Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 605 Akibat Membuatku Marah

Setelah aku selesai mengatakan kalimat itu, Samuel membawa sekelompok orang keluar dari keramaian. Ada orang mencegat orang-orang yang berjalan mundur, ada orang yang menuangkan bensin ke lima mobil itu. Raut wajah pemimpin sekelompok orang itu seketika berubah setelah melihat kondisi itu. Ia bertanya kepadaku, “Apakah kalian semua sudah gila? Apakah kalian tidak tahu kalau mobil ini dipakai khusus tentara? Kalau terjadi sesuatu pada mobil-mobil ini, kalian harus mengganti rugi dengan nyawa kalian!”

“Bercanda saja kamu! Maksudmu pajak negara yang diperoleh dari warga masyarakat digunakan untuk membeli fasilitas politik, digunakan untuk kalian menyetirnya, digunakan untuk melindas kendaraan milik warga masyarakat yang biasa seperti kita, digunakan untuk menunjukkan posisi kalian yang terhormat, melainkan di pelatihan ataupun perperangan?”

Orang-orang yang ikut menonton juga merupakan orang biasa. Setelah mendengar kata-kata itu, reaksi mereka juga sama seperti diriku, mengasihani dan sangat kesal. Mereka semua mendesis dan bertanya apakah ia merasakan keren memiliki kekuasaan seperti itu?

Raut wajah orang itu sangat buruk setelah melihat semua orang mencemoohnya dan menunjukkan jari tengah kepadanya. Ia kesal dan marah-marah menujukkan kearahku sambil berkata, “Menghasut warga masyarakat dan merusak kesan baik atasan. Kamu! Apakah kamu tahu siapakah diriku? Apakah kamu percaya kalau aku akan melapormu?”

Aku berkata, “Aduh! Aku takut sekali! Maaf, siapakah Anda?”

Ia menggunakan gaya yang sombong berkata, “Namaku Larry, kurasa kamu bisa menemukan siapa diriku.”

Setelah itu, ia mengeluarkan kartu identitas tentara dan membuangnya kearahku. Ia berkata, “Biarkan aku memberitahumu, aku diperbolehkan atasan untuk menyetir mobil kesini. Aku ada misi yang harus kerjakan disini. Kamu sekarang berani menganggu pekerjaanku, berarti sedang menganggu pekerjaan pemerintah. Aku memiliki alasan yang cukup untuk menjadikan dirimu sebagai mata-mata negara musuh dan mengatakan dirimu memiliki niat untuk mencegah misi berjalan. Untuk menjadikan dirimu sebagai pengkhianat negara merupakan hal-hal yang mudah dilakukan. Apakah kamu percaya kalau aku akan melakukannya?”

Seketika aku marah setelah mendengar kata-kata ‘pengkhianat negara’ dan langsung memberikan sebuah pukulan di bahu Larry dengan sekuat tenaga, tanpa mempedulikan luka di tubuh. Meskipun aku sedang terluka, tapi kekuatan saat marah sama sekali tidak lemah. Lelaki berpostur tinggi itu begitu saja terjatuh jauh oleh pukulanku dan langsung terjatuh di lantai keras. Ia terbaring sakit disana tanpa bangun, raut wajahnya menunjukkan kesakitan.

Keempat orang yang ia bawa terkejut melihat adegan tadi. Ada dua orang yang segera mengangkat Larry dan dua orang lagi menatap kesal, lalu ingin memukulku, tapi segera dicegat oleh Nody dan Samuel.

Keempat orang seketika bersama, sedangkan aku menepuk tanganku dan berkata kepada orang-orang yang sedang menonton. “Malam ini aku akan membawa sebuah pertunjukkan untuk kalian semua, semoga hari-hari kalian bisa menjadi lebih meriah.”

Setelah itu, orangku seketika menggunakan bom pembakar dan dilempar kearah roda sebuah mobil, lalu terdengar suara ledakan. Semua orang teriak dengan terkejut dan kabur ke tempat yang lebih jauh untuk lanjut menyaksikan. Api itu mengikuti sisi roda mobil dan menggunakan kekuatan bensin, seketika lima mobil terbakar habis.

Apinya sangat kencang, hampir bisa menerangi seluruh Grand Mercure Hotel seperti istana didalam api. Pelanggan didalam Grand Mercure Hotel dan beberapa mobil yang berlalu ikut serta menyaksikan adegan tersebut. Ada orang yang menggunakan telepon untuk memotret dan juga ada orang yang senang.

Larry dan bawahannya mematung melihat kelima mobil yang mereka bawa terbakar habis oleh api. Raut wajah mereka benar-benar lebih buruk dari sebelumnya. Larry baru saja terbangun dan melihat apinya tidak dapat dikontrol lagi, ia kembali terduduk di tanah. Ia menunjukku dan berkata, “Alwi, kamu gila ya! Aku kasih tahu kamu, masalah ini tidak akan kubiarkan.”

Saat ini, ada orang yang berteriak dari keramaian. “Alwi? Dasar! Ternyata orang itu Alwi!”

Ada orang yang bertanya, “Siapakah itu Alwi?”

“Alwi, pemilik kekuatan Nanjin bagian bawah, merupakan pemilik terbesar Nanjin.”

“Dasar! Ternyata latar belakangnya begitu rumit. Kalau begitu masalah malam ini pasti tidak begitu mudah.”

“Sudahlah, lagipula persaingan antara tokoh besar juga tidak terlalu berkaitan dengan kita. Setelah menonton ini, kita lebih baik segera pergi, agar tidak terlibat.”

Perasaanku merasa senang setelah mendengar pembahasan orang-orang sekitar. Aku menatap Larry dan berkata dengan cuek, “Kamu ingin menyerangku dengan masalah ini? Lebih baik berpikir bagaimana menjaga posisi Anda sekarang, Pak Larry.”

Aku sengaja menekankan kedua kata terakhir untuk menyindirnya. Larry ini semakin marah dan menatapku penuh kebencian. Ia ingin segera bangun dan bertarung denganku, tapi pukulanku yang tadi sudah membuat dirinya kehabisan kekuatan. Ia tidak dapat memukulku dan tidak dapat mengalahkanku.

Nody dan Samuel menghukum kedua bawahan Larry yang tidak tahu mati itu, lalu kembali ke sampingku. Nody sedikit kesal dan bertanya bagaimana keadaanku?

Aku tahu kalau aku bilang aku tidak nyaman setelah melihat tatapan matanya yang begitu dendam, ia pasti akan pergi menghajar kedua bawahan Larry dengan kencang.

Ada orang yang membantuku dan melindungiku, benar-benar membuatku merasa hangat. Aku tersenyum kearah Nody dan bilang aku baik-baik saja, tapi ada orang yang tidak begitu beruntung.

Nody menatap dingin kearah Larry dan mendengus.

Aku menyapu keramaian dengan mataku dan menemukanWidya yang berdiri tengah keramaian. Raut wajahnya sangat janggal. Aku berkata kepadanya dengan tersenyum. “Nona Widya, kurasa rencanamu gagal. Kamu menyuruh orang ini untuk memberi hukuman kepadaku, memang salah besar.”

Widya mengerutkan dahinya dan bilang “Orang gila”, lalu berbalik badan masuk kedalam Grand Mercure Hotel.

Aku ingin mengikutinya, tapi Nody menarik tanganku dan bilang, “Jangan peduli orang itu. Kita kembali saja, kamu butuh istirahat.”

Aku menggelengkan kepalaku dan bilang aku baik-baik saja, lalu mengejar Widya. Samuel menyuruh orangnya untuk kembali. Mungkin karena takut aku terjadi sesuatu, ia mengikutiku ke Grand Mercure Hotel.

Kita baru saja jalan beberapa langkah, aku melihat Larry dibawah bantuan kedua bawahannya, berjalan menuju Grand Mercure Hotel tanpa tenaga.

Keramaian orang otomatis membukakan sebuah jalan. Semua orang memandangku penuh kagum. Aku bagai seorang pemenang dan pelan-pelan berjalan di jalan itu dengan bangga.

Aku terduduk setelah tiba di ruangan Widya. Aku berkata sambil memandang Widya dengan raut wajah buruknya. “Bolehkah Nona Widya memberikan penjelasan kepadaku?”

Widya mengangkat satu alisnya dan bertanya, “Penjelasan apa yang kamu inginkan? Penjelasan apa yang kuperlu beritahu kepadamu?”

Aku berkata, “Kamu sudah menjamin kepadaku, kalau aku bisa menang darimu di arena tinju bawah tanah, maka kamu adalah orangku. Dengan kata lain, kamu sekarang hanya bawahanku, yang seharusnya kamu lakukan adalah setia kepadaku, tapi kamu tidak, melainkan menyuruh orang lain untuk menyerangku dan membuat temanku kehilangan kendaraannya. Kamu bilang, bukankah kamu harus meminta maaf kepadaku dan mengganti rugi yang setimpal?”

Widya memandangku tidak masuk akal. Ia berkata, “Alwi, kamu jangan asal menuduh orang. Aku tidak tahu kalau orang itu akan melakukan itu kepadamu. Ia adalah lelaki sejati, masa ia memberitahu semua apa yang ia lakukan kepadaku?”

Aku tersenyum dan berkata, “Maksudmu kamu tidak tahu rencananya?”

Widya mengangguk kepalanya dan berkata, “Benar sekali.”

“Baik. Kalau begitu, kamu beritahu aku, hari ini kamu mengajakku bertemu disini, untuk bertemu dengan siapa?” tanyaku penasaran.

Larry membawa bawahannya perlahan-lahan masuk kedalam ruangan saat kita sedang berbicara. Widya menunjuk Larry dan berkata, “Yang pastinya ia dan kamu.”

Aku berkata, “Kalau begitu benar bukan? Kamu mengundang kita berdua untuk bertemu, tapi aku sama sekali tidak tahu kedatangannya, sedangkan ia tahu aku datang kesini, tahu dimana diriku dan mencegat mobilku, demi mobilku bertemu dengan mobilnya, lalu melindas mobilku dihadapanku. Kamu bilang kamu tidak memberinya informasi, aku sama sekali tidak percaya.”

Aku sudah bisa menebak pikiran licik milik Larry. Sebenarnya aku tidak ingin mengatakannya, tapi karena Widya tidak ingin mengakuinya, jadi aku mengucapkan untuk membongkar kebohongan mereka.

Raut wajah Widya berubah dan mendengus, lalu berkata, “Entah bagaimanapun kamu berpikir, yang penting ia hanya ingin membantuk untuk membalas dendam, itu masalahnya, sama sekali tidak ada kaitannya denganku.”

Larry berkata, “Alwi, apakah kamu adalah seorang lelaki? Begitu menghina seorang wanita.”

“Kalau aku benar-benar ingin menghinanya, kurasa ia sekarang sudah dikurung olehku.” ucapku tidak sungkan, lalu memandang kearah Larry dan berkata, “Kalau kamu ingin bertemu denganku untuk memancingku datang dan membalas dendam, kurasa sebaiknya aku pulang saja. Waktuku tidak dihabiskan untuk orang bodoh.”

Larry berkata dengan kesal, “Apa yang kamu banggakan? Apakah kamu kira dirimu bisa memimpin Nanjin ini? Biarkan aku memberitahumu, aku membiarkan kamu datang hanya ingin memberitahumu, sejak hari ini, aku mulai bersiap untuk berkembang di Nanjin. Lain kali, aku juga memiliki kekuatan Nanjin bagian bawah. Kamu ingin sendiri memimpin Nanjin? Tidak mungkin.”

Aku menyipitkan mataku dan berkata, “Apa yang kamu katakan? Kamu ingin datang berkembang di Nanjin?”

Larry tertawa dingin dan berkata, “Kamu takut?”

Aku berkata dengan cuek, “Takut? Tidak, aku tidak takut. Aku hanya merasa seru, lagipula di Nanjin tidak ada lagi musuh yang bisa kuajak bertarung. Kalau kamu datang, aku bisa menemukan orang baru untuk kusiksa dan mengurangi kebosananku, senang bukan?”

Larry berteriak, “Kamu kira dirimu siapa? Menggunakan diriku untuk mengurangi kebosananmu? Apakah kamu cocok untuk itu?”

Aku tertawa dingin dan berkata, “Aku cocok atau tidak, bukankah bisa tahu setelah kamu datang? Tapi aku sangat penasaran bagaimana kamu datang?”

Larry tertawa dingin dan bertanya, “Kamu khawatir? Biarkan aku beritahu kamu, Widya sudah bersiap untuk menjualkan semua bisnis kepadaku. Kurasa kamu pasti sangat marah, karena ada beberapa bisnis itu milikmu sebelumnya.”

Aku menoleh kearah Widya. Ia menyisipkan rambutnya di belakang telinganya dan tidak melihat kearahku. Aku sepertinya mengerti setelah mengingat kata-katanya, “Orang yang datang bisa menjadikanmu lebih baik dan juga bisa menghabisi dirimu.”

Aku bertanya kepada Widya, “Kamu ingin menjualkan barangku kepada orang lain?”

Widya berkata dengan cuek, “Barangmu? Huh! Itu adalah barangku.”

“Pencuri.” Aku mengeluarkan kata itu dengan kesal, lalu berdiri dan berkata sambil memandangnya. “Kamu kira beberapa bisnisku itu bisa menganggu aku berkembang di Nanjin? Widya, aku beritahu kamu, diriku sendiri lah yang bisa menjadikan diriku yang lebih baik dan juga diriku sendiri yang bisa menghabisi diriku. Meskipun kamu hari ini menjual barangku, aku juga bisa menemukan cara lain untuk merebutnya kembali.”

Widya tertawa dingin dan berkata, “Kamu kira aku ditakuti sejak kecil?”

Aku tertawa dan berkata, “Aku tidak sedang menakutimu. Aku juga tidak perlu mengatakan itu. Aku akan membuatmu tahu apa akibatnya membuatku marah.”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu