Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1001 Beradu Kecerdasan

Terdengar kabar bahwa kami terekspos, aku tidak terkejut sedikitpun, dengan berat berkata: "Aku dari awal sudah menduga bahwa disini tidak akan berjalan mulus, lihatlah kondisi disini."

Selesai mengatakannya, aku menutup telepon, kemudian menelepon salah satu penembak jitu dan berkata: "Lindungi kami!"

"Mengerti."

Aku menutup telepon, setelah aku mengeluarkan senapan sniper di tasku, aku berkata: "Jangan ragu untuk mengemudi, jika ada orang yang menghalangi langsung tabrak saja dia."

"Baiklah!"

Saat ini ada empat orang di dalam mobil, satu sopir, satu miliuner, aku, dan juga seorang pengawal lain, aku berkata dengan pengawal itu: "Sebentar lagi lepaskan tembakan untuk menghalangi sekelompok orang yang mendekat, kemudian lemparlah bom asap, setelah bom asap lemparkan lagi granat, dengan begini, itu akan membuat mereka kehilangan arah, dan juga mengintimidasi mereka, ingat, minimalkan cedera yang tidak perlu, lemparkan granit agak jauh, usahakan bom asap dilempar ke tengah-tengah kelompok itu."

Orang itu langsung mengisi amunisi, dan berkata: "Aku mengerti, kak Alwi, tenanglah."

Selesai dia berbicara, pintu lift terbuka, dengan segera sekelompok orang muncul keluar, disaat yang bersamaan, dari pintu tangga dan pintu keluar datanglah sekelompok besar orang, aku dan pengawal itu mulai menambaki, kemudian melemparkan bom asap dan granat, kami sampai ke pintu keluar dengan lancar dan bantuan dari penembak jitu.

"Kak Alwi, bagaimana ini? Jika sudah terekspos, takutnya kita tidak bisa bersembunyi dengan baik." Sopir itu terlihat agak khawatir.

Aku berkata dengan datar: "Tidak perlu bersembunyi, terus lurus kedepan."

Aku berkata sembari mengikatkan sebuah bom di tubuh miliuner itu, saat ini, dia membuka matanya, melihat segalanya yang ada disini, dia sedikit terkejut melihatku, dan tiba-tiba dia tidak panik, aku berpikir bahwa dia berbeda dengan bangsawan lainnya, dia berkata: "Apakah sekarang kamu sedang menculikku?"

Aku menganggukkan kepala dan berkata: "Benar, tuan, tapi anda harus percaya padaku, aku tidak punya niat untuk menyakiti anda, aku hanya ingin meminta sedikit bantuan pada anda."

Dia sedikitpun tidak panik, dengan tersenyum berkata: "Bahasa inggrismu sangat busuk, tapi semua tata bahasanya benar, kamu berbicara dengan lancar, kamu bukan orang eropa, benar kan?"

Aku tersenyum dan berkata: "Anda benar-benar cerdas."

Dia terkekeh dan berkata: "Beberapa tahun ini sangat banyak orang yang ingin menculikku, apalagi jika aku sedang terkena masalah, maka orang yang menculikku pasti tidak akan memakan buah yang baik, sejak mereka menangkapku, mendapatkan barang yang diinginkan, mereka malah kehilangan nyawanya, mengapa masih mau menangkapku? Benar tidak? Punya uang tapi tidak bisa dibagikan, ini adalah sebuah masalah yang tidak pantas untuk merasakan bahagia."

Aku berkata datar: "Miliuner adalah miliuner, perkataannya penuh dengan keyakinan, dan anda telah benar-benar salah paham dengan saya, saya menangkap anda, benar-benar hanya karena menginginkan orangnya dan bukan hartanya, kalau tidak sudah pasti seperti yang anda katakan, saat aku sudah lelah hidup baru saya akan meminta harta anda."

Dia mengernyitkan alisnya, bertanya dengan terkejut: "Kamu benar-benar tidak meminta harta? Maka kamu...... berharap untuk membantumu melakukan apa? Aku bisa memberitahumu, tidak peduli apa yang harus kulakukan, tindakanmu hari ini benar-benar bodoh, kamu tidak akan bisa menemukan jalan untuk mundur."

Aku tersenyum dan balik bertanya: "Anda berpikir bahwa jika aku tidak memikirkan ini matang-matang, apakah aku bisa bertindak?"

Selesai berbicara, aku menemukan ponsel di tubuhnya, mengaktifkan ponsel itu dan berkata: "Aku percaya anda tahu bagaimana harus mengalahkan lalat orang-orang menyebalkan ini dari mengejar dan menghalangiku."

Dia menatapku, aku mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke kepalanya, berkata: "Anda jangan melihat muka saya yang terus tersenyum ini, sebenarnya temperamenku sangat buruk, orang yang pernah aku bunuh, seharusnya sudah hampir mencapai jumah total orang di kantor pusat anda."

Mendengar hal ini, miliuner itu sedikit terkejut dan berkata: "Kantor pusat kami ada ribuan lebih orang."

Aku menganggukkan kepalaku dan berkata: "Aku tahu, aku hanya membual."

Dua orang lainnya tertawa tak berdaya, aku melanjutkan: "Tapi jika anda tidak menurut, mungkin perkataanku tadi bukanlah sebuah bualan lagi. Omong-omong, anda adalah orang dermawan yang sangat hebat, aku pastikan bahwa anda tidak akan senang jika orang yang ada disini terkena masalah karena anda tidak mau bekerjasama."

Dia menaikkan bahunya tidak berdaya dan berkata: "Kamu baru saja berlagak seperti seorang pria terhormat, tapi dalam sekejap mata kamu berubah menjadi iblis."

Aku tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Aku berubah menjadi iblis, itu karena orang-orang atasan di negaramu lah yang menyebabkan bencana ini, kamu tidak bisa menyalahkanku, persalahkanlah mereka."

Dia menyipitkan matanya, berkata dengan tenang: "Kamu terdengar seperti seorang bocah yang memiliki sebuah kisah masa lalu."

"Jika anda masih mengulur waktu, aku benar-benar tidak yakin apakah aku bisa menembak jatuh helikopter di atas saya."

Aku mengatakannya dan tiba-tiba suaraku berubah menjadi dingin, bertanya padanya: "Apakah bom pembakar sudah dibawa?"

Pengawal sopir yang terus melindungi kami saat melarikan diri itu berkata: "Sudah dibawa, itu berada di bawah kaki anda."

Aku mengangkat kepalaku dan melihat helikopter yang berputar-putar diatas kami, diatas helikopter, ada seorang yang membawa senapan dan mengarahkannya ke mobil kami, dan tidak peduli di depan atau di belakang ada banyak mobil polisi yang melaju, jika seperti ini terus, kami akan segera dikelilingi luar dan dalam, dikelilingi kelompok-kelompok, nantinya kami akan benar-benar sulit untuk melarikan diri.

Bohong jika aku katakan bahwa aku tidak gugup, tapi tidak ada gunanya juga jika aku gugup disaat seperti ini, aku segera menenangkan diri dan memikirkan strategi.

Aku menatap kearah miliuner itu, tersenyum tipis dan berkata: "Aku tahu kamu terus mengulur waktu, tapi aku juga tidak menyanggahmu, tahu kenapa?"

Sorotan matanya terlihat panik, lagipula sudah sampai disaat yang seperti ini, secara logis penculik seperti aku sudah seharusnya sangat gugup, tapi aku disini malah berbicara dan tertawa, sedikitpun tidak peduli pada suara klakson yang terus berbunyi, agaknya ini sudah mendebarkan jantungnya, karena sampai sekarang aku masih sangat dingin, ini berarti aku telah menyiapkan segala bentuk pembalasan, dengan kata lain mereka yang bertelanjang kaki tidak takut mengenakan sepatu.

Aku mengibaskan ponselku, tersenyum padanya dan berkata: "Karena aku tahu cepat atau lambat kamu akan berkompromi, maka, bapak miliuner, anda harus menelepon, atau memilih untuk melihat pertunjukkan spesialku? Jujur saja, keahlian penembak jituku sangat hebat bahkan aku sendiri pun sampai terkejut, aku sudah lama tidak menunjukkannya."

Disaat seperti ini, sopir berkata dengan berat: "Kak Alwi, jalan di depan macet."

Pengawal sopir itu berkata: "Di belakang juga."

Selesai dia mengatakannya, dari atas kepalaku tiba-tiba terdengar suara "boom" helikopter itu seketika meledak, jalanan penuh teriakan, beberapa polisi itu terkejut dan segera bersembunyi di tempat yang jauh, aku mengangkat bahuku dan berkata: "Sepertinya bantuan asing kami sudah melakukan apa yang ingin aku lakukan, tuan miliuner, anda tahu apa artinya ini? Ini mengartikan bahwa meskipun aku tidak gugup, tidak terburu-buru, tapi anak buahku sudah tidak sabar, tindakan ekstrim apa yang akan dilakukan mereka selanjutnya, aku juga tidak bisa menjamin, maka bisa dibilang bahwa ketenteraman kota ini semua bergantung pada keputusan anda.

Dia mengernyitkan alisnya, tidak berdaya dan berkata: "Kamu benar-benar rubah yang licik, baiklah, aku akan menelepon, tapi kamu juga harus menjamin bahwa orangmu tidak akan melakukan tindakan ekstrim lagi."

Aku berkata datar: "Itu sudah pasti."

Kemudian aku memberi isyarat mata pada sopir, kemudian dia menghentika mobilnya, dengan segera menelepon salah satu penembak jitu, setelah menunggunya selesai menelepon, miliuner berkata: "Kamu carilah nomor itu."

Aku menemukan catatan yang dia cari, kemudian meneleponnya, telepon itu dengan cepat tersambung, miliuner berkata dengan sangat berwibawa: "Ini aku."

Orang itu berkata dengan hormat: "Tuan Peer? Anda tidak apa-apa?"

Dia berkata dengan tidak berdaya: "Bagaimana kalau kamu dan aku bertukar posisi, kemudian beritahu aku kembali apakah ada masalah atau tidak."

Orang itu seketika dengan canggung berkata: "Anda tidak perlu khawatir, kami pasti akan menyelamatkan anda."

"Jika ingin menyelamatkanku segera perintahkan orang-orang ini untuk mundur, kalau tidak, aku akan meledakkan seluruh rakyat negara Amerika Serikat." Tuan Peer mengatakannya dengan tidak berdaya, selesai mengatakannya, dia masih sempat menatapku penuh dendam.

Aku tersenyum "ramah" dengannya, orang di ujung telepon itu masih ingin mengatakan sesuatu, yang artinya menyuruhnya untuk jangan berhenti berharap, jangan mundur karena kekuatan jahat, meskipun temperamennya baik dan juga ada sedikit kemarahan, aku mulai melepaskan tembakan, hanya saja itu mengarah ke sofa, tapi dia dengan cepat menanggapinya, berpura-pura berteriak kesakitan dan berkata: "Cepat suruh orang-orang itu mundur, kalau tidak aku tidak akan menyumbangkan begitu banyak uang tahun ini!"

Orang itu segera berkata: "Tunggulah, aku akan memintanya pada atasan."

"Jangan membuatku menunggu lama." Nada bicaranya seakan-akan seperti ada perkataan yang tertahan.

Setelah dia selesai membicarakannya, dia mengisyaratkanku untuk menutup telepon, setelah aku menutup teleponnya, aku tersenyum dan berkata: "Aku rasa anda cocok untuk menjadi seorang aktor."

"Terimakasih banyak atas pujiannya." Dia berkata dengan datar, "Sekarang kamu bisa memberitahuku, kamu ingin aku membantumu apa?"

Aku melempar keluar sebuah granat, menghalangi sekumpulan orang yang mendekat, kemudian segera menengok kembali, berlagak seperti tidak terjadi apa-apa dan berkata: "Aku perlu memanfaatkanmu untuk bertransaksi dengan pemerintah Amerika Serikat agar bisa menukarnya dengan wanita yang kucintai."

Dia agak terkejut dan bertanya: "Kamu tidak memedulikan segalanya dan berperang, hanya karena seorang wanita?"

Aku tersenyum dan berkata: "Kenapa? Tidak boleh?"

Dia menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak, ini terdengar sedikit gila, hanya saja sejak wanita ini ditahan oleh pemerintah, bukankah ini berarti bahwa identitasnya tidak biasa, biarkan aku menebaknya, dia adalah mata-mata wanita negaramu yang kalian utus, tapi pada akhirnya ketahuan dan tertangkap oleh negara kami, benarkah?"

Aku tersenyum dingin dan berkata: "Tidak, dia adalah pahlawan negara kami, negara kalian sedang mencoba untuk mendapatkan buah dari kebijaksanaan negara kami dengan cara tercela, maka dia ditangkap, tapi kalian sangat licik, mengerjakan sesuatu tanpa bisa ditembus, maka aku tidak ada cara lain untuk beralasan dengan mereka, hanya bisa memulangkan wanitaku itu dengan cara seperti ini."

Meskipun yang aku katakan itu ambigu, tapi dia yang sepintar itu, kenapa masih tidak memahami maksudku, dia menyipitkan matanya, berkata dengan penuh minat: "Bolehkah aku mengartikan perkataanmu ini menjadi, pacarmu diculik oleh orang lain, tapi kamu tidak memiliki cukup bukti bahwa negara kami yang melakukan kejahatan itu, tapi kamu sangat yakin bahwa mereka melakukannya, karenanya, kamu mempertaruhkan hidupmu, dengan resiko menghancurkan pertemanan, mendorong negaramu ke puncak bahaya, menangkapku, dan juga membunuh orang, benarkah?"

Aku menganggukkan kepalaku, dia berkata seperti tak berdaya: "Nak, kamu benar-benar sudah gila."

Aku menyeringai dan berkata: "Aku tidak bisa salah dalam menebak, karena hal itu, tidak mungkin rakyat sipil mengetahui keberadaannya, maka ini pasti konspirasi. Tentu saja, tuan Peer, aku tidak punya niat membawa anda ke dalam perselisihan ini, otak Amerika Serikat yang tidak berdaya juga tidak sederhana, mereka melindungi semua orang yang kuancam, lagipula mereka mungkin juga lupa bahwa anda adalah orang yang juga sangat penting, atau bisa dibilang bahwa dimata mereka, pebisnis ini hanyalah seorang pebisnis saja, dan tidak perlu dipedulikan? Astaga, anggota pejabat negara Amerika Serikat benar-benar tidak menganggapmu."

Dia terkekeh, meskipun tubuhnya diikat denagn bom, dia terlihat sangat tenang dan berkata: "Perkataanmu sangat bagus, jika hari ini hanya mati seperti ini, benar-benar akan sangat disayangkan."

Aku berkata dengan datar: "Tenanglah, aku tidak bisa mati, anda punya waktu untuk mengkhawatirkanku, tapi lebih baik khawatirkan diri anda sendiri, takut kalau-kalau aku hilang kesabaran, atau sudah tidak punya ide lagi, apa yang harus dilakukan denganmu?"

" Anak-anakku semua bisa memegang tanggungjawab pekerjaanku, jujur saja, sebenarnya jika aku sudah mati, tidak ada pengaruh besar terhadap perusahaanku." Dia berkata datar.

Aku tersenyum dan berkata: "Anda berpikir cukup luas, tapi ini hanyalah yang anda pikirkan saja, bagaimana atasan akan berpikir, itu tidak pasti."

Selesai mengatakannya, aku mengambil ponselnya dan membolak-balikkannya, akhirnya aku menemukan nomor anaknya dan berkata: "Ini Icha Ling yang disebut selebritas pertama di dunia itu? Memang cantik, kulit putih dan kaki jenjang, dengar-dengar dia sangat suka berkuda, anda menghabiskan banyak sekali uang untuk membuatkannya sebuah lapangan berkuda? Benar-benar seorang ayah yang baik, jujur saja, aku juga memiliki seorang gadis, nantinya aku juga berharap bahwa kelak anak gadisku bisa melakukan hal yang ingin dia lakukan, dan ayahnya ini bisa membantunya untuk mewujudkan mimpinya."

Membahas tentang Cecilia, hatiku menjadi lembut kembali, kemudian menghela napas dan berkata: "Tapi mungkin jika dia kehilangan ayahnya, dan segala kejahatan ini adalah negara kalian yang menyebabkan, sebenarnya, kamu harusnya juga tahu, Amerika Serikat telah menyakiti dan memisahkan begitu banyak ibu dan anak di dunia, keluarga hancur, tapi kalian orang-orang sosial paling atas ini, dapat beristirahat dengan baik, jika dipikirkan ini sangat tidak adil bukan?"

Dia menatapku dengan serius, tidak berkata apapun, aku tersenyum tipis dan berkata: "Maka hari ini aku akan membiarkanmu mengalami kesulitan yang pernah kami alami ini, juga membiarkanmu untuk mengetahui, apa arti dari lebih baik mati daripada tidak terhormat."

Selesai berbicara, aku manyambungkan telepon anaknya itu, sementara itu, sopir itu berteriak dengan smeangat: "Kak Alwi, mereka sudah mundur."

Aku menatap keluar, hanya terlihat polisi yang masih bergejolak disana, saat ini mereka semua mulai mundur, helikopter yang awalnya terbang diatas kepala kami pun juga sudah pergi, aku menatap Peer, tersenyum dan berkata: "Sepertinya, hidupmu memang berharga."

Di waktu ini, panggilan sudah tersambung, di ujung telepon sana terdengar suara seorang wnaita yang tampak panik, dia berkata: "Ayah, aku baru saja mendapatkan kabar, katanya ayah diculik, tapi aku tidak percaya, ini tidak nyata, benar kan?"

Aku berkata datar: "Nona cantik ini, mungkin kamu juga putus asa, ayahmu, benar-benar diculik, dan juga, jika kamu tidak memberikan barang yang aku inginkan, mungkin kamu selamanya akan kehilangan ayahmu."

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu