Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 670 Membiarkan Kebahagiaan Terus Berlanjut

Aku bilang kepada Nody bahwa pembunuh ini akan kembali lagi. Dia menyipitkan matanya dan setelah terdiam sesaat baru berkata, “Jadi maksudmu, dia akan muncul lagi dalam upacara pernikahanku?”

Aku mengangguk kepalaku dan berkata, “Tidak salah lagi.”

Siapa yang akan tahu bahwa dalam hari pernikahan itu ada banyak yang harus dilakukan. Selain itu, tamunya juga banyak. Ada orang yang berpikir untuk menggunakan kerumunan orang untuk menyembunyikan dirinya dan diam-diam membunuhku pastinya akan memiliki keberhasilan yang lebih tinggi dibanding dia terus terang kabur ke kamarku pada malam ini. Kemungkinan saja, mau seberapa bagusnya tindakan keamanan dalam pernikahan pada hari itu, pastinya juga akan susah menghindari dari masalah yang banyak ini.

Bagaimanapun juga, dalam acara pernikahan tersebut, selain perasaan yang lembut dan romantis, terus terang saja masih ada kekacauan dan kesibukan.

Dari awal, si Alwi palsu menggunakan kekacuan ini untuk menggantikanku dan membuatku melewati hari yang begitu suram.

Ketika sekarang memikirkannya, ingatan itu masih membuat hatiku murung.

Dan sekarang, karena si pembunuh ini adalah orang yang ahli, tentu saja dia akan tahu seharusnya harus memilih waktu yang mana untuk membunuhku. Lagi pula, dalam situasi seperti itu, dia juga akan dengan mudah meloloskan diri, tapi dia tidak melakukannya. Melainkan, satu hari sebelum pernikahan itu, si pembunuh ‘tinggi’ ini, tidak hanya akan melakukan hal demikian, tapi pada saat dia melakukan tembakan pertamanya, dia pun tentu saja memiliki kesempatan untuk melakukan tembakan yang kedua. Namun, dia tidak melakukannya. Ini tentu tidak sesuai dengan perilaku seorang pembunuh, makanya aku merasa bahwa orang ini sengaja melakukannya.

Dia sengaja menarik perhatianku, sengaja melukaiku, supaya membuatku mengira bahwa dia tidak akan datang lagi. Karena dalam situasi yang umumnya, ketika seorang pembunuh terbongkar dan terluka, dia pasti akan memulihkan diri dalam dua hari dan tidak akan terburu-buru melakukan tugasnya. Tapi orang ini memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membalikkan konsep ini dan membunuh. Dia pun akan sekali lagi membunuhku saat aku sedang lengah.

Tentu saja orang ini pastinya kalau bisa membunuhku, maka dia akan langsung membunuhku. Jika aku tidak terbunuh, dia akan kemari lagi dengan melaksanakan rencana B.

Aku pun dapat memikirkan hingga ke bagian ini. Nody yang pintar pun tentu saja juga akan memikirkannya. Raut wajahnya pun tiba-tiba berubah menjadi dingin dan pandangannya terdapat aura pembunuhan yang kuat. Dia pun berkata, “Dia berani membunuhmu dalam pernikahanku? Maka aku akan menyuruhnya pergi ke neraka dan juga tidak akan punya pintunya!”

Melihat Nody yang marah, aku pun merasa sedikit bersalah, tersenyum dan berkata, “Kamu juga jangan memasukkan masalah ini ke dalam hatimu. Hari itu adalah pernikahanmu. Kamu hanya cukup perlu sepenuh hati menyelesaikan upacara pernikahan ini dan masalah yang lainnya serahkan kepadaku untuk membereskannya. Kamu tahu aku, aku tidak akan mungkin membiarkan orang itu berjalan sesuai dengan keinginannya.”

Nody mengangguk kepalanya. Meskipun dia mengangguk kepalanya, tapi aku tahu bahwa dia tidak mungkin tidak akan mempedulikannya. Aku pun merasa tidak enak hati. Setiap kali dalam pernikahan saudara-saudaraku, pasti akan ada saat penuh dengan ide yang licik. Walaupun ini bukanlah maksudku yang sebenarnya, tapi ujungnya akan merusak suasana kegembiraan mereka. Aku pun merasa sangat bersalah.

Pada saat ini, Dony Yun dan Samuel pun telah tiba. Mereka sekali masuk pintu, langsung berlari kemari dan setelah memastikan bahwa aku baik-baik saja, mereka pun menghembus napas lega.

Dony Yun berkata, “Splendid ini selalu saja melaksanakan keamanan yang ketat. Akhir-akhir ini mungkin telah lengah, sehingga malah membiarkan orang itu mengambil kesempatan untuk masuk kesini, menghancurkan CCTV-nya, selain itu tidak ada orang berjaga di bawah, makanya orang itu baru bisa masuk kemari. Aku sudah membiarkan Leo bertanggung jawab untuk memecat semua orang yang bertugas dalam keamanan dan memintanya untuk tidak boleh sesaatpun lengah dalam pengawasan disini. Masalah ini tidak akan muncul untuk kedua kalinya.”

Aku tahu bahwa Dony Yun selama ini sangat ketat dengan pengawasan anak buahnya. Karena masalah ini terjaid, dia pasti akan menjadi marah besar, makanya aku pun tidak menenangkan dia. Ini memang kesalahan para penjaga keamanan tersebut. Dia mengambil segerombolan orang itu untuk memarahi mereka juga tidak ada gunanya. Dalam pekerjaan apapun, semua orang pasti harus melakukannya sebagus mungkin. Setiap orang pun pasti harus membayarkan kesalahan mereka sendiri.

Samuel berkata, “Kak Alwi, berikan aku waktu semalaman. Aku akan mencari kemana-mana di Nanjin ini, dan aku juga ingin membuka kedok orang ini.”

Aku sedikit memahaminya. “Kamu juga jangan sampai memiliki terlalu banyak beban. Karena orang ini sudah mempersiapkan jalan untuk meloloskan diri, maka pastinya sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Mungkin saja tidak akan dengan begitu mudah untuk ditemukan. Bahkan jika tidak dapat menemukan dia juga tidak ada salahnya. Bagaimanapun juga, dia pasti akan muncul dalam hari pernikahan itu. Yang perlu kamu lakukan pada saat ini adalah melaksanakan keamanan yang ketat.”

Samuel dengan wajah bersalah berkata, “Baiklah. Kali ini aku telah mengabaikan tugasku. Kak Alwi, maaf aku telah mengecewakanmu. Saat kembali, aku akan membiarkan para sauda-saudara untuk menyadari kesalahan mereka dan masing-masing akan mendapatkan hukumannya.”

Samuel menyediakan empat pengawal untukku yang bertugas untuk menjagaku dari bahaya dalam kegelapan. Kali ini mereka telah melalaikan tugas mereka dan Samuel tentu saja akan marah besar. Hanya saja aku penasaran, mereka biasanya menatap di sisiku selama dua puluh empat jam. Berdasarkan logikanya, jika orang itu meloloskan diri dan bersembunyi dalam kegelapan dimana terdapat mereka, mereka pasti akan menembakkan peluru untuk menghalanginya. Tapi mengapa mereka malah tidak bertindak?

Ketika memikirkan bagian ini, aku pun dengan sedikit cemas bertanya, “Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan keempat saudara itu?”

Wajah Samuel memerah. Dia dengan amarah dan juga pasrah berkata, “Betul. Ketika kamu muncul masalah disini, dua saudara yang menjaga dalam kegelapan yang mengikuti kami menghubungiku dan mengatakan bahwa kedua saudara yang lainnya mengalami masalah.”

Dia menunjuk ke gedung seberang. Empat orang itu tinggal di seberang. Mereka bergiliran mengawasiku disini selama dua puluh empat jam. Ada dua orang yang pada hari ini mengikuti kami dalam kegelapan dan sisa dua orangnnya pada tinggal di dalam kamar. Pada saat itu terjadi, dua orang yang mengikuti kami pun baru saja pergi kesana dan seharusnya kebetulan pulang ke rumah mereka. Pada saat ini, mereka bisa menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan saudara yang diam-diam membuntut itu. Selain itu, manusia pada saat ini tentu saja akan langsung mengeluarkan naluri untuk mengkhawatirkan saudara mereka yang terluka. Dengan begitu, ini juga akan menunda waktu mereka dan tentu saja akan membiarkan mereka mengabaikan orang yang kabur itu.

Ketika memikirkannya sampai disini, aku pun agak memandang tinggi si pembunuh ini. Dapat menggunakan cara ini demi membuat kesempatan untuk meloloskan diri, cara dan pikiran orang ini tentunya berbeda dari yang biasanya.

Namun, melihat reaksinya Samuel, kedua orang itu seharusnya baik-baik saja. Aku pun bertanya, “Bagaimana dengan mereka?”

Samuel berkata, “Baik-baik saja. Mereka pun pingsan dan masing-masing kaki mereka telah tergores oleh pisau. Orang itu juga sangat cerdik. Dia pun tahu bahwa jika para saudara meninggal, setelah dua saudara ini masuk, mereka pasti tidak akan berpikir untuk menyelamatkan orang-orang dan akan berpikir untuk melindungimu. Makanya dia tidak membunuh para saudara dan hanya melukai mereka.”

Aku dengan lembut berkata, “Orang ini sangat mengetahui hal mengenai Psikologis. Dia membiarkan para saudara saling merawat luka mereka. Mereka karena telah terluka dalam tugas mereka, maka jangan menghukum mereka.”

Samuel dengan pasrah berkata, “Kak Alwi sungguh bajik. Aku disini mewakilkan kedua saudaraku untuk berterima kasih kepadamu.”

Aku menggelengkan tanganku dan berkata, “Kan ini adalah saudara kita sendiri, jadi untuk apa kamu harus segan, bukan? Hanya saja, ketika melihatnya, si pembunuh ini seharusnya sudah beberapa hari di Nanjin. Dia diam-diam telah memastikan situasi kita disini, tidak hanya memahami bahwa aku memiliki saudara yang melindungiku dalam kegelapan, tetapi masih juga mengetahui keberadaanku dengan sangat jelas dan juga mengetahui seluruh posisi mereka. Hanya saja, bagaimana mereka melakukannya dan dalam waktu bersamaan melukai kedua saudaraku ini?”

“Dia menggunakan pekerjaan pengantar makanan. Kedua saudara ini suka memesan makanan. Sebenarnya ini bukanlah masalah besar, lagi pula tidak ada yang tahu mereka tinggal disana demi apa. Hanya saja tidak disangka telah dilihat oleh si pembunuh ini. Si pembunuh itu pun berpura-pura menjadi si pengantar makanan dan menaruh sejenis obat tidur yang tidak memiliki warna ataupun aroma ke dalam pesanan mereka. Setelah mereka pingsan, dia pun menerobos masuk ke dalam dan melukai kaki mereka.”

Samuel pun menggertakan giginya sambil menyelesaikan perkataan ini. Aku tahu bahwa hatinya merasa sangat tidak enak. Lagi pula, cara yang dilakukan si pembunuh ini membuat orang merasa dihina.

Aku menepuk pundaknya dan berkata, “Masalahnya bukan terletak pada kalian, hanya saja kita dalam kegelapan dan orang itu dalam terang, sehingga dialah yang dapat mengambil kesempatan ini. Baguslah kalau para saudara-saudara baik-baik saja. Selain itu, masalah ini juga termasuk telah memberikan kami sebuah peringatan dan membuat kami untuk selanjutnya harus lebih berhati-hati, supaya dapat menghindari munculnya ‘kesalahan’ seperti ini.”

Samuel mengangguk kepalanya dan berkata, “Yang dikatakan kak Alwi itu benar. Aku sudah mengaturnya dan meningkatkan pertahanan di segala sisi. Tidak hanya itu saja, paman Kimi juga sudah menambah utusannya untuk datang kemari.”

Aku pun sedikit terkejut, tapi juga tidak banyak bertanya, tersenyum dan berkata, “Tolong titip salam terima kasihku kepada paman Kimi. Aku sungguh telah banyak merepotkannya.”

Samuel mengangguk kepalanya dan berkata, “Paman Kimi bilang bahwa keselamatanmu adalah hal yang paling penting bagi kita pada saat ini. Selama kamu dapat selamat, seberapa banyak kami keluarkan pun juga tidak masalah. Dan satu lagi, jika ada sesuatu yang diperlukan, langsung saja mengatakannya. Dia pasti akan sebisa mungkin membantumu.”

Aku merasa diriku pada saat ini seperti seorang pangeran muda yang dibantu oleh para penasehat-penasehatnya. Tidak perlu dikatakan lagi bahwa perasaan ini sungguh luar biasa.

Dony Yun dan Nody pada sekilas saling bertatapan dan menunjukkan raut kebahagiaan mereka.

Setelah berbincang beberapa saat, kami pun masing-masing pada tertidur. Demi berjaga-jaga saja, Samuel dan Dony Yun pada malam ini tidak pergi, demi bisa saling menjaga satu sama lain.

Keesokan pagi harinya, ada orang yang mengetuk pintu. Pada saat ini, aku baru saja selesao menyiapkan sarapan pagi. Aku pun membuka pintu dan hanya melihat Sulistio yang sedang duduk di kursi roda, sambil tersenyum dan berkata, “Kak Alwi, aku sudah datang kemari.”

Aku berjalan kesana dan sejenak memeluk dirinya. Aku pun melihat kak Mondy yang berada di belakangnya. Kak Mondy pun terlihat lebih lembut dari sebelumnya dan malah sama sekali tidak kehilangan keagungannya. Tampaknya dia memiliki sejenis kelembutan dan kecantikan. Aku pun dari tangannya mengambil si Cornel kecil, dimana ini juga merupakan anak mereka. Aku pun tersenyum dan berkata, “Cornel, cepat beri ciuman ke ayah angkatmu ini.”

Pada saat ini, Nody pun sudah berjalan keluar. Ketika Sulistio melihat dia, dia dengan berpura-pura marah berkata, “Bocah ini, ternyata kamu juga disini ya. Berani tidak menghadiri ulang tahun ke satu bulan anakku ya. Bocah ini, lihat saja bagaimana aku akan mengurusimu.”

Beberapa hari yang lalu adalah ulang tahun ke satu bulan Cornel. Si Nody awalnya sudah bersiap-siap untuk pergi bersamaku. Siapa yang akan menyangka bahwa salah satu orang yang dilatihnya itu, malah sendirian pergi ke tempat yang berbahaya. Nody pun takut bahwa akan ada terjadi sesuatu dengan orang ini. Makanya dia sendiri membawa orang untuk mencarinya dan hasilnya malah melewati ulang tahun ke satu bulannya Cornel.

Nody pun menyadari dirinya salah dan segera berkata, “Maafkan aku telah mengecewakanmu. Saudaraku, besok aku akan kompensasi minuman ini. Apakah ini masih kurang cukup?”

“Lah! Minuman untuk ulang tahun ke satu bulan putraku di kompensasi pada hari pernikahanku, apakah perkataanmu ini tidak salah?”

Setelah Sulistio menyelesaikan perkataannya, semua orang pun tertawa.

Aku pun menyambut mereka ke dalam rumahku dan bertanya kepada Sulistio mengenai luka di tubuhnya. Dia pun berkata bahwa ini bukan masalah yang besar dan kak Mondy yang menyuruhnya untuk jangan banyak bergerak. Dia juga tidak memiliki pilihan lain dan hanya dapat menemukan sebuah kursi roda. Kalau tidak, kak Mondy pun tidak akan merasa senang.

Ketika mengatakan perkataan ini, seluruh wajahnya Sulistio penuh dengan kebahagiaan.

Aku pun tersenyum dan berkata, “Si bocah ini, apakah kamu ingin membuat kami iri denganmu?”

Ketika mengatakannya, aku pun menoleh ke arah pintu dan dengan sedikit kecewa bertanya, “Kenapa Aiko dan Cecilia belum datang kemari?”

Sulistio berkata, “Tenang saja, mereka besok akan datang kemari.”

Aku pun berkata benarkah, baguslah jika mereka bisa datang.

Sulistio pada saat ini melihat jejak di lantai dan juga pintu yang rusak. Dia pun seketika menjadi berwaspada dan menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi kepadaku. Aku pun menceritakan semua kejadian yang terjadi semalaman kepadanya. dia pun mengutuk, “Bangsat, si bajingan mana yang matanya buta sehingga bisa berani berlari kemari dan mengganggu kak Alwi. Lihat saja apakah aku akan berani merobek kulitnya.”

Kak Mondy pun langsung menjewer terlinganya dan berkata, “Berapa kali harus kubilang untuk sedikit mengecilkan suaramu di depan putra kami.”

Sulistio pun segera berkata, “Ratuku, ratuku, aku salah, aku salah. Tolong jangan memalukanku, ya?”

Kak Mondy pun melepaskannya, terkikik sambil menggendong Cornel dari pelukanku. Dia pun berkata, “Kalian berbincang ya. Aku sudah memiliki janji untuk bertemu dengan Monica.”

Berdasarkan peraturannya, hari ini si Nody tidak boleh bertemu dengan Monica. Dia pun segera berkata, “Jangan memberitahu dia masalah yang terjadi disini. Aku tidak ingin mempengaruhi suasana hatinya.”

“Aku tahu, kamu yang akan mengatakannya,” kata kak Mondy sambil tersenyum, membalikkan badannya dan berjalan pergi.

Sulistio pun segera memperingati, “Kamu harus berhati-hati sedikit. Jaga baik-baik dirimu dan juga bayi kita.”

“Aduh, kamu bahkan masih belum berumur lima puluh enam tahun sudah sangat rewel ya.” Kak Mondy pun tidak menoleh saat mengatakannya dan dari nadanya pun dapat terdengar kebahagiaannya.

Aku merasa bahwa cinta itu adalah hal yang luar biasa. Kalau tidak, maupun itu Jessi atau kak Mondy, bagaimana penampilan mereka bisa berubah?

Namun, mereka pun berubah semakin baik dan semakin membuat orang tergila-gila.

Pada hari ini, beberapa dari kami pun berkumpul kembali. Keesokan paginya, kami pun bangun pagi-pagi untuk bersiap-siap. Aku, yang menjadi pengiring pengantin laki-laki, setelah selesai memakai pakaianku, menolak permintaan Samuel untuk mengendaraiku dan berkata, “Hari ini aku adalah pengiring pengantin laki-lakinya dan juga merupakan pengemudinya Nody dan Monica. Tidak ada yang boleh merebutkannya denganku.”

Nody tersenyum dan berkata, “Alwi, sungguh adalah kehormatan bagiku, memintamu untuk mengemudi mobilku.”

Sulistio dengan iri berkata, “Sial, aku ingin sekali lagi menikah dari awal. Aku juga ingin kak Alwi mengemudi mobilku.”

“Sulistio, apa katamu?”

Suaranya kak Mondy tiba-tiba tersalur dari ponsel tersebut. Aku tahu bahwa dia kemarin pasti menemani Monica dan Anna, sehingga malah tidak pulang kemabali.

Sulistio hampir saja terloncar dari kursi roda tersebut. Dia pun dengan gelisah berkata, “Sial… istriku, aku kan tidak menghubungimu! Aku juga tidak menerima panggilanmu, jadi bagaimana mungkin…”

Nody mengedipkan mata kearahnya. Dia yang sedang menikmati penderitaan orang lain pun berkata, “Ooo, aku tadi yang menerimanya.”

“Dasar si tuan muda Nody ini. Bocah ini ingin membuatku mati ya!”

“Hahaha…”

Melihat apartemen yang penuh dengan tawa ini, hatiku pun menjadi senang dan pada waktu bersamaan juga cemas, karena aku tidak tahu apakah semuanya pada hari ini akan berjalan lancar atau tidak.

Samuel pun berbisik. “Kak Alwi tenang saja. Dengan adanya kami, tidak ada seorang pun yang akan mengganggu kebahagiaan pada hari ini.”

Aku pun tersenyum kepadanya dan berkata, “Iya. Aku akan mengandalkan semuanya kepada kalian ya.”

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu