Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 133 Bisa Menanyakannya Satu Pertanyaan

“Baik? Aku merasa tidak baik.”

Kata-kata ini membuat nafasku berhenti, aku melihat ke pintu dengan semangat, menunggu orang itu muncul.

Seorang wanita bertopi, memakai sweater dan jeans biru berjalan masuk, sebagian wajah wanita itu tertutupi oleh topi, tapi sebagian wajah wanita itu terlihat dengan jelas dan dia adalah seorang wanita cantik.

Dia berdiri di sana dengan tenang dan tidak perlu menggunakan nada bicara yang sombong, tidak perlu memberitahu orang wajah aslinya, tapi dia memiliki aura yang sangat kuat, terlebih lagi di samping dia berdiri seorang pria yang tampak cukup mengesankan?

Sangat cerdas sehingga seperti orang jahat, begitu indah sehingga orang tidak bisa mengingat penampilan mereka, begitu tenang sehingga orang mengagumi mereka, ini adalah wanita kuat di mataku hingga bisa mencapai langit, Jessi.

Disamping Jessi berdiri seorang pria memakai kemeja putih panjang, terlihat seperti tuan muda yang ada diabad 20.

Ketika mendengar kata-kata ini, aku tahu dia telah datang, tapi ketika dia benar-benar berdiri didepan ku, aku tidak bisa menahan kesenangan dalam hatiku, dibenakku hanya ada satu pemikiran, dia belum mati, dia masih hidup!

Aku ingin memanggilnya, tapi mengingat diriku yang menyedihkan, aku menundukkan kepalaku karena takut dia melihat diriku yang seperti ini, tapi begitu mengingat dia masih hidup, aku tidak tahan diam-diam meliriknya, ingin melihat apakah dirinya terluka, ingin melihat apakah dirinya membenciku.

Jessi perlahan membuka topinya, ketika wajah itu ditunjukkan kepada semua orang, mereka semua tertegun.

Ekspresi paman Lei sangat jelek, bahkan lebih jelek ketika melihat hantu.

Jessi menyeringai dan berkata: “Alwi memberitahuku, kamu mau mengakuinya sebagai anak angkat dan berharap aku datang dari Beijing untuk mengikuti acara ini, tampaknya situasinya sedikit tidak beres.”

Semua orang memandang Paman Lei dengan heran dan berbisik.

Seolah tidak ada yang meragukan perkataan Jessi, mungkin karena dia memiliki kemampuan menyakinkan orang lain, tidak ada alasan lain, hanya karena dia Jessi.

Aku menatap Paman Lei, dan aku mengakui dia sangat hebat, dalam waktu singkat berhasil mengontrol ekspresi dan suasana hatinya.

Dia tersenyum dan berkata: “Nona, tampaknya Alwi juga berani membohongimu, aku tidak pernah mengatakan ingin mengangkatnya sebagai anak angkat, dan dia telah melakukan kesalahan, jadi harus dihukum, jika tidak dihukum, ini melanggar peraturan bawah tanah di Nanjing, nona anda adalah orang Beijing, tidak mengerti situasi Nanjing, mungkin Anda masih ingin melindungi Alwi, tapi peraturan tidak mengenal toleransi, jadi tolong jangan menyusahkanku.”

Diam-diam aku memarahi “Pengkhianat”! Dia yang berkata begitu segera membangkitkan ‘keekskulsifan’suasana hati semua orang, sekalipun tahu Jessi adalah nona besar di Beijing, dan memiliki kekuatan yang lebih hebat dari paman Lei, tapi dimata semua orang ini, dia tidak lain hanya orang asing, atas dasar apa ikut campur dunia bawah tanah Nanjing?

Begitu Paman Lei selesai mengatakannya, ada orang yang langsung berteriak: “Ini Nanjing, bukan Beijing, ini bukan tempat yang bisa kamu ikut campur, cepat enyah sana!”

Wajah Dony berubah menjadi dingin dan berkata: “Siapa yang mengatakan kata-kata itu, keluar sekarang juga, jika punya nyali katakan sekali lagi di depan ku Dony!”

Akhir-akhir ini Dony berkecimpung di bisnis legal dan illegal, semenjak dia membuka identitas dirinya, dia bertanggung jawab atas beberapa klub terkenal di Nanjing, menguasai pasukan bawah tanah di seluruh wilayah Nanjing, dan berurusan dengan pemerintah dan bekerja untuk pemerintah.

Tentu saja, aku mendengar ini semua dari Leo, orang rendahan seperti aku ini, tidak layak memasuki dunia Dony, bahkan tidak layak mengetahui sejarah perjuangan orang-orang hebat.

Saat ini, Dony keluar dan seluruh hadirin terdiam.

Jessi dengan santai berkata: “Aku tidak peduli dengan kekuatan di Nanjing, aku juga tidak peduli bagaimana keadaan dunia bawah tanah Nanjing, aku hanya tahu keluarga Song mempunyai seekor anjing yang mengidap rabies dan mulai sembarangan menggigit orang, karena itu aku memiliki tanggung jawab untuk memukul anjing gila ini hingga mati.”

Ekspresi Paman Lei kusam, dan berkata: “Nona, aku tidak mengerti maksudmu.”

Jessi tersenyum dan berkata: “Itu sangat wajar kamu tidak mengerti, seekor binatang bagaimana bisa mengerti ucapan manusia?”

Kali ini, seluruh klub seolah hampir meledak, semua orang menatap Jessi seperti melihat makluk asing, seperti kata pepatah, naga yang kuat tidak bisa mengalahkan ular tanah, tapi Jessi berani menyebut Paman Lei sebagai seekor anjing gila di keluarga Song, bahkan mengatakan akan membunuhnya, dia benar-benar sangat sombong, tapi wanita ini memiliki sihir yang membuat orang tidak ada yang meragukan dia tidak bisa melakukannya, aku sangat penasaran dengan identitas dan latar belakangnya.

Paman Lei marah, dia memutuskan ingin mengakhiri hubungannya dengan keluarga Song dan berkata dengan suara yang dalam: “Nona, aku Leon setia pada kepada keluarga Song selama bertahun-tahun, tapi malah mendapat akhir dan penilaian seperti ini, kamu benar-benar terlalu mengintimidasi orang! Karena kalian keluarga Song tidak menganggapku sebagai manusia, aku juga tidak perlu menjadi bawahan keluarga song, mulai hari ini, aku Leon adalah Leon, keluarga Song adalah keluarga Song, kita putus kerjasama! Dan di Nanjing, aku tidak peduli kamu siapa, datang kesini artinya harus mematuhi peraturanku!”

Melihat Paman Lei yang marah, hatiku gelisah, jika Paman Lei sudah tidak takut pada Jessi, maka ancaman Jessi padanya bukanlah apa-apa. Untuk sesaat aku merasa khawatir, bukan mengkhawatirkan Jessi tidak bisa menyelamatkanku, melainkan mengkhawatirkan Paman Lei akan menyusahkan Jessi, demi menyelamatkanku, Aiko sudah membayar harga yang mahal, aku tidak berharap Jessi berada dalam bahaya.

Seolah mengetahui apa yang kukatakan, Jessi tiba-tiba mengedipkan mata, tersenyum dan berkata: “Aturanmu? Apakah Nanjing milikmu seorang?”

Setelah itu, Jessi menatap Johan tersenyum dan bertanya: “Apakah tuan Johan juga berpikir demikian?”

Johan terus mengerutkan kening dan dalam keadaan bersiap-siap sejak kemunculan Jessi, tampaknya Johan melihat karakter berbahaya, pada saat ini Jessi tiba-tiba bertanya kepadanya, dan Johan mengerutkan kening dan berkata dengan suara dalam: “Tentu saja Nanjing bukan milik seorang berandalan.”

Jessi menyeringai dan berkata: “Bagus, jadi Leon ‘Jangan membangun opini sendiri’, mencoba ‘membunuh orang lain’, adalah ‘pelanggaran hukum’, ini adalah kejahatan. Apakah seorang penjahat berhak membicarakan peraturan?”

Semua orang tertegun dan dengan tatapan terheran-heran, tiba-tiba Jessi melemparkan sebuah granat dan berkata: “Orang yang membunuh Zico adalah kamu, kamu sengaja melemparkan kesalahan ke orang lain, kamu yang begitu jahat dan tidak bertanggung jawab, apakah layak menjadi raja bawah tanah Nanjing? Apakah layak membuat aturan bawah tanah Nanjing?”

Sekali lagi kalimat ini memicu suasana seluruh klub.

Ekspresi Paman Lei sedikit kusam dan berkata: “Omong kosong, Zico dibunuh oleh Alwi, dan ada bukti kuat!”

“Bukti kuat? Aku juga mempunyai bukti kuat, yang bisa membuktikan pembunuhnya adalah kamu, Leon beranikah kamu melihatnya?”ucap Jessi tersenyum dingin.

Setelah Jessi selesai berbicara, Dony memanggil Leo keluar, Leo masuk melewati kerumunan, datang ke komputer di sudut panggung.

Dengan cepat, dilayar muncul ‘Aku’ yang membunuh Zico, hanya saja masih ada kelanjutannya.

Aku melihat ‘Aku’ yang palsu perlahan berbalik, memperlihat wajah Mick, dan yang ada dihadapan Mick adalah Paman Lei yang memiringkan kaki Zico dan menatapnya berbaring tidak berdaya dengan bangga.

Kebenaran segera diungkapkan kepada dunia, semua orang memandang Paman Lei dengan tidak percaya, Jessi menyipitkan mata dan berkata: “Leon, apa lagi yang bisa kamu katakan?”

Wajah Paman Lei jelek dan dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Jessi berkata dengan santai: “Kamu yang membunuh Zico, tapi ingin berpura-pura menangkap pembunuh, hanya dengan beberapa kata dari dirimu ingin menggerakan emosi semua orang, dan membawa semua orang pergi, membuat semua orang berputar-putar kebingungan, Leon kamu sangat hebat dalam merencanakan ini semua.”

Banyak orang dibawah marah, barusan Paman Lei membohongi mereka, dan beberapa dari mereka tidak marah karena tidak berani menunjukkannya, terlebih Paman Lei bisa tidak mengalahkan Jessi masih belum diketahui.

Paman Lei mengerutkan kening, dan tepat sebelum menyerang, sekelompok polisi khusus tiba-tiba masuk, membuat semua orang terkejut, Jessi mengangguk dan berjalan menuju kepanggung berkata: “Leon, sekarang aku menangkapmu atas tuduhan ‘Pembunuhan’ dan ‘Pengkhianatan’.”

Semua orang terkejut termasuk diriku juga. Mengatakan Paman Lei seorang pembunuh aku bisa memakluminya, tapi kenapa mengatakannya ‘Pengkhianat’?

Aku menatap Jessi, dia tersenyum padaku, untuk sesaat aku merasa tenang, lalu bertanya-tanya tuduhan ‘Pengkhianat’ diberikan Jessi padanya demi membunuh Paman Lei.

Kali ini aku benar-benar terpana, aku merasa Jessi menjadi lebih dan lebih misterius, sebenarnya siapa dirinya, kenapa begitu peduli padaku?

Setelah itu, Paman Lei dan teman-temannya diborgol, aku dengan semangat bangkit dari tanah, bergegas ke panggung menghampiri Aiko, dan mendorong Johan lalu berkata: “Kak, ku antar kamu ke rumah sakit.”

Setelah mengatakan itu, aku menggendong Aiko di belakang, dan bergegas ingin keluar, ketika melewati Jessi, aku berhenti dan tidak mengatakan apa-apa, dia tersenyum lembut kepadaku dan berkata: “Aku antar kamu kerumah sakit.”

Aku tidak segan padanya, karena aku tahu luka ditubuh Aiko tidak bisa ditunda lagi.

Dony mengerutkan kening berkata: “Aku akan menyetir untuk kalian, ayo pergi.”

Kami empat orang pergi kerumah sakit, ketika sampai dirumah sakit Aiko sudah pingsan, kita segera mengantarnya masuk ke ruang ICU, setelah pintu ICU ditutup, aku tidak bisa menahan diri dan bertanya: “Jessi, dari mana kamu tahu paman Lei akan menyerangku?”

Jessi tiba-tiba mengedipkan mata padaku, tatapannya sangat misterius dan cantik dia tersenyum padaku dan berkata: “Alwi coba tebak? Jika tebakanmu benar, aku bisa menjawab menjawab pertanyaanmu dengan sangat serius, pertanyaan apapun juga boleh, ku pasti akan menjawabnya dengan jujur.”

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu