Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 467 Akhir hidupnya

Aku mengatakan bahwa jika aku mati juga akan menarik seseorang denganku, perkataan ini membuat Vincent si bodoh ini terkejut. Vincent menatapku dengan panik dan mengatakan bahwa dia akan segera mengurus masalah ini.

Dengan begini, aku melihat Vincent mengirimkan informasi, kemudian mengambil ponselnya dan memesan makanan dengan ponselnya. Membuatnya tetap berlutut disana, aku duduk disofa lalu menutup mata untuk staminaku. Aku telah khawatir selama sehari semalam, ditambah lagi dengan kematian Lili membuat perasaanku bercampur aduk. Sebenarnya aku sangatlah lelah, dan terlebih lagi aku belum makan dalam seharian.

Ketika aku sudah hampir tertidur, aku merasa Vincent bergerak, aku langsung meraih teko diatas meja, membuka mataku lalu menghancurkan teko itu dikepalanya dengan kuat.

Vincent terbodoh, lalu berlutut disana dengan ketakutan. Pada saat ini, pintu terbuka, aku menyuruhnya untuk mengambil makanan, setelah dia mengambilkan makanan untukku, aku sambil makan sambil bertanya: “Lili sudah mati, apakah kamu ada pergi melihatnya?”

Vincent dengan gagap mengatakan tidak. Aku berpikir didalam hati, lumayan kejam. Aku tidak berbicara, dia menatapku dengan ketakutan, setelah aku berpikir, aku berkata: “Orangtua dan adiknya seharusnya datang untuk menjemput mayatnya pulang, kan? Pada saat itu, kamu berikan mereka 1 miliar sebagai kompensasi, kamu harus bertanggung jawab atas kematiannya.”

Setelah mendengar perkataanku, Vincent berkata degngan wajah muram: “Kak, aku… aku tidak punya uang sebanyak itu.”

“Tidak ada? Pergilah minjam, jika kamu kurang memberikan satu sen, maka aku akan memotong satu jarimu.” Aku mengancamnya.

Wajah Vincent menjadi semakin lebih muram, dia dengan tidak berdaya berkata: “Pinjam pinjam pinjam, aku pasti akan minjam, tetapi walaupun aku ingin beri tetapi mereka belum tentu menerimanya. Bagaimana mengatakannya, hmm…. Mereka sudah tidak mengakui mempunyai putri seperti Lili untuk waktu yang lama.”

Aku mengerutkan kening, Vincent terburu-buru mengatakan bahwa itu benar, dan juga mengatakan bahwa dulunya dia bersama Lili pulang ke kampung halaman, tetapi terakhir mereka berdua langsung diusir oleh kedua orangtuanya, dan mengatakan bahwa dia adalah pelacur, sangat membuatnya malu, berharap dia mati diluar dan jangan kembali, lalu meludahi wajahnya. Setelah mengatakannya sampai disini, tidak tahu apa yang Vincent terpikirkan, ada beberapa emosi sedih diwajahnya.

Aku bertanya: “Kenapa? Apakah tiba-tiba terpikirkan meskipun dulunya kalian berdua sangat pahit tetapi melewati hari yang sangat bahagia?”

Vincent tidak berbicara, aku menyalakan sebatang rokok, berkata: “Kamu ingat, jika memang seperti yang kamu katakana, maka kamu harus bertanggung jawab atas pemakaman Lili. Aku ingin kamu bersujud 999 kali dipemakamannya.”

Meskipun kata-kataku sangat sulit untuk dilakukan, tetapi Vincent tidak berani menentangnya, dan malah menganggukan kepalanya, karena dia tahu sifat dan tindakanku, jadi dia tidak berani membantahku.

Setelah selesai makan, aku mengikat Vincent lalu menutup mulutnya dan pergi tidur. Ketika malam telah tiba, aku seperti biasa memesan makanan, menonton TV sambil makan, ingin melihat apakah ada berita tentang kriminalku. Yang mengejutkanku adalah memang ada laporan tentang kematian Lili di TV, tetapi hasilnya diluar dugaanku.

Di berita mengatakan bahwa Lili dibunuh menggunakan pistol oleh seseorang, dan pembunuhnya telah tertangkap, dia adalah seorang buronan, dia telah melakukan banyak kejahatan, dan hanya menargetkan wanita. Alasan mengapa tadi malam tiba-tiba polisi itu bisa bubar, ternyata karena kasus sudah ‘ditutup’, tetapi sangatlah aneh, mengapa dia tiba-tiba berhenti? Apakah setelah Alwi palsu melihat pria itu telah mati dan takut masalahnya akan terungkap, jadi dia dengan cepat membersihkan hubungannya dengan si penembak jitu itu, dan membiarkan penembak jitu yang bertanggung jawab atas semua ini?

Sangat mungkin bahwa ini yang terjadi. Aku tersenyum dingin dan berpikir dalam hati bahwa ternyata Alwi palsu juga ada saatnya takut. Pada saat ini, aku melihat dengan sudut mata Vincent yang kaget melihat TV, aku bertanya: “Kenapa?”

Vincent melihatku, kemudian melihat ke TV berkata: “Ternyata pembunuhnya bukanlah Kakak.”

Aku memberinya tatapan datar, berkata: “Bukankah kamu sedang omong kosong? Jika aku pembunuhnya, apakah aku akan membantu Lili?”

Selesai mengatakannya, aku mengeluarkan ponsel yang untuk berhubungan dengan Claura, setelah diaktifkan, aku menemukan bahwa Claura telah menelefonku lebih dari 20 kali. Untuk memastikan apakah berita ini asli atau palsu, dan apakah aku benar-benar tidak berbahaya lagi, aku dengan segera menelefonnya balik.

Claura dengan segera menjawab telefon, dia berkata: “Suamiku, akhirnya kamu mengaktifkan ponselmu. Dimana kamu? Apakah kamu baik-baik saja?”

Aku berkata dengan datar: “Aku tidak apa-apa, aku lagi dirumah seorang teman. Oh iya, apakah kamu telah mendengar masalah diluar? Sebenarnya apa yang terjadi?”

Aku tidak memberitahu Claura tentang dugaanku, karena aku tidak ingin dia merasa aku terlalu pintar, dan membuatnya lebih berhati-hati kepadaku, jadi aku hanya bisa bertanya padanya seperti ini, dan membuatnya mengira aku tidak tahu bahwa dia ada hubungannya dengan masalah ini.

Claura terdiam sesaat, lalu perlahan-lahan berkata: “Aku juga baru mendapatkan beritanya hari ini, mengatakan bahwa Lili yang bersamamu telah dibunuh. Dan kamu dikira sebagai pembunuh, tetapi untungnya si pembunuh telah ditangkap, kamu sudah tidak apa-apa.”

Tampaknya Claura benar-benar tertipu olehku, dan masih mengira bahwa aku benar-benar tidak mengetahui apapun, aku berkata: “Baguslah jika tidak apa-apa. Tetapi aku merasa hal ini sedikit aneh, karena penembak jitu itu tidak seperti menargetkan Lili, tetapi aku, dan juga, bagaimana bisa begitu kebetulan, ketika dia selesai membunuh seseorang, langsung ada polisi datang untuk menangkap orang? Sayang sekali, aku dengan tidak mudahnya mengambil ponsel dari tubuh penembak jitu, tetapi isi dalamnya kosong, sedikit jejak pun tidak ada. Kalau tidak, aku pasti bisa menemukan siapa yang ingin mencelakaiku.”

Claura berkata dengan sedikit gugup dihatinya: “Suamiku, aku merasa kamu terlalu banyak berpikir. Coba kamu pikir, jika target dia adalah kamu, maka dia tidak akan dengan begitu mudahnya berhenti, karena Lili adalah seorang pendamping minum, mungkin saja dulunya dia pernah menemani si penembak jitu itu, dan mengatakan apa yang tidak harus dikatakan dan membuat penembak jitu itu dendam kepadanya, lalu membunuhnya. Kamu jangan lupa, sekarang banyak wanita muda mati, karena mereka kotor dan terlalu berpura-pura? Adapun dengan polisi-polisi itu aku juga curiga bahwa mereka diundang oleh orang lain untuk menghadapimu, tetapi aku telah mengecek, mereka pergi kesana bukan untuk mencarimu, tetapi untuk menangkap seorang burunon, hanya saja mereka melihatmu ketika kamu melompat keluar dari jendela.”

Claura tahu bahwa sifatku lebih curigaan, jadi ketika menjelaskan, dia juga menjelaskan setiap ‘keraguan’ ku dengan teliti, tetapi dia tidak tahu bahwa aku sama sekali tidak percaya omong kosong ini.

Melihatku tidak berbicara, Claura bertanya: “Suamiku? Apakah kamu tidak percaya padaku? Jika benar-benar ada orang yang ingin mencelakaimu, apakah aku akan dengan begitu mudahnya tidak bertindak lanjut? Aku sangat mencintaimu….”

Tampaknya Claura sedang bersiap menyerangku dengan kelembutan. Sebagai suami yang ‘tidak memiliki hati’ padanya, tentu saja aku harus menunjukkan sifat kesetiaanku dengan baik, aku berkata: “Istriku, aku percaya padamu. Mungkin kali ini aku telah berpikir banyak, untungnya kejadian ini tidak mempengaruhi rencanaku.”

Claura bertanya padaku apa yang akan kulakukan selanjutnya, aku berkata: “Masih belum selesai mempertimbangkan semuanya. Aku akan memberitahumu setelah aku selesai mempertimbangkan, sudahlah aku harus pergi mengurus masalah.”

Selesai mengatakan ini, aku tidak menunggu Claura berbicara dan langsung menutup telefonnya, kemudian menonaktifkan ponselnya.

Setelah menutup telefon, aku mematikan TV dan pergi latihan diluar. Setelah kembali, aku membawa makanan untuk Vincent yang telah seharian kelaparan, setelah dia selesai memakannya, aku mengikatnya lagi, dan membuatnya berlutut disana, kemudian pergi tidur dengan tenang.

Keesokan harinya, aku membawa Vincent yang kedua kakinya gemetaran ke bank, lalu berhasil mendapatkan Flashdisk yang berharga itu. Setelah mengemudi kembali kerumahnya, aku melemparkannya kesudut, dan mengikatnya, kemudian membuka flashdisk itu dengan laptop, dengan segera didalamnya muncul berbagai ratusan gambar, dan salah satunya masih terdapat video pendek. Aku mengirim foto wanita dengan wajah yang jelas ke Govy, dan menyuruhnya memeriksa informasi dan latar belakang orang-orang ini.

Govy dengan segera menelefonku, aku dengan sedikit terkejut bertanya: “Sudah ada kabar dengan begitu cepat?”

Govy berkata: “Tidak, aku sudah menyuruh orang memeriksa semua informasi wanita-wanita ini. Aku menelefonmu hanya untuk memberitahumu aku sudah mendapatkan informasi yang tepat bahwa Alwi palsu baru saja tiba di Dongbei hari ini, dan hal yang pertama dia lakukan setelah sampai adalah meminta permohonan maaf kepada Claura dengan 999 batang mawar. Dan adapun tentang transaksi mereka, rencana sebenarnya atau yang lainnya, aku percaya hanya mereka berdua yang mengetahuinya. Adapun tentang penembak jitu, kita tidak menemukan sesuatu yang berharga dari tubuhnya.”

Aku berkata dengan datar: “Tidak apa-apa, aku punya cara untuk menghadapi mereka berdua.”

Govy berkata dengan datar: “Alwi palsu itu cerdik dan berbahaya, kamu harus sangat berhati-hati.”

Aku mengatakan aku tahu, setelah mengobrol sesaat, kami menutup telefon. Setelah beberapa saat, Govy mengirimiku informasi tentang wanita-wanita itu, meskipun aku telah mendengar dari Lili bahwa wanita-wanita yang berhubungan dengan Vincent adalah wanita yang berlatar belakang, tetapi ketika melihat identitasnya, aku masih sedikit terkejut. Diantara orang-orang ini, ada beberapa istri resmi, beberapa istri dari pria pembisnis yang berkuasa, dan ada beberapa istri dari pria yang tidak begitu berkuasa, tetapi mereka juga adalah selingkuhan yang sangat disayangi. Para wanita ini bahkan bisa memilih Vincent, dan juga bersedia inisiatif merekam sesuatu yang tidak bagus dilihat dengannya, aku merasa dunia ini terlalu gila.

Aku meng-copy semua data yang di Flashdisk dan mengirimkannya ke Govy. Kemudian berjalan keluar, melihat wajah kekecewaan Vincent, bertanya: “Aku sangat penasaran, mengapa kamu membuat semua video ini?”

Wajah Vincent yang memerah, berkata: “Apa yang yang bisa aku lakukan, tentu saja mengancam mereka untuk memberiku uang, membantuku bicara lalu membuatku lebih berkuasa.”

Aku tersenyum dan berkata: “Sekarang aku tiba-tiba lumayan mengagumimu, seorang preman kecil dengan beraninya menggunakan cara ini untuk memenangkan peluang sukses, aku benar-benar tidak tahu apakah harus mengatakan kamu hebat atau mengatakan kamu tidak ingin nyawamu lagi.”

Ketika Vincent mendengar perkataan ini, dia tertawa dan berkata dengan sembrono: “Kak, selama kamu melepaskanku maka aku akan memberikan posisi ini kepadamu, selain itu aku juga akan menyuruh orang ini membawamu ke posisi yang lebih tinggi lagi.”

Aku mengabaikannya, melihat waktu dan berkata: “Telefon temanmu dan tanyakan masalah tentang Lili.”

Sambil mengatakan, aku mengeluarkan ponsel Vincent, dan mendapatkan nomor seorang teman dari dalam, menekannya lalu menekan tombol speaker. Segera, seseorag terhubung disana, Vincent bertanya kepadanya apa yang telah aku katakan, lalu dia mengatakan orangtua Lili menolak untuk membawa pulang mayatnya, dan akhirnya menandatangani selembar kertas, mengatakan bahwa Lili akan disumbangkan untuk otopsi.

Orang tua Lili benar-benar tidak mengakui putri ini, dan masih dengan kejam menyumbangkan tubuhnya untuk otopsi medis. Ketika medengar perkataan ini, hatiku sangat marah, aku tidak berpikir bahwa otopsi medis sangatlah bijaksana, jika seseorang menyumbangkan tubuhnya secara sukarela, tentu saja sangatlah bijaksana, tetapi orang ini bahkan tidak memiliki hak untuk memutuskan, ini tidak bijaksana tetapi menyedihkan.

Aku menyalakan sebatang rokok, lalu memandang keluar jendela, dan Vincent yang disamping dengan hati-hati bertanya: “Kak, bagaimana?”

Aku terpikirkan kepahitan dan kesedihan Lili selama bertahun-tahun dan juga terpikirkan bahwa dia menipu orang lain karena penderitaannya, kemudian menghela nafas, lalu berkata dengan datar: “Satu orang satu nyawa, meskipun ketika hidup dia telah banyak menderita, tetapi dia juga telah melakukan banyak kesalahan, anggap saja semua ini sebagai penembus dosa.”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu