Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 106 Dia Datang

Saat aku menusuk belati kedalam daging nichkhun, melihat darah segar yang mengalir keluar, aku merasa seluruh darah hangatku meningkat, nyaliku kecil dan bahkan bisa dikatakan lemah,juga sangat menyukai perasaan berdarah ini.

Aku menarik belati, dan dengan cepat menusuk kembali, tusukan kali ini aku sambil menjerit: kalian yang memaksaku, kalian yang kaya sombong? ada status sombong? Bukannya kalian yang ingin mati ditanganku?”

Aku sambil berkata, satu per satu tusukan aku arahkan ke dalam tubuhnya.

Saat ini, setiap sel di dalam tubuhku hanya berkata “bunuh dia”, aku mendengar jeritan nichkhun, aku mendengar Felicia sedang memanggilku, tetapi suara yang membuatku paling nyaman sekarang adalah suara tusukan belati. Aku sambil memikirkan bagaiaman nichkhun dan yang lainnya mengangguku, berpikir bagaimana claura memaksaku, mempermainkankku, mengingat dan membuatku tidak dapat mundur, berlutut, dan luka sebagai gantinya, menggantikan kekurang ajaran mereka dan penghinaan mereka, pemaksaan, didalam hatiku ada emosi yang tidak dapat dipendam.

Dan melihat luka darah yang sedikit kabur, aku merasa hatiku benar-benar gembira! Merasa semua penderitaan yang diterima, semuanya keluar Bersama tusukan ini

Bagus…..bagus sekali……

Sangat puas…. Benar-benar sangat puas….

Nichkhun pelan-pelan berhenti menjerit, bahkan hampir tidak memiliki tenaga untuk memohon, dia berbaring disana, seperti orang yang meninggal.

Lengan seperti dipelintir dengan kuat, aku menghentikan gerakanku, pelan-pelan mendonggakkan kepala, melihatku dengan raut wajah Felicia yang sangat ketakutan, menjerit: “Alwi, jangan tusuk lagi, dia….sepertinya sudah mati.”

Aku merasa otakku kaku, mendengar kata “mati”, bahagia hingga aku tertawa dan berkata: “Sudah mati bagus, bagus kalau sudah mati.”

Berbicara sampai disini, aku pelan-pelan melihat kearah nichkhun, saat aku melihat darah yang keluar, aku bernafas dalam-dalam, kepuasan yang aku rasakan lenyap seketika, sekarang yang tersisa hanyalah ketakutan.

Dengan keras aku terduduk di lantai, dan mundur beberapa langkah, melihat ida yang terbaring disana tidak bergerak, seluruh badanku dipenuhi dengan darah nichkhun, aku ketakutan dan berkata: “Aku sudah membunuh orang, aku membunuh orang….”

Aku yang tidak pernah berpikir akan membunuh orang, walau bagaimanapun dipaksa, dihina, aku tidak pernah berpikir untuk membunuh orang, karena aku tau sekali membunuh orang, aku tidak bisa kembali lagi, hanya ada satu jalan mati, sedangkan aku satu-satunya yang diandalkan adikku, sampai saat itu, dia bagaimana? Maka dari itu, dari kecil hingga dewasa, tidak peduli aku menerima berapa banyak kesakitan, cobaan, menerima banyak penolakan, dihina, aku tidak pernah ada pikiran untuk membunuh.

Aku ingin hidup, aku ingin hidup, kalau tidak dapat hidup, aku akan menyerahkan diri, tidak akan membuat adikku terseret masuk oleh reputasiku yang jelek.

Berpikir sampai disini, seluruh wajahku dipenuhi air mata, sedangkan hari ini, aku telah membunuh seseorang.

Felicia menanyaiku apakah aku menyesal? Aku tertegun, seketika menggelengkan kepala, menggertakkan gigi dan berkata: “Aku tidak menyesal.”

Nichkhun sudah keterlaluan menghina orang, aku bisa menahan dia memukulku seperti anjing, sekalipun aku dipukul hingga cacat, aku tidak akan membunuh dia, tapi dia benar-benar tidak pantas, tidak boleh menyentuh adikku, yang menyentuh adikku, harus mati!

Sekalipun berpikir seperti itu, seluruh tubuhku masih ketakutan dan gemetar, telapak tanganku dipenuhi dengan keringat, tubuhku dari atas hingga bawah tidak memiliki tenaga.

Felicia memegang pundakku, dan berteriak: “cepat lari, alwi, gunakan kesempatan saat orang belum menyadari kejadian ini, cepat lari.”

Kepala ku sangat pusing, Lari? Lari kemana?

Tidak menunggu aku sampai mengerti, Felicia dengan buru-buru berteriak padaku: “Cepat lari! Memangnya kamu mau masuk kepenjara, dan ditembak kah?”

Aku menggelengkan kepala, dengan takut mengatakan tidak mau, dia berkata jika tidak mau cepat kabur, lari, lari!

Aku melihat Felicia, ditelingaku hanya terdengar suaranya yang mengatakan dua kata, tenagaku sudah mulai kembali, aku menganggukkan kepala, pelan-pelan naik keatas, dan berkata: “Baiklah, ayo kita lari bersama, tidak peduli di ujung dunia, harus saling bersama.”

Sambil berkata, aku mengulurkan tangan ingin menarik felicia pergi, tapi dia malah mundur satu langkah, seluruh matanya dipenuhi dengan air mata dan berkata: “tidak, alwi, aku tidak bisa pergi denganmu.”

Seluruh tubuhku bergetar, melihat dia, tiba-tiba menyadari saat dimana aku menjadi tersangka pembunuhan, aku kehilangan semua yang aku miliki, keluarga, teman, asmara, semuanya pergi dari hidupku, mulai dari sekarang, aku menjadi orang yang sangat kesepian.

Felicia menghindari pandanganku, di dalam matanya dipenuhi rasa bersalah, tapi aku tidak menyalahkan dia, atas dasar apa aku memintanya pergi denganku? Berpikir sampai disini, akku berkata: “Felicia, aku sayang kamu, kamu adalah wanita yang paling aku cintai didunia ini.”

Air mata Felicia mengalir semakin deras, dia pergi dari sampingku, dengan malang menerobos keluar kamar. Aku tau ruang tamu terlalu banyak orang, berjalan dari sana sama saja menyerahkan diri sendiri, maka dari itu aku keluar dari jendela di sebelah tangga, dari sana mengikuti pipa selokan disana, dengan lancar aku merangkak di selokan.

Tapi belum sampai di jendela, aku mendengar suara langkah kaki yang terburu-buru, hatiku seketika merasa sangat ketakutan, takut ada orang yang akan menangkapku, segera bersembunyi di salah satu kamar. Kamar itu sangat gelap, aku bersembunyi di dalam lemari, meiringkuk di dalam sana, bahkan nafas saja tidak berani aku keluarkan

Darah yang dari atas kepala terus mengalir keluar, aku mulai ketakutan, takut tadi meninggalkan jejak kaki yag ada darah, aku langsung melepaskan sepatu dan memeriksa, sampai melihat alas sepatuku bersih, barulah aku bisa menghembuskan nafas. Disaat itu, diluar ada bunyi pintu terbuka, aku merasa jantungku seperti sudah di dalam tenggorokanku, seluruh badanku gemetar.

Aku memegang belati yang ada di kantong yang tidak pernah aku lepaskan, mengenggam dengan sangat erat, tapi tanganku malah bergetar sangat kuat.

Langkah kaki diluar semakin dekat, semakin lama semakin dekat, aku sangat ketakutan, seluruh otakku berpikir mereka akan menangkapku, berakhir sudah aku, benar-benar berakhir, aku akan ditembak.

Saat itu, aku mendengar ada orang mengatakan: “Topengnya disini, cepat pakai, pesta topeng akan segera dimulai, kalau kamu tidak memakainya, nona muda akan marah.”

Pesta topeng? Perta topeng apa? Memangnya dibilang setengah sesi acara pernikahan akan mengadakan pesta topeng?

Sambil berpikir, satu orang lagi tiba-tiba berkata: “benar-benar tidak mengerti, nona muda kenapa menyiapkan topeng jelek untuk bapak, bapak jelas-jelas sangat ganteng.”

“mungkin agar terlihat lucu.”

……

Suara dua orang itu semakin lama semakin jauh, terakhir hanya tersisa suara pintu yang tertutup, hatiku bersamaan dengan suara tersebut merasa lega. Setelah menghembuskan nafas seluruh tubuhku yang mengeluakan keringat dingin terbaring didalam lemari, berpikir kembali perkataan dua orang tersebut, aku berpikir bapak yang dimaksud dua orang tersebut “seharusnya adalah aku”, nona muda juga seharusnya claura. Sepertinya claura memang telah menyiapkan pesta topeng, dan ingin aku memerankan ken, mungkin benar-benar ingin balas dendam padaku.

Berpikir sampai disini, aku perlahan mulai tenang, tiba-tiba menyadari mungkin aku dilepaskan oleh claura. Sebelumnya claura mungkin sengaja menarikku untuk mencari nichkun dan Felicia, agar aku melihat kejadian yang tidak pantas dilihat, dan lagi menghinaku.

Tapi, claura tidak mungkin berpikir aku bisa membunuh orang, bahkan nichkhun saja tidak sangka, karena mereka terlalu sombong, dimata mereka, aku tidak berani melawan mereka, mereka berpikir sangat mengenal aku, merasa aku benar-benar sampah yang lemah, hanya bisa melakukan perkelahian kecil, merasa setelah mengancam dengan adikku, bisa seenaknya mengangguku, menghinaku.

Maka dari itu claura baru menyiapkan pesta, karena dia ingin sekali lagi mempermalukan aku didepan umum.

Benar-benar rencana yang sangat baik! Aku memikirkannya sambil mengertakkan gigi.

Yakin diluar sana tidak ada orang lagi, aku segera melarikan diri, memegang hp, menggunakan senter menerangi kamar ini, aku baru menyadari di kamar ini ternyata ada dua Kasur, seharusnya kamar untuk dua orang, aku membuka lemari, mencari sebuah pakaian wanita, dan lekas berganti, dan aku memeriksa semua lemari hingga kotak, akhirnya dibawah meja aku melihat ada topeng yang tertinggal disana.

Topeng itu memiliki senyum di wajah, bagiku topeng ini adalah sindiran untukku. Aku membuka pintu dan berjalan kedepan, berpura-pura seperti wanita yang baru selesai berdandan, memakai sepatu heel yang tidak pantas. Seluruh orang di sana memakai topeng, dan gentian menukarkan berbagai macam aksesoris yang unik, sepertinya semua orang mendapat pemberitahuan ini, hanya aku yang tidak.

Karena semua orang berdandan begitu aneh, semua orang sibuk menebuk status pasangan, jadi siapapun tidak menyadari aku. Aku melihat gerbang didepan, hatiku sedikit bersemangat, aku berpikir, jika aku berpura-pura menjadi tamu yang ingin menghembuskan udara segar, bisa dengan lancar pergi dari sinii, disini akan lebih aman dibandingkan aku harus keluar lewat slogan besar itu, karena yang terakhir pergi dengan cepat, tpi akan lebih mudah ditangkap CCTV, dan dengan cepat ketahuan oleh satpam

Dan disaat aku hampir di depan pintu, di tangga tiba-tiba mengeluarkan suara teriakkan, dilanjutkan, ada orang yang meneriakkan ada orang yang mati, aku melihat wajah claura yang tidak menggunakan topeng sedikit berubah, cukup terkejut, aku semakin yakin dengan prediksiku, dan tau aku tidak seharusnya berada disini, dan disaat aku akan masuk, diluar tiba-tiba berbunyi suara polisi, mendengar suara ini, tidak mungkin terus maju kedepan , aku terpaksa harus mundur selangkah, di saat bersamaan aku merasa aneh, jelas-jelas nichkhun baru disadari meninggal, kenapa polisi sudah datang?

Tiba-tiba merasa ini adalah teka teki yang tidak ada habisnya, seperti ada orang yang sedang merencanakan ini semua, membuatku menjadi kambing hitam, dan claura mungkin bukan orang yang benar-benar merencanakan ini, mungin claura juga dimanfaatkan, apakah dibalik layar ada penjahat?

Aku tidak dapat banyak berpikir, aku langsung mencari tempat untuk bersembunyi, saat aku sedang bersiap bersembunyi didalam wc, tiba-tiba ada yang meneriakiku “jangan bergerak!”

Seluruh tubuhku membeku, mungkin karena hatiku lemah, seluruh tubuhku tidak dapat bergerak lagi.

Aku pelan-pelan membalikkan badan, melihat caura menatapku dengan tajam, tatapan itu membuatku tidak dapat berkutik.

Seluruh pandangan orang tertuju padaku, perasaan menjadi pusat sorotan, merasa aku sedang berjuang antara hidup dan mati.

Pak polisi sudah masuk, segera tutupi seluruh lokasi kejadian, sekelompok melihat mayat diatas, sekelompok lagi berada di bawah, menyuruh semua orang melepaskan topeng. Banyak orang yang melepaskan topeng, sedangkan polisi melihatku tidak melepaskan topeng, langsung berjalan kearahku.

Saat itu, aku sangat takut, disaat aku bersiap untuk melarikan diri, satu tangan tiba-tiba memegang tanganku, lalu, aku melihat seseorang yang mengenakan Tuxedo merah, wanita yang mengenakan topeng jelek berdiri di sampingku, dia menggunakan suara yang aku kenal dan asing berkata padaku: “alwi jangan takut ada aku.”

Saat itu, otakku benar-benar meledak, melihat dia, aku benar-benar sulit membuka mulut, tapi aku tidak dapat mengatakan apa-apa walaupun aku bersemangat.

Dia datang….

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu