Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1091 Merekomendasikan Diri Sendiri

Mendengarkan nada bicara Mark, aku langsung berkeringat dingin, aku berpikir apakah aku membuat masalah lagi?

Aku berkata kepada Jinkang: "Jinkang, kamu pergi ke rumah pamanku dulu dan tunggu aku kembali, aku akan segera kembali."

Jinkang menatapku dengan sedikit terkejut dan berkata: "Paman? Tetapi bukankah kamu bilang kamu ... adalah anak yatim piatu?"

Aku menatapnya dengan menyeringai dan merasa bersalah, dia tidak menanyakan apa-apa, dia tampak murung, bangkit dan turun dari mobil, aku menginjak pedal gas, berbelok dan pergi, melalui kaca spion, aku melihat Jinkang pada saat ini menatapku dengan muram, aku tahu bahwa dia telah menebak sesuatu.

Karena aku telah memutuskan untuk berterus terang kepadanya, maka biarkan saja dia menebaknya.

Aku tidak memikirkannya lagi, aku memberi isyarat kepada Nando untuk menyetir, dan pada saat yang sama aku menelpon Jessi. Jessi segera menjawab teleponku, ia tersenyum dan berkata: "Apakah kamu sudah tiba di Beijing?"

Aku berkata: "Iya, aku sudah tiba di Beijing, tetapi aku belum sempat turun dari mobil, aku disuruh ayahmu, ayah mertuaku yang baik pergi menemuinya. Dia mengatakan kepadaku atasan memanggilku ke sana, mungkin aku melakukan sesuatu hal yang salah lagi dan membuat mereka tidak senang. "

Jessi bertanya dengan tertawa kecil: "Mendengar nada bicaramu, sepertinya kamu tidak merasa telah melakukan kesalahan? Jika benar begitu, mengapa di hari yang seharusnya merayakan kedatangmu, atasan tidak memberikan hadiah besar padamu, sebaliknya malah membuatmu tidak senang? "

Aku bisa mendengar bahwa ada maksud lain di balik perkataan Jessi, maksudnya jelas bahwa aku pasti telah melakukan sesuatu hal yang salah, begitu aku ingin membantah, aku tiba-tiba teringat akan satu hal, yaitu, aku telah melepaskan Claura yang merupakan tahanan penting yang akan dihukum mati secara pribadi, hatiku merasa cemas, aku tiba-tiba menebak beberapa hal yang tidak baik, dan Jessi yang sensitif dan pintar, dia dengan mudahnya memahami pikiranku yang sedang terdiam, ia terkikik, dan berkata: "Sepertinya kamu sudah tahu kesalahan apa yang telah kamu lakukan."

Aku berkata dengan kesal: "Iya, bagaimanapun, hanya itulah hal satu-satunya yang dapat membuat atasan begitu marah."

Setelah terdiam beberapa saat, aku bertanya dengan berhati-hati: "Sayang, kamu ... tidak marah denganku bukan?"

Jessi tertawa kecil dan berkata: "Coba kamu tebak?"

Aku ... Coba aku tebak? Aku merasa sedikit bingung, dan tiba-tiba bahkan menjadi lebih tidak tenang, aku berkata: "Kamu dengarkan aku, alasan mengapa aku melepaskan Claura bukan karena aku memiliki perasaan pribadi padanya, tetapi hanya untuk membalas budi bibi Mawar, dan untuk membantu adikku membalas budinya, jika aku bohong, maka aku ... "

Sebelum aku selesai mengatakannya, Jessi memotong perkataanku dan berkata: "Sudahlah, sudahlah, aku tidak marah, lihat kamu yang ketakutan seperti itu, jika bawahmu mengetahuinya, tidak tahu apa yang akan mereka pikirkan."

Aku melirik Nando yang didepan yang sedang mengemudi dengan canggung. Dia menatapku dengan tatapan mengejek. Aku menghela napas dan berkata: "Mereka akan memikikan apa? Mereka pasti akan berpikir bahwa aku takut istri."

Jessi mendengus dengan sedikit centil, itu membuat hatiku geli. Aku bertanya: "Di mana kamu sekarang? Nanti setelah aku selesai menerima kritikan aku akan pergi mencarimu, boleh tidak?"

Jessi berkata: "Aku sedang menemani Felicia di rumah sakit. Jika kamu ingin datang, datanglah ke rumah sakit."

Aku sedikit terkejut, setelah itu aku merasa sangat tersentuh. Aku tidak pernah menyangka Jessi akan pergi merawat Felicia. Dia selalu begitu, ketika aku pergi, dia akan melakukan semua hal yang seharusnya aku lakukan. Aku pikir, jika ada orang yang tidak menyukai Jessi di dunia ini, itu pasti karena dia terlalu sempurna, sempurna sampai menahan hati orang yang kotor.

Aku berkata dengan suara rendah dan lembut: "Baiklah, aku sudah tahu, maaf sudah merepotkanmu."

Jessi berkata: "Aku tidak merasa direpotkan sama sekali, aku hanya datang untuk menghabiskan waktu saja."

"Bagaimana dengan cedera kakimu?" Tanyaku dengan cemas.

Jessi berkata: "Jauh lebih baik, kamu tidak perlu khawatir."

"Itu bagus, baik-baik yah, jangan terlalu lelah." Pesanku padanya.

Jessi terkikik dan bertanya: "Mengapa kamu begitu cerewet seperti seorang bibi-bibi tua? Jangan khawatir, aku akan menjaga diriku sendiri dengan baik."

"Bagaimana kabar kak Felicia?" Tanyaku.

Jessi berkata: "Kamu tidak perlu khawatir, dia telah dipindahkan dari ruang ICU. Pemulihannya juga cukup bagus, dalam dua hari terakhir ini, bibi juga datang untuk menjenguknya dan menemaninya."

"Itu bagus. Kalau begitu, setelah aku selesai menerima kritik dari organisasi, aku akan pergi menemuimu, aku akan menutup teleponnya."

"Oke, bye."

Setelah menutup telepon, aku merasa lega dan berkata kepada Nando: "Nando, apakah menurutmu aku pernah menyelamatkan dunia dalam kehidupanku yang lalu?"

Nando menatapku dengan ekspresi tidak berdaya. Aku berkata dengan riang: "Kalau tidak, bagaimana aku bisa bertemu dengan seorang wanita yang begitu baik seperti Jessi dan membuatnya melakukan begitu banyak hal untukku? Sejujurnya, aku benar-benar merasa bersalah padanya, dan juga berterima kasih banyak padanya. Tanpa dia, aku pikir hidupku tidak akan pernah lengkap. "

Nando berkata dengan kesal: "Kak Alwi, aku tahu Anda sekarang sangat bahagia, Anda merasa bahwa semua bunga di seluruh dunia mekar untukmu. Tetapi bisakah kamu memikirkan perasaanku yang jomblo ini?"

Aku tertawa dan berkata: "Jadi bocah tengik, kamu juga harus segera mencari pasangan. Jangan tidak berani mengambil langkah baru karena kamu telah bertemu orang yang salah di masa lalu. Kehidupan siapa yang tidak pernah bertemu dengan beberapa bajingan?"

Nando tersenyum dengan enggan, dan tidak mengatakan apa-apa.

Aku juga tidak berbicara lagi, aku memikirkan apa yang harus aku lakukan nanti. Mendengarkan nada bicara Mark, atasan pasti akan meminta pertanggungjawabanku, tetapi aku memiliki jasa, jadi aku pikir walaupun atasan sangat marah, tetapi dia tidak akan menahanku, bagiku, itu sudah cukup.

Kemudian, aku berpikir tentang bagaimana cara menghadapi atasan dengan muka tebal, sambil menutup mataku untuk beristirahat sejenak, tidak lama kemudian, kami tiba di tempat tujuan. Aku menyuruh Nando untuk menungguku di luar, kemudian aku turun dari mobil dan pergi ke kantor.

Begitu aku masuk ke kantor, aku merasa beberapa tatapan mata dingin tertuju padaku. Aku mendongak dan melihatnya, aku melihat 7-8 orang duduk di dalam ruang kantor, selain Mark dan atasan, yang lainnya tampak seperti mayat, mereka menatapku dengan tatapan mata seperti pisau yang ditujukan pada ikan, mereka sepertinya sudah tidak sabar untuk memotongku.

Aku melihat ke Mark, dia melototiku dengan kesal, kemudian ia melihat ke orang-orang di sekitarnya, dan mencibir, aku segera mengerti, tampaknya masalahnya tidak seperti apa yang aku pikirkan. Awalnya aku pikir setelah melepaskan Claura, meskipun atasan menyalahkanku, tetapi karena aku berjasa, dia pasti tidak akan mempersulitku, tetapi tidak di sangka, masalah ini telah menarik perhatian banyak orang. Memikirkannya dengan jari-jari kaki pun bisa diketahui, orang-orang ini pasti ingin menggunakan ini untuk membuat keributan.

Sepertinya aku benar-benar terkenal, dan mengancam keuntungan orang-orang ini, jadi meskipun aku tidak mengatakan aku ingin memasuki lingkaran sosial ini, tetapi mereka sudah bersatu untuk mencoba membunuh orang sepertiku yang memberikan ancaman ini lebih awal.

Aku mengabaikan tatapan mata orang-orang ini, datang ke depan atasan, berdiri diam, memberi hormat, dan berkata: "Lapor ketua, aku sudah datang."

Ketua tersenyum kepadaku, ia tidak marah, tidak, mungkin dia sudah marah, tetapi ia sangat hebat, jadi aku tidak dapat melihat kemarahannya, pokoknya, dia selalu tersenyum, dia berkata: "Apakah kamu tahu mengapa hari ini aku memanggilmu ke sini? "

Aku mengangguk, dan dia berkata dengan ringan: "Karena kamu sudah tahu, maka mari kita langsung ke pokok topik pembicaraan. Kamu seharusnya tahu bahwa melepaskan tahanan secara pribadi kamu dapat dikatakan telah melakukan tindakan pidana. Menurutmu berdasarkan aturan hukum Huaxia, bagaimana seharusnya aku memperlakukanmu? "

Setelah mendengar perkataan ini, Mark terlihat sedikit gugup, dia ingin membelaku, dan ketua mengedipkan matanya kepadanya untuk mengisyaratkan agar dia tenang dulu, kemudian ia menatapku dan berkata: "Ayo katakan."

Aku berkata dengan santai: "Pertama-tama, aku bersalah karena telah melepaskan tahanan secara pribadi, tetapi bukankah di Huaxia sejak zaman kuno memiliki sebuah pepatah yang mengatakan 'membayar dosa dengan jasa', dan itu bisa sepadan? Aku melepaskan Claura terlebih dahulu, itu aku memang bersalah. Kemudian aku melakukan tugas ke Invincible Empire, dan aku telah berjasa, selain itu, aku merasa jasaku jauh lebih besar daripada kesalahanku, jadi aku merasa aku seharusnya diberi rahmat untuk dilepaskan dari hukuman dan dibebaskan. "

Setelah mendengar perkataanku, dalam ruangan hanya terdengar suara orang menarik napas. Banyak orang menatapku seperti orang gila, mungkin mereka tidak menyangka bahwa aku akan begitu berani dan arogan, bahkan perkataan seperti itu pun berani aku katakan, Mark menjilat bibirnya, meskipun ia terlihat serius, tetapi siapa pun yang mengenalnya seharusnya tahu bahwa dia sedang sekarang sedang menahan tawa.

Dulu, jika aku berani berbicara seperti ini, Mark pasti akan marah, tetapi sekarang dia malah memperlakukanku seperti ini, aku tahu, bahwa itu karena dia telah menganggapku sebagai keluarganya sendiri, dan sikap ini adalah semacam dukungan secara diam-diam.

Segera, seseorang berkata dengan marah: "Kentut, jika kesalahan dapat diimbangi dengan jasa, bukankah para prajurit dapat pergi ke jalan dan melukai orang sembarangan? Bagaimanapun, mereka biasanya melindungi tanah air dan mempertahankan negara, jadi kesalahan apapun yang mereka lakukan bisa dimaafkan. Jika begitu, supremasi hukum Huaxia akan menjadi lelucon, dan Huaxia hanya akan menjadi lebih kacau. "

Orang satunya lagi segera membantunya dan berkata: "Iya, ini hanyalah sebuah pemikiran yang konyol. Aku akui Alwi ada jasa, tetapi ia pernah melakukan banyak kejahatan, yang bisa membuatnya tetap hidup itu karena rahmat yang diberikan untuknya. Tetapi dia tidak hanya tidak berterima kasih, sebaliknya ia malah tidak sadar diri, ia menggunakan jasanya untuk meminta imbalan, dan ingin mencoba melarikan diri dari sanksi hukum, itu benar-benar mengerikan. "

Setelah orang ini selesai berbicara, orang berikutnya juga memulai aktingnya, ia berkata: "Iya, orang-orang seperti Alwi yang hanya memikirkan diri sendiri, serakah, sombong, dan tidak menempatkan hukum di matanya, ia seharusnya menerima sanksi hukum."

Wajah Mark langsung benar-benar menjadi gelap, dan atasan itu masih menatapku dengan tersenyum, terlihat sedikit kesenangan di matanya, dan ia bertanya: "Apakah masih ada yang ingin kamu katakan?"

Aku berkata: "Baiklah kalau begitu, aku akan menerima sanksi hukum."

Ketika mendengarku ingin menerima hukuman, semua orang tertegun, Mark menatapku dengan mengerutkan keningnya, ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi ia masih menahan diri. Aku melihat ke atasan itu dengan jelas, aku terlihat tenang di permukaan, tetapi sebenarnya, aku sangat panik. Sekarang aku sedang bertaruh, aku bertaruh bahwa atasan ini tidak akan menghukumku, karena aku dapat dilihat bahwa ia dan Mark sudah membahas solusinya, jika tidak, ia tidak akan memberikan kedipan mata beberapa kali kepada Mark untuk menghentikannya saat ia ingin berbicara.

Atasan itu menatapku dengan penuh minat, kami saling bertatapan, dan dia terdiam sesaat, tersenyum, dan ridak tergesa-gesa mengumumkan keputusannya. Kesunyiannya membuat mereka yang menunggu untuk melihatku sial merasa cemas, segera orang-orang ini mulai berbicara lagi, mereka terus-menerus menyalahkanku, berusaha untuk membuatku di hukum, mereka juga mengatakan bahwa jika aku tidak di hukum, aku akan menjadi noda di peraturan hukum Huaxia, itu membuatku sampai merasa jika aku tidak ditembak mati, maka aku sangatlah berdosa,

Pada saat ini, telepon di meja berdering, dan seluruh ruangan hening sejenak. Atasan itu mengangkat telepon, mengatakan beberapa kata, dan ekspresinya langsung menjadi serius. Setelah dia menutup telepon, dia melirik ke orang-orang seketika, dan berkata: "Rencana untuk menangkap Jay telah gagal, orang-orang yang kita kirim ke Jepang telah musnah, semuanya terbunuh."

Aku sedikit terkejut, dan semua orang mulai mengungkapkan pendapat mereka masing-masing. Pada saat ini, orang itu berkata: "Hadir sekalian, kalian adalah tulang punggung Huaxia, anak-anak kalian adalah pemimpin masa depan Huaxia. Hal ini ... aku pikir kalian pilih beberapa orang dari keluarga kalian untuk menangani masalah ini, bagaimana menurut kalian? "

Setelah mendengar perkataannya ini, ruangan itu langsung hening sejenak, aku tahu bahwa orang-orang ini sudah takut karena mereka tahu lebih baik daripada siapa pun apa arti dari berita itu. Harus diketahui, orang-orang yang dikirim ke Jepang adalah orang-orang Huaxia yang memiliki kemampuan, tetapi mereka tiada begitu saja, dapat dibayangkan betapa sulitnya mengatasi Jay ini.

Pada saat ini, Mark melirikku, dan aku segera mengerti, aku berkata dengan serius: "Lapor ketua, Alwi merekomendasikan dirinya sendiri, aku bersedia pergi ke Jepang! Tidak peduli hidup atau pun mati, aku pasti akan melakukan segala upaya untuk menangkap Jay dan membawanya kembali ke Huaxia, serta membuatnya menerima sanksi hukum! "

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu