Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1021 Ular Berbisa yang Bergerak

Melihat aku yang mematikan telepon, mereka orang Nando saling melihat satu sama lain, mereka semua tidak paham apa tujuan ku melakukan itu semua.

Nando bertanya: “Kak Alwi, Kamu sedang melakukan apa, bukannya kamu ingin mengejarnya, dan meyakinkannya untuk bekerja sama?”

Aku tersenyum menghadapnya, memberikan tatapan yang nyaman padanya, lalu berkata: “Sekarang bukannya aku sedang ‘menggantungnya’? Setelah aku mengeluarkan perkataan yang ambigu ini, dia pasti takut setengah mati, pada saat ini, dia pasti sangat ingin mencari tahu, tetapi aku sudah mematikan telepon ku, dia pasti akan lebih panik lagi, dalam hatinya meras sangat tidak yakin, sangat tidak sabar menunggu aku untuk menghubunginya.”

Orang Nando dengan wajah yang sangat paham mengangguk-anggukkan kepala, dia mengerutkan keningnya dan berkata: “Tetapi aku masih tidak mengerti, kenapa kamu membuatnya tidak sabar seperti itu?”

Aku berkata: “Ini adalah taktik psikologis, juga semakin dia cemas semakin akan bertambah kacau, semakin kacau akan semakin tidak bisa membedakan apakah perkataanku ini benar atau tidak, dia tidak berani mempercayai ku sepenuhnya, dia takut kalau aku sengaja memprovokasinya, dan memaksanya untuk melakukan sesuatu, dan juga tidak berani percaya padaku, takutnya tidak ada persiapan, dan hanya ada jalan kematian, dalam situasi seperti ini, dia harus melindungi dirinya sendiri dengan lebih baik, dan mengatur keseluruhannya bersih tak terhindarkan.”

Berbicara sampai sini, aku menatap orang Nando mereka, dan mereka masih memperlihatkan ekspresi wajah yang bingung, terlihat jelas kalau mereka masih belum mengerti apa tujuan ku, aku tersenyum, dan berkata: “Kalau orang tua itu merasa sangat aman tanpa bahaya di dalam rumah, pasti ketika dia merasa tidak akan mati, aku akan dengan mudah untuk membunuhnya, menurut kamu apa yang akan dia pikirkan?”

Nando bersorak, dan berkata: “Kalau begitu dia pasti akan merasa kalau kamu mengambil nyawa seorang anjing semudah membalikkan telapak tangan seseorang, pada dasarnya dia tidak bisa bersembunyi dari pengejaranmu”.

Aku tersenyum dan mengangguk-anggukkan sambil berkata: “Betul, dan aku menginginkan hasil seperti ini, aku ingin membuatnya merasa kalau aku bisa kapan saja mengambil nyawanya, seperti itu baru akan membuatnya merasa terancam, juga membuatnya lebih mengenal kekuatan ku, membuatnya percaya padaku, dan bersedia bekerja sama denganku.”

Setelah mendengar perkataanku, Nando mereka sudah mengerti apa maksud dari perkataanku, hanya ada sebuah eskpresi yang mengekspresikan ketidakpercayaan mereka, bagaimanapun semua ini adalah ide ku, pokoknya bisa berhasil atau tidak, masalah ini bisa atau tidak dilaksanakan sesuai ide ku, semua ini belum pasti.

Tetapi aku sangat percaya diri terhadap semua ini, karena sedikit mempercayai perkataan diri sendiri, aku benar-benar sangat ahli dalam perang psikologis, dalam hal perang psikologis ini, aku sendiri berpikir belum pernah kalah dari siapapun.

Pada saat ini, ponsel Nando menyala, dia melihat ponselnya, lalu mengernyitkan keningnya dan berkata: “Kak Alwi, orang yang ada dibawah mengatakan kalau ada orang yang akan naik keatas.”

Aku mengangguk-anggukkan kepala, dan memberi tanda pada semuanya untuk bubar, dan hanya meninggalkan orang-orang di kamar yang sedang cuci muka bilas mulut dan sebagainya.

Di koridor terdengar suara langkah kaki yang cepat, aku mengambil pakaian untuk mandi, setelah menunggu aku selesai mandi, di dalam kamar sudah bertambah menjadi dua orang, yang satu adalah orang yang membimbing ku, dan yang satunya lagi mengenakan sebuah jaket angin, sambil menggantungkan sebatang rokok di mulutnya, dengan gaya “aku adalah bos”, setelah melihat aku juga tidak langsung berdiri, malahan menyipitkan matanya sambil menatapku.

Aku berjalan kesana, dengan tersenyum berkata: “Apakah kamu adalah Ketua?”

Dia mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berkata: “Ya benar, namaku Putu.“

Aku tersenyum dan berkata: “Alwi.”

Dia memberi tanda padaku menyuruhku duduk, aku berjalan sampai pada depan kasur dan duduk disana, dai berkata: “Sudah lama aku mendengar tentang namamu, hari ini setelah melihat mu, ternyata benar kamu sangat luar biasa.“

Aku tersenyum hehe, dan berkata: “Ketua putu jangan mengejekku, aku hanya ahli dalam berkelahi itu saja, yang ku lakukan semuanya adalah hal yang tidak memerlukan otak, tidak seperti kamu, memiliki begitu banyak bawahan, semua orang dengan patuh mendengarkan perkataanmu, aku benar-benar sangat mengagumi keahlian kepemimpinan mu.”

Tidak ada orang yang tidak suka dipuji, kalau dia tidak suka, itu hanya berarti kamu memujinya tidak dengan sempurna, pujiannya tidak tepat pada intinya, Putu juga sama, dia saat ini dengan bangga tersenyum, yang menandakan dia sangat senang dengan pujianku, lalu berkata: “Kamu sudah berlebihan.”

Saat ini, pelayan laki-lakinya menyanjung dengan berkata: “Ketua putu dan Kak Alwi kalian berdua adalah orang hebat di Invincible Empira kita, kalian jangan saling memuji lagi, hahaha......”

Sebenarnya perkataan dia itu ingin kita mengakhiri pujian yang membosankan ini, ini kira-kira juga adalah maksud dari Ketua putu.

Aku berkata dengan tenang: “Karena memang begitu, maka kita kembali ke topik, dan langsung pada intinya.”

“Baiklah.” Putu mengangguk-anggukkan kepalanya, dan langsung bertanya, “Kamu bersiap untuk bagaimana melakukannya?”

Aku berkata: “Menembak dengan jitu”.

“Menembak jitu? Kamu ingin diam-diam menembaknya dari jauh?” Ketua putu dengan mengejek menatapku, dalam sorotan matanya terlihat tidak setuju, sangat jelas dia merasa kalau aku sedang membual.

Aku mengangguk-anggukkan kepala, berkata dengan pasti: “Apakah aku seharusnya tidak melakukan ini? Sekarang lingkungan di sekitar rumahnya dikepung dengan sangat erat, takutnya kamu juga tidak akan bisa memanggilnya untuk keluar kan? Saat di situasi seperti ini, selain aku yang menembaknya dari jarak jauh, hampir sudah tidak ada lagi yang mungkin bisa dilakukan kan?”

“Hehe, baru saja aku mendengar kalau kamu hanya bisa berkelahi dan membunuh, tidak menggunakan otak terlebih dahulu, aku masih berpikir kamu sedang menonjolkan diri, tapi tidak disangka kamu ternyata berpikiran sangat dangkal, apakah kamu pernah berpikir, dia sudah memiliki kewaspadaan, semua tempat yang bisa membuat mu naik ke atas sebagai tempat untuk menembaknya, bukankah semua itu sudah dibersihkan semuanya, atau semuanya sudah dia mata-matai ?” kata Ketua Putu dengan menghina.

Aku tersenyum dan tidak berkata apa-apa, dia mengerutkan keningnya lalu berkata: “Alwi, bukannya aku ingin mengejekmu, tapi pemikiran mu itu terlalu sederhana.”

Aku berkata: “Kaalau begitu menurut pendapatmu, aku harus melakukan apa baru bisa berhasil diam-diam membunuhnya?”

Ketua putu berkata dengan tenang: “Pergi ke sekitar rumahnya dan membunuhnya benar-benar adalah cara yang bodoh, begini saja, biar aku saja yang mengaturnya, kamu hanya perlu mendengarkan apa perintah ku dan melaksanakannya itu saja sudah bagus, apakah kamu ada pendapat?”

Aku menggeleng-gelengkan kepala dan berkata: “Tentu saja tidak ada pendapat, tapi aku sangat penasaran, Ketua putu kamu ingin bagaimana melakukannya?”

Ketua putu dengan bangga berkata: “Ini tidaklah mudah, aku akan mengundangnya keluar dari rumah, sesudah sampai di wilayahku, kalian baru bergerak untuk menyelesaikan masalah dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan kan?“

Aku mengerutkan keningku dan berkata: “Ide mu itu bagus, tetapi kamu sudah lupa satu hal, itu adalah sekarang dia terhadap kita sudah sangat waspada, jadi aku bilang dia tidak akan pernah mau keluar.”

Ketua putu dengan bangga berkata: “Kalau itu kamu, kamu pasti tidak ada cari lain untuk memanggilnya keluar, tetapi kalau itu aku, aku pasti bisa melakukannya.”

Aku menatap wajah bangganya itu, bukan karena marah karena penghinaannya, aku dengan penuh ketertarikan bertanya: “Iyakah? Kalau begitu bisakah kamu katakan padaku, kenapa kamu bisa memiliki kemampuan seperti ini?”

Dia perlahan-lahan mengerutkan keningnya, agak tidak senang bertanya: “Kamu tidak percaya padaku?”

Aku tersenyum, dan berkata: “Bukan, bagaimana mungkin bisa kau tidak mempercayaimu? Aku hanya penasaran itu saja, apalagi, tugas kali ini Tuan Muda Armour Zhong lah yang mengirimkannya padaku, aku harus melakukannya dengan sangat sempurna, jadi baru bertanya dengan jelas tentang masalah ini.”

Berbicara tentang Armour Zhong, wajah Putu agak ketakutan, mungkin takut kalau aku akan mengadu pada Armour Zhong, dia berkata: “Karena memang begitu, maka aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu, orang tua ini sebelumnya terus menerus membahas ide tentang anakku, dan ingin melakukan pernikahan, demi untuk mencari seorang partner pendukung, tapi aku terus menerus tidak menyetujuinya, kalau sekarang aku memberitahunya, aku ingin menggunakan cara pernikahan ini membantunya, dan seperti seorang bos yang meyakinkan kesetiaannya, dia pasti akan keluar.“

“Oh? Apakah dia tidak khawatir kalau ini hanyalah sebuah tipuan?” kata ku sambil tersenyum.

Putu dengan pandangan tidak suka menatapku lalu berkata: “Kamu masih belum mengerti situasi Invincible Empire kita, orang tua itu hanya ada di tempat pelatihan, maka kehidupan dan kematiannya semuanya bergantung dan dikendalikan oleh bos, dia sangat jelas tahu, kalau besembunyi itu tidak ada gunanya, dai harus mencari cara, membuat bos membantunya di luar hukum, jadi terhadap simbol perdamaian yang aku keluarkan, dia pasti akan dengan resiko menangkapnya.”

Melihat ekspresi Putu yang sangat percaya diri, aku tersenyum sambil berkata: “Karena memang begitu, maka maaf sudah merepotkanmu Ketua putu.”

“Tidak merepotkan, kita semua adalah orang-orang yang bekerja demi bos dan demi Tuan Muda Armour Zhong, tetapi, ada satu hal yang harus aku katakan padamu duluan.” Putu berkata dengan tanpa sungkan, berhenti sejenak, lalu menghirup sekali rokoknya, dan baru berkata dengan nada suara tidak cepat maupu tidak lambat melanjutkan berkata, “Masalah ini kalau tidak membutuhkanmu, maka kamu janganlah terlibat, kalau membutuhkanmu, maka aku juga berharap kamu bisa menghargai kerja kerasku dan semua yang telah aku keluarkan, setelah sampai di tempat Tuan Muda Armour Zhong sana, yang seharusnya menjadi kerja kerasku, itulah penghargaanku tidak boleh kurang sedikitpun.”

Aku tersenyum dan berkata: “Itu semua sudah pasti, kamu tenanglah, orang seperti aku ini, tidaklah serakah.”

Putu mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata: “Kalau begitu aku pergi dulu, kalian istirahatlah lebih awal, besok mungkin akan sibuk.”

Berbicara sampai sini, dia mengejek dan tertawa berkata: “Tentu saja, kalian mungkin akan santai.“

Orang Nando mereka dari awal melihatnya sudah merasa tidak senang, mendengar perkataan ini, dan melihatnya yang sedang membelakangi mereka, tiba-tiba menatapnya dengan mata yang terbuka lebar, aku tersenyum dengan menyipitkan mata berkata: “Ketua putu hati-hati di perjalanan.”

Putu bahkan tidak menghiraukan ku, dan membawa orangnya dengan langkah besar berjalan meninggalkan tempatku, setelah menunggu dia pergi, dari awal ekspresi wajah depresi yang sudah tidak bisa tahan Nando tiba-tiba meledak kemarahannya, Nando meludah ke tanah, dan berkata: “Apa-apaan ini, orang ini apa-apaan, sangat sombong, dan sangat suka membual, kenapa dari awal tidak memberitahukan pada Armour Zhong kalau orang ini bisa menyelesaikan masalah ini? Masih menyuruh kita untuk mengurusnya untuk apa?”

Dengan ekspresi tidak suka Fernando berkata: “Benar, hanya dia saja yang bisa membual seperti itu, aku benar-benar ingin memukulnya dengan mempertaruhkan hidupku.”

Nando sambil meletakkan tangan di pinggangnya, berkata dengan amarah: “Pada awalnya aku melihat bawahannya itu sangat lah menghormatimu, aku masih mengira mereka memperlakukan mu seperti seorang ‘VIP’, siapa yang tahu Putu ternyata sangat sombong, benar-benar membuatku sangat emosi.”

Bawahan Putu itu benar-benar sangat sungkan terhadapku, mungkin bawahan itu adalah seorang yang sangat memiliki trik dan pemikiran yang hebat, yang paling penting adalah, dia bahkan tidak tahu kalau Matthew Zhong tidak suka padaku, dan Putu tahu, jadi dia menganggapku yang adalah orang terpercaya dari Tuan Muda Armour Zhong ini sebagai lawan yang bekerja keras, dan Putu bahkan dai hati yang terdalam memandang ku dengan rendah, karena dia tahu Matthew Zhong tidak menyukai ku, dan karena seperti ini, Amour Zhong mau mengharagai ku dengan seperti apapun itu tidak ada gunanya.

Harus dikatakan bahwa, orang ini Putu sangatlah pintar menganalisis situasi, hanya sangat disayangkan dia tidak bisa menebak, tidak bisa menebak dan tahu ada seorang misterius yang sedang mengirimkan surat kepada Felix Zhong, dan terlebih lagi tidak bisa menebak orang ini bisa merusak semua rencananya.

Berpikir sampai sini, aku melihat mereka dan Nando, berkata dengan tenang: “Semuanya redakan amarah kalian, tidak perlu repot-repot emosi dengan laki-laki yang hampir sekarat ini kan?”

Mendengar perkataan ku, Nandp dan Fernando menatap satu sama lain, lalu langsung dengan senang menatap ke arah ku, Nando berkata: “Kak Alwi, apakah kamu akan membunuhnya? Baiklah, biarkan aku dan Fernando memukul kepalanya, aku pasti akan meledakkan kepalanya.”

Aku tersenyum dan berkata: “Masalah bahaya seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa membiarkan kalian melakukan ini, tenang saja, ada orang yang melakukannya untuk kita.“

Mereka dan Nando mengeluarkan ekspresi yang sangat penasaran, aku tersenyum dingin, lalu Nando bertanya: ”Kak Alwi, kamu tidak mungkin akan merasa, kalau Felix Zhong yang akan membunuh Putu kan? Kalau dari analisis Putu itu benar, mungkin Felix Zhong akan keluar dari tempat persembunyiannya, saat itu tiba apa yang harus kita lakukan?”

Aku mendengus dan berkata: “Felix Zhong sekarang sudah tahu kalau Matthew Zhong kedua orang tua dan anak ini sedang melawannya, menurut kamu apakah mungkin dia akan keluar dan menyerahkan kematiannya? Jangan membahas tentang Putu yang akan mengundangnya untuk membahas tentang pernikahan antara dua keluarga itu, bahkan Putu yang dengan sendirinya pergi kesana, Felix Zhong juga tidak akan mau bertemu.”

Mereka dan Nando mengangguk-anggukkan kepala dengan ekspresi yang sangat paham, aku melihat ja sebentar, lalu berkata: ”Sudah hampir waktunya, kumpulkan orang-orang yang lain, untuk mencari rumah dan menyita harta benda, dan langsung melenyapkan musuh. Ingat, hanya membuatnya terluka bukan membunuhnya, aku ingin membuat Felix Zhong ‘ketulusan’ ku dalam bekerja sama dengannya.“

“Baiklah, kak Alwi.”

Hanya seperti itu, kita semua satu grup keluar dari gedung tanpa bersuara, bersembunyi pada rumput yang ada di sekitaran, kita yang sedang mengenakan setelan Ghillie, sama seperti seekor ular berbisa yang berjalan dalam kegelapan, yang sedang menunggu kesempatan dan waktu yang tepat, untuk dengan kejam langsung menggigit musuh sampai mati.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu