Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 214 di identifikasi

Ketika John mengatakan bahwa dia dan Maria menjebakku, semua orang terlihat sangat terkejut, jika bukan karena kedisiplinan yang ketat, ditempat yang sama mungkin akan terjadi kehebohan.

Maria berdiri dari kusi dan berteriak dengan marah: “John, omong kosong apa yang kamu bicarakan?”

John menatapnya dengan mata yang rumit dan berkata: “Maria, jangan berpura-pura lagi, aku meraih tangan Alwi dan menusuknya dengan pisau diperutnya, dan baju yang dia pakai juga digunakan untuk menutupi tubuhmu dan rasa malumu. Pada saat setelah Alwi melompat ke sungai dan melarikan diri, bukankah kamu berkata “pria ini sebenarnya baik juga”? Apa kamu sudah lupa?”

Wajahnya Maria terlihat putih dan matanya terlihat gelisah. Dia menggigit bibirnya dan berkata apa yang dikatakan John hanyalah omong kosong, dia memandang ke penonton dan ketika dia menemukan bahwa semua orang menatapnya dengan curiga, dia semakin berbohong, dia menunjuk ke aku dan berkata: “Alwi,kamu pasti telah menyuap si john, iya pasti seperti itu.”

Setelah berbicara, dia melihat ke Jessi di auditorium dan berkata: “Jessi, kamu dan Alwi adalah rekan, kan? Kamu pasti telah mengancam John, kan?”

Jessi menatapnya, tampangnya yang menghina seolah-olah menonton seorang badut sedang tampil, berkata: “apakah aku mengancamnya atau kamulah yang sedang berkata bohong, periksa saja bayi yang ada diperutmu dan kita pasti bisa membuktikannya, benar tidak?”

Mendengar perkataan ini, semua hadirin terkejut lagi, kali ini meskipun dengan kedisiplinan yang ketat, kami tidak dapat menahan diri untuk berbicara dengan suara yang rendah. Mata setiap orang menggunakan tatapan yang berbeda ketika melihat ke Maria, dapat dilihat didepan kedua wanita ini, yang masih sangat mereka percaya adalah si Jessi. Yang pertama adalah apa yang dikatakan John dan Jessi lebih menyakinkan, dan yang kedua adalah dia dilahirkan dengan pesona yang membuat orang lain patuh.

Aku melihat ke Jessi dengan seragam militernya, seperti mutiara terang yag menyinari seluruh ruang sidang, ketika semua orang melihatnya, mereka menatapinya dengan kagum dan kecantikannya yang membuat hati tergerak, dan lagi itu membuat orang lain tidak berani berbuat sedikitpun menghina, jadi orang-orang melihat tatapannya menahan diri.

Tentu saja, terkecuali untuk Jimmy Su. Wajah pria itu berubah sedikit setelah mendengar apa yang John katakan, tetapi dengan cepat dia menenangkan diri dan menunjukkan sikap tenangnya. Kalau dipikir-pikir, meskipun John datang untuk membantuku, dia sama sekali tidak menyebut nama Jimmy Su,dia bersikeras bahwa itu adalah idenya dan Maria sendiri, jadi selama Maria tidak menyebutkan nama dia, dia bisa tenang dan Maria tidak akan menyebutkan namanya, karena dimata wanita itu, dia adalah Tuhan.

Wajah Maria berubah drastis dan berkata: “bagaimana kamu tahu kalau aku sedang hamil?”

Wajah Maria putih sekali, mengatakan bahwa dia menolah untuk diidentifikasi dan itu merupakan penghinaan terhadapnya.

Namun pendapat itu ditolak oleh ketua hakim. Wajah Maria tiba-tiba pucat, kali ini John menasehatinya: “Maria, kamu sebaiknya mengakuinya.”

Maria berkata dengan dingin: “mengapa aku harus mengakui apa yang aku tidak perbuat?”

John terdiam sesaat, lalu mulai menjelaskan detail pada malam itu, tentu saja, banyak bagian yang dibuat-buat, tetapi banyak juga detailnya, seperti apa reaksi Maria, bagaimana dia melepas bajunya Maria dan semua itu benar, karena aku melihat wajahnya Maria semakin memerah, matanya penuh dengan kemarahan dan penghinaan, dan sekitar sana berteriak terkejut, aku tahu, di tempat penampungan tentara sebagian besar adalah pria dengan jiwa yang liar yang ada disana, semuanya belum menikah. Mendengar detail satu per satu, aku merasa sangat segar, tentu saja, lebih merasa mengasyikkan.

Dalam deskripsi John, Jiwa Maria tampaknya berada diambang kehancuran, pada akhirnya, dia berteriak memohon kepada ketua hakim untuk membungkam mulut John, tetapi para hakim tampaknya seperti kehilangan pendengaran mereka, dan sedikitpun tidak mempedulikannya.

Pada akhirnya, Maria berkata: “Cukup! Jangan berbicara lagi! Dasar kamu mesum, awalnya kamu tidak berkata seperti itu! Aku dipaksa olehmu!”

Begitu kata-kata itu keluar, seluruh hadirin terdiam, wajah Maria langsung berubah dan dia terdiam ditempat.

Aku berkata: “Sekarang kebenaran sudah terungkap jelas, kan?”

Wajah Maria pucat dan terjatuh ke tanah kesakitan.

John melihat Maria dan berkata dengan suara yang lembut: “Kak Maria, aku salah, kamu sebaiknya melahirkan bayi itu. Tunggu aku keluar dari penjara, aku akan menikahimu, kita berdua akan menghidupi anak ini dan menjalani kehidupan dengan tenang bersama.”

Perkataan yang tulus dari John, yang awalnya orang-orang yang menertawakannya menutup mulut mereka, dan aku menyandarkan badan dan memandangi pria ini. Sebenarnya, pada awalnya aku sedikit terkejut ketika mendengar bahwa dia menyukai Maria dari Jessi, karena biasanya dia tidak menunjukkan rasanya. Tentu saja, mungkin saja itu karena aku tidak terlalu memperhatikannya, tapi sekarang setelah dilihat lebih dekat, aku menemukan bahwa didalam mata kurcaci ini penuh dengan cinta yang lembut.

Aku benar-benar bisa membayangkan betapa bahagianya dia ketika Jimmy Su menyuruhnya untuk memperkosa Maria. Kemungkinan, Jimmy Su memberinya alasan yang masuk akal untuk mendapatkan Maria. Dia mungkin sejauh ini tidak merasa menyakiti Maria, karena dia hanya menjalankan tugasnya.

Melihat John masih berbicara dengan Maria. Sejujurnya , aku sangat benci cara dia mencintai Maria, karena menurutku, hanya ingin mendapatkan tubuh seseorang, itu adalah cinta yang paling busuk. Cinta itu dimataku adalah mengontrol diri dan hormat, jika menghormati wanita saja tidak bisa dan menggunakan cara apapun untuk mendapatkannya, cinta itu terlalu kotor dan murahan.

Meskipun aku sangat bodoh dalam hal percintaan, sampa-sampai sedikit playboy, tetapi setidaknya aku cukup menghormati wanita yang kucintai. Jika aku ingin mendapatkannya, aku juga tidak akan memaksakan mereka, aku tidak bisa benar-benar mengendalikan hatiku, tetapi aku bisa mengendalikan tubuhku untuk tidak melukai mereka.

Saat sedang berpikir, aku mendengar Maria berteriak: “pergi mati saja.”

Pemikiran tadi ditarik kembali, kulihat Maria menyembunyikan wajahnya dan menangis, ketua hakim berkata: “Alwi tidak bersalah, Maria dan Michael akan ditahan, mereka akan diadili pada hari yang akan ditentukan.”

Michael adalah nama aslinya John. Itu nama yang bagus, tetapi sayang sekali

Bagaimanapun, kali ini, aku telah melewatinya tanpa bahaya.

Aku menghembus nafas lega. Pergi ke samping John dan berbisik: “John, kamu pasti benar-benar ingin Maria melahirkan anakmu, kan? Tapi bagaimananya? Sebenarnya Maria tidak hamil, aku dan Jessi bekerja sama untuk membuat hoax ini kepada kalian.”

Sebenarnya setelah Maria diperkosa, dia segera meminum pil kontrasepsi darurat, tapi karena Jessi telah memberinya makan sesuatu yang membuatnya mengeluarkan berbagai macam gejala kehamilan. Dikarenakan dia tidak berpengalaman dan selalu mengambil cuti secara teratur, dia tidak mengira dia akan hamil sama sekali, jadi dia pergi ke rumah sakit untuk diperiksa, tetapi tidak peduli berapa banyak rumah sakit yang dia datangi, semuanya akan memberitahu bahwa dia hamil, ini dikarenakan Jessi sudah memberitahu ke semua rumah sakit.

Aku berpikir tidak akan ada rumah sakit yang cukup bodoh untuk melawan Jessi, lagipula identitasnya ada disana. Selain itu, ada banyak juga kasus wanita hamil seperti ini dan sering mengambil cuti, sehingga Maria percaya dia tidak akan ditipu sama sekali, jadi dia percaya kalau dia telah hamil.

Mengetahui bahwa Maria sedang hamil telah membuatnya menjadi sangat cemas dan mudah tersinggung, membuatnya suasana hatinya mudah terpengaruh, jadi membuat rencana kita jadi lebih mudah. Kamu harus tahu bahwa jika dia adalah dirinya yang biasanya, mungkin tidak akan mudah untuk terpancing. Untuk John, alasan kenapa dia bersedia bekerja sama dengan kami adalah Jessi menyadari bahwa cintanya John ke Maria sangat dalam dan mengatakan kepada John bahwa Maria akan menggugurkan anak, dan lagi dia telah diam-diam bekerja sama dengan Jimmy Su.

Dengan cara ini, ditambah lagi dengan insiden mantan wakil kapten, John sangat benci dengan Jimmy Su, diwaktu yang sama, dia sangat ingin melindungi anaknya dan mendapatkan si Maria. Aku sangat menghargai rasa kasih sayang dan keras kepalanya.

Pada saat itu, Jessi memberi John sebuah ide untuk dia mengekspos Jimmy Su, dan memberitahu kepadanya, bahwa kalau di awasi terus menerus, Maria tidak akan ada cara untuk menggugurkan anak. Dia membawa Maria dengannya seperti yang diharapkan, yang disayangkan adalah dia terlalu takut dengan latar belakangnya Jimmy Su dan tidak menyebut nama Jimmy Su sama sekali, jadi dia menyalahkan dirinya sendiri dan Maria.

Namun, meskipun tidak ada lubang untuk Jimmy Su, tetapi setidaknya masalah ini terselesaikan. aku bisa kembali ke penampungan prajurit dan melanjutkan rencanaku selanjutnya! Kali ini, Aku ingin Jimmy Su kehilangan kekayaannya dan jatuh dari posisi kapten!

Setelah John mendengarku, tidak percaya melihatku, dan reaksinya setelah kami permainkan, segera berteriak dengan geram: “Aku akan membunuhmu!”

Dia datang ingin memukul, tetapi segera ada dua orang datang menahannya ke tanah, mengertakan gigi menatapku. Mata yang membenci ingin membunuhku, aku sudah melihatnya berkali-kali, karena ada banyak orang yang melihatku seperti itu juga, sayangnya, aku masih hidup sampai sekarang.

Melihat ke John, kutersenyum dan berkata: “Terima kasih atas kerja samamu.”

Setelah bicara, aku tidak bersalah dan tidak ditahan untuk pergi, sampai ke tempat Jessi dan berkata: “Jessi, ayo kita pergi.”

Jessi perlahan berdiri dan mengangguk, lalu kami berdampingan meninggalkan ruang sidang. Ketika kami pergi, Nody memimpin dan membuat semua orang bersiul kepada kami. Untungnya, hati Jessi kuat dan dia merasa tidak nyaman karena ini. Sedangkan untukku, hatiku sudah terputar-putar, dari waktu ke waktu, aku menoleh ke belakang untuk melihat Jimmy Su yang bersembunyi di balik kerumunan dan melambai kepadanya, wajahnya segera berubah menjadi hitam.

Pada saat ini, seorang pria paruh baya berjalan cepat ke kami, Jessi memberi isyarat ke aku untuk berhenti, kemudian dia memberi hormat kepada orang itu dan berkata: “Komandan Su”

Aku juga buru-buru memberi hormat, pada saat yang sama, berpikir betapa familiarnya wajahnya.

Dia menunjuk ke kalung yang ada di leherku dan bertanya dengan wajah dingin: “ini adalah kalung yang diberikan istriku pada putriku, bagaimana bisa ada padamu?”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu