Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 3 Sepertinya Ada Orang

Begitu ide gila ini muncul dibenakku, entah kenapa seluruh tubuhku menjadi bersemangat.

Tapi aku tidak menunjukkannya di wajahku, aku hanya mengambil lembar test itu dan memandang Claura menggelengkan kepala, menunjukkan padanya bahwa aku tidak bersedia melakukannya.

Claura memarahiku, lalu menamparku.

Dia mengetik kata-kata memberitahuku, dia bilang aku mempunyai seorang adik yang sakit, selama aku bisa membantunya membohongi ibu selama setahun, kedepannya biaya pengobatan adikku akan ditanggung olehnya.

Aku merenung data pribadiku pasti diberikan temanku pada Claura, dan aku juga tidak perlu khawatir masalah pura-pura tuli terungkap. Kalimat Claura ini dalam sekejap membuat hatiku tersentuh, demi adikku aku terpaksa menahan tekad balas dendam.

Lalu aku mengangguk setuju, dan Claura tidak menunjukkan rasa terima kasih, malah memandangku dengan tatapan hina.

Selang beberapa saat ibu Claura datang, dia tampak sangat suka mengenakan cheongsam, Cheongsam ungu yang dipakainya hari ini membuatnya tampak elegan. Ini juga membuatku merasa terheran-heran, kenapa aku tidak pernah melihat ayah Claura?

Tapi aku hanya asal memikirkannya, aku tidak ada hati memikirkan begitu banyak hal, lalu Claura turun berbicara dengan ibunya.

Aku mendengar Claura berkata pada ibunya: “Bu, kamu datang ya, aku baru saja mau menghubungimu.”

Suasana hati ibu Claura tampaknya sangat baik, dia tersenyum dan bertanya pada Claura apakah sudah hamil.

Claura tiba-tiba menghela nafas dan berkata: “Bu, benar katamu, dua hari yang lalu aku baru saja membawa Alwi melakukan pemeriksaan andrologi, dia mandul, untuk sementara tidak bisa memiliki anak.”

Aku marah mengepalkan tanganku, tapi aku tidak berani bergerak.

Ibu Claura berkata dengan marah: “Apa? Alwi mandul? Aku lihat tubuhnya lumayan sehat, bagaimana bisa mandul. Claura, kamu tidak sedang mencari cara menipu ibu kan?”

Claura menjawab bagaimana mungkin, kita sudah menikah, bagaimana mungkin masih menipu ibu. Lalu, dia mengirimiku SMS, menyuruhku mengeluarkan hasil test.

Setelah aku turun, aku melihat ibu Claura dengan canggung, wajahku memerah tersipu malu dan menundukkan kepala.

Ibu Claura menatapku, seolah ingin tahu apakah aku pria normal.

Aku menyerahkan hasil test padanya, lalu pada saat yang bersamaan menulis di secarik kertas dan pena yang sudah disiapkan: Bu, maaf, aku sudah pergi periksa ke rumah sakit, aku memang mandul, aku merasa bersalah pada Claura, bahkan lebih bersalah padamu, untuk sementara tidak bisa memberimu cucu.

Dalam sekejap wajah ibu Claura tiba-tiba berubah jelek, dia bertanya pada Claura bagaimana cara dia memilih seorang pria, kenapa pilih pria yang enak dipandang tapi mandul.

Aku malu setengah mati, tapi aku terus menulisnya untuk ibu Claura, aku bilang: Bu, maaf, tapi dokter bilang, penyakitku ini bisa diobati, selama aku merawatnya dengan baik, bisa pulih normal, dokter juga bilang setelah sembuh, akan memberiku resep untuk melahirkan anak laki-laki.

Saat ini Claura bergabung mengatakan kita sudah menikah, tidak terburu-buru menginginkan anak, Claura yang baru menikah tidak mungkin juga sudah mengganti pria lain, dia tidak bisa membuat dirinya malu.

Hingga akhirnya ibu Claura tidak mengatakan apa-apa, dia tinggal sebentar untuk makan siang lalu pergi, makan siang kali ini aku yang memasaknya, aku bisa merasakannya, tatapan ketidakpuasan ibu Claura padaku sedikit berubah, waktu itu aku ingin sekali menjelaskan padanya, tapi aku tidak bisa aku hanya bisa menahannya.

Setelah masalah ini, Claura mencampakkan uang dua ribu dollar, dan mengatakan uang harga diriku, meskipun aku tidak senang, tapi aku tetap menerima uang itu.

Beberapa hari berikutnya, Claura tidak ada dirumah, mungkin dia ada penerbangan, dan aku mengambil kesempatan ini untuk menyelinap keluar keliling kota, aku ingin mencari pekerjaan untuk diriku sendiri, kedepannya kalau aku putus dengan Claura masih ada jalan lain.

Karena aku takut Claura mengetahuinya, aku hanya bisa menjadi ‘orang tuli’, mencari pekerjaan yang cocok untuk orang tuli itu sangat susah, untuk sementara aku tidak menemukan pekerjaan yang cocok.

Tanpa Claura di rumah, meski kesepian, aku tetap bahagia. Secara bertahap, aku mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini, meskipun tidak berbicara selama beberapa hari, juga tidak merasakan apapun.

Adapun ibu Claura, dia sangat tertarik dengan masalahku, setiap saat mengirimkan SMS, menyuruhku makan beberapa suplemen, atau tidak menyuruhku olahraga……

Aku merasa canggung membahas masalah ini dengan ibunya, aku tidak hanya sekali ingin memberitahunya, sebenarnya aku pria normal, Claura saja yang tidak memperbolehkanku menyentuhnya, kadang kala kata-katanya sudah diketik, tapi aku tidak berani mengirimnya.

Hari demi hari berlalu dengan lambat, ketika aku merasa sudah terbiasa dengan karakter ini, Claura sekali lagi melakukan hal yang membuatku sangat kehilangan harga diri.

Claura membawa wanita itu pulang kerumah untuk bermalam!

Malam itu pukul sembilan lebih, ketika aku kebawah membuat makan malam untuk diriku sendiri, Claura pulang, dan ada seorang wanita berdiri di sampingnya, dan gadis itu adalah gadis yang ada di Shangri La bersamanya terakhir kali.

Gadis itu terlihat berusia dua puluh tahunan, mengenakan baju lengan pendek dan rok yang mirip dengan pakaian siswa, gayanya ini membuatnya sedikit terlihat lebih polos.

Aku bersembunyi di dapur tidak berani keluar, dan tidak ada muka bertemu dengan mereka, tapi aku menguping.

Aku mendengar Claura mengatakan pada gadis itu: “Felicia, malam ini kamu bermalam saja dirumahku.”

Gadis bernama Felicia itu berkata dengan malu-malu: “Tampang pria itu seperti apa? tidak akan ketahuan dia kan, pria yang terbawa nafsu akan seperti orang gila.”

Claura mendengus dan berkata dengan nada mencemooh: “Kalau tahu memangnya kenapa, dia bukan seorang pria, dia memang sebuah benda yang kubeli dengan uang. Beberapa hari ini, dia bahkan tidak berani menyentuh tanganku, kalau dia berani sembarangan, ku patahkan kakinya.”

Saat ini, Claura mendengar ada suara didapur, lalu dia segera masuk kedapur, dan melihatku, lalu menarikku keluar.

Dia menunjuk gadis yang bernama Felicia, lalu mengetik beberapa kata memberitahuku: Hari ini temanku tidur dirumahku, kamu tidur dilantai bawah pakai matras.”

Aku mengangguk, saat ini Felicia terkekeh, dia tahu aku tidak bisa mendengar, tawaannya itu seolah mengatakan: “Pria ini cukup nurut.”

Emosi dihatiku meningkat, tapi aku harus pura-pura tidak mendengar, aku membuat gerakan tangan dan tersenyum, dan bertanya pada mereka mau tidak makan malam bersama.

Claura menatapku dengan dingin, lalu naik ke atas dengan Felicia.

Ketika mereka naik ke atas, aku mengepalkan tangan melepaskan tinju keras diudara.

Ketika aku bersiap-siap naik keatas mengambil matras dan selimutku, saat ini, Claura malah melemparnya kebawah, sambil mengatakan: “Bau pria.”

Meskipun aku dari kampung, tapi sebenarnya aku sangat bersih, kata-kata Claura benar-benar melukai harga diriku, tapi aku tetap harus diam dan menggelarkan matrasku dilantai bawah.

Aku tidak ada nafsu makan, berbaring sendirian di matras, otakku benar-benar kacau, apakah aku harus membuka mata lebar-lebar melihat istriku sendiri selingkuh didepan mataku?

Aku bolak balik berulang kali tidak bisa tidur, aku tidak hanya mengingatkan diriku sekali, aku hanya berakting menjadi seorang suami, Claura bukan istriku yang sebenarnya, aku tutup sebelah mata saja.

Tapi alasan ini sama sekali tidak bisa membujukku, karena pola pikirku sangat kolot, aku dan Claura sudah menikah, itu artinya aku adalah suaminya, dan Claura membawa wanita lain kerumah, itu artinya dia menginjak-nginjak kepalaku!

Hingga akhirnya aku menggertakkan gigi, lalu merangkak naik ke atas.

Aku hati-hati berdiri didepan pintu, tidak berani bernafas kuat, waktu itu ada dorongan kuat untuk menerobos masuk kedalam, tapi hatiku ingin mendengar lebih banyak.

Dan pada saat ini, gadis bernama Felicia tiba-tiba berkata: “Claura, didepan pintu sepertinya ada orang.”

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu