Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 817 Biarkan pertarungan lebih sengit

Di dalam hatiku, aku sudah menikah, istriku bernama Jessi.

Aku berbicara seperti itu dalam hatiku, hanya perkataan ini, aku tidak akan pernah mengatakannya pada siapapun.

Darren mengehela nafas, lalu berkata : "Sangat disayangkan."

Aku tersenyum dan tidak mengatakan apapun, lalu dia dengan senang bertanya padaku mau latihan seperti apa, aku hanya menjelaskan kepadanya cara untuk latihan, dia mendengarkannya dengan serius, sepanjang jalan, ternyata dia mencatat semua perkataan ku satu per satu, aku agak terkejut, dan merasa seperti sudah mendapatkan seorang murid yang sangat hebat.

Berjalan sekitar satu jam, kita baru tiba di rumah Darren—— awalnya aku berpikir kalau rumah mereka sangatlah hancur, tetapi tidak disangka mereka tinggal di sebuah gedung bergaya Barat yang sangat cantik, dengan pagar besi hitam, dinding-dinding yang dipenuhi oleh bunga mawar indah, di halaman, Angela sedang mengeringkan selimut, sinar matahari yang tembus ke dalamnya, membuat dia dan selimutnya berada dalam satu lapisan kehangatan, membuat orang di sekitar merasakan nyaman dan hangat.

Ketika datang ke kota kecil ini, yang aku rasakan semuanya adalah tekanan, awalnya aku mengira setiap sudut dari kota kecil ini semuanya seperti itu, tetapi tidak disangka disini, aku melihat "surga".

Darren menyuruh ku untuk masuk, aku melihat ke arah villa sebelah dan memeriksanya sambil berpikir, lalu dengan suara rendah berkata: "Apakah kamu sudah lupa apa yang Tuan katakan padamu tadi?"

Darren agak merasa kecewa, tetapi masih mengerti dan mengangguk-anggukkan kepalanya, aku dengan lembut mengelus-elus kepalanya, lalu berkata: "Kali ini latihan sesuai dengan cara yang sudah aku ajarkan di jalan tadi, dan beberapa saat lagi aku akan kembali untuk memeriksa tugasmu, mengerti?"

"Iya mengerti, aku tidak akan membuat Tuan kecewa." kata Darren.

Aku menganggukkan kepala dan berkata: "Jangan terlalu dipaksakan juga, harus diperhatikan keseimbangan antara bekerja dan istirahat, yasudah, kembalilah."

Kemudian Darren masuk ke dalam rumah, setelah mengantarkannya pulang dengan selamat, dalam hatiku sudah tidak merasakan kekhawatiran lagi, lalu dengan rokok di mulut berjalan, tidak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di depanku, kaca jendela mobil itu perlahan turun, dan dari dalam terlihat eskpresi suramnya Joey Zhou, dia berkata: "Masuk."

Aku tidak menolaknya, dengan percaya diri membuka pintu, dan masuk lalu duduk di dalam.

Di dalam keseluruhan mobil tercium bau tembakau yang sangat kuat, melihat tangan Joey Zhou yang sedang memegang sebatang rokok, aku menjadi tahu kalau orang ini kira-kira sudah merokok beberapa batang, jadi bahkan sudah membuka jendela pun, bau ini tetap tidak akan hilang.

Joey Zhou tidak mengatakan apapun, aku juga tidak berbicara sepatah katapun, mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya dengan sangat lama, pada saat yang bersamaan mengarahkan pada jendela di luar, dan melanjutkan mencatat setiap sudut dari kota ini dengan teliti.

Joey Zhou melihat aku yang tidak berbicara, akhirnya tidak tahan lagi, dengan mengerutkan kening dia berkata: "Alwi, apakah kamu sedang marah padaku?"

Dengan wajah bingung aku berkata: "Darimana datangnya kata-kata ini Kak Joey Zhou?"

Melihat aku yang tidak berpura-pura, dia tertawa dengan canggung lalu berkata: "Aku tahu kalau hari ini sudah dengan seenaknya membuat ayah angkat ku mengatur masalahmu, dan membuatmu tidak senang, tetapi aku tinggal di bawah atapnya, mau tidak mau harus menundukkan kepala, untuk ini aku juga tidak ada cara lain."

Selesai Joey Zhou berbicara, dia langsung memandang ke arah ku dengan harapan, kira-kira sedang menunggu aku mengatakan sesuatu, dan memberitahukan kepadanya kalau aku memahaminya, tetapi aku bahkan tidak melakukan apa yang dia harapkan, aku hanya tersenyum, dan tidak mengatakan sepatah katapun, seperti ini membuktikan kalau aku dari awal tidak peduli dengan masalah ini, mau dia berpikir seperti apa, aku sedikitpun tidak tertarik.

Seperti ini membuat Joey Zhou sangat frustasi, ekspresi di wajahnya sangat tidak enak dilihat, dia dengan kuat menghisap rokok, berkata: "Dan juga, alasan aku berani memberikan kamu kepada ayah angkatku, adalah karena aku tahu dia sama seperti ku, mencintai kejeniusan seseorang seperti mencintai hidup seseorang, dia tidak akan membunuhmu, aku pikir paling tidak dia menghukummu, lalu setelah itu dia mengembalikanmu padaku, kalau sudah tiba waktunya aku akan memberikanmu kompensasi, kamu bisa hidup dengan damai dan aman di bawah penguasaanku, siapa yang akan tahu, kalau ayah angkat ku tiba-tiba memberikanmu kepada Rudi.

Dalam kalimat terkahir ini, dia berbicara dengan sangat menggertakan giginya, tetapi dia masih menunjukkan ekspresi yang begitu menghormati Kevin Lu ayah angkatnya, dan juga sangat menyayangi adiknya Rudi, yang membuat orang merasa mual, dia berkata: "Tentu saja, aku bukannya menyalahkan ayah angkatku, dan juga bukan karena mempunyai maksud lain pada adikku Rudi, dia sudah sama seperti adik kandungku sendiri, kamu mengikutinya, itu berarti sama seperti mengikutiku, aku turut senang untukmu."

Berbicara sampai sini, dia terhenti, lalu dengan tanpa daya berkata "Tetapi aku benar-benar sangat kasihan padamu, kamu begitu kuat, yang seharusnya bisa membangun sebuah tim yang sangat kuat, dengan orang-orang yang hebat, pada dasarnya karena dibawah penguasaaanku, kamu dan tim mereka, pasti bisa melakukan sebuah pekerjaan besar berulang kali, lalu dengan cepat naik ke posisi yang tinggi, hasilnya......sekarang kamu hanya mengikuti Rudi adikku, dia orangnya, semuanya baik, hanya saja agak berpikiran sempit, dan suka menyimpan dendam, aku sangat takut kalau dia masih akan datang mencari masalah denganmu."

Aku berpura-pura tidak mengerti arti tersirat dari perkataan Joey Zhou, dengan wajah yang tulus berkata: "Terimakasih banyak Kak Joey atas perhatiannya, tetapi kamu tidak usah khawatir, aku pada dasarnya tidak takut pada kesulitan yang diberikan oleh anak ini, tidak hanya tidak takut, aku masih menantikannya, kalau seperti ini hidupku tidak akan membosankan lagi."

Joey Zhou yang mendengar perkataan ini, hampir saja naik darah, lalu membalikkan matanya dan berkata: "Kamu terlalu polos, anak ini......"

Berbicara sampai sini padaku, dia langsung dengan cepat menarik kembali semua perkataan yang ingin dia sampaikan padaku.

Aku menolehnya dan dengan penasaran bertanya: "Anak ini kenapa?"

Joey Zhou batuk, lalu berkata: "Tidak apa-apa, yang paling penting kamu harus ingat, kamu dan dia sudah menjadi satu hutang darah yang besar, kamu mengikutinya, tidak akan ada buah yang baik yang bisa dimakan, aku juga baru sangat menyayangkan ini baru memberitahumu semua ini."

Aku berpura-pura merasa jengkel dan mengerutkan kening, lalu dengan berat berkata: "Jadi berdasarkan penglihatan Kak Joey Zhou, apa yang harus aku lakukan?"

Melihat penekanan berulang-ulang Joey Zhou, aku akhirnya mempertanyakan pertanyaan serius ini, dan akhirnya muncul senyuman yang sangat puas dari wajahnya, sorotan matanya terpancarkan cahaya emas, dia berkata: "Seperti ini, beberapa hari lagi kita akan mengadakan suatu kompetisi, kompetisi ini dibagi menjadi lima jenis, yang pertama adalah kompetisi untuk mensimulasikan taktik, yang kedua adalah kompetisi kekuatan dalam membongkar pasang bom, yang ketiga adalah kompetisi kekuatan dalam menembak, yang keempat adalah kompetisi kekuatan dalam bersembunyi, dan terakhir masih ada kompetisi kekuatan dalam bergulat. Kalau dalam kompetisi ini kamu bisa masuk dalam tiga besar, maka, atasan akan memberikan mu 50 pasukan, tidak hanya itu, dia masih akan memberikan padamu kesempatan untuk memilih, saat itu tiba, kamu bisa memilih berdasarkan orang yang kamu suka, untuk memilih mau mengikuti siapa."

Oh? Masih ada yang seperti ini? Kenapa aku belum pernah mendengar Angela membahas ini? Sepertinya mungkin Angela seharusnya tidak tahu hal seperti ini, lagipula dia bukan staf inti disini, jadi tidak tahu ini juga adalah hal yang biasa.

Joey Zhou tidak tahu aku sedang memikirkan apa, melihat aku yang tidak berbicara, dia masih mengira kalau aku sedang mempertimbangkan apa yang barusan dia katakan, lalu melanjutkan dengan berkata: "Alwi, sebenarnya masalah ini aku tidak seharusnya mengatakannya padamu, apalagi ini bisa membuatmu salah paham padaku, yanh mengira kalau aku ingin merebut orang Rudi adikku, tetapi sebenarnya tidak seperti itu, malahan karena kamu bilang tujuanmu kesini hanya ada satu, yaitu hidup, ini dengan aku pertama kali datang kesini dulu, memeluk sebuah pemikiran yang sama, jadi aku merasakan hal yang sama denganmu, aku menghargaimu, itu saja untuk saat ini, kamu pertimbangkan lagi, oke?"

Aku menganggukkan kepala, dan berkata dengan serius: "Yang kamu katakan benar, kalau aku mendapatkan tiga besar, aku pasti akan memilih bos lagi."

Joey Zhou tersenyum dengan puas, sangat terlihat jelas, dia mengira aku akan memilihnya, apalagi dia yang membawa ku kesini, dia pasti memuji dirinya sendiri sebagai dermawan ku dalam hatinya, sangat disayangkan aku dari awal sudah melihat wajah aslinya, oramg jahat plin plan seperti ini, aku sangat malas untuk mengikutinya.

Aku memalingkan wajah, dan menahan bibirku yang bergerak, tidak memberitahukan padanya rencana ku yang sebenarnya, untuk menghindari dia yang akan naik darah marah sampai memuntahkan darah keluar.

Joey Zhou pada saat ini dengan keinginan yang tulus berkata: "Oh iya, Alwi, pembicaraan kita hari ini......"

Tidak menunggu dia selesai bicara, aku langsung dengan gestur tubuh, berkata: "Kita hari ini mana ada berbicara?"

Joey Zhou terdiam sejenak, lalu dengan cepat tertawa dengan keras dan berkata: "Bagus, kita hari ini tidak berbicara, aku hanya kebetulan datang untuk mengurus masalah, lalu melihatmu kembali, memiliki niat baik untuk mengantarmu sekalian itu saja."

Di dalam hati aku tersenyum dingin, anak munafik seperti ini masih ingin menyuruhku mengikutinya, juga kondisinya yang sangat buruk sangat tidak pantas untuk menyuruhku mengikutinya.

Pada saat ini, Joey Zhou menghentikan mobilnya, lalu berkata padaku: "Untuk menghindari kecurigaan, kamu turun dari ini saja."

Aku menganggukkan kepala dan berkata: "Aku paham. Tetapi......Kak Joey Zhou, ada beberapa perkataan yang aku simpan dalam hati, benar-benar harus dengan cepat aku katakan."

Joey Zhou berkata: "Katakan saja."

Aku mengerutkan keningku, dengan agak kesal berkata: "Hari ini Victor bilang kalau kamu dengan sengaja mengatakan suatu berita, dan mengatakan pada semua orang di kota, kalau beberapa orang yang mati itu adalah perbuatanku, dengan tujuan untuk membujuk orang untuk membunuhku, apakah itu benar?"

Begitu perkataan ini keluar, ekspresi wajah Joey Zhou langsung suram dalam sekejap, lalu dengan suasana hati yang buruk marah: "Omong kosong! Aku sangat menghargaimu, apakah kamu tidak tahu? Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan orang-orang itu membahayakan hidupmu?"

Aku tersenyum, dan berkata: "Aku juga berpikiran seperti itu, hanya saja, karena Victor adalah orang terpercayamu, dia tidak mungkin akan berbohong kan?"

Ekspresi wajah Joey Zhou sangat padam sampai bisa menitikkan air, di bawah matanya terpancarkan sebuah kekesalan, lalu dengan sengit bertanya: "Apakah dia benar-benar berkata seperti itu?"

Aku mengangkat-angkat bahuku sambil berkata: "Untuk apa aku membohongimu? Kalau tidak percaya kamu bisa tanyakan langsung padanya."

Dia menganggukkan kepalanya dan berkata: "Aku sudah mengerti, aku mengira dia pasti iri dengan kekuatan mu yang sangat kuat, dan takut aku terlalu menghargaimu, makanya dia tidak suka, jadi baru mengatakan hal omong kosong seperti itu, kamu tidak usah memasukkannya dalam hati, aku ini akan langsung bertanya padanya, kalau dia benar-benar berkata seperti itu, aku pasti akan menghukumnya, dan menyuruh dia untuk meminta maaf padamu."

Aku mengangkat-angkat bahuku, berkata: "Tidak usah meminta maaf, bukan masalah yang besar, yang penting kak Joey Zhou kamu tidak memiliki niat untuk membahayakan ku saja itu sudah baik."

Selesai berbicara aku langsung menutup pintu, dan dengan cepat memutar balik badan lalu pergi.

Mobil Joey Zhou dengan suara raungan melewati ku, dan dengan cepat menghilang dari jalanan.

Aku melihat dari kejauhan, dan tersenyum dingin, meskipun tidak tahu alasan kenapa Victor ingin memisahkan aku dengan Joey Zhou, tetapi aku ini orangnya selalu menyukai suatu pembalasan, aku percaya kalau Joey Zhou tidak akan membiarkannya hidup dengan baik.

Setelah mengambil dua langkah jalan di depan, aku melihat musuh yang tidak ingin aku lihat, dia adalah Rudi Lu, dengan raut wajahnya yang buruk dia menatapku, dan bertanya: "Kamu dan anak itu Joey Zhou sedang membicarakan apa?"

"Kamu sudah melihat semuanya?" aku bertanya.

Rudi Lu menganggukk-anggukkan kepalanya, berkata: "Katakan, apakah kamu adalah seseorang yang berada di sisiku tetapi hatinya di sisi orang lain, dan datang padaku untuk membantu anak itu merebut kekuatan ayah ku dan memberikan padanya?"

Dibandingkan dengan wajah munafik Joey Zhou, Rudi Lu lebih berterus terang dan di sisi lain dia agak menarik perhatian seseorang, aku menatapnya, lalu tersenyum dan berkata: "Aku tidak tertarik untuk masuk terlibat dalam pertarungan hak-hak kalian, mengikutimu adalah maksud dari ayah kamu, demi untuk berterimakasih padanya karena kebaikannya tidak membunuhku, meskipun kamu ini orangnya tolol, bodoh, dan tidak memiliki otak, tetapi aku masih akan mengikutimu."

Rudi sangat marah, dengaj menggertakkan gigi berkata: "Astaga apa maksudmu?"

Aku memutarkan bola mataku, berkata: "Maksudku adalah, Joey Zhoy ingin aku pergi meninggalkanmu, dan mengikutinya, tetapi aku tidak berencana untuk melakukan itu, jadi kamu tidak usah khawatir, kamu tidak akan kehilangan aku."

Selesai berbicara aku langsung tertawa terbahak-bahak dan meninggalkannya, dan Rudi Lu marah di belakangku berkata: "Kurang ajar, benar-benar menjijikkan! Tetapi......Joey Zhou itu ternyata memiliki niat jahat dalam motif tersembunyi!"

Aku memalingkan wajah, dan langsung melihat Rudi Lu naik ke dalam mobil, dengan tergesa-gesa bergegas menyalakan dan menyetir mobil pergi, kira-kira dia pergi untuk mencari ayahnya untuk memberikan informasi rahasia.

Setelah hembusan angin lewat, aku menyalakan rokok, dan menghirupnya dengan dalam, lalu berkata: "Biarkan pertarungan internal ini terjadi agak sengit"

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu