Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 765 Berbagai macam Kesulitan (1)

Setelah dua jam, kami sampai di Chongqing, meninggalkan bandara, mencari hotel untuk menetap sementara, aku segera menelepon Felicia, tidak ada cara lain, Felicia tidak mengangkat semua panggilan, aku khawatir dia berada dalam masalah, aku segera menyuruh Samuel untuk mencari nomor pialangnya, kemudian meneleponnya.

Ponsel dengan cepat telah tersambung, orang di telepon itu terdengar tidak senang dan bertanya: "Siapa kamu?"

Aku berkata: "Apakah ini adalah pialangnya Felicanya? Aku ingin menanyakan keberadaan Felicia."

Pialang itu sedikit curiga, kemudian menanyai dengan waspada: "Siapa kamu?

"Temannya, teleponnya tidak tersambung, aku takut telah terjadi masalah padanya, maka aku meneleponmu." Aku berkata dengan datar.

Pialang itu berkata dengan kesal: "Kamu orang diluar lingkaran kami?"

"Ya, benar."

"Aku katakan padamu, sekarang orang dalam meninggalkannya terlalu jauh, bagaimana kamu masih bisa peduli padanya."

Aku mengernyitkan alis dan bertanya: "Apa maksudnya ini?"

Pialang itu menghela napas dan berkata: "Kamu tanyalah sendiri padanya, tapi kamu harus mencarinya lebih dulu, jujur saja, aku juga tidak bisa menemukannya, mulai dari tadi pagi ponselnya tidak aktif dan menghilang, aku disini telah menyuruh orang untuk mencarinya seharian, sampai gelap pun kami juga belum menemukannya, malam ini dia juga masih harus mendatangi makan malam amal, jika dia tidak muncul, aku pastikan dua sponsornya akan hilang."

Dia terus-terusan berbicara, tapi aku tidak punya ketertarikan untuk mendengarnya, di otakku penuh dengan masalah Felicia yang menghilang. Perempuan ini, kemungkinan besar dia pasti sudah mendapatkan kabar tentang ayahnya, maka dia mematikan ponsel dan bersembunyi, bahkan mungkin sudah kembali ke Beijing.

Bagaimana caranya aku mencari dia?

Semuanya menemui jalan buntu, aku bertanya pada pialang itu apakah Felicia pergi dengan mobil atau tidak, dia berkata tidak, dan dia memohon padaku jika aku menemukan Felicia, cepat-cepat untuk menghubunginya, dia juga mengatakan bahwa atasan sudah tahu, jika malam ini penandatanganan kontrak itu batal, dia harus mundur, dan aku telah berjanji.

Setelah menutup telepon, aku menyalakan rokok dengan perasaan kacau, berdiri di balkon hotel, lapangan umum berhadapan disana, lagu baru milik Felicia diputar di layar LCD besar, yang juga merupakan soundtrack dari sebuah film, lagunya berjudul .

Suara Felicia sangat lembut, tapi ditengah kelembutan ini ada ketangguhan didalamnya, sangat merdu, juga membuat orang jatuh cinta. Aku melihat banyak orang juga telah disihir oleh lagunya, mereka semua berhenti untuk melihatnya, ini menunjukkan popularitasnya.

"Samuel, selidikilah kondisi bandara, lihat apakah Felicia naik pesawat ke Beijing." Aku berkata sambil melihat kearah layar LCD besar itu.

Samuel berkata: "Baiklah."

Setelah setengah jam, Samuel memberitahuku kabar semua penerbangan, bahkan sampai informasi di stasiun juga telah diselidikinya, tidak ada tanda-tanda dari Felicia, juga bisa dibilang, dia seharusnya masih ada di kota ini, maka, kemana dia pergi?

Samuel bertanya padaku apa yang harus dilakukan sekarang? Aku berpikir kemudian menjawab: "Hubungilah Chick, suruh dia mengawasi Felicia, saat dia mengaktifkan ponselnya, segera lacak."

Samuel berkata: "Aku mengerti, kak Alwi, makanlah sedikit, aku sudah menyuruh orang untuk memesankan makanan pesan antar."

Aku menganggukkan kepalaku, aku hanya memikirkan masalah Felicia, meskipun pialang itu tidak mengatakan apapun tentang pelakunya, tapi aku bisa menebak-nebaknya.

Industri hiburan beragam, dan banyak orang memiliki hubungan yang tak terpisahkan dengan beberapa pemimpin, maka bisa dikatakan, mereka juga bisa dengan cepat menemukan pelaku di dalamnya. Lagipula, jika keluarga Hu mau melawan keluarga Su kecil, agaknya dia mereka mau mempublikasikan situasi keluarga Felicia dimana-mana.

Di dalam tangki industri hiburan ini, Felicia mencintai dirinya sendiri, karena identitasnya yang mulia, bahkan jika seseorang berulah dengannya, orang itu juga tidak akan berani mengganggunya, dan aktris-aktris hype dan tidak bermoral bahkan lebih iri padanya dan menganggapnya sebagai paku di mata mereka.

Ketika keluarga Su berjaya, orang-orang ini mengelu-elukan Felicia, mereka munafik, karena ketika keluarga Su sedang dalam kesulitan, semua orang yang mengetahui hal ini mengubah wajah mereka, persis seperti kata pialang itu, artis itu aku perkirakan bisa bersembunyi sejauh mungkin, dan dibelakang ada bosnya, dia masa kejayaannya, bahkan jika dia tetap tidak pergi ke acara makan malam amal itu, juga tidak akan mengganggunya, saat aku mendapatkan kabar ini, aku mulai memunculkan kesulitan, aku pun juga sudah memandangnya rendah.

Masalah perasaan ini, terkadang membuat orang kehilangan harapan, tapi hidup Felicia dari awal sudah sangat sulit, tidak mudah bagi dirinya untuk menjadi putri pujaan masyarakat, sekarang ini telah kembali ke titik semula, sementara dia menderita karena ayahnya, ia juga menderita karena tatapan dingin dan ejekan orang lain, dia agaknya sangat kesulitan, dia juga tidak mungkin terus bersembunyi dan tidak muncul kembali.

Waktu terus berjalan, sampai pada pukul sembilan malam, Samuel tiba-tiba masuk kedalam kamar, dengan semangat mengatakan: “Kak Alwi, nona Felicia mengaktifkan ponselnya."

Aku menundukkan kepala dan melihat sekilas ponselku dan berkata: "Aku tahu."

Saat ini, ponselku menyala, di layar muncul nama Felicia.

Sepertinya setelah dia mengaktifkan ponselnya, dia menemukan bahwa aku meneleponnya, kemudian dia memberiku balasan telepon. Di waktu seperti ini, aku benar-benar lega, lega karena dia menganggap diriku penting, kalau tidak, bagaimana caranya aku menemukan dia?

Aku menekan tombol dan mengangkat telepon itu, aku berkata: "Kak Fel, kamu ada dimana?"

Felicia berkata dengan suara serak: "Adikku, apa yang harus aku lakukan? AKu harus bagaimana? Ayahku terjerat masalah, aku juga tidak bisa menghubungi ibu dan kakakku, mereka semua bilang bahwa keluarga kami telah hancur......"

Mendengar suara isakan Felicia, aku menenangkannya dan berkata dengan lembut: "Jangan dengarkan omong kosong mereka, keluarga Su tidak akan hancur, paman Jay hidup untuk negara dan rakyatnya, mereka semua melihatnya, atasan juga pasti tahu dia telah dijebak, hanya saja penyelidikan ini membutuhkan waktu."

"Untuk bibi dan kakak Su, agaknya mereka juga sedang sibuk mencari bukti paman Jay tidak bersalah, maka, kamu juga tidak perlu panik, dan juga, ada aku disini, tidak akan ada orang yang berani mengejekmu, kamu beritahu aku dimana posisimu sekarang, aku akan menjemputmu, bagiamana?"

Felicia terkejut dan bertanya: "Kamu...... kamu di Jiangcheng kah?"

Aku tersenyum dan berkata: "Benar, aku ada di Jiangcheng."

"Apakah kamu datang demi aku?" Felicia bertanya dengan hati-hati.

Aku sedikit mengernyit, kemudian tersenyum dan berkata: "Ya, demi kamu."

Felicia menjawab dengan senang: "Terimakasih Alwi, tapi aku mungkin tidak bisa menemuimu, aku harus pergi ke makan malam amal......"

"Jika tidak ingin pergi tidak perlu pergi." Aku berkata datar, disaat sekarang, aku pikir dia juga tidak ingin muncul di acara semacam itu.

Siapa yang mengira, Felicia justru berkata: "Tidak, aku ahrus pergi...... kalau tidak atasan akan mengejarku, kak Jin juga tidak akan dipekerjakan lagi."

Kak Jin, itu adalah pialang Felicia. Aku terkejut, tersenyum tidak berdaya, sudah ada di titik ini, Felicia masih memikirkan orang lain, bagaimana ini tidak membuat orang tertekan.

Aku berkata: "Baiklah kalau begitu, kamu pergilah, aku juga akan datang mencarimu, selesai kamu mengikuti acara tersebut, aku akan mengantarmu makan makanan yang enak."

Beginilah, Felicia memberiku alamat hotel untuk makan malam amal nanti, setelah menutup telepon, aku segera membawa Samuel dan orang-orang pergi.

Makan malam amal itu diadakan di Rainbow Moon Spa Resort, mereka pasti sudah memesan seluruh hotel, tidak ada yang diizinkan masuk sembarangan, masuk pun juga harus menunjukkan sertifikat, maka kami semua tertahan.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu