Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1004 Berusaha Keras untuk Hidup Satu Sama Lain (1)

Aku berharap waktu bisa berjalan sedikit cepat, dengan begitu aku bisa lebih awal bertemu Jessi.

Tuan Peer tersenyum dan berkata: "Nak, senyumanmu sekarang seperti seorang anak bodoh, apakah kamu tahu?"

Aku tersenyum padanya dan berkata: "Hanya bisa bertemu dengannya, hanya kalau dia baik-baik saja, tidak perlu hanya tersenyum seperti anak bodoh, aku juga bersedia jika benar-benar menjadi bodoh."

Tuan Peer berkata: "Akhir kata, kali ini kamu bisa benar-benar tenang, tapi kamu masih memiliki kesibukan selanjutnya, aku yakin orang di pemerintahan sudah tahu kamu berada disini, bahkan bisa dikatakan mereka pasti sudah menyiapkan benteng pertahanan, menghindari kalau kalian kabur dengan mudah, maka bertemu dengan wanita itu belum sepenuhnya keberuntungan, kebalikannya, itu mungkin menjadi awal sebuah bahaya."

Perkataan ini memang benar, aku menganggukkan kepalaku, aku berkata bahwa aku juga sudah memikirkannya sejauh ini, dia penuh semangat bertanya padaku tentang bagaimana rencana aku kabur, jujur saja, di Amerika Serikat, di seluruh dunia, tak terkecuali tanah 'Raja', di kondisi yang seperti ini, tidak mudah untuk kabur begitu saja. Saat aku sedang memikirkan cara untuk kabur, tuan Peer berkata: "Jika kamu benar-benar percaya padaku, aku rasa aku bisa membantumu."

Sembari dia berbicara, dia menepuk-nepuk mangkuk sup yang diminumnya diatas meja, dan berkata: "Penghargaannya adalah masakan setelahnya"

Aku segera menganggukkan kepalaku, berkata dengan serius: "Jika tuan Peer benar-benar bersedia membantu saya, tidak perlu hanya satu masakan, masakan untuk satu bulan, atau bahkan satu tahun pun, aku akan mengenyangkan anda."

Dia terkekeh dan berkata: "Baiklah kalau begitu, aku tidak akan menolaknya."

Selesai berbicara, dia mengubah air wajahnya menjadi serius dan berkata: "Dibawah villaku ini, ada sebuah ruang bawah tanah, di ruang bawah tanah itu ada sebuah lorong yang bisa membawamu keluar dari villa ini, aku rasa ini adalah satu-satunya cara yang tidak akan diketahui siapapun untuk membawa kalian meninggalkan tempat ini, tapi meskipun sudah pergi keluar, diluar sana sangat dijaga ketat, aku juga tidak bisa seratus persen menjamin keselamatan kalian."

Aku berkata: "Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini, aku sendiri memiliki sebuah cara."

Aku berbicara dan masuk ke dapur, kemudian mengambil ponsel, menelepon nomor Mark, dia mengangkatnya cepat, aku prediksi dia pasti selalu menunggu kabar dariku, dia berkata: "Alwi, aku dengar bahwa kamu berhasil membawa tuan Peer, bagaimana sekarang? Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa orang-orang kami sekarang tidak mengetahui kabarmu sama sekali?"

Aku berkata dengan nada berat: "Tenanglah, aku tidak apa-apa, dan juga, sekarang Jessi sedang diantar dalam perjalanan pulang, aku meneleponmu, hanya ingin bertanya apakah ada cara untuk membawanya pergi dengan terhormat?"

Mark yang mendengar kabar Jessi sudah terselamatkan, terdiam sejenak, meskipun aku tidak melihat penampilannya, tapi aku bisa menebak bahwa dia sangat bersemangat, hingga orang yang beridentitas seperti dia pun tidak bisa mengeluarkan sepatah kata.

Aku tersenyum dan berkata: "Kami berhasil, paman Song, Jessi telah terselamatkan, maka, paman pasti akan membawanya pergi dengan selamat, ya kan?"

Mark dengan hormat berkata: "Tenanglah, aku pasti akan membawanya pulang, sekarang aku akan melaporkan masalah ini, kemudian menyuruh orang untuk menelepon kesana, memberitahu mereka bahwa aku sudah mengetahuinya, Jessi adalah situs yang hilang milik negara mereka, juga sudah mengetahui bahwa dia telah berhasil diselamatkan, jika orang itu mau menghalangi kita untuk membawanya pergi, maka, kita akan membuat mereka tidak dipandang oleh internasional dan akan sangat mengutuk mereka."

Aku bertanya: "Tidak bisakah mereka membalas balik?"

"Tidak bisa, tidak ada yang tahu bahwa yang menyelamatkan Jessi adalah kamu, juga tidak ada yang tahu apa hubungan masalah ini dengan pemerintahan kita, aku akan bilang bahwa orang misterius itu yang memberikan informasi untuk kita, apakah mereka masih punya bukti lain? Jika tidak ada bukti dan malah menjebak kita, aku akan menghabisi mereka!" Mark berbicara sampai disini, terhenti sejenak, kemudian dia melanjutkan: "Alwi, kamu sudah bekerja keras, juga terimakasih atas kerja keras yang kau berikan demi Jessi, nanti datanglah bersama dengan Jessi."

Aku berkata datar: "Aku rasa tidak bisa, nantinya akan ada berapa pasang mata yang menatap, jika aku berjalan bersama Jessi, Amerika Serikat pasti akan membuat keributan besar, cara yang paling baik adalah berpisah."

"Tapi, Amerika Serikat pasti menginginkan kamu, lalu bagaimana denganmu nanti?" Mark bertanya dengan khawatir.

Aku tersenyum santai dan berkata: "Tidak apa-apa, aku tidak akan terkena masalah, tenanglah. Baiklah, paman, sampai disini saja, paman urus baik-baik kabar Jessi ini, pastikan juga aku mendapatkan surat persetujuan."

"Baiklah."

Setelah menutup telepon, dua orang pengawal datang, menatapku dengan cukup khawatir, aku bertanya: "Apakah delapan orang yang tersisa sudah berkumpul?"

"Kak Alwi, sudah berkumpul, mereka sedang siaga diluar, dan juga membawa informasi, dikatakan bahwa ada paling sedikit sepuluh mobil sedang berada di sekitar villa, saya bertanya kepada anda apa yang harus dilakukan?" Jawab supir itu.

Aku berpikir dan berkata: "Hanya ada satu cara yang bisa kita lakukan untuk kabur dengan aman, cara ini harus dijalankan dengan menggunakan ruang bawah tanah tuan Peer, cara ini adalah melarikan diri yang licik."

Mendengar perkataan ini, mereka berkata dengan satu suara: "Licik?"

Aku menganggukkan kepalaku dan berkata: "Benar, licik, kita harus mengalihkan orang-orang itu, membiarkan mereka berpikir bahwa kita sudah pergi, menyuruh mereka untuk mengejar kami, kemudian melarikan diri dari lokasi lain, sesampainya di mobil, kita akan melakukan penyamaran, kemudian, mengacaukan audiovisual, menghindari pelacakan."

Berbicara sampai disini, aku menatap kearah Peer, dia dengan serius terus mendengarkan pembicaraan kami, aku bertanya padanya dengan bahasa inggris: "Apakah anda mengerti apa yang kami bicarakan?"

Dia berkata: "Sebagian besar mengerti, bahasa mandarin luas dan mendalam, tapi aku sangat sibuk, tidak punya banyak waktu untuk belajar, maka meskipun aku bisa bicara, tapi tidak banyak yang bisa aku utarakan, yang aku mengerti juga sedikit saja."

Untuk pria sehebat itu, masih bisa menyempatkan belajar bahasa mandarin di waktu yang sempit itu, itu mengartika bahwa kami orang Huaxia sangat hebat, membuat semua mata tertuju pada bahasa itu, tentu saja, itu juga berarti tuan Peer adalah seorang yang rajin.

Aku menggunakan bahasa inggris untuk mengobrol dengannya sebentar, membicarakan tentang rencanaku, karena orang yang aku bawa semua bisa berbahasa mandarin dan inggris, maka meskipun aku dengan tuan Peer berbicara bahasa inggris, mereka juga bisa mengerti.

Beginilah, aku membicarakan rencanaku sebentar, rencana ini tentu saja tidak luput dari bantuan tuan Peer, dia juga dengan senang hati membantuku, maka rencana ini tidak ada masalah, dan Mark dengan cepat meneleponku, memberitahuku bahwa atasanku sudah berkomunikasi dengan Amerika Serikat, dia yang mengirimkan sendiri orang mengemudikan helikopter untuk menjemput kami, menyuruhku untuk memberinya koordinat, aku meminta tuan Peer untuk memberikan satu koordinat, kemudian menunggu dia datang dengan tenang.

Waktu tidak berubah, tapi dalam pengaruh suasana hati orang, dia selalu berjalan cepat saat kita sedang berharap dia berhenti, juga selalu berjalan lambat saat kita sedang berharap dia cepat, membuat orang sangat cemas.

Hari sudah mulai terang, yang lainnya semua tertidur, tapi aku tidak ingin tidur, terduduk disana dengan kaku, seluruh pikiranku berisi tentang Jessi, akhirnya, diluar sana terdengar suara mesin, meskipun suaranya terdengar jauh, tapi aku langsung beranjak berdiri, karena ini adalah daerah pedesaan, hanya ada satu villa ini, maka aku merasa bahwa ada orang yang datang.

Disaat aku berdiri, tuan Peer dan dua anak buahku terbangun, aku menghela napas dan berkata: "Beritahu saudara-saudara diluar, untuk mempersiapkan semangat mereka.

"Baik."

Aku memandang keluar dengan gugup, dengan cepat, dua mobil merah lamborghini satu di depan dan satu di belakang mulai masuk, tuan Peer berkata: "Itu adalah mobil milik putri tertuaku dan anakku laki-laki."

Aku tersenyum dan berkata: "Mereka sangat mengkhawatirkan anda, maka mereka semua datang."

Tuan Peer menganggukkan kepala dengan lega dan berkata: "Anak-anak ini sangat tahu bagaimana memedulikan orang, perasaan mereka juga sangat dalam, jika ada orang yang bertanya padaku hal apa yang paling membanggakan, aku pasti akan memberitahunya, aku pikir yang paling aku banggakan adalah kehidupanku, merawat empat anak."

Mengeliminasi beberapa keajaiban, cinta orangtua di seluruh dunia untuk anaknya itu sama semua, tidak peduli apa identitas dan jabatannya, ataupun kekayaannya.

Disaat ini, mobil itu berhenti, kemudian, seorang wanita pirang yang cantik turun dari mobil, dia tidak segera berjalan menghampiri, tapi dia membungkukkan badannya dan tangannya terulur, aku sangat gugup, karena terlihat jelas, dia sedang bersiap untuk memapah seseorang keluar, yang dibawanya keluar itu kemungkinan besar adalah Jessi. Sampai disini, aku menunggu dengan cemas, jika bukan karena tuan Peer yang memberitahuku, aku tidak pantas untuk berlari sekarnag, kalau bukan karena dua tangan yang menarikku, aku pikir aku akan berlari kesana tanpa peduli apapun.

Peer berkata: "Tenanglah, putriku pasti akan membawa dia kemari, putriku adalah seorang yang baik dan lembut."

Aku menganggukkan kepalaku, kemudian aku melihat Jessi menggandeng tangan nona Peer dan perlahan berjalan keluar, disaat melihatnya, aku merasa hatiku sangat hancur, dia terlihat sangat lemah, kakinya sepertiya terluka, jalannya pincang, bajunya kotor, tulang pipinya kurusnya terlihat menonjol, rambut hitam berkilaunya itu seperti lama sekali tidak dicuci, tapi kedua bola mata hitamnya itu sangat bercahaya.

Di genggaman nona Peer, dia memasukki pintu, saat melihatku, bahkan jika aku memakai kacamata hitam, bahkan jika wajahku gelap, bahkan jika aku memakai wig, tapi dia tetap bisa melihatku, aku berjalan menghampirinya, kemudian memeluknya, dia ingin melepasku, dan berkata dengan pelan: "Badanku sangat kotor......"

"Bodoh, tidak kotor, sedikitpun tidak kotor......" Aku berkata pelan, begitu membuka mulut tenggorokanku tercekat, mataku juga sudah berair.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu