Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 400 Tanpa Penyesalan (1)

Aku bertanya kepada Claura apa yang sebenarnya sedang terjadi, raut wajahnya tampak jelek, berkata : “Tidak ada apa-apa.”

“Tidak ada apa-apa? Kalau memang tidak ada apa-apa kenapa kalian masih mencurigai aku?” kataku dengan sedikit nada emosi, “Dari awal sejak aku ketemu Alwi yang satu ini, kamu berubah menjadi sangat aneh, jangan-jangan ada yang kamu sembunyikan dari aku?”

Aku mengajukan sebuah pertanyaan yang akan membuat Claura merasa bersalah, wajahnya berubah seketika, perlu diketahui Claura sangat takut aku akan mengetahui sesuatu yang aku curigai, dengan begitu, tugas dia tidak akan berhasil, maka dari itu dia mengubah topik pembicaraan, dengan lembut berkata : “Suamiku, apa yang kamu bicarakan? Apakah kamu masih tidak menyadari perasaanku padamu?”

Aku terdiam dan menghela nafas, hati ini sangat gelisah, aku tahu Nody pasti berada di bawah air, walaupun aku tahu Nody pasti menggunakan sesuatu untuk bernafas, tapi cepat atau lambat pasti nanti akan ada masalah, belum lagi luka di kakinya terus berada di dalam air, takut akan meradang, dan juga infeksi demam. Walaupun nantinya tidak akan mati mungkin akan kehilangan satu kakinya, maka dari itu, yang terpenting adalah secepatnya meninggalkan tempat ini.

Memikirkan hal ini, dengan nada dingin aku berkata : “Aku percaya sama kamu, tapi apakah kamu percaya sama aku? Kamu datang kesini dengan seorang yang ingin membunuhku, dan kamu bersama dia mencurigaiku, kamu pikir aku bodoh tidak bisa melihat ini semua? Claura, aku benar-benar ragu dengan perkataanmu yang dulu kau bilang mencintaiku, apakah itu benar atau kamu hanya bersandiwara? Jika kamu menyukai lelaki ini, kamu boleh kasih tahu aku, aku akan melepaskanmu pergi.”

Setelah selesai berbicara, aku pura-pura marah, aku menyingkirkan tangan Claura dan berjalan menuju hotel, sembari berjalan aku pun menendang beberapa ranting pohon yang ada di tanah, sehingga ekspresi marahku semakin terlihat.

Claura berteriak memanggil namaku, Alwi palsu hanya bisa membuntuti dia dari belakang, dan mengatakan beberapa kata untuk memprovokasikan aku dan dia, Claura akhirnya tidak bisa menahan kesabarannya, dan berteriak dengan marah : “Alwi! Tutup mulutmu! Kalau tidak aku tidak akan mau melihatmu lagi!”

Seketika Alwi palsu menutup mulutnya, kemudian Claura mengikutiku sepanjang jalan menuju kamar, hanya saja aku tidak mempedulikan dia, begitu sampai dikamar aku langsung menutup pintu kamar dan menguncinya, Claura mengetuk pintu dari luar, berkata : “Suamiku, kamu jangan marah, kamu dengarin penjelasan aku. Orang yang kabur itu, merupakan teman baik lamamu, karena dia begitu dekat kepada Alwi, tapi kali ini tidak tahu kenapa, tiba-tiba dia ingin membunuhnya. Kami semua tahu hubungan kalian begitu erat, maka dari itu aku khawatir kamu akan teringat hubungan masa lalu kalian lalu melepaskan dia pergi.”

Aku tertawa sinis dan berkata : “Kamu tidak ingat kalau aku sudah amnesia? Walaupun aku bertemu dengan orang itu aku juga tidak akan mengenalnya, apakah kecurigaan kalian tidak terlalu berlebihan? Dan juga, jika aku tidak lupa ingatan, untuk seorang pengkhianat, apakah ada rasa kasihan di dalam hatiku lagi? Aku benar-benar sangat penasaran, sebenarnya apa yang kalian pikirkan? Sebenarnya di matamu aku ini orang seperti apa? Hah?”

Claura tidak bisa berkata apa-apa, aku tahu mungkin dia belum terpikirkan bagaimana caranya untuk membohongiku lagi, terhadap perkataan dia tadi yang tidak masuk akal, aku rasa dia sudah berpikir keras. Aku mengeluarkan kartu telepon tadi, setelah di pikir-pikir, aku berjalan menuju kamar mandi. Ku hancurkan kartu tadi dan membuangnya ke kloset, setelah keluar dari kamar mandi, aku menghangatkan makanan yang sudah dingin, aku benar-benar tidak mempedulikan Claura di luar sana yang penuh dengan kebohongan, dan menyantap makanan sendiri.

Siapa yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya? Aku harus makan yang cukup agar nanti tidak kehabisan energi saat butuh.

Setelah selesai menyantap makanan, aku mengambil beberapa roti dan memasukannya kedalam tas, kemudian aku membawa tas itu dan membuka pintu, Claura menatapku dengan raut wajah sedih, dia pun tidak berhenti meminta maaf padaku, aku berkata : “Jangan ikuti aku.”

Claura dengan cemas, bertanya kemana aku akan pergi?

Aku melambaikan peta yang ada di tanganku, dan berkata : “Setelah masalah yang begitu besar terjadi, jika aku tidak salah menebak pasti Alwi akan menyuruh orang untuk memblokade semua jalan keluar di Hangzhou, untuk menghindari tahanan melarikan diri, aku rasa jika Teddy Chen mendengar kabar ini, dia pasti juga akan datang kemari, walaupun nantinya Alwi akan membunuhnya, tapi diantara mereka berdua tidak ada yang mengesampingkan semua pertimbangan untuk kepentingan mereka sendiri, dan dia tidak bisa berpura-pura untuk tidak peduli. Dengan begitu, walaupun di Uluwatu hills nantinya ada masalah, Teddy Chen dan beberapa pengawalnya itu tidak akan bisa untuk menyusul, dengan begitu ini merupakan sebuah kesempatan yang bagus.”

Kata-kataku yang begitu masuk akal, tidak akan membuat Claura keberatan, dia berkata : “Aku temani kamu pergi.”

Dengan acuh tak acuh aku berkata : “Tidak perlu, aku ingin sendiri, jika kamu ikut denganku, aku takut sakit kepalaku akan kambuh.”

Setelah mendengar perkataan ini, Claura menunjukan ekspresi terluka, aku segera beranjak pergi, saat aku akan pergi, tidak jauh aku melihat Alwi palsu bergegas berjalan kearahku, jika aku tidak salah menebak, dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kali ini untuk provokasi Claura, dia tidak akan membiarkan Claura pergi, jadi aku tidak perlu khawatir Claura akan menyusul.

Aku mengikuti jalan setapak menuju sungai, berjalan menyusuri sungai itu, aku tahu Nody pasti akan pergi ke tempat yang jarang penduduknya dan keluar disana. Ketika aku melihat riak air di sungai itu, aku mengeluarkan obat anti radang dan kain kasa, kemudian aku meletakkannya di pinggiran sungai, dan berkata : “Teddy Chen akan segera datang untuk menolongmu, kamu bisa dengan tenang ikut dia pergi, jika dia menanyakan soal Alwi akan membunuhnya, kamu cukup memberitahu dia, besok di Uluwatu hills, Alwi sudah menyiapkan penembak jitu untuk membunuhnya. Dan untuk Claura dan yang lainnya tidak akan datang kesini untuk mencarimu, aku membawakan kamu obat, kamu cari tempat untuk bersembunyi, dan obati dulu lukamu apalagi kamu mengeluarkan darah begitu banyak tadi.”

Selesai berbicara aku segera pergi. Di belakang tidak terdengar suara Nody, aku tahu dia pasti curiga aku ada niat lain, makanya dia tidak berani menampakkan diri.

Setelah aku berjalan agak jauh, aku menoleh ke belakang, hanya terlihat bayangan pohon yang begitu rindang, tidak terlihat bayangan Nody, seketika aku begitu khawatir, aku takut terjadi apa-apa dengannya di dalam air. Memikirkan hal ini, aku pikir aku sudah sampai disini, walaupun nantinya ketahuan terus harus bagaimana? Apakah persembunyian selama ini lebih penting daripada nyawa seorang saudara?

Berpikir demikian, aku menggertakkan gigi, dan dengan segera aku pergi ke pinggiran sungai tadi, mungkin karena terlalu cemas, aku tidak menyadari adanya bahaya, ketika aku melewati sebuah batu besar, tiba-tiba muncul seseorang dari belakang dengan menodong pistol ke kepalaku, ditodong seperti ini sangatlah tidak nyaman, aku hanya bisa terdiam tidak bersuara, kemudian aku menunduk dan melihat, aku menyadari di antara rumput-rumput itu terdapat genangan air, jadi bisa dibilang orang yang menodongku ini muncul dari genangan air itu, dan bisa jadi ini adalah Nody.

Benar saja, dari belakang terdengar suara Nody, dia bertanya : “Kamu siapa? Kenapa kamu mau membantuku?”

Suaranya terdengar begitu lemah, hatiku sangat cemas, perlahan-lahan aku membalikkan badan, seketika dia terlihat begitu ragu, melihat topeng di wajahku.

Pada saat ini, wajah Nody terlihat begitu pucat, sepasang mata terlihat begitu sayu. Sekujur tubuh basah, dan darah segar mengalir keluar, obat yang aku berikan sudah dipakai di lukanya, tapi sepertinya dia belum sempat untuk memperbannya.

Hatiku begitu cemas, tapi aku tetap harus tenang, dan berkata : “Aku adalah musuh Alwi, selama ada hal yang bisa membuat dia tidak senang, aku akan melakukannya, jadi aku membantu kamu hanya ingin membalas dia saja, kamu tidak perlu terlalu banyak pikir.”

Setelah selesai berbicara, tidak perlu menunggu Nody menjawabku, aku segera pergi meninggalkannya, aku lega dia tidak mengejarku, tidak tahu apakah dia mempercayai perkataanku tadi atau tidak. Sepanjang jalan kepalaku penuh dengan pikiran dimana teringat tatapannya yang begitu putus asa dan kecewa, aku tahu, bagaimana rasanya di khianati oleh saudara yang begitu dekat, pasti hatinya begitu sakit, saat ini, aku benar-benar sangat benci, benci dengan Alwi palsu itu sudah membuat saudara dekatku menderita kepahitan ini. Dalam hatiku aku bersumpah, suatu saat nanti aku akan membongkar topengnya, dan mengambil kembali semua yang menjadi milikku!”

Aku sempat berpikir akan memberitahu semuanya kepada Nody, tapi aku takut, takut mereka akan keceplosan, dan membuat Alwi palsu menyadari ini semua, dengan begitu, kesabaran aku selama ini akan sia-sia, dan akan membuat Nody dalam bahaya.

Setelah dipikir-pikir, akhirnya aku pergi meninggalkan gunung ini, dan pada saat aku pergi. Teddy Chen pun tiba, setelah aku hitung-hitung dia membawa sekitar lima puluh orang bersamanya, jika aku tidak memberitahu bahwa Alwi palsu akan membunuhnya, dia pasti tidak akan membawa begitu banyak orang, keuntungan dia membawa begitu banyak orang adalah, pertama dia bisa mencegah Alwi palsu, dan membuatnya tidak akan berani secara gegabah beraksi, kedua dia bisa menolong Nody dari kekacauan ini.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu