Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 77 Memutuskan Hubungan

kepalsuan tuan Kin membuatku merasa jijik. namun aku juga mengerti kalau didunia ini sangatlah sedikit orang yang benar benar bernilai dihati kita.

pergaulan bisa diibaratkan sebagai sebuah permainan. orang yang kalah hanya bisa menganggap kalau pandangannya tidaklah baik dan rela untuk berpura pura bodoh karena rela dibohongi oleh orang itu.

kak toba layaknya orang bodoh itu dan apakah dia merupakan orang yang kalah itu? tidak, kehidupan seperti ini yang memaksa pria tulus dan setia itu untuk menjadi sebuah pisau yang haus akan darah.

aku duduk didalam mobil dan melihat lampu jalanan di kota NanJing. aku menangis ketika memikirkan adegan berlutut yang dilakukan oleh kak toba dan juga gadis cantik yang telah terbaring didalam peti mati itu.

beberapa hari ini, aku menyuruh Leo untuk mengawasi Andy dan juga menyuruh kak toba untuk mengawasi semua pelayan yang ada ditempat itu. setiap Andy berkumpul bersama temannya disana, dia juga harus meletakkan sebuah alat perekam dibawah meja. sayangnya tidak ada hasil hingga sekarang.

hari hari yang tenang sudah berlalu selama setengah bulan. selama setengah bulan ini, aku hanya tinggal didalam bar. ketika aku merasa bosan, aku akan latihan boxing dengan Leo. terkadang aku juga membaca beberapa buku dan mendengar beberapa lagu yang pernah dinyanyikan oleh Felicia.

kehidupan ini sangatlah tenang dan memiliki rasa. hanya saja aku sedikit sakit hati ketika terpikirkan Jenny yang mengharapkan abangnya bisa hidup dengan baik itu.

hari ini, aku sedang melihat pembukuan transaksi bar dan Felicia pun mengetuk pintu lalu masuk. aku melihatnya dengan pandangan yang berkilau. dia hari ini berdandan dan mengeritingkan rambutnya. dia juga memakai sebuah rok pendek dan juga sepatu hak tinggi berwarna putih. ini sangat cocok dengan wajahnya yang cantik itu. dia berdiri disana dan telah mengalahkan seluruh pemandangan indah dikota NanJing ini. aku tergoda olehnya.

setelah kami berciuman kemarin, kami tidak lagi memiliki perkembangan apapun. Felicia juga sepertinya terus menghindariku. setiap kali dia selesai bernyanyi, dia akan kembali ke asramanya dan itu membuatku merasa kalau aku melakukan kesalahan yang membuatnya merasa tidak senang.

jadi, kedatangannya hari ini membuatku merasa sangatlah senang. aku lalu berteriak "kak Fel", lalu berlari mendekatinya dan bertanya kenapa dia memiliki waktu untuk menemuiku?

Felicia mengerutkan keningnya dan berkata :" bocah sialan, apakah kamu merasa terganggu akan kedatanganku?"

aku menggelengkan kepala dan berkata :" tidak loh. hanya saja aku merasa sedih belakangan ini karena kamu terus menghindariku."

Felicia tertawa dan langsung merangkulku :" kakak tidak menghindarimu loh adikku yang tercinta. hanya saja kakak sedikit sibuk belakangan ini."

aku bertanya kepadanya apa yang membuatnya sibuk begitu? dia lalu mengeluarkan sebuah kaset dari dalam tasnya lalu melambaikannya didepanku. dia lalu dengan bangganya berkata :" ini adalah kaset yang berisi laguku. bukankah dulu ada orang yang terlena padaku dan ingin membantuku agar bisa menjadi seorang artis? karena bang Badui, aku kehilangan kesempatan itu. namun belakangan ini ada sebuah pertandingan di internet dan aku menulis beberapa lagu dan aku merekamnya sendiri didalam asrama. setelah selesai, aku lalu mengirimkan kepada mereka. mereka sangat puas dan ingin bekerja sama denganku malam ini."

kalau Felicia tidak membahas itu, aku sudah melupakan kejadian yang dulu. aku merasa senang ketika melihatnya bahagia. namun disaat yang sama aku juga merasa sedikit sedih.

awalnya aku berpikir kalau dia bisa terus menemaniku dan aku lupa kalau sekarang kami sudah memiliki level yang berbeda.

aku masihlah merupakan orang rendahan dan sekarang dia sudah menjadi ratu musik di kota NanJing ini. aku hanyalah seorang pemimpin bar dan dia akan memulai karirnya didunia hiburan dan menjadi artis yang populer.

Felicia sudah memiliki level yang lebih tinggi dariku sejak awal.

aku merasa sedikit frustasi.

aku sudah tidak bisa lagi memegang tangannya dengan erat sekarang. apakah dia akan mengingat aku ketika dia memasuki dunia hiburan yang memiliki banyak godaan itu?

aku menyadarkan diriku dari khayalanku ketika dia menepuk pantatku. Felicia menatapku dan mencubit pelan wajahku sambil berkata :" adikku, kakak sudah mau pergi. kalau kontrak ini berhasil, aku akan memberimu jatah nanti." dia memelankan nada suaranya ketika mengatakan itu dan gerakan bibirnya yang seksi itu sepertinya sedang menggodaku untuk silap.

kepalak mulai panas dan ketika dia ingin pergi, aku langsung menarik tangannya dan menekannya pada dinding. aku menempelkan badanku pada badannya dan begitu juga dengan wajahku. nafasnya yang hangat itu menghembusi wajahku dan dia menatapku sambil tersenyum. dia tampaknya ingin mengetahui apa yang ingin kulakukan padanya.

aku baru saja memberanikan diriku untuk melakukan ini, namun senyumannya membuatku tidak tahu harus melakukan apalagi.

Felicia lalu berkata :" adikku, ketika kamu memiliki keberanian untuk memelukku keatas kasur yang besar, kamu barulah boleh bermain kejadian dinding seperti ini denganku. kalau tidak, ketika kamu membuatku merasa panas, aku tidak bisa menghilangkan rasa panas itu sendiri loh."

setelag mengatakan itu, dia mendorongkudan menatapku lalu melempar sebuah kunci kepadaku. dia berkata :" kalau kamu sudah tidak tahan lagi, pergilah keasrama ku. kamu boleh menggunakan semua barang milikku."

seketika wajahku memerah dan dia pun berjalan keluar sambil tersenyum. ketika sampai dipintu, dia membalikkan kepalanya dan berkata :" bagaiman kondisi stocking yang kemarin itu?"

wajahku yang sudah merah tadi, sekarang semakin memerah. aku lalu berkata dengan gugup :" aku sudah mencucinya dengan bersih dan tidak tega memakainya."

setelah mendengar perkataanku, Felicia terbengong beberapa detik dan seketika tertawa. dia tertawa terbahak bahak dan aku menasehatinya :" jangan tertawa seperti itu dimalam hari."

Felicia lalu berkata "aku tahu", lalu meninggalkan tempat itu. ketika dia pergi, aku lalu memejamkan mataku dan mencium aroma tubuhnya yang masih tertinggal diruangan ini. aroma itu membuatku mabuk akan cinta.

ketika aku sedang menikmati, aku melihat Leo sudah berdiri didepan pintu. aku lalu berkata dengan canggung :" bang Leo, kenapa kamu tidak berkata dulu sebelum masuk?"

Leo lalu bercanda dan berkata :" aku mana tahu kalau kamu mencintai udara?"

aku menebak kalau Leo juga merupakan seorang bocah yang ganas.

Leo lalu kembali serius dan berkata :" sudah ada kabar terbaru."

aku langsung melupakan perasaan tadi dan berkata :" katakan di perjalanan?"

dia mengangguk. oleh karena itu, aku pun langsung turun kelantai 1 bersamanya lalu membawa Endy dan Endo untuk ikut bersama kami. pada perjalanan, Leo berkata kepadaku kalau Andy setiap hari pergi kesebuah tempat bernama "penghapusan Jiwa" dan aku sudah bertanya kepada pemilik tempat itu. pemiliknya berkata kalau Andy akan pergi kesana setiap dua bulan sekali.

aku bertanya kepada Leo seperti apa tempat yang bernama penghapusan jiwa itu? kenapa aku tidak pernah mendengarnya? beberapa hari ini aku sibuk mengawasi semua yang ada di kota NanJing. baik bar ataupun tempat hiburan sudah aku telusuri dengan baik. namun aku tidak pernah mendengar tempat bernama penghapusan jiwa itu. seharusnya bocah itu tidak akan pergi ke tempat yang tidak terkenal seperti itu.

Leo merasa sedikit aneh dan lalu berkata :" tempat jual diri." mungkin dia merasa jawabannya terlalu singkat dan dia pun menambahkannya :" tempat itu berada di sebuah jalan kecil yang terpencil. meskipun bagian luarnya tidak begitu enak dipandang namun dalamnya sangatlah mewah. banyak orang yang tidak tahu kalau itu merupakan tempat menjual diri. dan juga toko itu tidak menerima pelanggan wanita, mereka hanya menerima pelanggan pria."

nama yang enak didengar adalah tempat jual diri, padahal sebenarnya adalah tempat gay? aku tidak menyangka kalau dia begitu.

aku berkata :" Andy akan mengunjungi tempat ini dua bulan sekali dan ini merupakan sebuah kebiasaannya. apakah sebelum berbisnis dengan orang lain, dia harus melakukan hal seperti itu dulu?"

Leo berkata :" aku juga berpikir seperti itu, oleh karena itu aku terus menelusurinya. setelah dia mengunjungi toko itu, pastilah ada beberapa orang luar kota yang mengunjungi NanJing."

" ini menarik. rata rata orang merayakan setelah berhasil melakukan sesuatu. dia malah merayakan terlebih dahulu sebelum memenangkan sebuah hal." aku memegang daguku dan terus bertanya tentang bagaimana kabar disana?

kak toba berkata kalau Andy membawa beberapa teman kesana hari ini dan dari alat perekam itu, dapat didengar kalau mereka cuman membicarakan hal tentang dessert. tidak membahas yang lain.

aku merasa apakah kami salah menebak? ketika berpikir, aku tiba tiba memikirkan sebuah hal, yaitu biasanya para pria pergi ketempat itu tidak mungkin hanya membahas makanan. itu pastilah merupakan bahasa tersembunyi mereka agar tidak didengar oleh orang lain.

ketika kak toba berkata mereka hendak pergi, aku langsung berteriak :" buat kekacauan dan tahanlah mereka!"

kak toba tidak menjawabku dan langsung menutup telepon. mungkin dia langsung melakukan perintahku.

aku lalu menelepon polisi menggunakan sebuah nomor baru. setelah itu aku kembali menelepon beberapa reporter yang telah aku hubungi kemarin.

setelah setengah jam berlalu, kami pun sampai di bar Entrance. tempat itu sudah diblokir oleh polisi dan sepertinya polisi itu sangat khawatir terhadap masalah narkoba kali ini.

selain polisi, banyak reporter juga sudah tiba disana. aku berpikir ketika ada reporter disini, para polisi itu tidak akan disogok.

ketika aku masuk, aku melihat beberapa orang sudah ditangkap oleh polisi dan tuan Kin sudah tiba. dia menampar kak toba dengan kuat :" aku begitu mementingkanmu, kenapa kamu bisa melakukan hal melanggar hukum seperti ini?" setelah mengatakan itu, dia berkata kepada polisi :" polisi, bawalah dia pergi. aku akan menganggap kalau aku tidak memiliki anak angkat seperti dia."

ketika polisi ingin memborgol kak toba, aku berkata :" tunggu."

semua pandangan mereka mengarah kepadaku. aku lalu menatap tuan Kin dan berkata :" tuan Kin, kamu salah mengatakan sesuatu. bukan kamulah yang tidak akan memiliki anak angkat lagi, melainkan kak toba yang tidak akan memiliki ayah angkat seperti dirimu lagi."

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu