Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 831 Aku mengatakan yang sebenarnya.

Pagi hari keesokan hari, aku bangun pagi-pagi seperti biasa, dan memanggil Rudi untuk bangun, lalu pergi latihan berlari dengan beban, dan kembali lalu pergi makan dikantin. Begitu kami berdua duduk, ada beberapa orang dengan semangat dan penuh hormat memanggil “Kak Rudi”, “Kak Alwi”.

Aku cukup tersanjung tetapi Rudi mendengus dingin dan tidak mau menyapa mereka. Aku menggelengkan kepala tanpa daya, bocah ini tidak terlalu pandai bersikap, dia masih mengingat bahwa dia isolasi oleh semua orang beberapa hari yang lalu, jadi sekarang orang-orang ini datang kemari, dia tentu saja berpikir bahwa orang-orang ini hanya ingin mencari koneksi yang bagus, jadi dia tidak ingin memperdulikan mereka.

Tetapi aku tahu bahwa masalah ini tidak boleh menyalahkan orang-orang ini. Beberapa hari yang lalu, Joey Zhou demi menarik lebih banyak orang untuk berada disisinya, jadi menyebar luas masalah semua bawahan Rudi telah musnah dan hanya tinggal dia sendiri, tidak hanya itu, beberapa hari ini Joey Zhou pergi ketempat Kevin Lu untuk menyenangkannya, semua orang yang tidak mengetahui kebenarannya mengira bahwa hubungan dia dan Kevin Lu sangat dalam.

Sampai kehadiranku yang kuat muncul, menghancurkan bawahan Billie, dan menyebabkannya terluka parah, membunuh Rico Li yang disebut sebagai salah satu dari sepuluh besar anggota dari pasukan Aurum, orang-orang ini baru menyadari bahwa Rudi belum terkalahkan, dan sikap Kevin Lu tadi malam, juga membuat semua orang mengerti bahwa anak kandung tetap anak kandung, Joey Zhou tidak akan pernah bisa menggantikan anak kandungnya, dan menjadi penerus Kevin Lu.

Jadi, orang-orang ini bergegas datang kemari hari ini, dan ingin memiliki hubungan yang baik lagi dengan Rudi.

Aku menendang kaki Rudi dibawah meja, Rudi memelototiku dengan enggan, lalu mengeluarkan senyuman didalam mata peringatanku, berkata: “Sarapan, ya?”

Mereka semua dengan segera menganggukan kepala, bertanya kepadaku apakah ada orang yang duduk disebelah kami, aku mengatakan tidak ada, lalu menyuruh mereka duduk.

Orang-orang ini memandangku dengan berterima kasih, lalu duduk. Beberapa orang memperkenalkan diri kepadaku dengan penuh semangat, setelah itu, mereka mulai membicarakan tentang masalah semalam, aku mendengarkan dengan tenang, Rudi adalah orang yang sangat tidak sabar, padahal tadi dia tidak ingin memperdulikan mereka, tetapi sekarang ketika mendengar mereka berbicara tentang topik yang dia minati, dengan segera langsung tertarik oleh mereka, kemudian dengan senang hati bergabung dengan mereka.

Dari apa yang mereka katakana, aku baru mengetahui ternyata atasan telah menyelesaikan semua masalah yang harus diselesaikan tadi malam. Aku mendengar bahwa beberapa teman Joey Zhou dan juga beberapa bawahan Rico Li sudah diserahkan kepada negara oleh atasan, Invicible Empire dari awalnya dibuat oleh Kevin Lu dan lainnya, dan sebuah negara yang tidak diakui, sebenarnya mereka adalah orang Vietnam.

Vietnam tidak memiliki cara untuk berurusan dengan organisasi ini, kemarin, tidak tahu atasan dan mereka membuat kesepakatan apa, para atasan Vietnam bersedia membantu menutupi Invicible Empire, dan dengan inisiatif menyerahkan orang-orang ini kepada Huaxia, agar menghindari risiko Invicible Empire terekspos.

Sejujurnya, aku merasa kasihan kepada para atasan Vietnam, sebuah negara menjadi seperti ini benar-benar sangat tidak berguna.

Singkatnya, seharusnya Huaxia tidak akan menyelidiki lebih lanjut tentang masalah ini, tetapi karena kelalaian tugasnya, Joey Zhou diturunkan pangkat, dengan kata lain, sekarang dia tidak lagi bertanggung jawab atas seluruh kekuasaan maritim seluruh dunia, hanya setengah saja, dan setengahnya lagi, dikatakan bahwa belum diberikan kepada orang lain, mereka mengatakan bahwa para senior akan menentukan kandidat setelah kompetisi berakhir.

Perkataan memang dikatakan seperti itu, tetapi siapa yang tahu bahwa setelah kompetisi, Kevin Lu pasti akan memberikan setengah kekuasaan kepada Rudi, agar Rudi dan Joey Zhou berada diposisi yang sama, ini juga alasan mengapa orang-orang ini sangat tidak sabar untuk datang kemari memberi perhatian.

Semakin banyak orang yang datang, dan semakin banyak orang yang insiatif menyapa kami. Akudengan langsung merasa bahwa aku dan Rudi yang biasanya kumbang kotoran telah berubah menjadi kue manis, dan penolakan Rudi dari awal sampai akhirnya menjadi sangat menikmati dan puas, wajah jahat penjahat itu membuat aku sangat membencinya dihatiku.

Aku terpikirkan Jessi saat ini pasti sudah sangat aman, suasana hatiku tiba-tiba menjadi cerah, lalu perkataanku juga menjadi banyak. Pada saat ini, ada seseorang yang berkata dengan khawatir: “Kak Alwi, kamu harus berhati-hati.”

Aku berkata dengan datar: “Mengapa kamu bisa mengatakannya seperti itu?”

Orang itu berkata: “Apakah Anda masih belum mengetahuinya? Rico Li memliki hubungan yang sangat baik dengan San Kim yang merupakan sepuluh besar anggota pasukan Aurum, sekarang dia sudah mati, San Kim mengancam untuk membalas dendam kepadamu, dan ingin membunuhmu.”

San Kim? Mengapa dia bukan bernama San Yin?

“Kalau begitu, mengapa semalam dia tidak datang mencariku?” Aku berkata dengan datar.

Yang aku tahu, sepuluh besar anggota pasukan Aurum tidak berada di kamp pelatihan beberapa waktu ini, mereka semua membawa tim pergi menjalankan misi, menurut rencana semual, mereka semua akan tiba disini sebelum fajar, dan Rico Li adalah yang paling pertama tiba.

Setelah mendengar perkataanku, orang yang mengingatkanku berkata sambil tersenyum: “San Kim mengatakan bahwa ingin mengalahkanmu didepan semua orang, dengan begini dia baru bisa sepenuhnya menghilangkan kebencian dihatinya.”

Aku tersenyum dingin, melihat semua orang melihatku dengan gugup, dan Rudi bahkan dengan sedikit khawatir bertanya kepadaku: “Alwi, apakah kamu sanggup? Orang ini sangat hebat, meskipun dia adalah orang Huaxia, tetapi dia berlatih Muay Thai dengan keras, dan kekuatannya lebih tinggi daripada Rico Li.”

Aku memandang Rudi, dengan tersenyum berkata: “Apakah kamu merasa aku akan kalah?”

Rudi menggelengkan kepala, dan dengan tegas berkata: “Tidak, kamu tidak akan kalah.”

Aku tersenyum lalu menyeka mulut dengan puas, dan kemudian bangkit dan berkata: “Aku juga merasa aku tidak akan kalah, ayo jalan.”

Mungkin aku terlihat begitu alami dan tidak terkendali, jadi menarik sorak-sorai dan kekaguman orang-orang disekitar, hanya saja tepat ketika aku bangkit untuk pergi, ada suara dingin terdengar, dia berkata: “Benar-benar sangat sombong!”

Aku memandang kearah sana, hanya melihat seseorang berkepala botak dengan sekelompok orang yang berjalan masuk dengan sangat mengesankan, Rudi melihatnya dengan berlebihan berteriak ‘San Kim’, aku dengan ringan mengeluarkan suara ‘hmm’, lalu menyipitkan setengah mataku dan melihat pria itu dari atas sampai bawah.

Sangat berbeda dari yang kupikir, San Kim sangat berbeda dengan Rico Li, Rico Li sangat kuat dan juga tinggi, seperti sebuah gunung yang tidak dapat dilewati, tetapi San Kim malah sangat berbeda dengan namanya, karena dia sangat pendek, paling hanya 160 cm, dibandingkan dengan Rico Li, bocah ini tidak seperti sebuah gunung, melainkan seperti wortel kecil.

Namun, meskipun dia pendek, tetapi bocah ini memberikan orang perasaan sangat berbahaya, ketajamannya tampaknya seperti pedang yang berlumuran darah dari sarungnya dan perasaan tercekik dari wajahnya.

Aku berkata dengan datar: “San Kim? Apakah adikmu, San Yin tidak datang hari ini?”

Begitu perkataanku keluar, keheningan langsung menghampiri disekitar, setelah itu, Rudi yang tidak takut dengan apapun itu tertawa terbahak-bahak, hanya saja pengikut dibelakangnya tidak ada satu pun yang berani tertawa, karena sekarang San Kim memberikan perasaan kepada orang bahwa dia mungkin akan segera menggila, jika aura membunuh dapat membunuh orang, mungkin sekarang aku telah menjadi tumpukan daging.

San Kim berkata dengan dingin: “Alwi, kamu berani menertawakanku?”

“Kami orang Huaxia selalu begitu humoris, kamu juga adalah orang Huaxia, tidak seharusnya tidak tahu, kan?” aku berkata sambil tersenyum.

San Kim mendengus dingin, dan berkata: “Aku bukan orang Huaxia, aku adalah orang Invicible Empire, karena kamu telah datang kesini, maka kamu harus memiliki kesadaran ini! kalau tidak, berarti kamu tidak hormat terhadap Invicible Empire!”

Melihat San Kim terhadap Invicible Empire seperti sepasang kaki anjing, aku benar-benar ingin memakinya ‘Pengkhianat’, tetapi pada akhirnya aku hanya tersenyum lalu berkata: “Terima kasih atas ajaran saudara San Kim.”

Pada saat ini, San Kim berkata: “Jangan tersenyum padaku, jangan mencoba untuk berbaikan denganku, apakah kamu mengira dengan begini maka aku bisa mengampunimu, aku beritahu kamu, aku dan Rico Li adalah teman sehidup semati, kamu membunuhnya sama dengan membunuhku, aku ingin kamu satu nyawa diganti satu nyawa.”

Orang dibelakangnya dengan segera berteriak serentak: “Satu nyawa diganti satu nyawa! Satu nyawa diganti satu nyawa!”

Aku berkata dengan datar: “San Kim, aku sangat ingin bertarung denganmu, lagipula ada seseorang yang ingin memberiku kesempatakan untuk membuktikan bahwa aku adalah orang hebat pertama disini, aku tidak perlu tidak mengambil kesempatan ini.”

Begitu perkataan ini keluar, San Kim menatapku dengan konyol, dan orang-orang dibelakangnya memakiku bodoh, lalu menunjuk-nunjuk kearahku, mengatakan bahwa aku telah gila, aku melanjutkan berkata: “Tetapi, kamu adalah kekayaan Invicible Empire, bahkan jika dikalahkan olehku, kamu adalah orang hebat kedua disini, dan atasan sangat berharap padamu, jadi, jika kamu dibunuh olehku, takutnya atasan akan menyulitkanku, jadi…..”

Tidak menungguku selesai berbicarra, San Kim tersenyum dingin berkata: “Jadi kamu tidak bersedia bertarung denganku, dan takut disalahkan oleh atasan, benarkan?”

Aku menganggukan kepala, dia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, matanya penuh penghinaan, dan orang-orang dibelakangnya tertawa menghina lalu menunjuk kearahku dan memaki.

“Anjir, tidak berani bertarung maka tidak berani bertarung, bagaimana bisa ada begitu banyak alasan?”

“Sialan, tidak berani bertarung dan masih berpura-pura hebat, benar-benar tidak tahu malu!”

“Aku tidak bisa melihat lagi, orang ini benar-benar tidak tahu malu! Aku mendukung Kak San Kim dengan segera membunuh sampah ini!”

“Pengecut! Apakah kamu seorang pria? Jika kamu tidak berani bertarung maka langsung mengatakannya, kamu mengaku kalah maka lebih baik daripada mencari alasan seperti ini.”

“……..”

Melihat dibelakangku, Rudi mengeluarkan ekspresi buruk seperti memakan kotoran, dan jangankan orang lain lagi, tampaknya semua orang percaya dengan perkataan bawahan San Kim, merasa bahwa aku tidak berani bertarung dengan San Kim, dan berbicara seperti itu hanya untuk berpura-pura hebat.

Aku menggelengkan kepala tanpa daya, berpikir dalam hati, mengapa tidak ada yang percaya ketika aku mengatakan perkataan seperti ini? Kepercayaan antara orang dan orang, mengapa bisa runtuh dengan begitu mudahnya?

San Kim mengangkat tangannya, anjing-anjing gila dibelakangnya yang mencibirku diam dalam sesaat. Dia melihatku dari atas sampai bawah, lalu berkata dengan datar: “Apakah kamu tahu? Aku paling membenci orang sepertimu yang mengatakan banyak kebohongan, aku akan meminta instruksi untuk bertarung denganmu kepada atasan, pertarungan mematikan denganmu, jadi kamu tidak perlu ‘khawatir’, tidak akan ada orang yang menyalahkanmu, kamu boleh mencoba untuk ‘membunuh’ ku.”

Setelah selesai berbicara, dia berbalik badan lalu pergi, orang-orang dibelakangnya memberiku jari tengah, juga berjalan pergi dengan tertawa lebar, sambil berjalan sambil membahas dengan keras.

“Bocah ini saat ini pasti sangat ketakutan, jika Kak San Kim meminta instruksi kepada atasan, maka dia tidak bisa menggunakan atasan sebagai perisainya, dan saat itu jika dia tidak ingin bertarung, dia juga tidak bisa menolaknya.”

“Ya, lihat apakah dia masih punya alasan apa untuk menghindari Kak San Kim.”

“Terlebih dahulu, memberi selamat atas keberhasilan Kak San Kim membalas dendam untuk Kak Rico.”

“Ya, Selamat Kak San Kim….”

“Selamat Kak San Kim……”

Setelah mereka pergi, Rudi dengan wajah yang muram berkata: “Sialan, masih belum bertarung dan sudah memberi selamat? Apakah tidak tahu malu?”

Dia selesai berbicara, lalu menatapku dengan khawatir berkata: “Alwi, apakah kamu bisa? Kalau tidak….aku pergi mengatakannya kepada ayahku, membiarkan dia memisahkanmu dari bocah ini? Lagipula……”

Aku melihatnya sekilas dengan datar, berkata: “Tuan Rudi, apakah kamu sedang menghinaku?”

Sepertinya merasakan ketidaksenangan dalam nada bicaraku, Rudi dengan segera berkata: “Aku tidak bermaksud begitu, aku takut…..”

“Takut aku kalah?” Tanyaku sambil tersenyum, kemudian mengambil sebatang rokok lalu menyalahkannya dan lanjut berkata: “Apakah kamu lupa perkataanku? Aku sudah mengatakannya bahwa aku bukanlah orang yang angkuh tidak tahu kemampuan sendiri, jika aku tidak yakin, maka aku tidak akan mengatakan perkataan seperti itu, aku benar-benar sangat simpati kepadanya, dan tidak ingin orang hebat seperti dia dengan begini saja mati ditanganku, Huh….. mengapa tidak ada orang yang mempercayaiku.”

Mengatakannya sampai disini, aku dengan kesal menghisap rokok, lalu menghembuskan satu lingkaran asap, dan melanjutkan: “Masih muda, tidak bisakah hidup dengan baik? Tetap ingin mencari kematian.”

Selesai berbicara, dimata kerumunan yang melihat orang aneh, aku dengan perlahan meninggalkan kantin, dan meninggalkan kepada semua orang sosok kesepian yang untuk dikalahkan.

Bagaimana mungkin San Kim akan tahu, perkataanku tadi sebenarnya hanya untuk membuatnya marah, untuk membiarkannya dengan insiatif mencari atasan, dan meminta persetujuan atas pertaruang mematikan kami berdua, dengan begini, atasan tidak akan bisa menyalahkanku sama sekali.

San Kim oh San Kim, aku akan menunggumu mengantar kematian ke hadapanku!

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu