Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 578 Dia masih sangat kejam

Claura berkata meskipun dia akan mati, juga tidak mau mati di tangan Jessi dan menyuruhku untuk membunuhnya.

Aku menahan tubuhku yang sakit dan bangkit dari lantai dan memuntahkan darah, aku melihat Claura yang kasihan terjatuh dan berkata:”Aku tidak akan membunuhmu.”

“Alwi!” Melihatku memuntahkan darah, Jessi khawatir bergegas ke arahku, pada saat ini, ada suara orang naik tangga, mungkin anak buah Alwi merasa ada yang tidak beres dan segera ke atas, Jessi marah dan menembak mereka, tembakan pelurunya secara akurat menembak segerombolan orang, dia bergegas ke arahku dan bertanya bagaimana keadaanku?

Aku menggelengkan kepalaku, sebenarnya aku sudah tidak sanggup lagi, tetapi karena kekuatan hatiku yang kuat jadi aku tidak terjatuh. Karena serangan Claura tadi, aku berjuang untuk menghindar jadi aku tidak punya kekuatan untuk melawan lagi.

Aku menggenggam tangan Jessi dan berkata:”Jangan datang ke sini, aku baik-baik saja, kamu pergi awasi Alwi palsu dan Jimmy Su, dengan adanya mereka di tangan kita, orang-orang itu tidak akan berani melakukan sesuatu.”

Jessi menggelengkan kepalanya dan memapahku bangun berjalan ke arah Alwi palsu. Aku tahu, dia takut aku akan ditahan Claura untuk masuk neraka bersama-sama.

Jessi melepaskan tembakan ke arah tangga sambil membawaku pergi, pada saat ini, tiba-tiba Claura menarik kakiku, dan berteriak dengan sedih:”Tidak, tidak boleh pergi, Alwi, kecuali jika kamu membunuhku, aku tidak akan membiarkanmu pergi!”

“Gila!” Teriak Jessi penuh amarah, tanpa menyembunyikan kebenciannya pada Claura dan berkata:”Apakah kamu masih tidak cukup mencelakai Alwi? Apakah kamu pikir orang seperti dirimu pantas untuk mencintainya dan memintanya untuk melakukan sesuatu? Lepaskan! Kalau tidak, aku akan menembakmu!”

Pada saat ini, Alwi palsu yang terus diam tiba-tiba berkata:”Claura, mengapa kamu begitu keras kepala? Lepaskan, kalau tidak wanita ini akan menembakmu.”

Claura melotot dan menatap ke arah Jessi sambil tertawa dan berkata:”Membunuhku? Jessi, apakah kamu benar-benar akan membunuhku? Aku menyimpan banyak rahasia yang ingin kamu ketahui, apakah kamu rela membunuhku?”

Wajah Jessi berubah menjadi marah dan berkata:”Claura, aku tidak akan membunuhmu bukan karena rahasia yang kamu punya, itu karena aku punya cara untuk menggali orang yang ada di belakangmu, aku tidak membunuhmu karena Alwi tidak ingin kamu mati.”

Aku terpana, tidak disangka Jessi bisa menebak keraguan yang ada di hatiku. Itu benar, aku selalu berpikir aku tidak akan ragu untuk membunuh Claura, tiba-tiba aku tidak memiliki niat itu, aku juga tidak tahu mengapa, jelas-jelas aku membencinya dan seharusnya tidak ragu untuk menembaknya, tetapi pada saat ini aku justru ragu.

Meskipun aku menggunakan alasan tidak membunuhnya karena dia masih berguna untuk menipu diri sendiri, tetapi ada suara di hatiku bahwa aku benar-benar tidak tega untuk menembak wanita ini, mungkin, tidak peduli sebenci apa aku padanya, meskipun cintainya sangat menakutkan, sepertinya aku benar-benar tersentuh.

Claura perlahan memalingkan matanya, menatapku dan bertanya:”Benarkah? Kamu tidak ingin aku mati?”

Aku tidak berbicara, Jessi menendang Claura sewaktu dia mulai lengah, lalu menarikku menghindari tembakan yang datang dari arah tangga menuju ke arah Alwi palsu.

Alwi palsu menatapku dengan marah dan berkata:”Alwi, ini adalah akhir dari seorang wanita yang mencintaimu! Kamu tidak pantas mendapatkan cinta Claura!”

Dia berkata sambil akan merangkak ke arah Claura, Jessi menyuruhku duduk, lalu menarik kepala Alwi palsu dan menendang badannya dengan keras, mengacungkan pistol di kepalanya, berkata dengan dingin:”Tidak semua cinta bisa disebut cinta, orang jahat selamanya akan menjadi orang jahat, cinta dengan maksud yang jahat, semua orang punya alasan untuk menolaknya! Kamu tidak pantas untuk menyalahkannya.”

Aku yang semula sedih ketika mendengar kata-kata Jessi, mataku tiba-tiba menjadi panas, aku tahu dia memakai cara ini untuk menghibur perasaan tidak nyaman dan pergolakan dalam hatiku, aku melihat ke arah Claura, saat ini, dia perlahan menyeret badannya yang terluka dan duduk bersandar di dinding, mengambil sebatang rokok dari sakunya, menyalakannya, mengisap dan menghembuskan asapnya kembali dan berkata:”Orang jahat?”

Dia perlahan mengangkat kepalanya dan melihat ke arah kami, rambut merahnya yang indah, wajahnya yang pucat, sepasang mata yang tidak marah, bibirnya penuh darah, wajahnya juga berdarah dan kotor, tetapi dalam keberantakan dan asap rokok ini terpancar suatu kecantikan yang unik, seperti mawar hitam yang cantik.

Claura memandang Jessi dan berkata:”Jika aku seperti dirimu yang tidak perlu mengkhawatirkan segalanya, ada orang yang melayaniku sejak lahir, ada orang tua yang mencintaiku, dihormati orang, tidak ada orang yang berani menindasmu, aku juga bisa menjadi orang baik, menjadi seorang putri yang cantik seperti dirimu, tetapi aku tidak punya semuanya, kehidupan memihakmu tidak pernah memberiku kesempatan, kamu tidak pernah merasakan penderitaan yang aku alami, kamu tidak punya hak untuk mengataiku.”

Jessi mencibir dan berkata:”Ada berapa orang miskin yang ada di Huaxia? Dibandingkan dengan mereka, kamu Claura sudah sangat beruntung? Begitu banyak orang yang lebih buruk dan lebih sengsara daripada kamu tetapi mereka memilih untuk hidup dengan baik, biasa-biasa saja tetapi tidak jahat, bagaimana denganmu? Kamu sendiri yang memilih hidup seperti ini, jangan salahkan hidup dan takdir.

Bukan takdir yang tidak membuatmu menjadi orang baik, tetapi kamu melepas pilihan untuk menjadi orang baik. Tidak ada orang yang akan menanggung perbuatanmu, kamu sendiri yang harus bertanggung jawab.”

Pada saat ini, terdekat suara yang akrab datang dari bawah, itu adalah Mark yang berbicara, aku sedikit terkejut, aku tidak menyangka Mark sendiri yang membawa orang kemari, setelah dipikir kembali, ini adalah masalah yang menyangkut keselamatan Jessi, aku pikir dia pasti sangat khawatir maka yang membawa pasukan ke sini sendiri.

Mark mengatakan kepada orang-orang itu agar tidak keras kepala, dia segera ke atas, setelah melihat Jessi dia bertanya:’Jessi, kamu tidak apa-apa?”

Jessi menggelengkan kepala, melihatku dan berkata:”Tetapi Alwi terluka parah, kita harus segera meninggalkan tempat ini.”

Mark melihatku dengan cemas dan berkata:”Bocah, bertahanlah.”

Aku menganggukkan kepala dan berkata:”Paman tenang saja, aku baik-baik saja.”

Melihat adegan ini, Claura menatap dan mengejekku berkata:”Tampaknya kamu tidak hanya telah menaklukkan kekasihmu tetapi juga menaklukkan calon mertuamu, bagus sekali, Alwi, kamu benar-benar bahagia.”

Aku melihat pandangannya yang kosong, hatiku benar-benar tidak nyaman dan berkata:”Claura, kalau kamu bersedia bekerja sama dengan penyelidikan kami, aku bisa mengajukan kepada atasan untuk meringankan hukumanmu.”

Claura menghembuskan asap rokok, berkata dengan dingin:”Aku tidak butuh.”

Aku melihatnya dan bertanya:”Kenapa kamu masih tidak sadar juga? Meskipun kamu tidak memikirkan dirimu sendiri tetapi kamu harus memikirkannya demi ibumu, dia terus menunggumu pulang ke Nanjin, apakah kamu ingin dia tua dan hidup seorang diri?”

“Bukankah masih ada kamu?” Claura tertawa dengan dingin dan berkata, setelah menatap Jessi sebentar hatiku tiba-tiba merasa tidak tenang.

Claura melihat Jessi dan berkata:”Kamu seharusnya sudah tahu hubungan baik Alwi dan ibuku kan? Orang yang punya hubungan tidak jelas dengan ibu mertua sendiri, apakah keluarga Song bisa menerimanya?”

Mukaku langsung berubah merah, hatiku merasa sedih dan sangat malu, aku menggelengkan kepalaku dan berkata bahwa itu hanya salah paham.

Claura tertawa terbahak-bahak dan berkata:”Alwi, apakah kamu berani mengatakan bahwa kamu tidak pernah tergoda dengan ibuku? Kamu dulu pernah berjanji kepada ibuku untuk melindunginya agar tidak terluka, dia adalah tanggung jawabmu, masalah ini... ... apakah kamu masih ingat?”

Mark menatapku dengan cemberut, aku tahu dia pasti punya banyak keluhan tentang diriku, lagipula, tidak ada orang yang mau menyerahkan putrinya kepada orang yang kehidupannya berantakan, selain itu, aku dan ibu Claura pernah menikah.

Aku tidak menyangka, Claura demi menghalangi aku dan Jessi bersama, bisa memikirkan cara ini untuk menjebakku, terlihat dari senyumannya, aku melihat dengan jelas kebencian untuk menghancurkan diriku yang ada di matanya, dia seakan memberitahuku bahwa cinta yang tidak pernah dia dapatkan dalam hidupnya juga tidak akan membiarkan aku untuk mendapatkannya.

Claura tersenyum dingin dan berkata:”Selain ibuku, Alwi juga punya beberapa hutang dan juga memiliki seorang anak perempuan, berdasarkan kepribadian Alwi, dia tidak mungkin tidak memperdulikan wanita yang sudah melahirkan putrinya itu kan? Putrimu, seharusnya akan selalu bersamamu di masa akan datang kan?”

Raut muka Mark menjadi lebih cemberut lagi, Jessi berkata dengan dingin:”Claura, apakah menurutmu semua ini bisa mengoyahkan aku? Aku kasih tahu kamu, tidak ada yang bisa menghalangiku dan Alwi, masa lalu hanya masa lalu, apa pun yang akan terjadi di masa yang akan datang, aku akan menghadapinya bersama, tidak ada yang bisa menghentikannya!”

Hatiku tersentuh setelah mendengar kata-kata Jessi, aku tahu kata-kata ini bukan hanya ditujukan untuk Claura tetapi juga untuk mark, dia hanya ingin memberitahu Mark, tidak peduli siapa itu, jangan harap bisa memisahkan kami.

Aku tahu, dalam hubungan kami, Jessi selalu lebih berani dan tegas, sebelumnya aku tidak bisa melihatnya, aku merasa melewatkannya, tetapi sekarang aku menjadi sangat yakin

Aku berkata dengan serius kepada Jessi:”Aku tidak bisa menebus kesalahan masa lalu, tapi aku akan menebusnya dengan masa depan.”

Jessi menatapku dan tersenyum lembut, pada saat ini Mark terkejut dan tiba-tiba berkata:”Hati-hati!”

Sebelum aku bereaksi, aku melihat Jessi bergegas ke sisiku, memelukku dengan erat, ada suara tembakan di telingaku, aku melihat peluru menembus jantung Jessi, melihat darah segar mengalir deras dan aku memeluknya, karena tidak punya tenaga aku dan dia jatuh ke bawah bersama, aku sangat panik dan menutupi dadanya, tetapi tidak bisa menghentikan darah yang keluar, aku cemas dan marah, memeluknya dengan erat dan berkata:”Kenapa kamu begitu bodoh? Kenapa begitu bodoh?”

Mark mendorongku, memeluk Jessi dan berkata:”Jessi, bertahanlah, ayah akan membawamu ke rumah sakit.”

Mark memeluk Jessi dan buru-buru pergi, dia berjuang untuk melihatku, aku melihat bibirnya bergerak, tetapi belum melihatnya dengan jelas dan dia sudah pingsan.

Darah segar bercucuran sepanjang jalan dan lantai menjadi merah, aku perlahan-lahan berbalik, melihat Alwi palsu yang terluka parah karena ditembak Mark, yang menembak tadi adalah dia, sementara perhatian kami tertuju dengan Claura, dia ingin melepaskan borgol dan menembakku.

Dan Jessi demi melindungiku, sekarang hidup dan mati tidak diketahui... ...

Memikirkan hal ini, aku dengan marah mencekik lehernya dan berkata:”Aku akan membunuhmu!”

Claura tertawa kencang dan berkata:”Alwi, aku sudah mengatakan, cinta yang tak bisa aku dapatkan, kamu juga tidak bisa mendapatkannya.”

Seluruh badanku bergetar dan melihatnya, dia menatapku dengan kejam dan berkata:”Aku sengaja memancing perhatianmu, aku ingin dia membunuh wanitamu!”

Alwi palsu tertawa terbahak-bahak dan berkata:”Aku tahu kalau aku menembak Jessi, kamu pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya, meskipun aku sangat ingin kamu mati, tetapi Claura ingin wanita itu mati, aku pikir dengan membuatmu bersedih lebih menyenangkan dibandingkan membunuhmu, maka aku sengaja menembak ke arahmu, dengan begitu, wanita itu pasti akan melindungimu, dan dengan begitu dia akan mati.”

Aku terduduk di lantai, tahu aku sudah mencelakai Jessi, aku seharusnya tidak boleh kalut sewaktu mendengar Claura mengatakan itu semua! Kalau aku tidak menjadi kacau, Jessi demi menghiburku menjadi lengah, maka Alwi palsu tidak mungkin ... ...

Memikirkan hal ini, aku berteriak marah, aku membenci diri sendiri yang terlalu berhati lembut, tidak membunuh Claura, tetapi akhirnya mencelakai wanita yang kucintai, hidup dan mati tidak diketahui!

Perlahan aku bangkit, berjalan selangkah demi selangkah ke arah Claura, dia melihatku dan hanya tertawa, tertawa dengan kejam, seperti saat kami baru saja bertemu, aku baru mengetahui, meski saja dia mencintaiku, dia masih egois dan belum berubah sama sekali... ...

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu