaxia. barang yang dijual disini kebanyakan merupakan produksi huaxia. bahkan ayam crispy yang sedang booming di huaxia itu pun tersedia disini.

setelah misuaku datang, aku pun menyantapnya dengan cepat. orang disini tidak mengenalku, jadi tidak orang yang mendekatiku. ketika aku makan, sebuah tepukkan mendarat dimejaku, dia lalu memasukkan rumput laut itu kedalam mulut menggunakan tangannya sendiri. dia lalu berkata kepada pemilik toko ini :" Teuku, kamu belum memberiku uang keamanan."

tempat ini sebenarnya merupakan milik Myanmar. semua orang tahu kalau penduduk Myanmar tidak memiliki marga dan hanya memiliki nama. oleh karena itu, Teuku merupakan nama dari pemilik toko ini.

kulit pemilik toko ini terlihat sedikit gelap dan dia tersenyum pahit sambil berkata :" kak, bisnis kami hanyalah bermodal sedikit dan pastinya uang yang kami dapatkan pun tidak banyak. apakah kamu boleh melepaskan kami bulan ini?"

pria muda itu tertawa dan berkata :" aku melepaskanmu hari ini, aku melepaskan orang itu besok. kamu kira aku tidak usah berbisnis lagi?"

dari dulu, tempat yang memiliki preman tidaklah pernah memiliki kehidupan yang tenang. hanya saja aku tidak menyangka kedatangan ku pada hari pertama ini, aku sudah bertemu dengan seorang yang mengutip uang keamanan. hanya bisa dikatakan kalau aku sudah terbiasa terlibat dalam hal seperti ini dan sikap protagonisku pun muncul.

pemilik toko ini ingin mengatakan sesuatu, namun pria muda itu langsung menyepak meja yang sedang aku pakai. aku langsung menangkap semangkuk misua itu. misua ini sangat berguna karena aku sangatlah lapar.

sekeliling sudah terdapat banyak orang termasuk beberapa wisatawan yang ingin menonton hal apa yang terjadi. bahkan ada yang mengeluarkan ponsel untuk merekamnya. aku pun pergi kesudut ruangan sambil membawa misua itu. aku pun segera menghabiskan misua itu. pria muda itu mulai marah dan menunjukku sambil berkata :" makan, makan, makan aja yang kamu tahu. apakah kamu dulunya adalah hantu kelaparan?"

aku memasang wajah tak bersalah dan berkata :" hei, aku menghabiskan uangku disini untuk membeli misua ini. kenapa akut idak boleh memakannya?"

setelah mengatakan itu, aku menunjuk kearah rumput laut yang ada pada lantai sambil berkata :" dan juga, kamu harus mengganti rugi atas rumput lautku."

dia bersikap sombong dan menunjuk dirinya sendiri sambil berkata :" apakah kamu tahu siapa aku? beraninya kamu berbicara seperti itu padaku."

" oh ya? aku malah pengen tau siapa dirimu." kataku dengan tidak puas dan menelan sesuap misua terakhir kedalam perutku. aku pun meminum sup yang diberi tadi.

aku pun melirik kearah seorang gadis yang kehabisan kata kata. ekspresinya seperti seorang idiot yang tidak pernah memakan nasi. aku pun meletakkan mangkuk itu, disaat ini aku melihat sebuah kepalan tangan menuju kearahku. aku langsung melemparkan mangkuk itu dan mangkuk itu pun jatuh tepat diatas kepalanya. sup panas pun membakar kepalanya hingga membuat dia menjerit kesakitan.

semua orang menatapku dengan terkejut dan pemilik toko itu pun menarikku sambil berkata dengan pelan :" segeralah pergi, kamu telah buat masalah."

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu