Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1061 Pergi menemuinya (1)

"Tidak salah, aku sudah mati, Alwi yang dulu bisa kalian permainkan sesuka hati itu sudah mati, yang hidup ini adalah Alwi yang bisa mempermainkan kalian sesuka hati!"

Ketika aku mengatakan kalimat ini, aku merasa beban yang aku simpan selama beberapa tahun ini sudah aku luapkan, sampai titik ini, akhirnya membuahkan hasil, bagaimana mungkin aku tidak merasa gembira?

Setelah Gosly mendengar perkataanku, dia malah tersenyum mencemooh, dia mengusap darah di sudut bibir, duduk secara perlahan, lalu mengatakan : "Kamu merasa bahwa kamu bisa mempermainkan kami sesuka hatimu? Hahaha... Lucu sekali... Kamu pikir kamu ini siapa? Kamu hanyalah salah satu bidik catur dari Huaxia, anak dari seorang pengkhianat negara, dan bos kami adalah orang yang bisa melakukan apapun sesuka hatinya di Huaxia, apakah hanya dengan bersadarkan kamu akan bisa melawannya? Jangan-jangan kamu ini orang yang bodoh?"

Aku tertawa dingin sambil menatap Gosly, lalu mengatakan : "Baiklah, Kalau begitu aku akan memperlihatkan bagaiimana caraku untuk melawan pahlawan dalam hati kalian itu . Oh iya, kamu sangat mengaguminya kan?"

Raut wajah Gosly berubah, aku lanjut mengatakan : "Sayang sekali, ada orang yang rela berkorban, namun belum tentu niat baiknya itu diterima, walaupun kamu telah melakukan operasi plastik demi dia juga tidak ada gunanya, jangankan operasi plastik, aku rasa sekalipun kamu memotong teman kecil milikmu itu juga tidak akan ada gunanya.'

"Diam kamu!" Kata Gosly menggertakkan giginya sambil menunjuk kearahku dengan sangat marah.

Dengan tenang aku mengatakan : "Kenapa? Apakah aku telah menyentuh bagian yang paling menyakitkan? harusnya sangat sakit bukan?"

"Alwi, aku beritahu kamu untuk jangan terlalu angkuh! Sekalipun kamu telah menangkap dan membunuhku, dia juga tidak akan kalah darimu, dia akan membantuku membalas dendam, kamu tunggu mati saja!" Kata Gosly penuh dendam.

Nando yang sudah tidak sanggup mendengarnya lagi langsung pergi menamparnya, kemudian membalikkan badan kearahku dan mengatakan : "Kak Alwi, untuk apa kamu mengatakan omong kosong dengannya lagi?"

Aku tersenyum, lalu mengatakan : "Benar juga, kalau begitu kamu bantu aku ikat dia."

Dengan nada dingin Gosly mengatakan : "Aku tidak akan membiarkan diriku ditangkap dan dijadikan sebagai ancaman oleh kalian."

Setelah mengatakannya, dia menggertakkan gigi dan menutup mata, lalu memasang ekspresi siap mati, kemudin dia membelalak kaget, Sambil memegang tali yang mengikat tangannya Nando mengatakan : "Kamu ini bodoh ya? Apakah kamu takut diintrogasi oleh kami jadi mau menggigit racun untuk bunuh diri? Sayangnya racun yang kamu simpan dalam gigi itu telah aku hancurkan."

Gosly menatap kami dengan tatapan tidak percaya, sambil tersenyum Nando mengatakan : "Hal ini terjadi ketika kamu sedang tidur nyenyak. Demi mengambil barang ini, aku sudah mencuci tanganku untuk waktu yang lama loh."

Gosly sangat marah, pada saat yang bersamaan juga tidak bisa melakukan apapun. Dengan tenang aku mengatakan : "Kamu tenang saja, aku tidak berencana untuk mengintrogasimu, aku juga tidak perlu bergantung padamu untuk melawan orang yang ada dibalik layar itu, sekalipun kamu sudah mati juga tidak apa-apa, namun aku harus memberikan penjelasan kepada atasan, jadi hanya bisa membiarkanmu hidup, apakah kamu merasa senang?"

Wajah Gosly memucat, sambil menggertakkan gigi dia mengatakan : "Dasar brengsek!"

Nando menampar wajah Gosly dengan sangat keras, dengan sebal mengatakan : "Apakah kak Alwi adalah orang yang bisa kamu marahi? Dasar sampah! Diam kamu!"

Sambil mengatakannya , Nando melepaskan kaus kakinya yang bau, lalu meletakkannnya didalam mulut Gosly, dengan merasa jijik Gosly berusaha untuk menghindar, namun dia tidak bisa mengeluarkan suara apapun, karena tidak ada cara lain, jadi dia hanya bisa berbaring diatas ranjang dengan nurut.

Nando mengatakan : "Kak Alwi, apa yang harus dilakukan sekarang?"

Dengan tenang aku mengatakan : "Tidak usah terburu-buru, gasing sekalipun juga harus behenti sebentar untuk istirahat, kamu pergi istirahat saja dulu, malam ini aku akan tidur disini."

Nando mengatakan : "Baiklah, kalau begitu aku akan tidur disebelah, jika anda ada perlu panggil aku saja."

Setelah mengatakannnya dia pun pergi, aku mengambil dompet Gosly, pada saat ini, aku melihat Gosly melihat tanganku yang memegang dompetnya dengan gugup, walaupun dia segera menyimpan ekspresi gugupnya itu, namun aku masih bisa menangkapnya."

Aku menggoyangkan dompet itu ditanganku, sambil tersenyum mengatakan : "Jangan-jangan dalam dompet ini ada sebuah rahasia ya?"

Gosly menatapku dengan seksama, tidak mengatakan apapun, tentu saja, itu karena dia tidak bisa berbicara.

Aku membongkar dompet itu dengan penuh ketertarikan, akhirnya dalam dompet selain terdapat uang, kartu bank, KTP dan beberapa kartu lainnya, tidak menemukan apapun, setelah dipikir-pikir, aku merasa ada yang aneh, apakah aku yang salah menebak, namun tadi dia jelas-jelas terlihat sangat gugup.

Lagipula, ketika aku membongkar isi dompet, mata Gosly juga terus mengawasi dompet itu, seperti takut ada orang yang menemukan sesuatu, jadi aku membongkarnya sekali lagi, akhirnya menemukan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dibawah kulit dompet, aku segera mengeluarkan pisau kecil, lalu menyayat kulit dompet itu, lalu dari dalamnya aku mengeluarkan selembar foto.

Aku melihat ke arah Gosly, saat ini ekspresi wajahnya sangat buruk, seperti orang yang kedoknya tertangkap, aku tersenyum angkuh kepadanya, lalu menundukkan kepala untuk melihat foto, hanya saja, ketika aku melihat orang yang ada dalam foto, aku tidak bisa tersenyum lagi.

Walaupun aku jarang berhubungan dengan orang yang ada di dalam foto ini, namun aku sangat mengenalnya, hingga ketika melihatnya, aku curiga bahwa aku salah mengenal orang.

Aku melihat dengan serius, setelah yakin bahwa aku mengenal wajah itu, hatiku mencelos----orang ini adalah Govy, dan ayah Felicia, Jay.

Kenapa Gosly menyimpan foto Jay? Dan dalam foto, Jay sedang berbaring di pantai sambil berjemur, dibelakang pantai terdapat sebuah vila, seharusnya ini adalah foto ketika sedang berlibur kan? Kenapa Gosly bisa memiliki foto ini?

Gosly yang menyimpan foto ini dalam lapisan kulit dompet dengan sangat hati-hati, juga sangat khawatir dan takut aku menemukannya, sudah cukup membuktikan seberapa pentingnya foto ini, bukan, seharusnya seberapa penting Jay baginya.

Gosly sangat peduli dengan foto ini membuktikan bahwa dia bukan hanya mengenal Jay, dia juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Jay, Setidaknya dekat hingga bisa pergi berlibur bersama. mungkinkah... sebenarnya Jay adalah orang dibalik layar yang selama ini aku cari?

Ini... Ini benar-benar sangat lucu oke?

Hatiku terasa dingin, aku menggertakkan gigi, tanganku bergemetar, aku melihat ke arah Gosly, sambil menggertakkan gigi bertanya : "Beritahu aku, siapa orang ini?"

Gosly melihat foto dengan gugup, kemudian melihatku dengan tatapan dingin, dia tidak membuka mulut, namun aku dapat menebak maksudnya, dia ingin aku meletakkan foto itu.

Apakah tebakanku benar? Tidak, bagaimana mungkin? Mungkinkah Gosly hanya berpura-pura? Dia sengaja terlihat gugup untuk membuatku salah paham agar mengkambing hitamkan orang yang di belakang layar itu kepada Jay? Namun, dia tidak mengetahui bahwa aku masih hidup, lebih tidak mungkin mengatahui bahwa aku akan membongkar dompetnya, bagaimana mungkin tebakanku ini terbukti? Namun mau bagaimana aku mempercayai bahwa orang yang bisa melatih orang seperti Govy adalah orang gila yang mengesampingkan keuntungan negara yang selama ini kita cari? Kalau begitu, apakah ayah Govy adalah pembunuh ayahku?

Seketika itu juga aku merasa Tuhan sedang bercanda denganku, apakah dendamku dengan Aiko masih tidak cukup? Masih membiarkan aku dan sahabat baikku juga memiliki dendam seperti itu? Tidak, aku tidak akan menyalahkan kakak Govy, hanya saja tidak tahu apakah dia akan menyalahkanku jika aku membunuh ayahnya untuk mencuci nama baik ayahku?

Walaupun aku tahu bahwa Govy adalah orang yang adil, namun aku juga mengerti jelas bahwa hubungan darah itu berbeda, walaupun Govy tidak akan menyalahkanku, walaupun dia tahu bahwa aku tidak bersalah, dia hanya bisa melakukan sampai tidak membenciku, namun tidak akan mungkin memperlakukanku sebagai sahabat baiknya seperti dulu lagi.

Memikirkan hal ini, aku mengepalkan tangan, sambil menggertakkan gigi mengatakan : "Kenapa? Ya Tuhan, kenapa kamu suka bercanda candaan seperti itu denganku!"

Sekarang Gosly melihatku dengan tatapan mengejek, dalam tatapannya terlihat bahwa dia beebahagia diatas penderitaan orang, aku menatapnya dnegan dingin, mengatakan : "Kamu menggunakan Jay untuk membingungkanku bukan?

Gosly tidak memperdulikanku, tatapan mengejeknya itu seperti memberi tahuku : "Kalau hebat tebak sendiri."

Aku melepaskan kaus kaki di mulutnya, memegang dagunya, sambil menggertakkan gigi bertanya : "Beritahu aku, Jay bukanlah orang dibalik layar kan?"

Sambil tersenyum dingin, Gosly mengatakan : "Kenapa? Tidak dapat menerimanya? Atau, jika ayah angkatku adalah orang dibalik layar, maka kamu tidak akan melawannya?"

Aku memicingkan mata melihat Gosly, tertawa, lalu menanyakan : "Maksud kamu, dia adalah orang dibalik layar?"

"Benar, dialah orangnya, gimana? dia adalah ayah sahabat baikmu, kamu yakin kamu bisa tega melawannya?" Kata Gosly dengan angkuh.

Gosly bukanlah orang bodoh, dia tahu bahwa aku tidak akan menyerah membalas dendam karena Jay adalah ayah Govy, jadi dia mengatakan hal ini hanya untuk membuat aku kesal, agar aku mengira dia mengatakan yang sejujurnya, termasuk sifat angkuh yang dia tunjukkan itu tidak mungkin hanya berpura-pura, dia melakukan itu, karena yakin bahwa aku tidak akan mempercayainya dan semakin mencurigai perkataannya, dengan begitu, aku tidak akan percaya bahwa Jay adalah orang dibalik layar

Namun, reaksi dia yang seperti ini malah membuatku lebih yakin dengan tebakanku!

Aku melihat wajah yang terlihat akrab dalam foto itu, wajah yang penuh dengan keadilan, tiba-tiba merasa semua ini sangat lucu. orang yang selama ini ingin aku cincang, orang yang mengakibatkan aku kehilangan keluargaku, orang yang mencelakai ayahku mati dengan menanggung tuduhan atas hal yang tidak dia lakukan, ternyata dia adalah 'pahlawan' yang hanya mementingkan keadilan negara dalam mataku! Benar-benar sangat tragis!

Melihat aku diam, Gosly merasa khawatir, namun dia tetap berusaha untuk berpura-pura tenang, menertawakanku lalu menngatakan : "Eh, jangan-jangan kamu mempercayai perkataanku ya?"

Aku menatapnya dengan tatapan dingin, dia tertawa keras, lalu mengatakan : "Haiya, aku mendengar bahwa kamu sangat pintar, bahkan bos kita juga merasa bahwa kamu ini adalah orang berbakat yang sulit ditemukan, sama seperti ayahmu, namun aku tidak menyangka bahwa kamusanagat bodoh, sudahlah, jika kamu mau mempercayainya, maka percaya lah, paling baik jika kamu bermusuhan dengan sahabat baikmu itu, lagipula kamu bahkan bisa membunuh saudara kandungmu, apalagi seorang Govy?"

Ketika Gosly mengatakan ini, ekspresi wajahnya sangat mengejek, namun tatapan matanya mengkhianatinya, aku memegang dagunya, dengan nada dingin mengatakan : "Sekarang mulai takut? Hadi berusaha untuk mendesakku? Jika kamu tahu bahwa aku bukanlah orang yang mudah diejek, maka seharusnya kamu mengerti bahwa tidak ada gunanya kamu melalukan cara seperti ini."

Sambil mengatakannya, aku mengangkat foto ini, dengan suara berat mengatakan : "Jay, dia adalah orang dibalik layar itu, ayah angkat yang samgat kamu kagumi itu adalah dia! Apakah yang aku katakan itu benar?"

Gosly menatapku dengan tertegun, tiba-tiba tertawa dan mengatakan : "Terserah kamu mau berpikiran apa, aku masih senang karena bisa melihat kalian saling menggigit satu sama lain."

Aku menatap Gosly, sambil memicingkan mata mengatakan : "Kalau begitu aku akan membiarkanmu melihatnya."

Setelah mengatakannya, aku membalikkan badan dan pergi, akhirnya Gosly panik, dia mengatakan : "Apakah kamu benar-benar mempercayaiku? Apakah kamu tidak merasa bahwa aku sedang mengadu domba kalian? Alwi, kamu jangan menyentuhnya, kamu akan menyesal, aku beri tahu kamu, kamu pasti akan menyesal!"

Aku tidak memperdulikan Gosly, langsung keluar.

Mendengar suara dari sini, Nando juga keluar, melihat ada yang salah dengan tatapanku, dia bertanya : "Kak Alwi, ada apa?"

Aku mengoper foto itu kepadanya, dia mengerutkan kening setelah melihat foto itu, lalu mengatakan : "Orang ini, aku merasa seperti penah melihatnya."

"Dia adalah ayah dari kakak Govy, Jay, orang yang memiliki posisi yang tinggi, juga.... orang yang aku curigai sebagai orang dibalik layar." Kataku dengan suara berat.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu