Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 194 Yang membantuku adalah Claura

Govy baru saja mengatakan bahwa yang menembak bukanlah orangnya, ini membuat kita semua cukup terkejut. Jangan-jangan masih ada yang bersembunyi di bangunan ini selain kita. Siapa orang ini? Mengapa dia membantuku? Apakah dia orang yang paling ingin ditemukan oleh ' bos besar ' Felicia? Orang yang selama ini berada dibelakangku, yang aku bahkan pernah temui orangnya dan tidak mengetahui siapa dirinya?

Karena berpikir mungkin orang itu yang membantuku, hatiku pun bergejolak. Tapi aku benar-benar ingin tahu siapa dia, juga ingin tahu hubungan antara kita. Mengapa ia ingin membantuku? Tentu saja, aku akan menemuinya untuk menghajarnya, karena jika bukan karena dia, aku tidak akan ditargetkan oleh ‘bos besar’ dibalik Felicia.

Aku masih berpikir, Govy bertanya kepada prajurit yang datang untuk melaporkan apakah menemukan keberadaan orang lain? Mereka menggelengkan kepalanya, dan dengan malu mengatakan tidak, dan mengatakan bahwa mereka baru saja mencari ke segala tempat. Jangankan orang, bahkan bayangan mobil pun tidak terlihat. Di dua gedung besar ini, hanya ada sebagian yang pintunya terkunci rapat dan di dalamnya bersembunyi para penjaga toko.

Govy dengan suara beratnya berkata, "Kalian semua adalah pasukan khusus yang saya latih sendiri. kemampuan tempur dan berencana, kemampuan pengintaian semuanya adalah yang terhebat. Jika bahkan kalian tidak dapat menemukan bayangan orang-orang ini, itu berarti mereka jauh lebih hebat daripada kalian, dan lagi tembakan mereka juga jitu dan sengit. Orang-orang seperti itu, di negara kita ada berapa?" "

Pria itu mengerutkan kening: "Kami yang berada di sini saat ini adalah tim elit, kepala. kamu mengatakan bahwa seseorang lebih baik dari tim kami, aku percaya ada, karena setiap pasukan khusus memiliki satu atau dua orang seperti itu. Tetapi jika anda mengatakan bahwa ada sekelompok orang yang lebih hebat, aku benar-benar tidak bisa mengingat siapa itu karena kami merupakan pasukan terbaik di dalam tim."

Mengatakan hal ini, wajah orang itu penuh dengan kebanggaan. Aku yang mendengar dari samping saja merasa ini sangat hebat. Aku memang sudah menebak kalau Govy buknlah orang biasa, tapi aku tidak menyangka kalau dia itu akan sehebat ini. Di usianya yang sangat muda ini saja, dia sudah menjadi kepala pasukan khusus.

Dengan militer yang memasang wajah penuh kebanggaan itu, Govy perlahan berdiri dan dengan perlahan mengatakan, "Jangan katakan bahwa orang hebat di dunia ini sedikit. Orang yang kita temui selama ini, hanyalah sebagian kecil dari dunia ini. Jadi, Lubert, kita jadi orang jangan terlalu bangga."

Lubert bergegas mengangguk, dia melihat sepasang pasukan khusus, bertanya: "Kalau begitu bos, setelah ini kita langsung kembali?" "

Govy mengangguk, tangannya yang besar sekali angkat, orang itu langsung berkata,"Barisan dibubarkan!" "

Segera setelah itu, tim itu berlari pergi dengan rapi.

Aku bertanya pada Govy kapan memanggil pra prajurit ini datang. Dia mengatakan sejak Felicia hilang. Kalau masalah sepele sehari-hari, dia tidak mungkin memanggil mereka. Tetapi karena ini berkaitan dengan Felicia, ini merupakan hal yang sangat serius. Keamanan Felicia adalah yang paling utama, sehingga ia langsung memanggil prajurit itu datang. Tetapi ia tidak berkata apa-apa pada musuh, takut musuh memiliki rencana lain.

Felicia segera memeluk lengan Govy, dengan manja berkata,“Kak, memang pemikiranmu itu sangat luar biasa, kamu adalah yang terhebat.”

Govy menepuk kepala Felicia dengan pelan, dengan nada bercanda berkata,”Bolehkah kakak tidak hebat? Jikalau kakak tidak hebat, adikku akan membunuhku dan kematianku akan sangat sia-sia.”

Pipi Felicia memerah, dia mengoncang lengan Govy dan berkata: "Kak, kamu mengolok-olok orang lagi. Jika tadi tidak menembak ke arahmu, Sony yang cerdik itu akan merasa curiga pada kita. Dan aku juga sengaja menembak kearah yang salah agar memberikan kakak kesempatan untuk menghindari? "

Harus dikatakan bahwa Felicia kelihatan lemah lembut seperti wanita yang lemah, tetapi sebenarnya dia sangat pandai. Jika tidak, dalam hal ini, seorang wanita biasa sudah mati ketakutan, mana ada yang sebijaksana seperti dia? Dan setelah dia menjelaskan, awalnya sempat khawatir bahwa dia dan Govy akan memiliki jarak, sekarang hati merasa lega. Kemudian jika dilihat dari raut wajah Govy, dia sama sekali tidak mempersoalkan tentang tembakan Felicia tadi, mungkin mereka memiliki pemikiran yang sama.

Pada saat ini, polisi datang, seorang pria paruh baya yang penuh keringat dingin bergegas, dengan itikad baik menyapa Govy. Dan kemudian melihat banyak mayat yang tergeletak di lantai, keringat di kepalanya mengalir semakin deras.

Govy berkata dengan pelan, "hari ini adalah serangan teroris ganas." "

Pria paruh baya itu berkata: "saya mengerti, saya mengerti." "

Govy mengerutkan kening, berkata: "Ada yang bernama Claudia, dan sepertinya dia berkaitan dengan yang terjadi ini. Kalian harus menyelidikinya dengan baik."

Setelah mendengar perkataan Govy, hatiku sedikit gembira karena dengan adanya instruksi darinya, maka Claudia tidak akan bisa menimbulkan masalah lagi. Felicia malah berkata,”Kak, ini semua tidak ada kaitannya dengan Claudia,sungguh.”

Mendengar ini, aku agak terkejut melihat Felicia. Dia terlihat sangat gugup saat ini, dapat dilihat bahwa dia benar-benar takut bahwa kita akan berurusan dengan Claudia. Ini membuatku mulai curiga, Apakah aku yang berpikir salah? Apakah benar semua ini memang tidak ada kaitannya dengan Claudia? Jika tidak, Felicia tidak mungkin melindungi dirinya. Karena masalah kali ini sangat serius, ini berkaitan langsung dengan nyawaku dan Govy.

Govy kelihatannya memiliki pemikiran yang sama denganku, dan dia itu seorang kakak yang sangat menyanyangi adiknya. Asalkan Felicia mengatakan sesuatu yang tidak menentang prinsipnya, ia akan menyetujuinya. Jadi ia memerintahkan pria paruh baya itu untuk tidak menyelidiki Claura lagi. Lalu, ia membawa Felicia naik ke mobil, aku pun memapah Nody yang terluka ke mobil. Sebenarnya aku ingin mengantarnya ke rumah sakit, tapi ia menolaknya. Nody berkata bahwa Govy yang menangani luka seperti ini jauh lebih baik dari dokter yang ada dirumah sakit, sehingga ia menutuhku untuk membawanya pulang ke rumah.

Melihat luka Nody masih berdarah, aku merasa bersalah dan juga terharu, kemudian bertanya: "sangat menyakitkan?" "

Nody tersenyum dan berkata: "tidak ada rasa sakit. Tugas kami dulu malah terluka lebih parah dari ini. Kamu tenang saja lah"

Sambil mengemudi aku berkata, "kau bodoh ya, bagaimana jika peluru itu tidak mengenai bahumu melainkan jantungmu? Apakah kamu mau mati sia-sia seperti itu? Jika itu bener terjadi, aku akan merasa bersalah selama sisa hidupku. "

Nody melihat keluar jendela, aku tidak bisa melihat wajahnya, suaranya dan angin hangat ikut serta meniup ke arahku dan berkata,"Jadi mati seperti itu juga baik. Berkorban demi sahabat itu sangat layak! "

Sebuah kata saja cukup membuat hatiku tersipu, aku ingin mengucapkan terima kasih, dan takut ia merasa aneh. Ketika ia tiba-tiba berbalik, wajahnya tersenyum terang dan berkata: " Aku dulunya adalah seorang prajurit yang unggul. Sebelum bertindak, aku sudah memastikan pelurunya akan mengenaiku dibagian mana. Jadi, kekhawatiranmu itu sangat sia-sia. "

Itu benar, tapi berapa banyak orang yang bisa melakukan itu? Hitungan itu pada akhirnya hanyalah hitungan, siapa yang bersedia untuk memberikan nyawa mereka sendiri untuk perhitungan yang tidak diketahui?

Sambil mengemudi, aku berkata, "Dulu si Toba juga pernah begitu padaku. Ketika bahaya datang, dia berdiri di depan saya. Dia tidak takut hidup atau mati. "

Aku terdiam sejenak, kemudian berkata: "aku pernah berpikir, mengapa dia mengkhianati saya? Apa yang harus aku lakukan dengan dia setelah membuka kedoknya? Tapi hal yang terjadi hari ini mambuatku mengerti satu hal, yaitu jika suatu hari kami saling bertemu, yang bisa aku lakukan adalah tidak membunuhnya. "

Nody tidak berkata sepatah kata pun. Wajahnya terlihat serius. Aku dapat merasa bahwa dia tidak setuju dengan pemikiranku. Aku bertanya kepadanya Apakah aku terlalu berhati lembut? Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "tidak, saya dapat memahami Anda, dan Anda dapat selalu mempertahankan hati yang baik itu sesuatu yang sangat sulit. Tetapi, saya harap kebaikan Anda memiliki premis. "

Aku bertanya padanya premis apa. Ia memandangku dan hanya mengatakan dua kata, "Tetaplah Hidup. "

Aku mengangguk dan berkata kepadanya, "yakinlah, aku akan menjaga nyawa sendiri dengan baik. Di sepanjang jalan ada begitu banyak pemandangan yang indah, tinggi dan saya selalu ingin memanjat, tetapi sebelum sampai ke puncaknya, saya tidak akan mudah mati di jalan. "

Kembali ke rumah, Govy segera menangani luka Nody. Felicia duduk di sebelahku, memberitahu kami tentang dia dan Claudia. Ternyata sebelum Felicia ditangkap, Claudia sudah di kendalikan oleh orang lain. Dan orang yang mengendalikan mereka adalah Johan.

Saya terkejut, bertanya-tanya apakah Johan adalah dalang dari masalah ini? Namun, menurut Govy, dalangnya sudah melakukan persiapan penculikan orang dengan matang, misalnya kejadian di toilet. Tembok pembatas toilet pria dan wanita terbuka, dan Felicia pada saat itu di dandan sperti seorang pria dan dibawa keluar dari toilet pria sehingga dapat melewati Govy. Dan pembatas toilet itu tidak mungkin langsung dihancurkan pada saat itu juga. Ini membuktikan bahwa sudah direncanakan sebelumnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa Johan sebelumnya telah mengetahui bahwa Felicia dan Claudia berdua akan pergi kesana, dan telah melakukan persiapan disana.

Hanya sja, bagaimana Johan bisa tahu kapan Claudia akan ke toilet?

Memikirkan hal ini, aku masih berpikirkemungkinan Claudia telah melakukan persepakatan dengan Johan sebelumnya itu lebih besar.

Siapa tahu, Felicia mengatakan kepada saya berita yang luar biasa, yaitu Claudia ke toilet karena sembelit. Dan setelah ia dibawa pergi, ia mendengar percakapan antara Claudia dan Johan. Claudia berkata bahwa seseorang sengaja menaruh obat sembelit ke cangkir, dan Claudia menduga yang menaruh obat itu adalah seseorang yang bernama ‘tudung’,

Si Tudung itu ingin menaruh obat ke cangkirnya Claudia? Ini membuatku terpikir dengan telepon Gunawan, dan hatiku berdenyut. Jangan-jangan Gunawan dan Johan yang bekerja sama?

Jikalau Gunawan dan Johan bekerja sama, berarti Yesen juga ada didalamnya, ini bukanlah suatu pertanda baik.

Tiba-tiba Felicia berkata: "Alwi, ada suatu hal yang aku tidak berani mengatakannya padamu selama ini."

Melihat dia yang terbata-bata, aku meletakkan tanganku di tangannya dan berkata lembut, "katakanlah apa yang ingin kamu katakan. Tidak peduli apa yang terjadi, aku tidak akan menyalahkan kamu "

Felicia menggigit bibir, menundukkan kepalanya dan berkata, "sebenarnya, ' wanita misteri ' yang mengirimimu pesan untuk membantumu itu bukanlah aku, melainkan Claudia."

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu