Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 977 Menanyakan Kesalahan

Aku bilang kalau Armour ingin menyalahkanku, aku juga tidak bisa melakukan apapun, siapa suruh masalah ini terjadi di tempatku. Jinkang mendengar ini sedikit marah dan tak berdaya berkata, “Cara ini sangat keterlaluan. Kurasa Bos dan Tuan muda akan mengertinya.”

Apa yang Jinkang katakan itu benar, karena Smith kebetulan mati di tempatku, jadi Matthew dan Armour tidak akan mencurigaiku yang melakukannya. Meskipun hati mereka tahu jelas bukan diriku yang melakukannya, Matthew pasti juga tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk menyerangku, lagipula aku semakin berkuasa di Mocheng. Bagaimana mungkin Matthew yang was-was kepadaku membiarkanku berkembang?

Kalau tebakanku tidak salah, Matthew mungkin saja menurunkan jabatanku dengan masalah ini. Tapi bisa membunuh Smith, membuat mereka terganggu, aku masih bisa menanggung akibatnya.

Aku berkata kepada Jinkang, “Jinkang, kamu jangan urus masalah ini. Kalau kamu dipertanyakan, bilang saja kamu sedang sibuk mempersiapkan lomba selanjutnya.”

Jinkang berkata, “Bagaimana bisa... Kak Alwi, aku tidak boleh membiarkan Anda menanggungnya sendiri.”

Aku berkata, “Kamu dengar aku dulu. Seperti yang kamu katakan, Paman Matthew bisa tahu ini adalah sebuah jebakkan, jadi mereka tahu kematian Smith tidak berkaitan denganku, sehingga tidak menghukumku berat. Apalagi aku ada Tuan muda yang membelaku, jadi kamu tidak perlu khawatir.”

Jinkang menghela nafas dan berkata, “Aku selalu bersembunyi di belakangmu, betapa malunya diriku.”

Aku tertawa dan berkata, “Kamu tidak bersembunyi di belakangku. Kamu sedang membantuku.”

“Membantumu?” Jinkang agak tidak mengerti.

Aku juga tidak menjelaskan, melainkan merahasiakan kepadanya dan berkata, “Kamu juga akan tahu saat itu. Hanya saja kamu harus ingat, kamu adalah orang Paman Matthew, jangan terlalu dekat denganku. Untuk alasan, kupikir kamu juga mengerti. Ini demi kebaikanmu denganku.”

Entah apa yang dipikirkan Jinkang, terdiam lama kemudian, akhirnya ia menghela nafas tak berdaya dan berkata, “Aku mengerti, Kak Alwi. Kalau begitu, aku lanjut nonton videonya, agar bisa menangkap pembunuhnya. Dan Anda menghubungi Bos dan Tuan muda tentang ini?”

Aku berkata, “Baik.”

Setelah memutuskan panggilan, aku menarik nafas dalam. Aku menyusun kata-kata dulu dalam otak, lalu menghubungi Armour. Armour sepertinya belum sepenuhnya sadar dan dengan kesal berkata, “Ada apa menghubungiku pagi-pagi ini?”

Aku menjawab, “Tuan muda, terjadi sesuatu yang buruk. Anda hukum saja diriku.”

Dari sebrang sana terdengar Armour yang diam. Ia dengan serius bertanya, “Apa yang terjadi?”

Aku merendahkan suaraku dan berkata, “Pak Smith terbunuh di dekat area perbatasan. Ia mati bersama mobil terjatuh ke bawah gunung, meledak dan mati, begitupula dengan pengawalnya, tanpa tersisa mayatnya.”

Armour sepertinya juga terkejut, lalu ia dengan kesal berkata, “Apa yang kamu katakan? Sedang bercanda kan?”

Aku tahu Smith sangat penting baginya, jadi aku sama sekali tidak terkejut atas reaksinya. Aku bilang, “Aku baru saja mendapat beritanya... Jinkang sekarang sedang mencari petunjuknya, lihat siapa yang membunuhnya.”

Armour dengan kesal berkata, “Apa yang kamu lakukan? Padahal kamu tahu Pak Smith kemarin malam pulang, mengapa kamu tidak menyuruh orang untuk melindunginya?”

Sial, ia menyalahkan diriku! Memang orang yang tak berhati. Aku berkata dengan merasa bersalah, “Maafkan aku, Tuan muda. Semua salahku. Aku kira status dan posisi Pak Smith, semua orang Invincible Empire pasti menganggapnya sebagai tamu terhormat, siapa sangka ada yang berani membunuhnya.”

Aku lanjut berkata, “Lagipula tubuhku juga ada luka. Kemarin malam juga ada lomba. Setelah aku tiba di tempat, aku menyerang salah satu peserta yang tidak sopan, siapa sangka lukaku tersentuh. Aku bertahan hingga lomba dimulai, baru pergi istirahat. Mungkin karena terlalu lelah, aku tertidur.”

Armour berkata dengan nada yang tidak senang. “Aku tahu tubuhku sedang tidak enak, juga tidak menyalahkanmu... Sudahlah, jangan bahas ini dulu. Aku akan memberitahu Ayah, tapi kamu harus menyiapkan mentalmu. Pak Smith adalah pasangan kerja sama yang terpenting bagi Ayah. Ayah telah menghabiskan banyak usaha untuknya. Sekarang ia mati, Ayah pasti akan marah besar. Saat itu Ayah akan bertanya kepadamu, meskipun aku bisa membantumu, tapi...”

Armour menghela nafas, sepertinya ia juga tahu jelas bahwa Matthew sangat kesal kepadaku.

Aku berkata dengan terima kasih. “Aku mengerti semuanya. Terima kasih kepercayaan dan kesukaan Tuan muda. Aku juga tahu sebagai pemimpin disini, aku harusnya bertanggung jawab atas terjadinya masalah besar ini. Jadi kalaupun Paman Matthew ingin menghukumku, aku akan menerimanya.”

Armour berkata, “Aku tahu kamu begitu ‘patuh’, tapi patuh dan memiliki kemampuan sama sekali tidak berguna. Lain kali kamu harus banyak menggunakan otak. Jangan mengira semuanya telah baik saat dirimu telah menjadi pemimpin Mocheng. Kalau kamu menggunakan tingkat kewaspadaan di tempat pelatihan kita, mungkin tidak akan terjadi masalah ini.”

Aku berkata, “Benar kata-kata Tuan muda, aku yang kekurangan tingkat kewaspadaan.”

“Sudahlah, apakah berguna jika kamu merasa bersalah? Aku matikan dulu panggilannya. Teleponmu harus terus aktif, aku akan menghubungi kapanpun.” ujar Armour kesal, lalu memutuskan panggilan.

Aku meletakkan teleponku dan tertawa dingin. Kupikir Armour sendiri juga tidak menyadari bahwa ia semakin tidak sabar kepadaku. Mungkin ia telah memutuskan pendapat yang sama dengan Matthew secara tidak sadar, yaitu membuang diriku, jadi saat daerahku terjadi banyak masalah, ia tidak akan menyalahkanku walaupun ia mengetahui masalah ini. Ia juga merasa tidak puas kepadaku.

Karena aku sudah tidur lama, jadi aku tidak mengantuk. Tapi karena lukaku masih belum sepenuhnya pulih, aku juga tidak bisa melatih diri, jadi aku berkeliling di daerah ini. Aku terus menunggu panggilan Armour selama ini, tapi entah karena pengaruh masalah Smith terlalu besar dan mereka butuh mengurusnya, jadi ia tidak menghubungiku.

Aku berkeliling kemudian, Jinkang membawa perekam video untukku. Aku membawanya kembali ke rumah dan kebetulan bertemu dengan Angela turun. Aku berkata, “Siapkan sarapan untuk kita.”

Angela sedikit membungkuk dan berkata, “Baik, Pak.”

Aku membawa Jinkang ke ruang belajar dan segera menyalakan komputer. Aku memasang flashdisk ke dalam, lalu menyalakan videonya. Di dalam video, terdapat dua mobil yang berjalan tenang, sama sekali tidak terlihat istimewa. Tapi ban mobilnya di depan tiba-tiba tergelincir kearah tebing, begitupula dengan mobil di belakang.

Awalnya mobil didepan masih bisa menahannya, tapi mobil yang di belakang menabraknya keras, lalu tertabrak pagar dan jatuh kebawah tebing, serta meledak. Mobil yang di belakang juga ikut jatuh karena tidak adanya pagar.

Aku mengulangi videonya dimana mobil baru mau tergelincir. Aku menunjuk sebagian gunung yang terlihat di dalam video dan berkata, “Apakah kamu melihatnya? Sebelumnya ada sebuah peluru yang melayang ke bawah roda mobil itu. Itu adalah alasan yang menyebabkan roda mobil tergelincir. Peluru memecahkan ban mobilnya, sehingga mobil tidak bisa dikuasai. Karena kecepatan mobil terlalu cepat, jadi tetap berlaju ke depan.”

Jinkang berkerut alis dan berkata, “Bagaimana dengan mobil di belakang ini yang tiba-tiba kehilangan kontrol?”

“Alasan yang sama, jadi orang yang menyebabkan kecelakaan ini bersembunyi di belakang gunung.” ujarku.

Jinkang berkata dengan kesal, “Gunung ini kebetulan menjadi titik buta pengawasan, karena ada tentara yang menetap di gunung. Jadi orang kita selalu merasa gunung ini sangat aman. Siapa sangka orang itu menghindar dari semua mata orang dan menembak dari gunung.”

Aku berkata, “Iya, taktik mereka sama sekali tidak biasa.”

Jinkang mengangguk dan bertaya kepadaku, “Kak Alwi, bagaimana kata Tuan muda?”

Aku berkata, “Kematian Pak Smith akan membawakan kerugian ekonomi yang berat bagi kita, mungkin saja bisa membawakan banyak masalah bagi kita. Jadi Paman Matthew dan Tuan muda harus menyelesaikan beberapa masalah dan tidak ada waktu untuk mengurus kita.”

Jinkang mengangguk dan berkata, “Benar, lalu bagaimana dengan sikap Tuan muda terhadap masalah itu?”

Aku berkata dengan tak berdaya, “Sikap apalagi, ia merasa diriku tidak banyak berpikir, sehingga menyebabkan masalah seperti ini. Ia juga menyuruhku untuk menyiapkan mental, katanya Paman Matthew akan bertanya kepadaku.”

Jinkang menghela nafas dan berkata, “Semua ini juga tidak boleh disalahkan kepada Anda. Bagaimana kalau aku menjelaskan semua kondisi kepada Bos mereka?”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata, “Kamu lupa janjimu kepadaku? Sudahlah, aku akan baik-baik saja. Tuan muda pasti masih membutuhkanku, jadi ia akan membantuku.”

Jinkang hanya bisa mengangguk tak berdaya dan berkata, “Aku mengerti.”

Kita mengulangi video beberapa kali, memastikan jejak Nando mereka tidak ketahuan, aku berkata kepada Jinkang, “Sebaiknya kamu mencari orang untuk berbicara dengan tentara di gunung, untuk mengerti kondisi. Mereka adalah tentara Invincible Empire yang terbaik, bagaimana mungkin tidak tahu ada orang yang masuk ke dalam gunung. Di dalam ini pasti ada rahasia... tanyakan dengan jelas semuanya.”

Jinkang sedikit terkejut berkata, “Maksud Anda, orang yang melakukan ini mungkin bekerja sama dengan... tentara di gunung?”

Aku mengangguk dan berkata, “Aku juga tidak mengharapkan masalah ini terjadi, tapi...”

Aku tidak lanjut berkata, sedangkan Jinkang sudah mengerti maksudku. Memang tidak ada hal yang lebih mudah dipercaya dibanding dengan penjelasan, lagipula para tentara yang menetap disana adalah tentara terbaik Invincible Empire, tetapi bagaimanapun dipikir ulang tidak mungkin melakukan sesuatu dibawah perintah orang.

Aku tahu orang yang menetap disana, merupakan tentara dara. Walaupun tidak ada bukti yang jelas, dengan siapa mereka bekerja sama, tapi rasa curiga pasti telah tertanam di dalam hati Matthew. Kalaupun duri tajam pun tidak bisa dicabut, ditambah aku di serang orang, pasti akan menimbulkan masalah yang besar dan aku hanya perlu menonton saja.

Setelah berbincang beberapa lama, Angela memanggil kita untuk makan. Aku dan Jinkang langsung ke ruang makan. Saat ini, Nando telah sadar dan juga mendapat informasi kedatangan Jinkang dari Angela. Ia menyapa kita dengan hormat, lalu pergi bersama Angela dan Darren makan di meja yang satu lagi.

Ada beberapa yang harus berpura-pura di hadapan Jinkang.

Setelah sarapan bersama Jinkang, ia mengikut keinginanku, membawa orang untuk bertanya kondisi di gunung. Setelah ia pergi, Angela berkata, “Alwi, kemarin malam kamu belum minum obat. Hari ini jangan lupa lagi.”

Aku tertawa berkata, “Aku tahu.”

Aku melihat kearah Darren dan berkata, “Aku sedang bosan. Darren, Paman hari ini mengujimu di ruangan latihan.”

Darren mengangguk kepalanya dan berkata dengan semangat. “Sangat baik, Paman. Mari kita pergi sekarang.”

Aku tertawa dan mengangguk, sedangkan Nando duduk dibawah menunggu obat.

Siang hari berlalu begitu cepat, seperti kematian Smith tidak berpengaruh bagiku.

Saat makan siang, baru saja keluar dari ruang latihan, aku mencium aroma yang sangat wangi. Nando menarik nafas dan berkata, “Oh Tuhan, wangi sekali, apakah Nona Angela membuat daging angsa?”

Sedangkan aku terkejut, karena aroma ini persis sekali dengan aroma obat yang dimasak Kakekku. Saat itu ia sering menangkap ayam kampung dan dimasak bersama beberapa bahan obat. Aromanya sangat wangi dan juga baik bagi tubuh.

Nando bertanya kepadaku apa yang kupikirkan. Aku menggelengkan kepala dan berkata, “Ayo turun.”

Tiba di lantai satu, aku melihat semua masakan yang telah jadi. Sedangkan yang membuatku tertarik adalah panci di tangan Angela. Aroma itu berasal dari dalam panci itu.

Aku bertanya dengan penasaran, “Makanan enak apa itu?”

Angela berkata, “Sebelum Nona Aiko pergi, ia ada memberikan resep memasak sup untukmu. Katanya ini sangat sehat bagi tubuh.”

Ternyata Aiko menyisakan ini sebelum pergi. Hatiku terasa hangat. Aku mendekati Angela dan membuka tutupannya. Lalu sebuah aroma yang sangat terkuak, bahkan aku bisa melihat Nando sedang menelan ludahnya.

Ini adalah sup ayam, dengan satu ekor ayam. Aku menggunakan sumpit menyapit satu, lalu daging terjatuh dari tulang. Ini bisa menjelaskan bahwa sup ini di masak sangat lama. Aku menuangkan satu mangkok untuk Nando. Ia terkejut dan berkata, “Kak Alwi, Anda terluka. Seharusnya Anda yang makan, aku tidak boleh makan.”

“Aku sendiri yang makan juga tidak habis. Anggap saja kmau membantuku.” ujarku tertawa, lalu menuangkan semangkok lagi untuk Darren. Darren awalnya juga tidak mau, tapi akhirnya ia tidak bisa menang dan hanya bisa menerimanya dan berterima kasih.

Sup ini sama sekali tidak baik untuk wanita, jadi aku tidak membagi Angela. Ia menatapku tak berdaya dan berkata, “Satu ayam dua kaki, sudah dibagi habis olehmu. Kamu sendiri makan apa?”

Aku berkata, “Daging di dalam sini sangat banyak, kamu masih takut aku lapar?”

Lalu aku menuangkan semangkok sup dan minum seteguk. Seketika aku terdiam, lalu melihat kearah Angela dan bertanya, “Kamu...yang membuat sup ini?”

Angela mengangguk dan bertanya, “Apa maksudmu? Tidak enak?”

Aku menggelengkan kepala dan berkata, “Bukan. Ini terlalu enak, hingga membuatku teringat Kakekku.”

Rasa ini memang persis dengan rasa masakan Kakekku. Aku sungguh merindukan hari-hari itu.

Angela tertawa berkata, “Mungkin sup ayam yang dipakai bahan-bahan obat. Siapapun yang masak pasti juga memiliki rasa yang sama.”

Aku berkata, “Mungkin... Kalau dipikir-pikir, orang tua itu sekarang berada di Beijing. Aku mana mungkin bisa makan sup ayam buatannya.”

Angela berkata, “Aku yakin suatu hari kamu akan bisa kembali. Jangan berpikir, cepat makanlah!”

Aku tertawa kearahnya dan menyimpan sikap kesedihan, lalu mulai makan.

Baru saja makan setengah, Armour menghubungiku, bilang aku dan Jinkang segera datang ke tempat pelatihan. Aku tahu Matthew sudah ingin mulai bertanya, juga ingin mengetahui kondisinya secara menyeluruh, jadi menyuruhku untuk segera datang.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu