Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 642 Rumah

Karena Tandry datang ke Nanjin adalah maksud dari keluarga Huo, tidak peduli apa dia dan Alwi palsu bekerja sama di belakang keluarga Huo atau meminta persetujuan keluarga Huo, keluarga Huo tidak bisa menyingkirkan hubungan itu.

Aku pikir, jika masalah ini diketahui, keluarga Huo tidak hanya akan menjadi target dari atasan, tapi juga oleh organisasi itu, pada saat itu, mereka mungkin tidak dapat melindungi diri mereka sendiri, mereka mana ada mood dan energi untuk berurusan denganku?

Berpikir tentang itu, Nody berkata, "Alwi, dia sudah pergi."

Aku terkejut, kemudia aku berkata dengan suara rendah, "Pergi ya pergi, yang tersisa di depanku membuatku marah."

Nody menghela nafas, berkata, "Bagaimana kamu bisa menjadi kepala keluarga Chen jika kamu menjalin hubungan yang begitu kaku? Jika dia tidak membantumu, jangan sebut kepala keluarga Chen, kamu bahkan tidak dapat memasuki Beijing.

Aku tahu dia mengkhawatirkan pernikahan Jessi untukku, berkata, "Tenang saja, sudah ada cara untuk itu."

Mengatakannya, aku memberi tahunya rencana Govy.

Setelah Nody mendengarnya, dia merasa lega, berkata, "Kak Govy melukai Vicky Hu, dan ini menunda pernikahan mereka, meskipun cara ini bagus, tapi ini bukan solusi jangka panjang."

Aku berkata, "Aku tahu, aku akan bekerja keras untuk menjadi lebih kuat, jika tidak bekerja keras, siapa yang tahu nasib seperti apa yang akan menungguku besok?"

Mata Nody menyala, aku tersenyum padanya, berkata, "Kenapa? Tidak menyangka aku tiba-tiba berpikir begitu? Sebenarnya, ini juga berkat Benny."

"Benny? Bawahan yang kamu bawa dari gunung?"

Aku mengangguk dan berkata, "Ya, dia seseorang yang belum pernah melihat dunia, bahkan tidak melangkah keluar kota, orang menggunakan ponsel Motorola bekas, tapi untuk wanita yang disukainya, dia bersedia mempertaruhkan hidupnya dan berjuang di tempat jauh dari rumah, aku, Alwi, memiliki kalian saudara-saudara yang begitu banyak, memiliki dana dan karir yang cukup, kenapa aku harus berkecil hati?"

Nody berkata dengan lega, "Alwi, semangat, kami akan selalu menemanimu."

Aku mengangguk dan memandangnya, memikirkan Alver, mengingat malam ketika dia pertama kali datang ke Nanjin, dia mengatakan padaku hari-hari yang akan datang masih panjang, sepertinya ada tumpukan batu di hatiku, menekan posisi dadaku, sakitnya menembus hati.

Nody menghiburku, "Semuanya akan berlalu, Alwi."

Aku berkata, "Aku tahu, hanya saja aku belum siap kehilangan dia, aku akan perlahan-lahan menerimanya, sama seperti menerima kepergian Kak Toba dari dunia ini. Oh iya, Nody, bantu aku memeriksa kondisi keluarga Alver, aku ingin memperjuangkan gelar pahlawan untuk Alver, dan juga, atur asurasi kehidupan orang tuanya."

"pahlawan? Tapi dia sudah lama dikeluarkan dari tentara, bahkan prajurit pun bukan..." kata Nody dengan sedikit sulit.

Aku berkata dengan datar, "Tidak masalah, dia dikeluarkan dari tentara juga karena alasan atasan, atasan harus membayar kesalahannya."

Selesai berbicara, aku menelepon Govy, memberitahunya tentang urusan itu, pada akhirnya, aku berkata, "Kak Govy, aku mengatakan ini padamu, bukan untuk memintamu membantuku meminta ini pada atasan, tapi untuk memintamu memberi tahu ini pada Ficky Chen, menyuruhnya untuk melakukannya ini."

Di mataku, ini adalah hutang Ficky Chen pada Alver.

Govy terdiam sesaat, berkata, "Aku mengerti, oh iya, aku sedang siap-siap menemui Nona jessi, apa ini nomor ponsel barumu? Aku akan membantumu menyimpan nomor ini di ponsel."

Menyebut tentang Jessi, hatiku tidak lagi begitu berat, aku berkata, "Terima kasih, Kak Govy, dan... jenazah Alver..."

"Kamu tenang saja, kami disini sudah bernegosiasi dengan yang disana, disana sedang mencari jenazah Alver dalam skala besar, mereka sudah menemukan pesawat, mungkin sebentar lagi akan ada berita, begitu aku menerima berita, aku akan langsung menghubungimu." Govy berbicara sampai disini, nadanya menjadi lebih lembut, berkata, "Serahkan saja ini padaku, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jaga tubuhmu sendiri, kalau tidak Nona jessi juga tidak akan tenang."

"Aku mengerti, terima kasih atas perhatianmu, Kak Govy."

Setelah mengobrol dengan Govy sebentar, aku menutup telepon, bersama Nody pergi mencari Sulistio.

Satu jam kemudian, aku menerima video, konten video adalah seluruh proses kematian Tandry, setelah menonton seluruh proses tanpa berkedip, aku berkata pada Nody, "Suruh Chick mengirim video ke keluarga Hu, ke setiap orang, ingat, suruh dia menghabiskan lebih banyak waktu dan jangan sampai ponselnya dilacak orang lain."

Nody berkata, "Aku mengerti."

Setelah makan siang, karena aku terlalu lelah, aku kembali ke Splendid untuk beristirahat, karena Dony Yun sibuk, Nody harus menjaga Sulistio, jadi aku tinggal di apartemen sendirian, biasanya aku tidak merasakannya, aku sudah terbiasa dengan mereka yang selalu menemaniku, tapi aku merasa sangat kesepian.

Aku berbaring di tempat tidur sebentar, ponselku berbunyi, itu SMS dari nomor tidak dikenal, aku membukanya, isi dari SMS itu adalah: "Ini aku."

Dua kata pendek itu membakar hatiku, karena aku tahu orang yang mengirimi aku SMS ini adalah orang yang rindukan siang dan malam, Jessi.

Benar saja, setelah beberapa saat, aku menerima MMS lagi, membuka MMS, dan wajah yang bersih dan cantik muncul di depan mataku, melihat Jessi, aku tidak bisa menahan senyuman, membelai fotonya di ponsel dengan lembut, setelah beberapa saat aku baru mengiriminya SMS, "Istriku, sehari tidak bertemu, pikiranku seperti menggila."

Jessi membalasku, "Dua orang yang saling mencintai untuk waktu yang panjang, bukankah selamanya?"

Aku membalasnya: "Ketika ujung bumi tidak terbatas, hanya ada rindu yang tidak ada habisnya."

Jessi membalasku: "Kenapa dulu aku tidak sadar kalau Tuan Alwi kami begitu berbakatnya?"

Melihat SMS lucu ini, seolah-olah aku melihat Jessi menyeringai di sudut mulutnya saat ini, alisnya pasti sedikit terangkat, matanya penuh senyuman, bermalas-malasan seperti anak kucing yang nakal dan lucu.

Aku membalasnya: "Apa kamu menyukai aku yang berbakat atau aku yang kuat dan berkepribadian baik?"

Jessi membalasku dengan wajah tersenyum dan menjulurkan lidahnya, berkata, "Kapan kamu menjadi kuat dan berkepribadian baik? Tuan Alwi kami jelas-jelas selalu sangat pintar."

Pujian Jessi membuatku merasa sangat nyaman, aku merenung memandangi SMS itu sebentar, seolah-olah aku bisa melihat dia yang berada di sisi lain ponsel melalui SMS itu.

Aku melihatnya, berpikir dan berpikir, kemudian aku kehilangan akalku.

Mungkin karena tidak menerima SMSku, Jessi sedikit bergumam, bertanya, "Apa kamu sibuk? Jika iya, aku tidak akan mengganggumu."

Aku tidak bisa menahan tawa, ternyata dia yang tidak hangat, tidak panas, tidak buru-buru, dan tidak sabar, ketika aku tidak membalas SMSnya, dia juga bisa mengeluh karena hal kecil seperti perempuan lain, bersembunyi dalam kata-kata yang tersirat, seperti dulu cintanya yang terkubur di lubuk hati.

Aku buru-buru membalasnya, "Tidak, aku tidak sibuk, hanya memikirkanmu, menggila karena merindukanmu, ingin bertemu denganmu."

Jessi membalasku, "Hatimu sakit, marah, dan mengeluh, aku mengerti semua itu, meskipun aku tidak bisa melihatmu, tapi kamu bisa menceritakan semuanya padaku, jika kamu mengatakannya, kamu akan merasa lebih nyaman."

Aku melihat SMS dan memikirkan banyak pikiran yang aku tekan di dalam hatiku, semakin aku memikirkannya, semakin aku merasa sedih, gundah, jadi aku mengatakan kata-kata yang tidak bisa aku ceritakan pada orang lain, pikiran-pikiran rapuh yang sulit untuk diceritakan, meskipun karena takut ditemukan, kami berdua tidak boleh teleponan, tidak boleh mendengar suara satu sama lain, tapi selama memikirkan dia dengan tenang sedang membaca serangkaian kata-kata panjang yang aku kirim, dan bersamaku menanunggung rasa sakitku, hatiku tidak lagi begitu sedih.

Aku mengatakan semua tekanan depresi dalam satu nafas, setelah itu aku benar-benar merasa lebih nyaman.

Jessi membalasku, berkata, "Terima kasih sudah bersediaa membuka diri untukku, balas dendammu, aku bisa membantumu membalaskannya, penderitaanmu, aku akan mengembalikannya pada orang-orang itu, bahkan jika kita tidak dapat bertemu, Alwi, aku juga masih tetap orang yang bertarung bersamamu, Jessi, tidak pernah berubah."

Aku melihat SMS, merasa obrolan dengan Jessi membuatku memiliki semacam luka di hatiku, seperti perasaan orang sedang membersihkan lukasnya dengan kapas.

Pada saat ini, Nody meneleponku, mengatakan semua video sudah diposting. Selain itu, mereka sudah memeriksa informasi Alver, mengetahui orang tuanya masih hidup dan ada adik perempuan yang sedang di kelas 3 SMA, pada bulan Juni tahun ini ujian, orang tuanya petani biasa, setelah bekerja di ladang, dia akan pergi bekerja ke luar, pendapatan keluarga tidak tinggi, setelah berita bahwa anaknya dikeluarkan dari tentara, orang tuanya menjadi semakin tua, mereka sering ditertawakan, kesehatan tubuh mereka juga semakin buruk.

Aku pikir Alver pasti berpikir untuk menunggu dia menjadi orang sukses sebelum kembali ke orang tuanya, tapi orang tuanya tidak bisa menunggu sampai hari ini.

Aku berkata, "Cari orang untuk mengurus hidup mereka sebentar, tunggu sampai gelarpahlawanturun, aku pribadi yang akan mengirimnya 'pulang'."

"Oke."

Telepon dari Govy masuk pada saat ini, aku memutuskan dulu telepon dengan Nod, lalu menerima telepon dari Govy, dia berkata, "Alwi, jenazah Alver sudah ditemukan, pihak di Moskow sudah mengatur orang untuk mengawalnya kembali.”

Aku berkata, "Katakan pada mereka untuk menunggu."

Govy agak bingung, berkata, "Kenapa? Kamu tidak ingin segera melihatnya?"

Aku berkata dengan suara yang dalam, "Tidak, aku hanya, tidak ingin dia antar pulang dengan begitu serampangan, pahlawan, harus mengadakan upacara penyambutan kembali pahlawan, ini utang negara padanya, negara membuatnya menjadi kambing hitam, membuat reputasinya jelek, jadi mereka harus mengkompensasi ini kembali."

Govy menghela nafas dalam-dalam, berkata, "Baiklah, aku akan menelepon pak tua, bertanya padanya, lihat bagaimana dengan apa yang kamu katakan."

Setelah menutup telepon, aku menelepon Nody, berkata, "Siapkan seragam militer."

Nody tidak bertanya kenapa dan menyiapkannya seperti yang aku maksud.

Tidak lama kemudian, Govy meneleponku kembali, memberitahuku semuanya sudah beres, atasan menjanjikan semua persyaratanku, aku mengatakan aku akan mengantarnya pulang sebagai seorang prajurit dan sebagai teman seperjuangan Alver, dan Govy juga setuju.

Aku bertanya-tanya sejak kapan atasan menjadi begitu baik? Hanya kata-kata Govy di bagian belakang yang membuatku mengerti alasannya, dia berkata, "Atasan mengatakan, mereka memenuhi semua persyaratanmu, tapi kamu juga harus memenuhi satu persyaratan mereka."

Aku tahu mereka tidak begitu baik!

"Katakan," kataku dingin.

Govy berkata dengan suara yang dalam, "Mereka mengatakan, kali ini mereka memenuhi persyaratanmu, tapi masalah itu, berharap kamu tidak akan pernah menyebutkannya lagi."

Aku tercengang, dan segera menyadari, ternyata atasan juga malu, takut begitu aku marah, aku akan membeberkan semua hal sebelumnya, jika orang-orang di dunia mengetahuinya kalau mereka memalsukan tuduhan pada sesorang yang loyal dan tidak bersalah, tidak peduli seberapa besar perasaan mereka, semuanya akan diabaikan oleh orang-orang di dunia.

Jadi, mereka baru mengubah sikap keras mereka dan mencoba melunakkan permusuhanku pada mereka, dengan begitu aku menutupi mulutku.

Aku berkata, "Aku berjanji pada mereka."

Menutup telepon, aku menelepon Nody dan memintanya untuk membawakanku seragam, mengenakan seragam, melihat diriku di cermin, aku ingat hari-hari ketika aku seorang prajurit pasukan khusus, aku tidak bisa menyanyikan lagu "Green flowers in the army" lagi, aku melihat ke cermin, cermin itu mencerminkan wajah tersenyum Alver, aku berkata, "Saudara, aku akan mengantarmu pulang."

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu