Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1020 Naik Puncak, Rencana dimulai! (2)

Setelah selesai berkata, dia mengangkat kepalanya dan memandangku dengan matanya yang berlinang. Kemudian ia berkata,”Kamu tenanglah. Pada saat itu aku akan mengikutinya. Jika... Jikalau kamu benaran tidak balik lagi, aku dan Darren tidak akan melupakanmu selamanya. Tapi aku berharap kamu dapat kembali dalam keadaan hidup.”

Aku tertawa dan berkata,”Itu sudah pasti. Baiklah, jangan menangis lagi. Marilah kita memasak. Hari ini aku akan membawa para sobat pergi melakukan hal besar, jadi hari ini aku yang akan masak.”Angela menganggukkan kepala, tidak berbicara dan mulai menyibukkan diri.

Setelah selesai memasak dan menyusunnya di atas meja, aku menelepon Fernando dan menyuruhnya untuk membawa para sobat yang akan bertugas agar pulang untuk makan. Mereka dengan cepat telah balik dan membawa barang yang aku inginkan.

Aku sambil tersenyum berkata,”Hari ini kita tidak pergi ke restoran. Aku tidak terlalu pintar memasak, tapi semoga kalian menikmatinya.”

Semuanya langsung terkejut sampai menggelengkan kepala. Aku memberi kode agar mereka duduk, lalu menuangkan arak ke setiap gelas mereka dan berkata,”Ini gelas pertama, merupakan penghormatan kepada dukungan dan pengorbanan kalian. Ini membuatku dapat bertahan hidup sampai saat ini di tempat ini. Dan karena ada kalianlah, aku dapat menjalankan rencana ini. Jadi, aku berhutang kepada kalian. Satu gelas ini, merupakan penghormatan atas kesetiaan kalian dan juga rasa terima kasihku pada kalian.”

Semuanya berdiri sambil memegang gelas arak, Nando berkata,”Kak Alwi, kamu terlalu sopan. Ini memang tugas kami.”

Aku menggelengkan kepala dan berkata,”Tidak ada kehidupan yang khusus untuk berkorban demi orang lain. Jadi, aku sangat berterima kasih pada kalian. Ayo, kita minum arak ini!”

Setelah minum gelas pertama, aku kemudian menuang gelas kedua dan berkata,”Gelas kedua ini, aku berharap tugas kita kali ini akan berhasil dan kita semua akan kembali dengan semangat.”

”Kembali dengan selamat!”sorak semuanya. Setelah itu, kami meminumnya dan aku berkata,”Minum arak dengan perut kosong tidak baik untuk kesehatan. Jadi, mari duduk dan makan.”

Semua menganggukkan kepala dan tidak bergerak. Saat aku sudah duduk barulah mereka duduk. Tiba-tiba aku teringat dengan kejadian di Nanjing. Sewaktu pelatihan keseimbangan telapak kaki, bersama dengan sobat lainnya minum arak bersama. Waktu telah berlalu, mungkin mereka tidak akan ingat dengan Kak Alwi yang pemalu dan sensasional.

Aku berhenti memikirkan masa lalu dan tersenyum kepada setiap orang,”Makan yang lebih banyak ya semua!”Semua pun mulai makan. Setelah memakan beberapa suap lauk buatanku, semuanya memujiku. Nando bahkan mencari muka dengan berkata,”Kak Alwi, kamu terlalu rendah hati. Kemampuanmu ini sudah bisa membuka sebuah restoran.”

Sambil tertawa aku berkata,”Benarkah? Tidak berbohong padaku kan?”

”Aku tidak berbohong.”Nando tersenyum sambil memberikan sepotong daging ayam kepadaku dan berkata,”Kakak ipar nantinya sangat beruntung ya.”

Aku terpikir dengan Jessi dan berkata,”Keahlianku tidak bisa dibandingkan dengannya. Harusnya aku yang beruntung.”

Semuanya adalah pria, sekali membicarakan wanita pasti akan ramai. Suasana suram tadi pun telah tiada. Setelah kami selesai makan, aku naik ke atas untuk membereskan barang. Sebenarnya aku ingin menelepon Jessi, tapi tidak jadi karena takut dia khawatir.

Yah, begitulah. Aku pun membawa orang meninggalkan rumahku. Sebelum pergi, Angela masih menatapku dengan pandangan yang khawatir dan berkata,”Aku dan Darren akan menunggumu di rumah. Kamu harus baik-baik ya.”

Aku menganggukkan kepala dan berkata,”Aku juga berharap agar kamu dapat ingat perjanjian kita. Jangan mengambil keselamatan kamu dan anak menjadi taruhan. Jika benar ada masalah, kamu harus mengikuti yang sudah perintah bawahanku.”

Angela mengangguk dan aku masuk ke dalam mobil. Begitu di atas mobil, Nando berkata,”Kak Alwi, kok aku merasa kalau ibunya Darren punya rasa padamu?”

Aku menaikkan alisku, kemudian melihat Angela yang berada di depan pintu dan berkata,”Jangan berpikir berlebihan. Dia hanya membutuhkan seorang yang menjadi penopangnya dan kebetulan aku menjadi penopang itu. Tapi, bukan berarti aku harus menjadi lelakinya, kan bisa saja menjadi keluarganya.”

Sebenarnya, bagaimana mungkin aku tidak mengetahui perasaan Angela padaku? Aku bukannya seperti domba yang polos. Hanya saja aku tidak ingin melewati batasan itu. Aku malah lebih yakin kalau perasaannya padaku hanyalah sekedar terharu dan juga ketergantungan. Dan aku percaya bahwa selamanya ia juga tidak ingin melewati batas ini.

Di dunia ini ada berbagai macam manusia. Ada orang yang dia tidak akan melewati batasan walaupun itu mengenai perasaannya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dia lebih tahu dari siapapun. Jadi, dia tidak akan melanggar kesalahan itu. Dan kebetulan sekali kalau Angela adalah orang seperti itu, jika tidak, dia tidak akan single selama ini.

Aku membuang pikiran itu, aku tidak ingin berpikir macam-macam lagi. Aku harus memfokuskan pikiran pada rencanaku di area pelatihan. Aku akan memikirkan apa saja yang kecelakaan yang bakal muncul di rencana ini dan berharap rencana ini berhasil tanpa ada kesalahan apapun.

Sesampai di dermaga, ada sebuah kapal yang berhenti di sana. Ada satu orang yang keluar dari kapal itu dan berdiri di depan mobil. Aku membuka jendela mobil, dia dengan hormat berkata,”Kak Alwi, kami adalah orang dari ketua putu. Dan atas perintahnya, kami menunggu Anda di sini.”

Aku tidak kenal dengan ketua putu, tapi aku tahu bahwa dia pasti orang dari Matthew Zhong. Aku mengangguk dan bertanya,”Apakah kalian yakin tidak ada yang mengetahui kalian datang?”

Dia menjawab,”Yakin. Sekarang ketua Felix Zhong sudah kami atasi. Dan kami keluar dengan alasan ingin berbincang. Jadi, meskipun dia melihat kami keluar, mereka tidak bisa menebak apa yang kami lakukan. Setelah sampai di sana pasti sudah tengah malam. Kalian lihatlah, tidak akan ada yang sadar.”Aku mengangguk, kemudian naik ke kapal bersama Nando dan lainnya.

Kami pun sampai di area pelatihan di tengah malam. Jujur saja, sudah lama tidak datang di sini. Berdiri di luar area pelatihan yang berada di sebuah pulai yang sepi ini, membuatku merasa lebih baik. Kami pun turun dari kapal secara diam-diam dan mengikuti orang tadi ke asrama lantai satu dan berada di luar. Orang itu berkata,”Dalam satu tahun ini, di dalam pelatihan ini banyak yang meninggal sehingga gedung ini kosong. Biasanya tidak ada yang datang ke sini dan ini pun menjadi gudang. ketua putu sudah menyuruh orang membereskan kamar untuk kalian. Tutup gorden jendela, jangan buka lampu. Di dalam kamar ada senter, dan ini agar tidak ketahuan.”

Setelah selesai berkata, dia bertanya,”Kak Alwi, kamu tidak akan ada pendapat lain bukan?”Aku dengan datar berkata,”Tidak. Ini tidak ada apa-apanya. Kami tidak begitu lemah.”

Dia pun menghela napas, kelihatannya dia takut aku akan memprotes. Aku berpikir mungkin saja Armour telah mengatakan sesuatu kepada ketua putu. Dan ketua ini berpesan secara khusus agar bawahannya berkata dengan baik denganku karena takut begitu aku marah, aku tidak akan membantu Armour Zhong lagi.Dia kemudian berkata,”Kamar ada di lantai empat dan aku tidak mengantar Anda lagi. Aku akan membawa ketua putu kemari.”

Aku mengangguk dan berkata,”Pergilah!”

Aku mengeluarkan smartphone, membuka senternya dan naik bersama yang lainnya.

Gedung asrama ini berada di tempat terpencil di area pelatihan ini. Di sekitarnya tumbuh berbagai tumbuhan liar dan di semua area gedung ini tercium sebuah aroma. Mungkin berpikir pasti ada orang yang datang, sehingga ketua putu tenang untuk membiarkan kami datang.

Setelah sampai di lantai empat, ada beberapa kamar yang pintunya terbuka lebar. Satu pun dari kami tidak ada yang berbicara dan hanya berpandangan mata. Setelah itu kami membagi menjadi empat kelompok dan masuk ke empat kamar. Nando membiarkanku untuk duduk di atas tempat tidur dan menyuruh orang untuk menggeledah apakah ada penyadap suara atau sejenisnya.

Meskipun kami memiliki hubungan kerja sama dengan ketua putu, tapi aku sangat yakin bahwa kami semua orang yang punya tujuan tersendiri. Jadi, tidak ada yang bisa dipercayai dengan sepenuhnya.

Dengan cepat kami membuktikan bahwa kamar ini dan gedung asrama ini aman. Aku menyuruh dua orang untuk menyebar ke bagian depan dan belakang gedung untuk bersembunyi. Kemudian berkata,”Tidak perlu menunggu lama, malam ini langsung saja bertindak!”

“Kak Alwi, bagaimana langkah awal rencanamu?”,tanya Nando.Aku pun bertanya,”Apakah smartphone yang kemarin kamu temukan masih ada?”

Nando menganggukkan kepala, lalu mengeluarkan smartphone dan memberikannya kepadaku. Ini adalah smartphone yang ditemukannya di tempat duduk peserta dan sampai sekarang nomornya belum diblokir.

Aku membuka telepon dan mencari pesan yang dikirim Nando ke Felix Zhong. Kemudian mengedit pesan dan mengirimkannya lagi, isinya adalah:”Tuan Muda besar berencana melenyapkanmu. Apakah kamu ingin tahu bagaimana ia melakukannya?”

Beberapa saat kemudian, aku mendapatkan balasan.Balasan pesan dari Felix Zhong sangat singkat:”Siapa kamu sebenarnya?”

Aku dengan senyum sinis berkata,”Aku adalah orang yang bisa membunuhmu dan juga yang bisa menolongmu.

Setelah mengirimkan pesan, aku pun menonaktifkan

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu