Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 285 Betapa beruntungnya.

Mencintai seseorang, mungkin ingin memberitahunya semua kata-kata cinta didunia ini, tetapi pada saat ini, aku hanya ingin mengatakan tiga kata ini kepadanya, ingin mengucapkannya seratus kali seribu kali, sampai ketiga kata ini tertanam dalam benaknya, dan tercetak dihatinya, baru aku beristirahat.

Aiko memelukku lebih erat lagi, dia berkata: “Aku juga.”

“Lebih keras, aku tidak bisa mendengarkanmu dengan jelas.” Aku mengatakannya disamping telinga Aiko.

Dia mengangkat kepalanya, menatapku dengan mata berkaca-kaca, lalu mencium bibirku, dan berkata: “Aku cinta Kamu, aku cinta kamu aku cinta kamu………..”

Orang-orang disekitar bertepuk tangan, dan Aiko menundukkan kepala karena malu. Aku mengendongnya dan memelukkanya berjalan masuk ke Splendid didampingi sorakan keras semua orang. Namun setelah masuk, meninggalkan kegembiraan yang terhapus oleh pemandangan didepan. Pada saat ini, beberapa penjaga keamanan Splendid sedang berbaring dilantai, mereka sepertinya terluka parah. Aku teringat bahwa, Chandra yang sombong itu tadinya berjalan keluar dari Splendid.

Sulistio dan lainnya berjalan masuk dengan tawa, dan kemudian juga dikejutkan oleh pemandangan ini, aku berkata: “Bawa beberapa saudara ini kerumah sakit. Setelah selesai berbicara, aku mengendong Aiko dan bergegas masuk ke lift.”

Didalam lift, Aiko turun dari pelukanku lalu mengerutkan kening dan berkata dengan menyalahkan diri sendiri: “Ini semua salahku.”

Aku menggelengkan kepala, berkata: “Bukan salahmu.”

Dia menatapku dan menghela nafas tanpa daya.

Segera, kami sampai di apartemen. Setelah masuk kedalam, kami melihat meja yang rusak dan cangkir teh yang berantakan, salah satu sofa jatuh dan salah satunya miring, sementara itu, raut wajah pucat Dony Yun yang terbaring disofa dengan lengannya yang penuh darah, dan Leo yang sedang berjongkok disana sedang membalut lukanya.

Melihat kami masuk, Dony Yun tersenyum kepada kami lalu berkata: “Aku tahu, kamu pasti punya cara untuk membuatnya tinggal.”

Aku bergegas kearahnya dan bertanya dengan khawatir: “Dony Yun, apa yang terjadi? Bajingan itu memukulmu sampai begini?”

Dony Yun berkata dengan datar: “Tidak apa-apa, hanya digigit beberapa gigitan oleh anjing itu, tidak akan mati.”

Semakin dia meremehkan, hatiku semakin marah dan sakit, aku berjalan kesana dan melihat sekilas Leo, tampaknya ada yang salah dengan kakinya, aku dengan cepat berkata: “Kak Leo, kamu duduk disamping saja, aku yang akan membalut Dony Yun.”

Leo menganggukan kepalanya, berjalan dengan pincang sampai ke sofa dan duduk. Kemudian melipat celananya keatas, kakinya berwarna biru ungu, dan tulangnya membengkak, aku berkata dengan suara rendah: “Kak Leo sebaiknya kamu pergi ke rumah sakit untuk melakukan X-ray.”

Aiko berjalan kesana, dan menyentuhnya dua kali, Leo dengan segera berteriak kesakitan, kemudian Aiko berkata: “Mungkin patah tulang, pergi ke rumah sakit lah.”

Pada saat ini, Nody dan lainnya juga masuk, aku dengan segera menyuruh Sulistio dan Mondy membawa Leo ke rumah sakit. Setelah mereka pergi, aku juga sudah selesai membalut Dony Yun, aku bertanya kepada Dony Yun apa yang sedang terjadi?

Dony Yun memandang Aiko dan berkata dengan datar: “Pria yang bernama Chandra itu membawa sekelompok orang masuk kesini, dan mengancam akan membawa barang-barang Aiko pergi. Aku tidak mengizinkan mereka masuk kekamar Aiko, jadi kami bertarung dan untungnya aku dan Leo mempunyai sedikit kekuatan, kalau tidak, malam ini, kita mungkin harus pindah dan tinggal ditempat lain.”

Aiko mengerutkan kening: “Awalnya aku tahu bahwa Chandra sombong dan berkuasa, tetapi aku pikir setidaknya dia adalah tuan muda bangsawan, jadi paling tidak dia sedikit bisa mengontrol diri, tetapi siapa yang tahu bahwa dia malah bisa begitu tidak tahu malu.”

Dony Yun berkata dengan suara mendalam: “Aiko, bagaimana kamu bisa terlibat dengan orang-orang ini? Dia bilang kamu adalah tunangannya, apa yang sedang terjadi?”

Aku juga melihat kearah Aiko. Tadi ada begitu banyak urusan, dan aku tidak punya waktu untuk mengajukan banyak pertanyaan kepadanya, mengenai Ibunya, keluarga Yan, keluarga Han, dan mengenai tunangannya, aku membutuhkan dia menjelaskan semuanya padaku.

Alis Aiko sedikit mengerut, lalu dengan datar berkata: “Masalah ini harus dimulai dengan Ibuku dulu.”

Selanjutnya, dia memberitahu kami masa lalu yang bertumpuk, dan itu harus dimulai dengan keluarga Yan.

Keluarga Yan adalah salah satu dari empat keluarga bangsawan di Hangzhou, terkenal dan kuat. Dan ibu Aiko, Yuni adalah nona besar keluarga Yan, Selain itu, Yuni juga mempunyai adik kembar yang bernama Yenny, dan ayahnya bernama Tommy. Dulunya, Tommy adalah pembunuh pertama dibawah tangan keluarga Yan, sangat tampan dan menawan. Yuni diam-diam menyukainya, dan keduanya saling jatuh cinta satu sama lain. Ini adalah hal yang baik, tetapi keduanya memiliki status yang berbeda, Yuni akhirnya memilih akehormatan keluarganya daripada Tommy.

Namun, Yuni hamil ketika keduanya putus, karena kesehatan tubuhnya yang tidak baik, jika dia aborsi maka kemungkinan besar tidak bisa hamil lagi, jadi melahirkan Aiko. Hanya saja untuk reputasi keluarga Yan, Yuni dan kedua orangtuanya awalnya ingin membunuh Aiko, tetapi siapa yang tahu bahwa Tommy demi Aiko, melanggar perintah keluarga Yan, dan membasuh keluarga Yan dengan darah, lalu akhirnya membawa Aiko pergi dari rumah. Malam itu, keluarga Yan mengirim banyak orang untuk mencari Tommy, siapa yang tahu bahwa Yenny melindunginya dan membantunya meninggalkan Hangzhou, dan dia sendiri juga mengikutinya.

Keluarga Yan baru tahu bahwa ternyata Yenny juga menyukai Tommy, didalam ingatan Aiko, Yenny meninggal karena penyakit ketika dia masih kecil, dan dia selalu mengira bahwa ibunya telah meninggal, tetapi siapa yang tahu bahwa yang meninggal adalah bibinya, dan ibu kandungnya malah seorang wanita seperti itu!

Aku melihat kearah Aiko, terpikirkan bahwa dia tidak bisa mendapatkan cinta dari ibunya saat kecil, dan hampir dibunuh oleh keluarganya sendiri, seketika membuat hatiku merasa tidak tega. Aku memegang tangannya, dengan lembut berkata: “Kak….”

Aiko menggelengkan kepalanya kearahku dan berkata: “Tenanglah, aku baik-baik saja.”

Aku berkata: “Darimanakah kamu mendengar cerita ini?”

“Ibuku yang mengatakannya.” Aiko sedikit mengerutkan kening lalu berkata, “Dia dengan berani terus terangnya memberitahuku, mungkin juga tidak peduli apa yang aku pikirkan. Selain itu, dia dengan jelas mengatakan kepadaku, bahwa alasan dia membiarkan aku kembali ke keluarga Yan adalah karena keluarga Yan tidak memiliki orang yang bisa menikah dengan keluarga Han, bukan karena dia menganggapku sebagai putrinya.”

Mendengarkan ini, aku langsung sangat marah, dan menggertakkan gigi sambil berkata: “Dia telah melakukan ini terhadapmu, dan mengapa kamu harus menahan diri dan pergi bersamanya? Kamu benar-benar sangat bodoh!”

Aiko menggelengkan kepalanya, lalu berkata: “Aku pergi bersamanya bukan hanya karena dia adalah Ibuku, tetapi karena dia memberitahuku…..”

Mengatakannya sampai disini, dia tiba-tiba terhenti. Hatiku merasa aneh, aku ingat Yuni mengatakan beberapa kali bahwa hubungannya denganku, dibuat putus olehnya. Apakah mungkin ada sesuatu diantara kita? Memikirkan hal ini, hatiku terasa tidak tenang, dan bertanya: “Aiko, apa yang kamu sembunyikan dariku?”

Aiko menurunkan pandangannya, dan berkata dengan datar: “Dia menggunakanmu untuk mengancamku. Dia mengatakan bahwa jika aku bersamamu, maka keluarga Yan dan keluarga Han tidak akan melepaskanmu pergi, aku…..aku juga tidak tahu harus bagaimana. Aku tahu bahwa itu tidak mudah bagimu sampai diposisi ini sekarang, dan ada begitu banyak musuh yang sedang mengawasimu, bagaimana mungkin aku tega karena hubunganku maka membuatmu terlibat dalam masalah? Dan ditambah lagi dia memberitahuku bahwa abu kedua orangtuaku masih dikeluarga Yan, dan belum diurus. Bagaimana mungkin aku begitu tega membiarkan mereka berdua setelah meninggal masih belum bisa tenang?”

Mendengar perkataan Aiko, aku tidak bisa menahan diri untuk memeluknya kedalam pelukanku, dengan lembut membelai kepalanya, lalu menghela nafas dan berkata: “Kak, kamu seharusnya memberitahuku lebih awal, jika aku tidak menghentikanmu hari ini, bukankah kamu akan pergi ke gua iblis keluarga Yan? Jika begitu, kemungkinan seumur hidupku tidak akan tenang, dan juga kamu terlalu memandang rendah aku, kamu bahkan rela mengorbankan hidupmu demi aku, dan bagaimana jika aku mendapat dua musuh lagi demimu? Dan adapun hal tentang abu Ayahmu dan Bibimu, aku pasti akan membantumu mendapatkannya kembali.”

Aiko mengangguk-anggukan kepalanya, dan memegang tanganku sambil berkata: “Aku percaya padamu, aku juga tidak pernah menganggapmu remeh, hanya saja hatiku yang lemah membuatku seperti pengecut. Ketika kamu mengatakan padaku bahwa aku adalah wanitamu, dan kamu tidak mengizinkanku untuk pergi, aku juga sudah menyerah untuk pergi. Yang kamu katakan itu benar, kita adalah satu kesatuan, kita harus menghadapi semua masalah apapun bersama-sama. Mulai hari ini, aku tidak akan melepaskan tanganmu lagi.”

Mengatakannya sampai disini, dia memandangku dan berkata: “Kamu pernah memberitahuku bahwa kecuali aku lelah denganmu, kamu baru akan membiarkanku pergi, dan sekarang, aku mengembalikan kalimat ini kepadamu. Mulai hari ini, kecuali kamu lelah denganku, aku baru akan membiarkanmu pergi, kalau tidak, tidak peduli siapa bisa menerima, tidak bisa menerima, tidak peduli ada wanita lain disisimu, aku tetap tidak akan melepaskan tanganmu.”

Aku sangat senang mendengarkan perkataan ini, aku terus menunggu perkataannya ini, aku mengira aku tidak akan mendengar perkataan ini seumur hidupku, tetapi hari ini malah membuatku menantikannya.

Pada saat ini, Nody batuk beberapa kali, dan dengan nada tidak nyaman bertanya kepada kami apakah kita berdua telah selesai bermesraan?

Wajah Aiko langsung memerah, tersenyum dan berkata: “Aku pergi lihat apa yang ada didalam kulkas, dan membuatkan makan siang untuk kalian.”

Aku menganggukan kepala, dan dia pergi ke dapur. Setelah dia pergi, Dony Yun berkata: “Oh iya, Nona Jessi meminta orang mengirimkanmu kiriman kilat, aku telah menaruhnya dikamarmu.”

Aku sedikit terkejut, dengan segera masuk kekamar, dan seperti yang diduga, aku melihat sebuah kotak paket yang ditempat tidurku, aku membuka kotak itu dan menemukan ada dua buku didalamnya. Kedua buku itu dibungkus dari kertas kulit sapi, aku mengambilnya dengan hati-hatinya, dan melihat bahwa itu adalah dua buku kuno yang menguning, dan semuanya ditulis dalam huruf kecil menggunakan kuas, aku tidak mengenali sekata pun. Aneh, mengapa Jessi mengirimi ku kedua buku ini?

Ketika memikirkannya, aku sambil membolak-balik kotak paketnya, dan baru menyadari bahwa ada sebuah kartu didalam kotak, dan hanya ada satu huruf yang tertulis di kartu itu: “M”.

M? Aku mengambil kedua buku itu, dan tiba-tiba teringat pemimpin Yancheng, Martin yang hobinya adalah buku, apakah Jessi menyuruhku memberikan kedua buku ini kepada Martin? Terpikirkan ini, aku membawa buku dan kartu itu keruang tamu, dan meminta Dony Yun melihatnya.

Pikiran Dony Yun sama sepertiku, dan juga dengan gembira memberitahuku bahwa kedua buku yang diberikan oleh Jessi mungkin adalah satu-satunya buku dari seseorang, sulit untuk didapatkan walaupun dengan uang, dan masih mengatakan bahwa Martin tidak akan rela untuk menolak hadiah ini.

Ketika mendengarkan ini, hatiku sangat bahagia dan juga terharu. Kemarin, ketika aku menelefon Jessi, dia sama sekali tidak mengungkit masalah ini, tetapi hari ini kirimannya datang. Ini menunjukkan bahwa sebelum menelefon dia telah mengirim barangnya kesini, tetapi dia tidak berpikir bahwa itu adalah hal yang sungguh besar, bahkan jika itu begitu membantuku. Aku tahu bahwa dia membantuku sebagai pria pribadinya, dan dia merasa bahwa semua pengorbanannya adalah bernilai dan seharusnya.

Pada saat ini, suara memotong sayuran terdengar dari dapur, setelah beberapa saat, tercium aroma wangi dan penampilan Aiko dan Jessi muncul dihadapanku, lalu terpikirkan lagi, Felicia yang masih tidak sadarkan diri, kemudian menghela nafas. Berapa banyak perbuatan baik yang aku lakukan dikehidupan sebelumnya, sampai dalam kehidupan sekarang aku mendapatkan cinta dari ketiga wanita ini? Betapa beruntungnya aku?

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu